Chereads / The King Ghost Wife / Chapter 44 - Chapter 43 - Berhasil

Chapter 44 - Chapter 43 - Berhasil

Rawwwww~~~

Slahhhhh~~~ Slashhhhh~~~

Jingying dan Wushang terus berjuang dengan red tailed lizard setelah kepergian Gia, mereka melawannya sekuat tenaga bahkan sampai menggunakan kekuatan tingkat King Realm namun Jingying telah belajar dari perbuatannya dulu dan tidak menggunakan teknik elemen api, ia hanya bisa mengharapkan teknik Wushang yang menjadi kelemahan red tailed lizard.

"Shaoye kita tidak bisa terus melawannya." Wushang berbicara terengah rengah dan berusaha menghindari serangan ekor red tailed lizard ke arahnya.

(Shaoye = Tuan muda)

Slaaasshhh~~~

Jingying mengerti keadaan mereka yang hanya bisa bertahan dan sesekali membalas serangannya tanpa bisa membalikan keadaan.

Rawwww~~~

Red tailed lizard yang telah menjadi magical beast kelas B memamerkan kekuatan barunya dan menyerang manusia yang berani mengganggunya, cakarnya yang tajam menjangkau Wushang dan dihentikan oleh tamengnya namun ia tidak tinggal diam dan mengayunkan ekornya dengan cepat dan melempar Wushang dari belakang hingga menabrak dinding gua.

"Uhuk... uhuk..." Wushang meludahkan seteguk darah seolah organ dalam tubuhnya telah hancur karena serangan red tailed lizard dan ia hanya bisa bersandar di dinding gua tidak berdaya.

Jingying yang melihat Wushang terkapar karena serangan red tailed lizard memfokuskan serangannya pada pedangnya untuk menebas tubuh magical beast ini yang sangat ganas.

Red tailed lizard yang melihat serangan menuju arahnya segera mengeluarkan raungan marah dan menyerang Jingying dengan cakar depannya. Jingying dengan lihai menghindari serangannya dan memfokuskan energinya pada pedang yang ia genggam.

"Sword Techniques - Slash Moon"

Ia menebaskan pedangnya ke arah leher bawah yang menjadi titik lemahnya dan berharap segera membunuhnya karena ia telah mengeluarkan semua energinya pada serangan ini dan jika gagal maka ia akan menjadi seperti Wushang atau lebih buruk darinya.

Red tailed lizard tidak bodoh dan menghindari serangan Jingying dengan membalikan tubuhnya sehingga membuat serangan Jingying mengenai punggungnya hingga membekas pada tubuhnya, ia mendesis kesakitan dan mengarahkan ekornya untuk melempar Jingying hingga terbentur sebuah pohon.

Brakkkk

Jingying memutahkan seteguk darah dan merasakan sekujur tubuhnya terasa sakit karena terbentur pohon, ia merasa bahaya mendekat dan mengangkat kepalanya hingga terlihatlah red tailed lizard yang tengah menuju ke arahnya.

"Sial apa aku akan mati seperti ini?" Batinnya putus asa ketika merasakan kematian yang semakin mendekat dan ia tidak bisa menggerakan tubuhnya.

Rawwww~~~

Red tailed lizard membuka mulutnya hendak menelan Jingying bulat bulat sehingga membuatnya lengah dan tidak menyadari serangan yang menuju arahnya.

Dorrrr

Dorrrr

Red tailed lizard berteriak kesakitan karena untuk kedua kalinya ia merasakan rasa sakit pada matanya karena tertembak, ia memang sudah menyembuhkan matanya yang tertembak oleh Gia ketika meningkatkan kekuatannya namun ia tidak menyangkan wanita yang telah ia lempar karena cukup sulit menghadapinya ternyata kembali lagi dan untuk kedua kali menyerang matanya hingga buta.

