Chereads / The King Ghost Wife / Chapter 50 - Chapter 49 - Batu Gongyujin

Chapter 50 - Chapter 49 - Batu Gongyujin

Mereka akhirnya menyelesaikan semua makanan yang ada dan merasa energi sudah penuh. Yu Ren berjalan mendekati Gia untuk mengajaknya pergi ke pasar Taodu dan berbelanja disana. "Ayo kita pergi ke pasar Taodu."

"Tunggu sebentar, biarkan aku mencerna makananku dulu." Gia duduk menyender kursi dengan perut kekenyangan.

"Bukankah katamu kau pencinta makanan, lalu mengapa hanya segini saja kau sudah kenyang?" Yu Ren menusuk perut Gia yang sedikit membuncit karena kekenyangan.

"Aku sudah lama tidak makan sebanyak ini." Gia memang tidak makan sebanyak ini ketika menepati tubuh Jialin, ia harus menjaga citranya sebagai seorang putri walaupun harus menyiksa dirinya.

"Lagipula aku dan kau berbeda." Mereka memang berbeda, Yu Ren adalah kultivator sungguhan sedangkan dia hanyalah orang biasa tanpa kekuatan, ia tidak bisa menandingi Yu Ren.

"Lain kali kau harus banyak berlatih."

Setelah beberapa menit akhirya Gia bangkit dari kursinya dan meminta Yu Ren menunjukan dimana pasar Taodu berada. Dengan senang hati Yu Ren menunjukan jalan pada Gia karena sudah sejak tadi tidak sabar untuk pergi kesana. Lagipula perut sudah kenyang dan sekarang saatnya membuat hati puas.

Ketika berada didunianya dulu, Gia juga sangat suka berbelanja terutama membeli barang barang yang bisa ia bongkar untuk membuat hal baru, terkadang ia sampai lupa dan akan menghabisakan uangnya dengan cepat sehingga mendapatkan julukan agen miskin. Yah walaupun para pelanggannya mengetahui julukannya mereka masih menyewanya dan puas dengan hasil kerjanya.

Yu Ren menuntun Gia menuju pasar Taodu yang berada di pusat kota dan berdekatan dengan tempat diadakannya festival makanan, jadi setelah berbelanja mereka bisa langsung pergi ke festival untuk menikmati makanan yang ada.

Pasar Taodu adalah pasar terbesar di ibukota Huang Shi dan menjual berbagai barang dengan kualitas terbaik, harga yang dipatok disana memang lebih mahal ketimbang harga biasa karena sewa tempat di pasar Taodu juga lumayan mahal hingga membuat para pedagang menaikan harga. Namun, kualitas yang ada lebih baik dari yang lain sebab pasar ini mengutamakan kualitas dan menolak barang apapun dengan kualitas buruk jadi pasar ini sangat terjamin keasliannya dan kualitasnya.

Gia mengangguk mengerti mendengar penjelasannya, di ibukota Xue Ying juga terdapat pasar besar bernama pasar Tingfu yang berada dibarat kota. Pasar ini juga menyediakan barang barang berkualitas tinggi dan sering dikunjungi orang kaya dan para bangsawan. Sedikit berbeda dengan pasar Taodu, pasar Tingfu lebih banyak menjual senjata kultivasi atau alat alat yang dibutuhkan kultivator, untuk barang lain pasar ini hanya ada sedikit penjualnya.

Setelah beberapa waktu akhirnya mereka sampai dipasar Taodu, hari ini pasar Taodu dikunjungi banyak orang karena bertepatan dengan festival makanan yang akan diadakan sore nanti. Sudah banyak orang orang keluar dari rumah untuk menikmati festival yang hanya diadakan sekali setahun ini, mereka berharap dapat menjawab teka teki yang diberikan dan dapat makanan gratis.

Para pedagang telah memasang lampion lampion di toko mereka yang menjadi barang wajib yang harus dipasang ketika diadakan festival apapun. Karena tahun ini bertepatan dengan tahun kelinci, terdapat patung, lampion dan ornamen berbentuk kelinci yang dijual oleh para pedagang yang laris diburu pengunjung. Tak ketinggalan juga toko yang menjual benda kultivasi yang cepat laris karena para pedagang memasang promo yang sangat menggiurkan bagi kultivator.

Yu Ren dengan semangat menarik Gia kesalah satu toko yang menjual benda kultivasi. "Ayo aku tunjukan toko yang menjual barang yang bagus."

Gia setuju dengannya dan segera mengikutinya, mereka mendatangi salah satu toko yang berada di dekat lampion kelinci yang sangat besar.

"Tuan Ming apakah benda yang kau katakan beberapa hari lalu sudah sampai." Yu Ren menegur seorang pegawai toko yang sedang menawarkan sesuatu pada pelanggan.

