Aku baru saja selesai mandi, dan baru saja aku merebahkan tubuhku di atas tempat tidur.
Tok...Tok...Tok...
"Siapa?"
"Kakak" aku membuka pintu dan.... jrenggg.... yang berdiri di depan pintu bukan hanya kak Dom tapi, kakak - kakak yang lainnya juga ada.
"Nana, kita keliling rumah yuk! ala-ala house tour gitu... kan kamu baru disini, biar kamu nggak nyasar saja." aku memang penasaran dengan seisi rumah ini, tapi mama menyuruhku istirahat.
"Tapi kak, kan mama suruh Nana buat istirahat, katanya nanti sore mau jalan dan Nana nggak capek sih kak..."
"Kakak tau kok, kalau Nana nggak capek. Jadi... yuk kita house tour saja, biar kamu tahu isi rumah ini dan kamu juga nggak nyasar."
"Ayo deh kak, toh Nana juga agak bosan di dalam kamar." kak Dom dan yang lain mengajak aku berkeliling rumah, dari lantai yang paling atas.
"Kita pakai lift aja deh, kan mau ke lantai paling atas."
"Ya elah George, bilang aja loe malas naik tangga."
"Tau aja loe Ric, jadi Aleena dedek emesnya kak George, disini ada peraturan yang di buat oleh Opa dan Oma dimana, lift hanya boleh dipakai untuk naik lebih dari satu lantai. jadi..."
"Jadi, kalau misalnya Nana mau naik dari lantai satu ke lantai dua, silahkan menggunakan lift manual alias tangga di sebelah sana" Kami naik lift menuju lantai 5.
"Jadi, di lantai 5 ini rata-rata outdoor, jadi disini ada mini garden, ada gazebo juga disana, trus, ada kolam renang dan di kelilingi oleh kolam ikan, dan kolam ikan ini tembus ke atap kamar kita semua. itu satu sisi, sisi yang lainnya ada party area, buat barbeque, trus ada mini bar dan lounge area, sama tempat buat Djnya, ada meja biliard juga, dan ada ruang olahraga. Dan di sana ada 1 ruang kosong yang kata mama mau di jadikan ruangan khusus buat kamu. Jadi, kamu bebas mau di apakan ruangannya." Kak Dom menjelaskan cukup detail dan aku hanya bisa terkesima dengan setiap tempat dan ruangan yang di tunjukkan oleh kak Dom. Selanjutnya kami turun menggunakan tangga ke lantai 4.
jika di lantai 5 tadi setiap ruang kosongnya selalu dimanfaatkan, berbeda dengan lantai 4 hingga ke lantai 2. Dari lantai 4 hingga lantai 2 struktur rumah ini berbentuk oval dengan bagian tengah yang di biarkan terbuka.
"Nah dek, kalau di lantai ini isinya kamar anak, kamar kamu di tengah ini lagi di bereskan, sebelah kanannya kamarnya Dom sebelah kirinya kamar aku, sana kamarnya George, terus ada kamarnya Edward, yang itu kamarnya Micheal dan sebelah kamarku ada kamarnya Steve, dan yang di seberang kamar kamu itu kamarnya Marlina. Karena kamar Dom yang paling dekat dengan tangga, maka hari ini kita akan inspeksi kamarnya Dominic Arthawijaya. Ayok Na, kamu pasti penasarankan dengan kamar kakakmu?" Kak Eric mengajak aku ke kamarnya kak Dom.
"Apa nih passwordnya boss?"
"01091994"
"Cie.... cie....cie..... passwordnya tanggal lahir siapa tuh??? perasaan tanggal lahir nya loe 15021992 deh."
"George, loe bisa jangan kepo nggak? kepo amat sih loe? emang password pintu kamar loe tanggal lahir loe?"
Kak Eric mempersilahkan aku memencet tombol password untuk membuka pintu kamarnya kak Dom. Kami masuk ke kamar kak Dom dan aku terkesima lagi melihat kamarnya. Kamar kak Dom sangat rapi, jauh dari kata berantakan, bahkan aroma parfum kak Dom pun masih tertinggal di kamarnya. Design kamar nya yang cool dan modern terlihat sangat mewah, dengan atap yang menunjukkan sisi lain dari kolam ikan di lantai 5, di kamar tersebut juga terdapat ruang tamu kecil dan ada kursi pijat di sampingnya. Begitupun dengan ruang gantinya, tersusun rapi dan banyak barang-barang bermerek yang pastinya sangat mahal. Setelah kami menginspeksi kamarnya kak Dom, kami juga menginspeksi kamarnya kak Eric dan kamar kak George, lalu kami lanjutkan ke lantai 3.
