Chapter 15 - Penyembuhan!

Sepasang pria dan wanita muda berjalan di jalanan kota yang ramai dengan berbagai aktivitas.

Sang pria memiliki tinggi sekitar seratus tujuh puluh lima, sosoknya yang proporsional terlihat dari balik pakaiannya yang berjubah serba hitam dengan sedikit berhias bordir emas dan merah,

Rambutnya yang hitam sedikit berantakan, namun itu menambah pesona liar tertentu pada wajah tampannya yang memiliki mata hitam gelap seperti langit malam.

Dia bisa disebut pangeran kegelapan jika tidak ada sosok lucu yang bertengger di kepalanya.

Sang wanita juga tidak kalah, dengan tinggi yang tidak terlalu jauh dari sang pria.

Sosoknya melengkung untuk gadis seusianya, rambutnya yang hitam sedikit kebiruan membentang lurus sampai ke pinggang.

Wajahnya tidak diragukan lagi seindah peri yang bisa membuat banyak pria tersipu ketika ditatap oleh mata biru safir indahnya.

Banyak pria dan wanita dari yang muda sampai ke orang tua berhenti melakukan pekerjaan mereka ketika keduanya lewat.

Namun mereka berdua hanya acuh tak acuh menanggapi reaksi disekitarnya.

" Sudah kuduga, ini adalah resiko untuk menjadi begitu tampan. Selalu menarik banyak perhatian dimanapun kau berjalan " sang pria bergumam.

" Dasar tukang narsis! Mereka hanya tertarik melihat pria aneh yang memiliki seekor rubah dikepalanya. " sang wanita mencibir.

Sang pria hanya mengangkat bahu atas cibiran wanita itu.

" Ngomong ngomong, bukankah kau bilang tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian sebelumnya? Lihat... apa yang terjadi sekarang Xue xue? " pria itu, Oz bertanya melirik Xia xue.

" Menurutmu salah siapa ini? Siapa yang menyeretku kesini tanpa berpikir? Siapa itu? Hah ? " Xia Xue menyerang Oz dengan banyak tuduhan.

Oz hanya bisa mengalihkan pandangannya kesamping dengan diam.

" Hmph! Terserahlah, ini juga sudah terjadi. " Xia Xue mendengus dan tersenyum licik melihat kekalahan Oz.

" Kuhum... Itu benar, yang sudah terjadi biarlah berlalu. Di mana rumahmu Xue xue, apakah masih jauh? Aku sudah sangat lapar disini!" Oz bertanya sambil menepuk perutnya.

" Bukankah kau seorang Kultivator? Kenapa kau begitu mudah lapar ? " Xia Xue heran.

" Mungkin karena kau selalu memarahiku di sepanjang perjalanan ini? " Oz meletakkan satu tangan di dagunya dan memiringkan kepalanya sedikit.

Bibir Xue Xue berkedut.

Menurutmu kenapa aku selalu marah? Itu karena kau selalu membuatku kesal! Teriak Xia Xue dalam hati.

Xia Xue sendiri juga bingung. Biasanya dia selalu bisa mengendalikan emosinya dengan baik, tapi kenapa sekarang emosinya selalu tidak teratur?

Mungkin karena tekanan yang didapat akhir akhir ini semakin membebaninya? Xia Xue hanya berpikir begitu.

" Oh... Akhirnya kau kembali nona muda! Aku berpikir bahwa kau tersesat di hutan karena tidak keluar selama berhari-hari." Seorang Pria tua dengan pakaian pemburu terlihat lega dan menyapa Xia Xue diperjalanan.

" Ah... Kakek Morgan! Aku baik baik saja seperti yang kamu lihat disini. Apakah kamu akan pergi berburu, kakek morgan?" Xia Xue bertanya penasaran melihat penampilan pria tua itu.

" Yeah... Sebenarnya aku khawatir pada seseorang yang hilang tanpa kabar setelah memasuki hutan. Tapi, sepertinya sudah ada orang yang menjaganya disana. Bukankah begitu, teman muda?"