Gia keluar dari semak-semak dan menatap tajam red tailed lizard yang tengah kesakitan gara gara tembakannya. Ia mengubah pistolnya dengan tipe M40 yang dapat mengeluarkan peluru dengan cepat, ia telah membuat pistol tipe ini secara diam diam ketika perjalanannya ke kota Jilin dan segera menghancurkan jejaknya agar tidak ada yang mengetahui ia membuat senjata seperti ini. Sebab jika orang orang tau ia bisa membuat senjata seperti ini maka akan menyebabkan kekacauan dan ia memilih berbohong dengan mengatakan ia mendapatkannya dari orang lain.

Dorrr Dorrr Dorrr Dorrr Dorrr Dorrr.........

Peluru dengan cepat melesat menembaki red tailed lizard hingga membuatnya tersudut dan tidak sempat melindungi tubuh bagian bawahnya yang tidak terlalu keras sehingga membuat darah bercucuran dan membuat red tailed lizard menggeram rendah.

"Sekarang!"

Yu Ren keluar dari balik punggungnya dan membawa pedangnya untuk menebas kepala red tailed lizard.

"Sword Techniques – Dancing of Lotus"

Muncul bayangan teratai besar di punggung Yu Ren ketika ia menggunakan tekniknya, dengan bantuan pengalihan Gia, Yu Ren dapat mendekati red tailed lizard dan tidak khawatir jika ia terkena tembakan Gia.

Slashhhhh

Darah red tailed lizard terciprat dan mengenai pakaiannya membuatnya mendengus kesal karena pakaian ini adalah salah satu favoritnya. Yu Ren mengibaskan pedangnya untuk menghilangkan darah yang menetes di pedangnya kemudian menyimpannya kembali ke sarungnya. Ia melihat kepala red tailed lizard yang telah terpotong tidak berada terlalu jauh darinya, dan segera mengambilnya.

Gia tersenyum senang melihat hasil Yu Ren yang sangat bagus dan memotongnya dengan rapi. Ia berjalan mendekatinya dan menepuk bahunya. "Kerja bagus." Pujinya.

Yu Ren membalasnya tersenyum dan menyikut lengannya. "Jika bukan karena bantuanmu aku tidak akan mudah menghadapinya." Yu Ren pernah bertarung dengan red tailed lizard bersama saudaranya dan itu memakan waktu cukup lama dan menyebabkan banyak luka pada mereka. Namun, dengan kerjasama Gia dan penggunaan senjata asingnya akhirnya mereka dapat mengalahkan red tailed lizard dengan cepat.

"Kau terlalu memuji."

Gia menerima kepala yang telah di potong Yu Ren dan berjalan mendekati Jingying serta mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri. "Kamu tidak apa-apa?"

Jingnying menerima uluran tangannya dan dengan hati hati berdiri agar tidak mempengaruhi lukanya. "Aku... aku tidak apa apa shhh..." Jingying mendesis kesakitan ketika tiba tiba merasakan rasa sakit dari lukanya.

"Kamu bisa menggunakan ini." Yu Ren menyerahkan obat yang ia gunakan untuk mengobati Gia dan memberikannya kepada Jingying.

Jingying menerimanya dan mengucapkan terima kasih kepadanya dan ingin segera menerapkan obatnya. Yu Ren mengangguk dan berjalan menuju Wusheng yang tengah pingsan untuk membantunya. Sedangkan, Gia berniat membantu Jingying mengobati lukannya namun tidak jadi karena melihat Raja Hantu yang melayang di depannya.

"Istri kamu tidak bisa menyentuh pria lain selain aku!" Raja Hantu merentangkan tangannya untuk menghalangi pandangan Gia dari Jingying.

Gia hanya mendengus melihat sikap protektif terhadapnya, ia melemparkan pandangan menyalahkan karena tidak ada di sampingnya ketika ia terlempar oleh red tailed lizard, bukankah ia berjanji akan selalu berada di sampingnya dan tidak akan membiarkannya terluka. Ternyata semua perkataannya adalah omong kosong!

Raja Hantu yang menyadari tatapan Gia hanya bisa membantahnya. "Energi yang kumiliki hanya bisa menompang tubuh roh ini karena semua energi tersebut telah aku gunakan untuk mengobati lukamu saat itu."

