Setelah meninggalakan Tong Fang, Gia berjalan menuju keramaian untuk mencari penyanyi jalanan yang bersedia
meminjamkan alat musik seperti terakhir kali agar ia bisa mendapatkan uang. Hari ini sangat cocok karena banyak orang yang pergi ke pasar untuk membeli keperluan musim dingin yang akan terjadi sebentar lagi, orang-orang sudah mulai mengenakan pakaian tebal karena suhu yang mulai dingin.
Gia melihat sebuah grub musik jalanan dan segera menghampiri mereka untuk meminjam alat musik.
"Hei bolehkan aku meminjam alat musik kalian sebetar?" Tanyanya dengan ramah.
"50 wen per alat musik." Jawab salah satu pemusik setelah melihat penampilan Gia dan kedua pengawalnya, hari ini Gia berdandan seperti orang biasa sehingga wajar saja jika pemusik itu mengiranya sebagai orang yang kurang kerjaan yang ingin tampil untuk menarik perhatian, banyak orang seperti itu di pasar.
"Baik." Gia mengangguk dan menoleh ke pengawal. "Berikan dia uangnya dulu."
Pengawal itu dengan patuh menyerahkan uang pada pemusik jalanan, sebenarnya dia sedikit heran dengan Putri Jialin, jika dia membutuhkan uang dia bisa memintanya pada mereka daripada harus bersusah payah mencari uang. Namun, sebagai pengawal mereka harus mematuhi setiap perintahnya.
Gia menerima dua alat musik dan menyerahkannya kedua pengawalnya untuk dimainkan. "Ini, mainkanlah musik untuk mengiringi nyanyianku."
Kedua pengawal itu menerimanya dengan bingung. "Putri jika anda membutuhkan uang, anda bisa memintanya pada kami."
Gia menggeleng mendengar perkataannya. "Aku tidak suka menggunakan uang orang lain." Gia berjalan mendahului mereka untuk mencari tempat yang bagus. "Kalian bisa bermain alat musik kan?"
Mereka berdua mengangguk.
"Bagus, lebih baik kalian memainkannya dengan baik atau aku akan melarikan diri dari kalian. Jangan meremehkanku sekarang, bahkan jika aku mau aku bisa menghajar kalian sampai pingsan." Gia mencoba mengingatkan mereka mengenai insiden beberapa hari yang lalu yang menyebabkan penjaga istana dipenggal
"Baik Tuan Putri." Mereka hanya menghela nafas tak berdaya, mereka sudah mendengar berita itu, mereka tidak menyangka Putri Jialin bisa membuat penjaga istana dengan tubuh yang lebih besar darinya terluka hingga menyebabkan luka dalam walaupun permukaannya terlihat seperti memar saja.
Gia tersenyum dan mulai berteriak untuk menarik semua perhatian orang-orang.
"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya tolong perhatian kalian!"
Semua orang yang mendengarnya suaranya langsung menoleh dan melihat Gia, beberapa orang merasa familiar dan langsung mendekatinya
"Apa kalian ingat beberapa hari lalu aku pernah bernyanyi di sini, sekarang aku akan bernyanyi lagi jadi tolong perhatian kalian semua."
Orang orang yang mendengarnya sangat gembira untuk melihat penampilan Gia lagi., mereka tidak pernah melupakan penampilannya beberapa hari yang lalu sangat membekas dibenak mereka.
Gia tersenyum melihat orang orang berbondong-bondong ke arahnya.
"Dengar aku akan bernyanyi terlebih dahulu kemudian kalian menyesuaikannya dengan musik ok." Gia menoleh ke belakang dan memberi intruksi pada mereka.
Kedua pengawal tersebut mengangguk dan mendengarkan dengan seksama nyanyian Putri Jialin agar mereka bisa
mengiringinya dengan baik.
Gia mengambil nafas yang dalam dan menghembuskannya perlahan, ia membuka mulutnya dan mulai bernyanyi.
Aku tak memiliki keseimbangan
Aku pikir akan jatuh
Seandainya aku punya bakat
Aku tidak termasuk di sini sama sekali
Kedua pengawal tersebut membelalakan matanya mendengar nyanyiannya yang sangat merdu, mereka dengan hati-hati memainkan alat musik agar mengiringinya dengan baik. Orang-orang semakin banyak mendekat setelah mendengar nyanyiannya karena suaranya sangat merdu dan mulai diiringin dengan musik yang mempercantik penampilannya.
Tenggelam dalam tekanan
Di atas kepalaku
Mengapa aku pikir bisa melakukan ini
Aku bisa pergi sebagai gantinya
Gia tersenyum senang melihat orang-rang mulai ramai mendekatinya.