Morgan mengalihkan pandangannya kepada Oz yang hanya mengamati selama ini.

Walaupun Morgan merasa sedikit aneh dengan penampilan Oz yang memiliki seekor rubah di kepalanya.

" Oh.. Ah... Apa yang kau maksud adalah aku pak tua? Tapi aku merasa hanya mengasuh seorang gadis nakal belakangan ini. Dan tidak pernah melihat orang hilang yang kau sebutkan."

Oz yang tiba-tiba di sapa oleh Pria tua itu sedikit terkejut. Lalu menjawab sambil melirik Xia Xue.

" Oz!!! Siapa yang kau sebut gadis nakal, hah? " Xia Xue mulai mencubit pinggang Oz dengan kesal.

" Aiya Xue xue... Jangan mencubitku seperti itu, pinggang ku adalah tempat suci bagi calon istriku untuk mencubit. Apakah kau siap untuk mengambil tanggung jawab itu?"

Oz yang sedikit geli ketika dicubit, mulai menggodanya seperti biasa.

" Kenapa harus aku! Terserah padaku untuk mencubit apa yang aku mau, siapa yang peduli dengan tempat suci bodohmu itu! Hmph! " Xia Xue hanya mendengus dan terus mencubit.

" Aiya sungguh gadis yang tidak masuk akal... Lihatlah pak tua! Bukankah kelakuan seperti itu cocok untuk seorang gadis nakal?" Oz meminta persetujuan Pak tua Morgan.

" Hahaha... Kalian terlihat sangat dekat bukan? Kupikir hubungan kalian bisa disebut... Sepasang Kekasih?"

Mereka hanya disambut oleh tawa hangat Morgan yang melihat betapa riangnya kedekatan mereka.

" Ke- Kekasih ?? " Xia Xue berhenti dan mulai menatap Oz dari atas kebawah.

Dia akan mengangguk puas namun tersadar dan dengan cepat menggelengkan kepalanya.

" Tidak! Tidak mungkin orang aneh semacam Oz bisa menjadi kekasihku. Kamu salah besar disini Kakek Morgan!"

Xia Xue menyangkal namun hatinya tidak merasa nyaman dengan itu.

" Guh... Tiba-tiba dadaku terasa sakit mendengar penolakan Xue xue ku yang sangat menusuk hati." Oz berakting mencengkram dadanya seolah tertusuk oleh banyak pedang

" Tapi, Tidak apa! Untungnya aku memiliki Yuzuha sekarang! Kemari Yuzuha, peluk mastermu yang sedang patah hati ini." Oz meraih Yuzuha dan memeluknya di dada.

" Bagus! Yuzuha adalah gadis yang paling baik sekarang." Oz memeluk Yuzuha dengan geli merasakan bulu bulu lembutnya.

" Kamu!! Dasar Oz bodoh! " Xia Xue dengan marah menginjak tanah dan pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi selain gerutuan yang terdengar tidak jelas di telinga Oz dan Morgan.

" Haha kalau begitu aku juga akan pergi pak tua, sampai jumpa!" Oz tertawa melihat Ekspresi marah Xia xue yang lucu.

Dia sedikit berbasa basi dengan pak tua Morgan sebelum pergi.

Morgan yang melihat pertukaran dua anak muda ini hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" Yang satu suka menggoda, yang lain terlalu banyak berpikir. Dasar anak muda jaman sekarang! " Dia kembali kerumahnya lagi, karena kekhawatirannya sudah tidak penting.

...

#POV Xia Xue's

Argh...

Kenapa aku merasa sangat kesal?

Aku ingin memukul seseorang!

Tanganku terasa sangat gatal!

Oz bodoh itu! Jika dia tidak lebih kuat dariku, aku akan memukulinya sampai dia memohon ampun padaku.

Kenapa aku merasa sangat kesal padanya ketika dia membandingkan ku dengan rubah itu?