"Ah Yu guniang, akhirnya kamu datang." Orang tersebut yang dipanggil Tuan Ming tersenyum senang melihat kedatangan Yu Ren. "Xiao An tolong layani pelanggan ini sebentar ya." Tuan Ming menepuk bahu pemuda disampingnya.

"Siap bos." Pemuda itu menggantikan Tuan Ming yang melayani pelanggannya.

"Guniang aku telah menunggumu selama ini, ayo kita ke lantai 2." Tuan Ming memimpin mereka ke lantai 2 untuk menunjukan sesuatu.

"Maaf, belakangan ini aku sibuk dengan misi yang kuambil."

"Seorang gadis cantik seperti anda masih saja berkutat dengan misi, sungguh jarang melihat orang seperti anda." Tuan Ming memujinya karena sudah mulai jarang kultivator perempuan yang masih giat berlatih apalagi dari keluarga besar.

"Aku sangat menyukai kulivasi, dan benci jika harus berdiam diri dirumah." Yu Ren sangat benci jika harus menjadi perempuan biasa yang tinggal dirumah dan tunggu dinikahkan lalu memiliki anak, menurutnya perempuan bisa melakukan hal yang lebih besar dibandingkan itu.

"Guniang sangat beruntung hari ini, pagi tadi aku dapat kiriman batu Gongyujin dan belum sempat aku keluarkan untuk dijual." Tuan Ming mengatakannya dengan gembira karena mendapatkan benda tersebut.

"Benarkah?" Yu Ren melebarkan matanya.

Gia merenung senjenak untuk berfikir, batu Gongyujin adalah batu yang berasal dari daerah pegunungan tinggi yang selalu ditutupi salju, batu ini memiliki fungsi yang dapat mendukung senjata kultivasi dan memperkuat serangan kultivator berelemen angin dan es. Batu ini sulit ditemukan karena berada di dalam gunung yang sulit dijangkau sehingga membuatnya langka dan memiliki harga yang mahal.

"Saya tidak berbohong , nona bisa melihatnya sendiri." Mereka akhirnya sampai dilantai 2 dan Tuan Ming membawa mereka kesebuah kotak kayu.

"Anda bisa membukanya." Ia memberikan kotak tersebut pada Yu Ren.

Yu Ren menerimanya dan membuka kotak tersebut dan terlihatlah sebongkah batu berwarna biru yang menyapa pandangannya. "Ini memang batu Gongyujin!" Serunya terkejut.

"Kau benar dan ini berwarna biru murni." Gia telah membaca buku bahwa batu Gongyujin sulit ditemukan apalagi yang berwarna biru murni yang paling langka sebab batu ini sering bercampur dengan mineral lain yang dapat menurunkan fungsinya.

"Kau sangat beruntung hari ini." Gia menepuk pundah Yu Ren.

"Berapa harganya." Yu Ren tidak bisa mengalihkan matanya dari batu tersebut dan ingin memilikinya.

Tuan Ming tersenyum melihat respon Yu Ren yang sudah ia duga, ia mengankat tangannya dan menunjukan jari telunjuk." Harganya 1 juta koin emas."

"Apaaa?!?!?!?"

Batu Gongyujin memang langka dan berharga mahal namun harga yang paling mahal hanya dipatok sekitar 500.000-550.000 koin emas, dan harga yang diberikan Tuan Ming terlalu mahal untuk mereka.

"Bukankah ini terlalu mahal? Harga pasar untuk batu ini tidak akan mencapai seperti itu." Gia menyanggahnya karena merasa harganya tidak masuk akal.

Tuan Ming hanya mengedikan bahunya. "Aku mendapatannya dari penjelajah dengan harga 700.000 koin emas, lagipula ini adalah batu Gongyujin paling murni sehingga harganya tidak bisa disamakan seperti pasar."

Yu Ren menggigit bibirnya memikirkan apakah ia harus membelinya atau tidak. Apa yang diucapkan Tuan Ming masuk akal karena batu ini sangat murni tanpa campuran mineral lain dan wajar jika dia mematok harga yang sangat mahal. Namun, Yu Ren tidak memilik uang sebanyak itu dari hasil semua misinya, ia tidak ingin menggunakan uang klannya yang akan membuatnya di cap terlalu bergantung pada kekuatan klannya, dan Yu Ren sangat membencinya.

"Bagaimana?" Tuan Ming bertanya sekali lagi.

Gia menatap Yu Ren yang tengah diam berfikir, ia mungkin mengerti apa yang dipikirnya. Dia sangat ingin membeli batu tersebut namun ia tidak memiliki uang sebanyak itu, Yu Ren seperti dirinya yang tidak ingin mengandalkan orang lain dan berusaha keras untuk mendapatkannya.

"Tuan Ming bagaimana jika kamu melihat benda ini." Gia menyerahkan lampu berbentuk telur kepadanya, lampu ini mirip dengan yang ia hadiahkan pada Kaisar dan dia memproduksinya banyak.

"Apa ini?" Tuan Ming melihat benda yang mirip telur dan menarik tuas kecil keatas.

