Chereads / Flower Emperor - Lord of Valkyrie (IND) / Chapter 16 - Biarkan aku mengajarimu...

Chapter 16 - Biarkan aku mengajarimu...

#Main POV

...

" ini hanya untuk penyembuhan."

Oz bergumam pada dirinya sendiri.

Dengan dua pasang mata yang mengamatinya. Tidak, dengan tiga pasang mata yang mengamatinya.

Dia berjongkok diantara dua paha Jiya dan dengan serius mengamati lukanya. Sedikit keraguan terlintas dimatanya.

" Argh! " Tubuh Jiya berkedut semakin keras disertai oleh teriakan kesakitannya.

Tanpa membuang waktu lagi, Oz bergegas menempelkan bibirnya pada paha Jiya yang terluka.

" Ah~ "

Suara erangan mulai terdengar kembali.

Suara suara itu terus berulang setiap kali Oz menghisap sumber racun di paha Jiya.

Jika ada orang yang mendengar ini dari luar ruangan, mereka pasti akan mengira bahwa sepasang kekasih sedang melakukan hubungan intim di dalam.

Sesekali Oz juga merasakan tato dipunggungnya bereaksi, tapi dia tidak peduli. Lagipula itu hanya berupa kesemutan.

...

" Hah... Hah... Sudah selesai! Aku- Aku akan mencari udara segar untuk sekarang, disini sangat panas. "

Oz berdiri dengan tergesa gesa langsung keluar ruangan setelah berbicara begitu.

Dua pasang mata yang tertinggal hanya diam saja melihat Oz yang pergi secepat kilat.

" Hmm? " Jiya meregangkan tubuhnya melihat sekeliling.

" Xue'er dimana temanmu? " Jiya yang tidak melihat kehadiran Oz bertanya pada Xia Xue dengan penasaran.

" Dia sedang berjalan jalan di luar. Apakah kamu tidak ingat semua hal yang terjadi sebelumnya? " Xia Xue mendekati ibunya dan bertanya dengan ekspresi rumit.

" Hmm? Apa yang terjadi? Aku ingat bahwa aku minum ramuan itu, lalu tiba tiba aku merasakan sakit yang sangat mengerikan..."

Jiya menggigil sejenak mengingat rasa sakit itu. Lalu melanjutkan...

" Kemudian aku merasa ada energi yang membuatku sangat nyaman memasuki tubuhku. Itu sangat nyaman dan mengusir semua rasa sakit itu. Kupikir itu efek dari ramuan itu, kan?"

Jiya menjelaskan pengalaman yang diterimanya pada Xia Xue.

( Sigh... ada baiknya kamu tidak ingat itu ibu. Aku harus berterima kasih dengan benar pada Oz nanti. ) Xia Xue menghela nafas lega dalam hati.

" Err... mungkin?" Xia Xue menjawab dengan ambigu.

" Bagaimana perasaanmu sekarang bu? Tidak ada masalah lagi pada tubuhmu kan? " Xia Xue mengalihkankan perhatian ibunya.

" En, Tubuhku terasa sangat nyaman dan ringan seolah telah terlahir kembali. Bahkan aku merasa akan segera melakukan terobosan dalam kultivasi sekarang. Sungguh, apakah efek ramuan itu memang sehebat ini? "

Jiya dengan bersemangat merasakan perubahan tubuhnya, sebelelum merenung dengan penuh keheranan.

" Bagus untukmu Ibu! Sekarang, mari kita membuat perayaan untuk kesembuhanmu malam ini, sekaligus sebagai ucapan terima kasih pada Oz yang telah sangat membantu kita. "

Xia Xue dengan semangat berkata pada ibunya.

" En, bukankah sudah saatnya kamu untuk menceritakan semua kebenarannya, Xue'er? " Jiya mulai mendesak Xia Xue.

" Ah... Aku akan pergi untuk mencari Oz sekarang... " Xia Xue berniat pergi untuk menghindari pertanyaan ibunya.