Tapi...

Kenapa juga aku menolaknya sangat keras seperti itu!

Uh.. apakah aku melakukan hal yang salah?

Tapi aku tidak bersungguh-sungguh, dia harusnya juga tau itu!

Ah terserah! Aku harus cepat bertemu dengan ibu sekarang. Dengan ini, kuharap itu bisa menyelamatkannya.

" Xue xue tunggu aku! " Aku mendengar suara orang yang membuatku kesal.

Aku tidak peduli! Aku akan mengabaikanmu, hmph!

Aku memasuki gerbang rumah dan langsung menuju pintu depan rumah.

" Aku pulang! "

Aku melihat Nenek, maksudku Big Sister yang sedang minum teh di ruang tamu.

" Oh Little Xue, sudah berhari hari kau tidak pulang. Ibumu khawatir sampai mati, kau tau? " Dia menyeruput teh dengan santai.

Kenapa kamu tidak terlihat khawatir sama sekali padaku Nenek!?

Persetan dengan Big Sister! Dia juga tidak akan tau aku memanggilnya nenek disini.

" Y- yeah... Latihanku cukup rumit Big sis... Tapi aku berhasil sukses besar dan mencapai tujuanku disana." Aku berkata dengan bangga.

" Hmm ya... Sepertinya kau terlihat bersenang senang disana, apakah kamu menemukan sesuatu yang menarik?

Atau mungkin... seseorang yang menarik? " Dia menatapku dengan senyum menggoda.

!!!

Apakah dia tau tentang Oz?

Itu tidak mungkin! Dia pasti hanya menebak asal asalan saja.

" Ehm yah, aku memang bertemu dengan seseorang yang cukup aneh. Dia akan datang sebentar lagi, aku akan pergi ke kamar ibu sekarang. "

Aku dengan cepat menuju ke kamar ibu. Untuk menghindari pertanyaan pertanyaan yang akan semakin banyak jika aku tetap tinggal.

" Ya~ kau harus berhati hati Little Xue... wajah ibumu terlihat akan memakan seseorang jika aku tidak salah. "

Aku sedikit bergetar mendengar hal itu. Mengepalkan tanganku aku terus maju menuju kamar ibu.

...

" Ibu ... Aku pulang " Aku sedikit ragu saat mulai membuka pintu.

Ibu ada disana. Ditempat tidur seperti biasa, wajahnya semakin pucat tapi sosoknya masih tetap cantik dan menggoda seperti biasa. Apalagi dengan piyama seksi yang di kenakannya.

Itu akan buruk jika dilihat oleh Oz nanti, aku harus cepat menyuruhnya untuk berubah!

" Xue'er! "

Aku bergetar mendengar suara ibu yang mengandung hawa dingin ketika memanggilku.

" Darimana saja kamu? " Ibu masih menatapku dengan senyum namun bukan senyumnya yang biasa.

Senyumnya entah kenapa terlihat menyeramkan saat ini.

" Kemarilah~ duduk disamping ibu... " Ibu menepuk tepi tempat tidur disampingnya.

Aku dengan gugup duduk disampingnya.

" A- Aku berlatih dengan sangat fokus hingga lupa waktu ibu."

Uh.. ibu mencengkeram tangan dan pinggangku dengan erat.

" Hmm~ Latihan apa yang memakan waktu hingga lima hari tanpa memberi kabar sama sekali pada ibumu ini? Apakah kau sudah tidak menganggapku sebagai ibumu lagi, hmm? "

Ibu berkata sambil menyeka matanya yang tidak memiliki air mata.

Ibu... Akting sedih mu terlalu mudah untuk dilihat kau tau?

Kamu jelas lebih condong ke marah disini!

" Aku... Aku berlatih di hutan dekat gunung ibu, aku berburu beberapa binatang buas untuk mencari pengalaman." Aku sedikit membocorkan rahasiaku.