Tapi ini kesempatanku untuk membebaskan diri
Semuanya tergantung padaku
Dan jika aku terus berusaha
Di atas dunia
Di mana aku bisa melihat segalanya sebelumku
Menjangkau untuk menyentuh langit
Di atas dunia
Semua mimpiku bergegas ke arahku
Merentangkan sayapku untuk terbang
Di atas dunia
Di atas dunia
Sosok itu membuka matanya lebar-lebartidak ingin melewatkan pemandangan indah di depan matanya, sesekali ia ikut bernyanyi dan senyum kecil muncul dibibirnya yang tidak pernah tersenyum sejak ia mendapatkan sebuah kutukan.
Lagi lagi
Tanpa keraguan
Terus bergerak
Aku tidak bisa menyerah sekarang
Aku bisa merasakannya
Hampir sampai
Kau tahu aku sedang mendaki, naik, naik
Aku berada di puncak dunia
Di mana aku bisa melihat segalanya sebelumku
Menjangkau untuk menyentuh langit
Semua orang mulai mengikuti Gia bernyanyi hingga semakin memeriahkan pasar, para pedagang pun meninggalkan barang dagangannya untuk bergabung bernyanyi bersama Gia, mereka seolah merasa ada magnet tak kasat mata yang menarik mereka ke asal suara yang merdu itu.
Di atas dunia
Semua mimpiku bergegas ke arahku
Merentangkan sayapku untuk terbang
Di atas dunia
Di mana aku bisa melihat segalanya sebelumku
Menjangkau untuk menyentuh langit
Di atas dunia
Semua mimpiku bergegas ke arahku
Merentangkan sayapku untuk terbang
Di atas dunia
(Rachel Bearer - On Top Of The World)
Semua orang bertepuk tangan setelah penampilan Gia selesai, mereka bersorak dengan meriah dan melemparkan koin ke tempat yang telah disediakan sampai wadahnya tidak cukup menampung semua koin karena sangking banyaknya uang yang mereka dapatkan. Kedua pengawal tersebut mengumpulkan koin-koin dan memasukannya ke kantong agar aman.
Gia melebarkan matanya melihat koin yang dikumpulkan pengawalnya sangat banyak daripada beberapa hari yang lalu, dia tidak sabar memiliki uang tersebut untuk ia gunakan untuk membuat alat-alat modern.
"Akhirnya aku bisa mendengar suaranya lagi."
"Aku sangat merindukan suara ini selama beberapa hari."
"Benar aku kira tidak akan mendengarnya lagi, namun sekarang ia dihadapanku dan bernyanyi."
"Siapa gadis ini? Suaranya sangat bagus sekali."
"Aku tidak pernah melihat gadis ini sebelumnya, siapa dia?"
"Aku tidak tahu, tapi beberapahari yang lalu dia tiba-tiba muncul dan bernyanyi disini."
"Gadis muda yang cantik dan memiliki bakat yang bagus."
"Apakah dia sudah menikah? Aku ingin menikahkan dia dengan putraku."
Semua orang saling berkomentar setelah melihat penampilan Gia yang semakin bagus dari beberapa hari yang lalu. Mereka sangat penasaran dengan asal dari gadis itu, bahkan ada yang menginginkan Gia sebagai menantu mereka.
Kedua pengawal tersebut merasa kagum dengan Putri Jialin yang dapat menghasilkan uang dengan cepat, mereka tidak menyangka putri yang dulu diabaikan sekarang bersinar bagai mutiara di tengah keramaian orang-orang dan mendapatkan rasa hormat dari mereka. Kedua pengawal tersebut merasa beruntung menemaninya.
"Terima kasih terima kasih atas perhatian kalian, kami akan pergi dulu dan sekali lagi terima kasih."
Semua orang yang mendengarnya akan pergi sangat kecewa dan mencoba menghentikannya.
"Nona jangan pergi dulu kami sangat menyukai penampilan anda."
"Benar,bisakan anda bernyanyi lagi suara anda membuat kami terpukau."
"Nona kami sudah menunggu selama beberapa hari jadi jangan pergi."
"Tolong bernyanyilah lagi nona."
"Kami sangat menyukai suara anda."
Gia yang mendengarnya sangat senang karena ada yang menghargainya.
"Maaf saya tidak bisa tampil lagi, mungkin lain kali."
Gia menolak mereka dengan halus kemudian berjalan menjauh diikuti pengawalnya.
o0o
"Master kenapa anda di sini?" Banzhou sudah tidak tahan dengan tingkah Masternya yang mengikuti Putri Jialin, padahal dia sudah memerintahkannya untuk mengawasi Sang Putri dan melaporkannya padanya, jadi untuk apa usaha Banzhou saat ini jika Sang Master malah mengawasi Sang Putri sendiri.
"Shuttt~~~ diamlah." Dia menaruh telunjuk tangan didepan bibir. "Jika dia tahu keberadaan kita kau akan habis ditanganku." Ancamnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Gia.