"Whaaaa....." Tiba-tiba benda tersebut bersinar terang melebihi mutiara cahaya hingga membuat matanya silau.

Yu Ren juga menutupi matanya dengan lengan ketika merasakan cahaya tersebut bersinar terang.

Gia tersenyum senang dan memperkenalkannya. "Benda ini bernama lampu yang dapat bersinar terang lebih baik daripada mutiara cahaya."

"Menurutmu berapa harganya?" Gia menyeringai merasa benda yang ia ciptakan sangat berharga.

Tuan Ming menurunkan tuas lampu untuk mematikannya. "Guniang benda ini sangat hebat dan bersinar lebih baik daripada mutiara cahaya." Ia sangat kagum dengan benda kecil ditangannya yang mirip telur dan dapat bersinar.

"Tapi harganya kurang lebih mirip dengan mutiara cahaya atau sedikit lebih mahal." Walaupun lebih baik dari mutiara cahaya tapi tetap saja benda ini hanya berfungi untuk menyinari.

"Bagaimana jika aku menambahkan cetak biru ini." Gia mengeluarkan cetak biru lampu dari cincin ruangnya. "Lihatlah dengan hati hati."

Tuan Ming menerimanya dan mengembalikan lampu tersebut pada Gia, ia membuka gulungan tersebut dan melihatnya dengan hati hati untuk memahami isi yang terkandung didalamnya.

Setelah berhasil memahaminya, Tuan Ming merasa tangannya gemetar dan menatap tidak percaya pada Gia. Satu buah lampu memang seharga mutiara cahaya namun cetak biru ditangannya tak ternilai harganya karena menjelaskan secara rinci bagaiman lampu tersebut dibuat, ternyata membutuhkan bahan yang murah dan sering ditemukan. Jika ia menjualnya seharga mutiara cahaya bukankah akan menghasilkan keuntungan yang besar.

"Bagaimana menurutmu jika cetak biru ini ditukar dengan batu Gongyujin." Gia mengatakannya dengan percaya diri.

"GIA!" Yu Ren berteriak keras padanya karena menukar cetak birunya demi batu Gongyujin yang ia inginkan.

"Kau tidak bisa menjualnya untuk batu ini, aku bisa mendapatkannya sendiri." Yu Ren mencengkram tangan Gia menyakinkan dirinya bahwa ia mampu membelinya.

"Apakah kau akan mengguanakan uang klanmu?" Gia menatapnya dengan tajam. "Aku tahu kau paling benci bergantung dengan orang lain apalagi klanmu, tapi pikirkan masa depanmu! Jika kau memiliki batu ini maka akan meningkatkan kekuatanmu dan tidak dipandang remeh orang lain."

Yu Ren melepaskan cengkramannya merasa ucapan Gia masuk akal.

"Bukankah kita teman? Apakah membantu teman salah?" Gia meraih bahu Yu Ren dan mengatakan didepannya.

"Aku mengerti, kau selalu ingin menjadi kultivator kuat dan tidak ingin menjadi perempuan yang hanya bisa patuh pada laki laki, kau ingin meraih apapun dengan tanganmu sendiri. Jadi jangan menolaknya dan gunakan kesempatan ini, aku yakin kau bisa meraih nasibmu sendiri!"

"Kau... kau... kau..." Yu Ren tidak bisa berkata kata mendengar ucapan Gia. Dia memang tidak ingin menggunakan milik Gia tetapi dia lebih tidak ingin menggunakan apapun dari klannya. Jika ia menggunakan dari klannya, maka ia akan dituntut untuk membalas budi yang akan mengurung kebebasannya. Dan ia tidak ingin kehilangan kebebasan.

"Kau tahu, aku sangat benci kehilangan kebebasan." Gia mengingat masa lalunya yang dikurung oleh kenalan ibu panti yang menjanjikan kesuksesnya, ia masih mengingat kenangan buruk itu yang membuatnya menolak bekerjasama permanen dengan perusahan atau organisasi apapun. Menurutnya, itu hanya akan merebut kebebasan darinya.

"Baiklah, akanku gunakan." Yu Ren akhirnya menyerah dan menyetujui pertukaran antara batu Gongyujin dan cetak biru milik Gia.

"Tuan Ming, bagaimana pendapatmu? Apakah senilai dengan batu Gongyujin." Gia bertanya sekali lagi pada Tuan Ming yang memeriksa cetak birunya lagi.

"Aku setuju." Ia tidak keberatan dengan pertukaran tersebut. Batu Gongyujin memang berharga namun tidak seberharga cetak biru ditangannya yang akan menghasilkan uang terus menerus jika ia menjual lampu dengan harga yang mirip dengan mutiara cahaya, dan itu akan menghasilkan keuntungan lebih besar daripada batu Gingyujin tunggal.

"Kalau begitu sepakat." Gia menjabat tangan Tuan Ming meresmikan pertukaran.

-TBC-