" Oh~ bahkan kamu tidak memberitahuku ketika berlatih di hutan yang berbahaya? Apa yang terjadi dengan Xue'er ku yang penurut dan jujur itu?

Kenapa dia sekarang telah menjadi gadis nakal yang pandai berbohong.. hu hu.. ibu sangat sedih."

Jadi kamu masih melanjutkan drama mu ibu?

" Ti- Tidak seperti itu ibu... Aku- "

" Kemari! Berbaring tengkurap di pangkuan Ibu! " ibu berkata dengan perintah yang kuat.

Tidak mungkin! Ini...

" Tapi Ibu... "

" Sekarang! "

Uh aku takut, kenapa ibu sangat galak sekarang?

Kemudian aku berbaring tengkurap di pangkuannya seperti yang diperintahkan.

Ibu menggulung gaunku ke atas memperlihatkan pantatku...

Sudah kuduga ini akan terjadi!

" Ibu... Tolong jangan memukul pantatku lagi sebagai hukuman, oke? Aku sudah dewasa!" aku hanya bisa memohon.

" Tenang~ Di mata ibu kau akan selalu menjadi gadis kecilku yang lucu~ " Ibuku tersenyum cerah.

Tapi aku tidak ingin selalu menjadi gadis kecil!

Tidak! Ini gawat! Oz mungkin akan segera datang kemari!

" Ibu tolong jangan sekarang, temanku mungkin akan segera datang kesini.. kamu juga harus segera berganti baju... "

Pah!

Ah ibu tidak mau mendengarkan!

Aku akan malu sampai mati jika Oz melihat!

Aku mohon tolong jangan datang kesini dulu Oz!

Pah!

" Siapa peduli dengan temanmu itu~ Ibu sedang menghukum gadis kecil nakalnya disini! "

Pah!

" Uh~ tapi ibu temanku adalah seorang- "

Pah!

" Sudah kubilang, Ibu tidak peduli~ "

Pah! Pah! Pah!

" Xue xue ~ apa kau ada di dalam? Aku masuk oke!! "

Suara Oz terdengar bersamaan dengan pintu yang dibuka.

Sudah berakhir!

...

...

#POV Oz's

Ada apa dengan gadis ini?

Dia meninggalkanku ditengah kerumunanan seperti ini.

Apakah dia tidak khawatir aku akan diculik oleh om om bejat?

Ugh... Kurasa itu tidak mungkin.

Yeah untung saja aku ingat aroma Xue xue, aku tidak mungkin kehilangan jejaknya.

Hum.. aku bukan anjing oke? aku ini istimewa!

Oh... dia memasuki sebuah pekarangan. Seperti yang diharapkan dari Xue xue ku, rumahnya memiliki pekarangan yang lebar.

Sialan dia akan memasuki gerbang tanpaku! Aku mungkin akan diteriaki maling jika menerobos masuk sendirian.

" Xue xue! Tunggu aku ! "

Dia bahkan tidak peduli setelah aku berteriak seperti ini.

Ah bodo amat! Aku akan masuk saja...

Um, kurasa dia masuk ke pintu besar itu?

Aku kemudian mengikuti aroma Xue xue dan masuk ke pintu salah satu rumah besar mengabaikan orang orang yang heran di sekitarku.

" Permisi ... "

Aku masuk dengan sopan, yah... setidaknya aku harus sedikit menjaga kelakuan di sini.

Aku tidak ingin terlalu membuat banyak keributan di rumah Xue xue.

" Oh ~ "

Aku menoleh ke arah suara yang terdengar sedikit terkejut.

Oh ! Kecantikan !

Aku melihat sosok dewasa yang cantik mengenakan pakaian hijau sedang minum teh dengan anggun.

Apakah dia bibi Xue xue?

Hmm yah siapa yang peduli? Aku sedang mencari Xue xue disini ...

" Permisi sister... Aku teman Xue... Xia Xue. Apakah sister tau dimana dia sekarang? aku datang dengannya ke sini. "

Meski aku bisa mengikuti aromanya, sedikit tidak sopan untuk langsung menerobos rumah seseorang seperti itu. jadi lebih baik untuk bertanya pada kecantikan ini.

