Gia merenggakkan tubuhnya setelah bangun dan menyibak selimutnya, ia membuka matanya dan melihat Raja Hantu yang tengah berbaring disampingnya dengan tangan menopang kepalanya. Ia menguap dan mengabaikannya karena mulai terbiasa dengan kehadirannya disampingnya, lagipula ia tidak takut jika ia melecehkannya karena ia tidak memiliki kekuatan sebab tubuh utamanya telah memasuki ruang latihan.
"Selamat pagi istriku." Sapa Raja Hantu dengan tersenyum lebar.
"Hmmm... selamat pagi." Tanpa sadar Gia membalasnya seolah menjadi kebiasaan.
Gia bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi yang ditutupi bilik, ia ingin mandi untuk membersihkan dirinya karena hari ini ia berencana keluar dengan Yu Ren.
"Jangan mengintip!" Gia melirik tajam Raja Hantu yang melayang didekatnya.
"Aku berjanji tidak akan mengintip." Ujarnya sambil menutup matanya.
Gia hanya mendengus dan melanjutkan perjalanannya untuk memasuki kamar mandi, ia menarik bilik untuk menutupi kamar mandi agar Raja Hantu tidak dapat melihatnya. Kemudian ia melepaskan pakaiannya dan menyampirkannya di bilik lalu berjalan memasuki bak mandi, airnya tidak hangat namun Gia tidak keberatan dan segera menyelesaikan mandinya.
Waktu telah berlalu dan Gia telah menyelesaikan mandinya dan mengambil handuk serta pakaian baru dari cincin ruangnya. Kali ini ia mengenakan pakaian berbahan satin yang berwarna biru muda yang cocok dengan warna kulitnya, ia mengambil jepit rambut sederhana dan menata rambutnya sebagian dan membiarkan sisanya terurai. Tak lupa ia mengeluarkan make up dan mempoles wajahnya untuk menyembunyikan wajah aslinya.
Kemudian Gia keluar dan disambut tatapan Raja Hantu yang melihat dirinya keseluruhan dan berhenti pada wajahnya, ia melihat pandangan kecewa yang dipancarkan padanya.
"Seandainya kamu tidak menyembunyikan wajahmu, pakaian itu sangat cocok dan membuatmu menarik." Raja Hantu mendesah kecewa melihat wajah yang dipolesnya.
"Aku tidak ingin ada yang mengenaliku sebagai Jialin, aku adalah Gia." Sebenarnya Gia sangat benci jika menjadi orang lain, namun ia dulu harus melakukannya.
"Kau bisa pergi ke istanaku dan tidak ada yang mengenalimu sebagai dia." Raja Hantu selama ini terus membujuk Gia untuk pergi ke istananya.
"Kau tidak menyerah membujukku ya?"
"Kenapa harus menyerah, istanaku adalah istanamu."
"Huh hanya hantu yang ingin jadi istrimu." Gia mendengus dan berjalan keluar untuk menemui Yu Ren.
Raja Hantu cemberut mendengar penolakan yang terus ia terima, namun ia tidak akan menyerah dan akan membawa Gia ke istananya karena di sana ada sesuatu yang bisa membangkitkan kekuatan Gia yang telah disegel.
oOo
Pagi yang cerah ini Yu Ren berniat mengajak Gia mengelilingi kota dan memperkenalkan daerah tempat tinggalnya pada Gia. Ia menggunakan pakaian berwarna hijau dan mengenakan penjepit rambut sederhana karena dia tidak menyukai perhiasan mewah dan berat yang membuat kepalanya pusing. Tak lupa ia mengambil pedangnya dan menyampirkannya dipinggang, setelah itu ia berjalan menuju kamar Gia untuk menghampirinya.
Dari arah berlawanan Gia datang dan tersenyum kepadanya, ia merangkul bahu Yu Ren dan mengucapkan selamat pagi. "Selamat pagi, apakah akan pergi sekarang?"