"Istri kamu harus percaya padaku, jika saja tubuh utamaku memberikan energi yang lebih besar sebelum memasuki 'pintu neraka' maka hal seperti tadi tidak akan pernah terjadi." Raja Hantu menaatapnya dengan sedih dan mencoba menyakinkannya.

"Aku tidak berbohong."

Gia mengalihkan pandangannya dari Jingying yang tengah menyibak pakaiannya untuk menerapkan obat pada lukanya, sebenarnya Gia tidak menghindari Jingying tetapi ia menghindari tatapan Raja Hantu yang sangat jelas dan tidak berbohong kepadanya, dan Gia tidak tahu bagaimana menghadapinya.

"Shaoye." Wushang yang berjalan dibantu oleh Yu Ren mendekati Jingying untuk mengecek keadaannya.

Jingying mengangkat kepalanya dan melihat Wushang berjalan dengan dipapah oleh gadis asing yang berpakaian ungu dengan ikatan rambut ekor kuda dan sebuah pedang berwarna perak yang tersampir dipinggangnya. Ia mengalihkan pandangannya kepada Gia untu bertanya siapa dia.

Gia yang sadar dengan tatapannya hanya bisa menggaruk lehernya yang tidak gatal. "Hmmm... dia adalah orang yang menolongku, dia... dia... umm..." Gia bingung bagaimana harus memperkenalkannya karena ia tidak sempat bertanya namanya karena terlalu fokus ingin menyelesaaikan namanya.

"Namaku Yu Ren." Yu Ren memperkenalkan dirinya sendiri karena fahan Gia tidak dapat memperkenalkan dirinya.

Gia semakin bersalah terhadapnya karena tidak mengetahui namanya bahkan ia belum sempat mengucapkan terima kasih karena telah menolongnya.

"Yu Ren guniang terima kasih atas bantuanmu." Jingying menangkupkan tangannya.

(Guniang = Nona muda)

"Guruku selalu mengatakan untuk menolong siapapun yang membutuhkan." Balasnya menangkupkan tangan dan tersenyum padanya.

"Guru anda mengajarkan murid yang luar biasa."

"Shaoye terlalu memuji, guruku adalah orang biasa suka tinggal di gunung."

Mereka berbasa basi sedikit, dan akhirnya Jingying menerima kepala red tailed lizard dari tangan Gia. "Dedikasimu untuk misi sangat bagus." Jingying memujinya karena ia dengan berani kembali untuk mengalahkan red tailed lizard.

"Aku selalu menganggap serius semua misi yang aku ambil." Jawabnya sambil tersenyum.

"Oh ya bisakah aku mendapatkan bayaran secara langsung tanpa harus melewati organisasi mercenaries?"

Jingying menaikan salah satu alisnya mendengar perkataannya Gia, kenapa ia tidak ingin mengambil hadiah lewat organisasi mercenaries bukankah ia harus membuat laporan atau ingin meningkatkan tanda plakatnya?

"Baik." Namun, Jingying tidak menolaknya dan menyerahkan kantong yang berisi uang, jika saja dia tidak kembali dan mengalahkan red tailed lizard bukankah namanya akan terpampang dalam batu nisan.

"Terima kasih." Gia menerimanya. "Oh ya bisakah aku mendapatkan ekor merahnya." Gia ingin bereksperimen dengan ekor red tailed lizard untuk memperkuat dugaannya.

"Kamu bisa mengambilnya."

Gia berjalan mendekati mayat red tailed lizard dan mengeluarkan pedang bajanya untuk memotong ekor merahnya.

Slashhhhh

Darah terciprat sedikit mengotori sepatunya membuatnya tidak mundur dan menyimpan ekor tersebut ke dalam cincin ruangnya. Gia berjalan kembali menuju Jingying untuk mengucapkan perpisahan.

"Kurasa urusan kita sudah selesai, maka aku akan pergi dulu." Gia menangkupkan tangannya dan dibalas Jingying kemudian meninggalkan mereka bersama Yu Ren.

-TBC-