" Apakah kau tidak memperkenalkan dirimu dulu, bocah tampan? " kecantikan itu berkata dengan santai sambil menyeruput tehnya lagi.

" Ah... panggil saja aku Oz, sister. " Aku menjawab seperlunya, aku merasa seperti akrab dengan kehadirannya. Tapi aku tidak yakin dimana itu.

" Hanya Oz? apakah kau tidak punya nama belakang? "

Kenapa kecantikan ini sangat penasaran sekali.

" Aku punya, tapi itu sedikit unik dan itu tidak terlalu penting juga. "

" Tidak apa~ katakan saja nama yang menurutmu unik dan tidak penting itu, aku hanya ingin tau saja~ " kecantikan itu tetap tenang bertanya padaku.

Mulutku berkedut.

Aku bisa mendengar Yuzuha menggeram di atas kepalaku.

Kau tidak boleh menggigitnya, oke?

" Ini... Nama lengkapku Oz Vessalius. Sebagai balasan, kamu juga harus memberiku namamu sister yang cantik ! "

Aku jelas tidak mau rugi disini. Tidak sia sia aku bisa mengenalnya, setidaknya aku bisa sedikit menyerap Yin Qi nya yang murni sedikit nanti.

" Oh ~ apakah kamu seorang ... bangsawan? Wanita ini bernama Liu Ningzi. Kau bisa memanggilku Big Sis Ning, bocah tampan. "

" Tidak, aku bukan. Baiklah Big Sis Ning, aku akan menyusul Xia Xue sekarang. Selamat menikmati teh nya."

Aku merasa kecantikan ini akan terus bertanya jika aku tidak cepat cepat pergi.

" Oh kenapa terburu buru~ juga.. apakah kau tahu tempatnya? "

" Jangan khawatir Big sis... aku tau! " Aku berteriak dari jauh.

...

Sepertinya Xue xue ada diruangan ini.

Kenapa ada suara aneh di dalam?

Terserah! Aku juga akan tau ketika masuk ke dalam.

" Xue xue ~ apa kau ada di dalam? Aku masuk oke!! "

Aku langsung menerobos masuk membuka pintu kamar.

Mataku melebar ketika melihat pemandangan menakjubkan yang ada ii depanku sekarang.

Seorang wanita dewasa yang cantik dengan sosok panas sedang memukul pantat Xue xue yang putih dan halus itu.

Wanita yang menampar pantatnya sedikit memiliki wajah yang mirip dengan Xue xue. Yang membuat sosoknya terlihat lebih panas adalah pakaiannya.

Dia hanya mengenakan piyama!

Piyama hitam berenda dengan banyak hiasan di tepiannya menambah pesona dewasanya.

Pakaian dalam hitam yang menempel pada bagian bagian sensitifnya dapat terlihat jelas dimataku dari piyama tembus pandangnya.

Dia hanyalah sosok succubus dengan rambut hitam tergerai sebagian kedepan.

Walaupun bagian bawahnya tertutup oleh selimut, aku dapat dengan jelas melihat sebagian kaki telanjangnya yang panjang bisa menggoda siapapun untuk menjilatnya dari sini.

Yah.. intinya dia sangat panas seperti sosok yang terlahir alami sebagai penggoda.

Itu akan lebih sempurna jika kulitnya tidak terlihat pucat seperti orang sakit.

Sayang sekali~

Ugh... Berhenti menggaruk kepalaku Yuzuha!

Biarkan aku mencetak momen menakjubkan ini selamanya di ingatanku!

Aku juga melihat pantat Xue xue yang merah karena tamparan menghadap padaku.

Itu putih!

Xue xue ku terlihat sangat nakali! bahkan mengenakan celana dalam putih membuatnya begitu menggoda!

Urgh! bahkan 'adik lelakiku' sudah mulai bereaksi.