Yu Ren mengangguk dan mengatakan rencananya hari ini. "Hari ini aku akan mengajakmu di distrik Yujin disana terdapat sungai yang menjadi tempat aktivitas utama penduduk, lalu kita pergi ke pasar Taodu disana menjual berbagai barang yang bagus, setelah itu kita makan siang direstoran Raoshu yang menjadi favoriteku dan gege ketika pergi ke pasar Taodu, selanjutnya aku akan mengajakmu ke pusat ibukota untuk melihat festival disana." Jawabnya menjelaskan rencana perjalannya
"Kau tahu hari ini adalah hari makanan dan dipusat kota akan diadakan festival makanan terbesar sepanjang tahun, kau sungguh beruntung datang ke ibukota ini bertepatan dengan hari makanan. Festival ini hanya diadakan satu kali setahun dan terdapat banyaaaaakkkk makanan dari penjuru negeri dan kau bisa menikmatinya dengan gratis." Ujarnya dengan mata berbinar memikirkan berbagai makanan yang ada di festival.
"Hari makanan? Dan ada makanan gratis?" Mendengar kata makanan dan apalagi gratis Gia merasa sangat beruntung karena telah datang ke Kekaisaran Huang Shi, ia tidak menyangka akan bertepatan dengan hari makanan.
Yu Ren menganggukan kepalanya dengan keras dan menjelaskan pada Gia. "Iya gratis, tapi kamu harus menjawab pertanyaan atau tantangan yang diberikan para penjual untuk mendapatkannya secara gratis, jika kau tidak bisa menjawab pastinya kau harus menbayar makanan tersebut."
Gia tersenyum senang dan menggeret lengan Yu Ren karena tidak sabar untuk datang ke festival tersebut dan menikmati makanan yang ada. "Tunggu apa lagi, ayo pergi."
"Heiii tapi festival itu akan diadakan di sore hari, kita pergi dulu ke distrik Yujin untuk menghabiskan waktu." Yu Ren melepaskan tangan Gia dan ganti menyeretnya ke arah distrik Yujin.
Raja Hantu menepuk dahinya melihat kedua gadis tersebut yang sangat bersemangat mendengar kata makanan, apakah mereka tidak pernah cukup makan dan selalu kelaparan. Ah Raja Hantu tidak berdaya dan hanya bisa mengikuti mereka.
oOo
Mereka akhirnya tiba di distrik Yujin, distrik ini cukup unik karena memiki sungai dan menjadi tempat aktivitas utama penduduk sekitar, mereka banyak membangun rumah dipinggir sungai dan memiliki perahu masing masing untuk mereka gunakan atau terkadang mereka menyewakannya pada para pengunjung.
Kali ini Yu Ren menyewa sebuah perahu yang akan mereka gunakan untuk menyusuri sungai dan melihat distrik Yujin. Yu Ren telah mendapatkan perahu dengan harga 300 wen per jamnya memang cukup mahal jika dibandingkan sewa perahu ditempat lain namun masih terbilang wajar karena distrik Yujin berada di ibukota dan menjadi tempat wisata dinegeri ini.
Gia dan Yu Ren duduk di perahu dan membiarkan pengayuh perahu membawa mereka menyusuri sungai. Yu Ren menunjukan beberapa tempat di distrik Yujin yang terkenal dan selalu dikunjungi oleh wisatawan. Pertama mereka melewati bawah jembatan yang diberi nama jembatan Taoyun yang konon jika ada pasangan yang melewati tempat tersebut maka hubungan mereka akan langgeng, sebenarnya Gia sedikit merinding mendengar legenda itu karena dia dan Yu Ren melewati tempat tersebut.
Kemudian mereka melewati bangunan Wushen yang memiliki kincir air, menurut Yu Ren tempat itu digunakan untuk penakaran ikan yang terkadang ikan tersebut akan dilepaskan ke sungai untuk menjaga ekosistem. Gia juga melihat banyak ikan yang berkrumun saling memperebutkan pakan yang diberikan oleh orang orang.