"Kalau di lantai 3 yang paling tengah ini kamarnya Opa dan Oma. Kamarnya persis di bawahnya kamar kamu. Lalu yang kiri kamarnya Om William dan Tante Monica, di sebelahnya ada kamarnya Bokap gue, sedangkan di sebelah kanan ada kamarnya Om Billy dan Tante Suzane, di sebelahnya ada kamarnya Om Lucas dan Tante Melanie. Lalu, 3 kamar itu adalah kamar tamu yang salah satunya lagi kamu pakai. Dan ruangan yang paling pojok ini adalah perpustakaannya kita. Yuk, lanjut ke lantai 2"
"Nah, kalau di lantai 2 ini, is my corner. Jadi, di sini ada Bioskop, sebelahnya games room yang nyambung sama playground. di sebelahnya ada studio yang awalnya mau di jadikan ruang produksi, terus sebelah sana ada salon dan spa, heavennya tante-tante kita ya George!, terus ada ruang karaoke, dan yang disana ada ruang rahasia yang lagi di renovasi sama Opa, kita juga nggak tahu apa fungsinya nanti. Terus ada 2 lagi kamar tamu dan yang paling pojok sana adalah ruang belajar dan ruang diskusinya kita yang juga sudah nyambung sama perpustakaan. Dan yang di tengah ini adalah ruang buat sembahyang dan doa, serta ada ruang khusus leluhur juga. Dan, kita lanjut ke lantai bawah."kak Edward sepertinya ingin buru-buru menyelesaikan house tour ini. Maklum karena dari lantai 5 hingga ke bawah tadi, kita selalu jalan dan turun tangga, jadi bisa di bayangin guys pegalnya gimana.....
"Nana, kalau di lantai 1 ini ada ruangan yang umum, kayak ruang tamu, ruang makan, dapur, ruang keluarga, kantornya masing-masing anggota dan ruangan yang tadi kamu masukin tadi, adalah kantornya Opa dan Oma. Dan di belakang sana ada kolam renang lagi, yang airnya nyambung sama kolam renang yang ada di lantai 5 tadi. Nih, kalau kamu lihat dinding pojok sana, kayak air terjun kan? nah itu airnya dari kolam renang yang di atas. Dan kalau kita keluar dari pintu samping, di sana ada guest house, terus ada lapangan basket dan tenis. Dan yang terakhir.... Basement. Let's go" Kali ini kami menggunakan lift, karena akses ke basement hanya bisa menggunakan lift atau lewat pintu luar.
"The last one, Welcome to the Room. Nah dek, kalau di Basement ini ada kumpulan mobil-mobilnya keluarga, yang barisan paling depan itu mobil yang biasa setiap anggota keluarga pakai, dan kamu lihat Alphard yang paling kilap di sana? itu mobilnya kamu platnya tanggal lahir dan inisial nama kamu. Jadi, mobil itu yang akan kamu pakai untuk kegiatan sehari hari, dan tutup mata kamu." Kak Dom mengambil saputangan dan menutup mataku, aku di bawa berjalan di garasi basement dan... Taaaraaaaa...
"Ini hadiah dari kita kakak-kakak mu ini buat adek kita yang paling berharga, ini itu mobil Bentley Continental GT V8 S, dan ini jadi mobil pertama punya kamu."
"Makasih ya kakak-kakak semua, tapi kan Nana belum bisa bawa mobil, di tambah lagi sudah ada mobil yang sudah di persiapkan untuk Nana, jadi lain kali jangan memboros lagi ya kak, ini namanya pemborosan tahu. Coba kakak pikir? satu mobil ini bisa kasih maka berapa banyak orang? kenapa tidak digunakan uang tersebut untuk memberi makan orang-orang yang kurang mampu? Hadiah yang ini Nana terima, tapi lain kali jangan di ulangi dulu ya kak."
"Siap tuan putri....."
Saat kami akan kembali ke atas,
"Nah dek, kalau lorong yang ini, nyambungnya ke rumah di samping, itu rumah asisten rumah tangga dan supir. Sudah, sekarang kita kembali ke kamar kamu, sebelum mama datang, ntar mama ngomel lagi kalau tahu kamu tidak istirahat. Kita bisa ngobrol-ngobrol di kamar tamu saja."