Jika aku terus melihat ini, aku tidak tau apa yang akan terjadi nanti.

" Hidungmu berdarah... teman kecil~ "

Aku mendengar suara menggoda membuyarkan lamunanku.

Dengan cepat menyeka darah dari hidungku, aku juga merasa Yuzuha menjambak rambutku semakin keras. Tapi aku tidak peduli untuk sekarang.

" Kuhum... Kelihatannya kalian sedang sibuk. Aku akan kembali nanti, setelah kalian menyelesaikan semuanya... Permisi kalau begitu, kalian bisa melanjutkan."

Dengan itu aku menutup pintu dan mulai menenangkan nafasku yang sudah berat.

" Itu sungguh pemandangan yang indah! Aku pasti akan mengingatnya seumur hidupku! "

( Pria cabul. )

Suara Elena sangat dingin.

( Ini bukan salahku, oke? Mereka yang menunjukkan pemandangan itu padaku, Elena.)

Aku menyangkal.

( Kau menerobos masuk tanpa menunggu jawaban.) Elena berkata tetap tenang.

( Ugh.. Aku tidak tau mereka sedang melakukan hal seperti itu.) Aku tidak bisa menyangkal itu.

( Cabul. )

Guh.. aku tidak bisa membalas perkataan itu.

Ding!

[ 25.000 Fp di peroleh ]

Ah... Dasar sistem cabul! Dia memberiku poin dalam situasi ini!

" Aduh! sampai kapan kau akan menggaruk kepalaku Yuzuha? "

" Grr! "

" Kenapa kau menggeram? "

" Aduh! kenapa kau menggigitku! Sialan kemari kau, aku akan memukul pantat kecil mu itu! "

Aku kejar mengejar dengan Yuzuha sambil menunggu dua orang dalam kamar selesai dalam urusannya.

...

" Kau bisa masuk sekarang, Oz! "

Aku mendengar suara Xue xue yang bergetar dari dalam.

Masuk kedalam kamar, aku melihat Xue xue yang mengubur kepalanya dengan bantal.

Hahaha dia pasti sangat malu sekarang...

Aku memiliki kartu truf tambahan untuk menggodanya sekarang.

Dan aku juga menoleh melihat Wanita seksi yang pucat itu tersenyum tenang dengan telinga memerah.

Dia juga sedikit malu, kurasa?

" Kalian benar benar sudah selesai? Jika belum, aku bisa memberi waktu tambahan." Aku bertanya dengan serius.

*whoosh*

" Kau pikir ini apa untuk butuh waktu tambahan segala?"

Aku menangkap bantal yang dilempar Xue xue sebelum mengenai wajahku.

" Permainan pukul pantat? " Aku menjawab Xue xue sambil memiringkan kepalaku.

"Kamu! Aku akan bertarung denganmu Oz! "

Xia Xue sudah dicengkram wanita pucat itu sebelum melompat padaku. Kurasa dia ibunya?

Sial! Dia masih sangat panas bahkan ketika sudah memiliki Xue xue.

Sialan kau suami! Kenapa kau mencoba mencelakai istri yang begitu cantik seperti ini?

Mungkin kau sudah buta?

Kenapa kau tidak memberikannya padaku saja! Aku sangat rela disini untuk mengurusnya!

Aku tau seluruh drama ini dari cerita Xue xue sebelumnya.

Kuhum... Mari kita lewati hal ini.

" Kau memiliki teman yang sangat menarik, Xue'er ~" ibunya berkata.

" Dia hanya pria aneh... " Xia xue menggerutu.

" Ya... Aku memang sangat menarik bibi...? " Aku ingin tahu siapa nama ibu xue xue.

" Jiya, panggil saja aku Bibi Jiya. " Ibu Xue xue meberitahu namanya.

" Aku Oz, bibi Jiya. Teman Xue xue! Salam kenal... " Aku berkata dengan sopan.