Mata Banzhou berkedut mendengar ucapan Masternya, padahal dengan tingkat kultivasi mereka tidak akan ada orang yang berhasil mendeteksi keberadaan mereka kecuali seseorang yang memiliki tingkat kultivasi Emperor Realm. Dan orang-orang tersebut sedikit ditemui di Benua Tianzi dan kalaupun ada mereka tidak akan cukup bosan untuk jalan-jalan di pasar rakyat biasa seperti Masternya.
(Kultivasi = Beladiri)
"Owhhh... owhhh... istriku cantik sekali saat bernyanyi." Senyumnya melebar melihat senyum Gia yang menerima uang hasil nyanyiannya.
"Brengsek siapa mereka berdua?" Matanya melebar melihat dua pengawal yang menemani Gia membantunya mengumpulkan uang. "Berani-beraninya mereka bersama istriku? Hmmmpppp... lihat saja apa yang akanku lakukan pada mereka."
Banzhou menepuk dahinya melihat tingkat Masternya yang meruntuki kedua pengawal Putri Jialin, dia tidak habis pikir dengan Masternya yang bertindak sesuka hati tanpa mencari tahu alasan yang sebenarnya. Dia juga sedikit heran dengan dirinya sendiri yang tahan di sisi Masternya yang aneh dengan kapasitas kepintaran yang dipertanyakan.
Whuuuuusssssss~~~
Banzhou hanya bisa berdoa dalam hati untuk kedua pengawal Sang Putri agar mereka dapat kembali ke istana dengan 'utuh'.
o0o
Whuuuusssssss~~~
Tiba-tiba angin berhembus dan membuat semua benda berterbangan, orang-orang mulai panik dan mencoba menyelamatkan diri sedangkan para pedagang kembali ke tempat dagangan mereka untuk menyelamatkan sisa barang yang tidak terbawa angin.
Gia menutup wajahnya dengan lengan untuk menghindari debu-deebu yang terbawa angin, ia mencari tiang terdekat untuk berpegangan agar ia tidak terbawa angin tersebut.
Brukkkk~~~
Dia sedikit membuka lengannya ketika mendengar suara gedebuk yang tidak terlalu jauh darinya. "Apa-apaan ini?"
Matanya melebar ketika melihat kedua pengawalnya masuk ke gentong air dengan posisi kepala di dalam gentong dan kaki mereka di luar, ia membuat dugaan kemungkinan mereka terbawa angin hingga terjatuh ke dalam gentong air. Namun, ini sedikit lucu melihat posisi terjatuh mereka dan membuat Gia tertawa kecil melihatnya.
Sosok itu melihat semua ekspresi Gia dan semakin geram melihatnya tertawa kecil melihat dua pengawalnya yang ia permalukan, ia menggulung kedua lengan bajunya dan bersiap menghampiri mereka.
Banzhou yang melihat tindakan Masternya terkejut dan mencoba membujuknya agar tidak gegabah menunjukan dirinya, ini bukan waktu yang tepat dan daerah ini memiliki kultivator Emperor Realm yang memimpin, Masternya tidak boleh menunjukan dirinya di depan umum!
(Kultivator = Ahli Beladiri)
"Master! Anda tidak bisa muncul di depan umum!" Banzhou mengeluarkan sebuah botol dan membuka tutupnya. "Ini adalah Kekaisaran Xue Ying yang memiliki kultivator Emperor Realm, anda tidak bisa menunjukan diri sekarang, jika mereka mengetahui Raja Hantu berada di sini mereka akan mengirimkan banyak kultivator untuk menghancurkan roh anda, walaupun anda tidak akan mati tetapi anda memperlukan banyak waktu untuk memulihkan kekuatan roh anda, tunggu hingga anda bebas dan mendapatkan kekuatan diatas orang-orang Benua Tianzi maka anda bebas melakukan sesuatu."
"Tapi kedua pria sialan itu sungguh beruntung untuk menemani istriku dan membuatnya tertawa." Sosok itu berjuang keras ketika botol yang dibawa Banzhou semakin menghisap rohnya. "Kau pengawal sialan! Cepat enyahkan botol terkutuk itu!" Ujarnya dengan marah.
"Maaf Master demi keselamatan anda, saya harus melakukannya." Banzhou menambahkan energi Qi nya untuk menambah kekuatan menghisap pada botol.
"Dasar brengsek! Lihat saja jika kau kembali aku akan-" Raja Hantu akhirnya terhisap kedalam botol yang akan membawa roh nya berteleportasi ke Hutan Terlarang, tempat tubuhnya berada.
Banzhou menyeka keringat di dahinya setelah berjuang memindahkan Masternya ke dalam botol, dia hanya bisa tersenyum kecut memikirkan hukuman yang akan ia terima ketika ia kembali ke istana hantu. "Sebaiknya aku meminta bantuan Guangli."
-TBC-