Yu Ren juga menunjukan sebuah restoran yang sering dikunjungi di distrik Yujin karena olahan ikan yang beragam dan membuat pengunjung ingin merasakannya. Restoran ini sangat terkenal bahkan jika ingin makan di tempat ini harus memesan tempat jauh jauh hari karena restoran sangat ramai di kunjungi, terdapat juga perahu perahu yang menepi direstoran tersebut.
Gia melihat pagoda 7 tingkat yang berada di kanan mereka dan terdapat banyak pengujung disana, Yu Ren menjelaskan disana digunakan untuk umat budha beribadah sehingga banyak biksu juga disana.
Setelah perjalanan panjang mereka melihat bangunan penduduk yang terjejer rapi ditepi sungai dan terdapat lahan kosong yang digunakan para pedagang menawarkan dagangannya pada para pengunjung. Yu Ren meminta pengayuh perahu berhenti sejenak dan dia mengajak Gia untuk membeli sesuatu. Ia menunjukan pernak pernik yang menjadi cinderamata khas daerah ini yang wajib dibeli Gia agar ia tidak melupakan tempat ini. Gia setuju dan membeli beberapa cinderamata, lagipula ia memiliki uang banyak dan sayang jika tidak di habiskan.
Setelah memakan waktu yang cukup lama, akhirnya mereka kembali ke perahu dan melanjutkan perjalanan. Kali ini mereka sudah lelah dan lapar jadi mereka memutuskan pergi ke restauran Raoshu, lagipula ini sudah memasuki jam makanan siang. Restauran Raoshu memiliki sistem yang sama dengan restauran yang mereka lewati tadi yang harus memesan tempat jauh jauh hari, akan tetapi Yu Ren memiliki kartu VIP yang membuatnya bisa langsung memesan tempat tanpa harus menunggu.
Mereka akhirnya menepi dan Yu Ren membayar pengayuh perahu, sebenarnya Gia berniat membayarnya namun Yu Ren lebih cepat darinya.
"Ayo pergi." Dengan senang Yu Ren menarik tangan Gia untuk pergi ke restauran Raoshu karena dia tidak sabar untuk makan karena dia sudah kelaparan.
Gia tak berdaya dan membiarkan Yu Ren menarik dirinya karena di tidak tahu arah menuju restauran tersebut. Sepanjang perjalanan Gia melihat banyak orang membawa makanan menuju pusat kota untuk persiapan festival makanan sore nanti, ia melihat berbagai makanan yang membuat mulutnya berair dan tidak sabar mencicipi semuanya.
"Tahan nafsumu, festival akan diadakan sore hari nanti, dan ini masih siang." Yu Ren terkekeh melihat Gia sangat bernafsu melihat makanan yang melewatinya.
"Kenapa tidak diadakan pada pagi hari?" Seingatnya festival makanan didunianya diadakan pada pagi hari dan selesai pada sore hari.
"Ini sudah jadi tradisi turun temurun, pada sore hari suasananya sangat bagus karena dapat melihat matahari terbenam. Sebenarnya festival ini menyiratkan kebersamaan untuk menikmati pemandangan."
"Ah seperti itu." Memang jika dipandingkan dengan pagi hari, melihat matahari terbenam pada sore hari sangat indah ketika melihat matahari menghilang dicakrawala dan digantikan dengan bulan.
"Kita sudah sampai."
Gia mendongakan kepalanya dan melihat papan restoran yang bertuliskan Raoshu menyapa pandangannya. Restoran ini sangat besar dan berwarna merah dan terdapat banyak orang di dalamnya karena sangking terkenalnya restoran ini. Yu Ren menariknya dan berjalan menuju lantai 3 tanpa dihentikan oleh pegawai setelah ia menunjukan kartu VIP nya. Lantai 3 hanya memiliki 6 ruangan VIP karena tempat ini hanya diperuntukan orang tertentu. Seolah hafal dengan tempat ini, Yu Ren membawanya ke salah satu ruangan VIP yang biasanya ia kunjungi.
-TBC-
Pic : Wuzhen Water Town, Hangzhou, Zhejiang, China