" Ibu sudah cukup untuk perkenalannya sekarang, aku membawakanmu obat untukmu! "

Xia Xue mengeluarkan bunga yang kita dapat dari gunung.

" Darimana kamu mendapat bunga ini? Bunga ini harusnya tumbuh di sekitar kawah gunung berapi... Dan dari yang kulihat bunga ini baru dipetik beberapa hari yang lalu... Jangan bilang..."

Bibi Jiya tahu semua kebenaran hanya dengan melihat sekilas bunga itu.

" Ibu aku... "

" Xue'er! sudah kukatakan berapa kali, jangan melakukan hal hal yang berbahaya seperti ini! Bahkan nenekmu akan kesulitan untuk menyewa ahli mencari bunga ini! Dan kamu... Kamu! "

Bibi terlihat marah besar.

" Tapi aku baik baik saja sekarang ibu, itu semua berkat Oz. Dia sangat kuat! Bahkan binatang buas di sana tidak berani menyentuhnya.

Sekarang lebih baik kita menggunakan ini untuk mengobati mu lebih cepat, aku tidak ingin melihatmu terus menderita!"

Xia Xue juga meledak dengan marah dengan air mata yang sudah mengalir di wajahnya.

Ugh... Sialan... Aku tidak cocok untuk menyaksikan drama seperti ini!

Jadi aku hanya diam diam saja disamping seperti pohon.

Bibi melirikku dengan tidak yakin, siapa juga yang akan langsung percaya dengan seorang yang tingkat kultivasinya bahkan tidak mencapai < True Martial > untuk melakukan semua hal itu.

Aku hanya mengangkat bahu.

" Dia? Sigh... Kamu harus menceritakan semuanya nanti."

Bibi akhirnya tenang dan mengalah ketika melihat betapa emosional putrinya.

...

Beberapa saat kemudian Xue xue membawa air rebusan dari bunga itu...

Hmm, bunga yang aneh!

Bahkan air rebusannya mengeluarkan aura merah.

Apakah itu benar-benar aman?

Aku memeriksa statusnya, dan itu memaag bisa menyembuhkan beberapa racun dan kutukan.

Jadi aku tidak khawatir lagi.

" Ini... Tolong diminum ibu." Xia xue mendorong gelas yang berisi air itu.

Bibi dengan cepat meminumnya.

Tapi ekspresiku mengeras, aku bisa melihat dari < All-Seeing Vision > bahwa racun yang awalnya mulai memudar.

Sekarang mulai meledak keseluruh tubuh bibi.

" Ibu!! " Xia xue menjerit kaget melihat ibunya yang tiba-tiba menggigil dan mulai batuk darah.

Tubuhnya berkedut mengeluarkan aura abu abu yang ganas.

Aku meletakkan Yuzuha di atas tempat tidur,

Dan langsung bertindak mengaktifkan skill < Devour > untuk menyerap Energi kelabu yang keluar dari tubuhnya.

Ini buruk!

Aku harus menemukan sumbernya!

Dengan itu aku memegang tangan bibi dan mulai menyerap energi itu.

Ini lebih sulit daripada saat dengan kucing besar itu.

Racun yang mempunyai energi abu abu ini telah tercampur menjadi satu dengan Qi Bibi Jiya.

Jika aku menggunakan < Devour > seperti ini, Bibi pasti akan menjadi seorang cacat bahkan dia bisa mati dalam proses.

Pasti ada suatu hal yang bisa kulakukan.

Luka!

Dia pasti mempunyai luka ketika diserang!

Aku membuang selimut yang menutupi tubuh Bibi ke samping.

" Oz... Apa yang terjadi pada Ibu! Apakah bunga itu memperburuk racun ditubuh ibu? Aku Aku-" Xia xue yang telah memiliki banyak air mata mulai menyalahkan dirinya sendiri.

" Tenang Xue xue! Aku ada di sini... Ibumu pasti akan baik baik saja! Bantu aku mencari luka ditubuhnya! " Aku menenangkan Xia Xue yang mulai bertindak tidak logis.