Namun, bagaimana Jiya bisa membiarkannya pergi?

Dengan betapa sehat tubuhnya sekarang, Jiya dengan gesit melompat ke pintu. Menghalangi jalan Xia Xue yang akan kabur.

*Woosh*

Jiya merasakan sesuatu yang salah, kenapa dia sedikit kedinginan?

Hmm?

Kenapa penampilan ku begitu berantakan seperti ini !?

Dan... Dan kenapa aku begitu basah disana !?

Dia tidak bisa tidak bertanya-tanya setelah melihat penampilannya sendiri.

" Xue'er ... kau menyembunyikan sesuatu lagi dari ibumu kan? " Jiya memandang Xia Xue dengan senyum iblis.

*gulp*

Xia Xue hanya bisa menelan ludah melihat senyum itu, nasibnya sudah ditentukan disini.

Pada akhirnya Xia Xue hanya bisa menceritakan semua yang terjadi pada Ibunya setelah memerima beberapa tamparan di pantatnya.

Dari saat ia berada di gunung, hingga saat proses penyembuhan yang dilakukan oleh Oz.

...

...

" Jadi begitu~ "

Jiya yang telah mengetahui semua kebenaran tidak terlihat terlalu terkejut.

Bahkan ia mulai terlihat semakin tertarik mengenal bocah yang bernama Oz ini.

Ada kilatan licik yang terpancar dimatanya yang indah.

" Bukankah kamu terlalu tenang, bu? " Xia Xue heran dengan reaksi ibunya yang terlalu biasa.

" Hmm? Apakah ada masalah? Intinya dia adalah pemuda yang sangat berbakat bukan? " Jiya memandang Xia Xue dengan tenang.

" Tapi ... Bukankah kau terlalu mudah untuk percaya sesuatu yang seabsurd itu? Lagipula dia terlalu mencurigakan bukan? " Xia Xue semakin penasaran dengan ibunya.

" Eh~ ? Jadi kau membiarkan orang yang mencurigakan memperlakukan ibumu sepert itu?" Jiya menaruh telapak tangan dipipinya seolah sangat terkejut.

" Tentu saja tidak! Lagipula... perasaanku mengatakan bahwa Oz sangat dapat dipercaya bu! " Xia Xue berkata tanpa ragu.

" Jika kau sangat mempercayainya seperti itu, kenapa ibu tidak bisa? " Jiya menyeringai.

" Kamu bahkan belum berbicara dengan benar padanya, hmph! " Xia Xue mendengus.

" Well... Anggap saja itu juga salah satu insting wanitaku dan melihat bagaimana putriku sendiri begitu terpesona padanya, ibu tidak bisa tidak lebih tertarik lagi padanya." Jiya tersenyum dengan tulus menatap Xia Xue.

Mulut Xia Xue terbuka dan tertutup beberapa kali mendengar pernyataan ibunya.

" Dia juga sudah menyelamatkanku seperti yang kau jelaskan, untuk apa lagi aku meragukannya?" Jiya mengakat bahu seolah sudah sewajarnya.

" Kamu bahkan tidak merasa malu setelah bertindak seperti wanita yang kepanasan di depannya seperti itu? " Xia Xue akhirnya tidak tahan lagi dan menuduh ibunya.

" Ehehe~ apakah Xue'er ku cemburu disini? " Jiya menggoda Xia Xue yang kesal.

" Memang, meski aku tidak sadar... tubuhku benar benar bereaksi karena aku merasakan kenikmatan yang tak tertahankan saat itu. Jadi... Itu tidak bisa ditolong kalau aku bertindak seperti itu~" Jiya melanjutkan.

" Ibu... Kamu- kenapa kamu bisa begitu tak tahu malu !? " Xia Xue tercengang, apakah ini benar-benar ibunya?

" Kenapa aku harus malu? Itu tidak seperti kita melakukan sex atau apa, bukankah kau mengatakan itu demi menyembuhkanku sebelumnya? " Jiya mengatakan itu sambi menarik dagu Xia Xue seolah akan menciumnya.