Tidak sopan untuk meraba raba tubuh Bibi ketika ada putrinya disini. jadi aku menyuruh Xue xue mencari luka itu.

" Luka? Ibu sering mengeluh sakit di sekitar leher... Mungkin ada disana? " Xia Xue yang sedikit tenang berkata dengan gugup.

Leher?

Aku langsung memeriksanya,

Menyingkap rambut yang tergerai kedepan.

Aku melihat ada dua lubang kecil yang terlihat seperti digigit oleh sesuatu, mungkin ular? Di atas tulang selangka dekat leher.

Sudah jelas ini sumbernya!

Jika aku tidak bisa menghisap racunnya melalui < Devour > , aku akan melakukannya secara manual!

Aku tanpa ragu menghisap racun dengan mulutku tepat di luka yang diterima bibi.

Sambil mengedarkan Energi ku untuk mengganti Qi yang hilang dari tubuhnya, aku terus menghisap racun dan langsung menelannya.

Lagipula aku akan bertambah lebih kuat jika meminum racun. Ini bukan masalah besar.

Setelah beberapa saat, bibi sudah mulai tenang.

Sepertinya dia juga sudah mulai sadar. Aku terus menghisap sisa racun..

" Hngh ~... "

Apa apaan suara itu!?

Mataku terbuka lebar menatap bibi yang mengeluarkan sumber suara.

" Mmph~ " Kenapa suaranya menjadi lebih cabul!?

Ini bukan salahku oke? Berhenti memelototi ku dari sana Xue xue!

Aku hanya menghisap racun disini!

" Hngh... Ah~ "

Ya dewa! Bibi, tolong berhenti mengeluarkan suara aneh!

" Ahhn~ "

Dia meraih kepalaku semakin dan menekankan kepadanya.

Oke... aku akan menghitung domba mulai sekarang!

Satu domba, dua domba, tiga domba...

Suara suara aneh terus keluar dari bibi sampai aku menghitung domba yang ke empat puluh.

Sigh... Bibi akhirnya ambruk di tempat tidur.

Aku melihat wajah bibi yang sedikit memerah penuh dengan keringat saat matanya terpejam.

Sial!

Ya budha, ya dewa, ya iblis, ya siapapun! Selamatkan aku dari godaan godaan semacam ini.

Jelas mereka tidak mungkin akan peduli pada Oz!

" Argh!! "

Aku mendengar bibi menjerit kesakitan lagi. Apa yang terjadi? Bukankah aku sudah membersihkan racun dari luka itu?

Aku memeriksa lehernya lagi.

Itu sudah tidak mengeluarkan energi kelabu.

Jangan bilang...!

" Xue xue! Cari luka lain ditubuhnya cepat!! Masih ada luka lagi pada ibumu! "

Xue Xue mengangguk dengan cepat mulai mencari ditubuh ibunya.

" Apakah kau sudah menemukannya? "

Xia Xue mengangguk dengan sedikit menggigit bibir bawahnya.

" Ada apa? " aku bingung disini.

" Jangan macam-macam pada ibuku apapun yang terjadi Oz!."

Eh?

Aku semakin bingung saat Xue xue berkata begitu.

Tapi Xia Xue mulai membuka lebar kaki ibunya yang membuat rahangku terbuka lebar.

Apa yang kau lakukan Xue xue?

Aku bisa melihat dengan jelas celana dalam ibumu dari sini, kau tau?

" Kemari! "

Aku mendekati Xue xue.

" Lukanya disini! " dia menunjuk luka pada paha bagian dalam ibunya yang sangat dekat dengan pangkal pahanya.

Mulutku terbuka dan tertutup beberapa kali melihat luka ini.

Dasar ular mesum sialan!

Dia menggigit ditempat tempat aneh!

Mungkin aku harus menambahkan sapi pada hitunganku nanti?

Aku tidak tahu harus menangis atau tertawa disini.