" Tapi.. "

Sebelum Xia Xue membalas, itu sudah dipotong oleh kata kata ibunya yang membuatnya lebih tercengang.

" Bahkan jika dia benar menginginkan tubuh seorang yang sudah tidak murni lagi seperti diriku ini, aku tidak akan ragu untuk memberikannya. Dia adalah dermawanku, tidak! Dia adalah dermawan kita berdua, dan itu wajar."

Mulut Xia Xue sudah ternganga karena perkataan itu.

" Tapi ... Tapi ibu... "

" Apakah kau masih mengharapkanku bersama dengan pria itu? " Jiya memotong apa yang akan dikatakan putrinya.

" Itu tidak mungkin! Sama sekali tidak mungkin! " Jiya berkata dengan tegas

" Apakah menurutmu aku tidak tahu siapa di balik semua ini? " Jiya menarik diri dari Xia Xue dan berjalan melihat keluar jendela.

" Untuk seorang suami yang rela menjual putrinya dan berusaha untuk melenyapkan istrinya, apakah itu layak untuk diperjuangkan?"

...

" Itu tidak layak! Itu hanya akan merendahkan diriku sendiri jika aku masih ingin tetap bersamanya."

...

" Apakah kau tau bagaimana aku berusaha menyadarkannya selama beberapa tahun ini? Dan apa hasilnya? "

Diam.

" Tidak ada! Tidak ada apapun yang kukatakan padanya bisa mempengaruhinya! "

" Dan apa yang akan terjadi padamu jika aku tidak memberontak melawannya untuk menyelamatkanmu dari pertunangan dengan anak Jendral itu? "

Diam.

" Kau akan berada dalam situasi yang lebih mengerikan daripada kematian! Apakah kau tau sifat asli putra jendral itu?"

" I- Ibu aku.. "

" Dia sangat menjijikkan... Sampah diantara banyak sampah! " Xia Xue dipotong oleh perkataan ibunya lagi.

" Kau hanya akan digunakan untuk kepentingannya dalam berkultivasi! Dan jika dia sudah bosan, dia akan melemparmu kepada bawahannya yang akan menggunakanmu seperti pelacur! Kau tahu apa yang dilakukan pelacur kan!?"

Diam.

" Dan disini kau masih ingin aku tetap bersama pria yang ingin putrinya mengalami semua itu? "

" Ibu.. aku tidak... " air mata Xia Xue sudah tidak bisa terbendung mendengar keluhan ibunya.

" Itu tidak layak! Itu terlalu menjijikkan! "

" Dan apa yang kuhasilkan dari tindakan melawannya itu? Bukannya dia akan tersadar. Justru malah sebaliknya! Dia menganggapku sebagai gangguan! "

Diam.

" Dia bahkan mengirim seseorang untuk membunuhku! Jika bukan karena aku masih memiliki kemampuan mungkin aku sudah lama mati." Nada Jiya mengandung banyak kekecewaan.

" Namun pada akhirnya aku masih tetap terluka. Dan itu bahkan membuatku merasa lebih buruk dari kematian!"

" Mereka pasti sudah memastikan rencananya. Bahkan jika aku tidak bisa mati secara langsung, aku akan tetap mati secara perlahan oleh racun. Dan mereka benar-benar berhasil! "

Diam.

" Mereka sukses besar! Aku diracuni, racun yang sangat mengerikan! "

" Racun yang membuat seluruh duniaku menjadi abu-abu, racun yang menyiksaku setiap malam. Tubuhku terasa diiris secara perlahan oleh ribuan pisau, tulang tulangku seperti sedang digerogoti oleh jutaan serangga, pikiranku hampir hancur karena mimpi buruk setiap kali aku tertidur dan masih banyak lagi!"

Diam.

" Aku merasa seperti akan menjadi gila setiap saat, Xue'er. Aku bahkan berpikir untuk bunuh diri secepat mungkin jika bukan karenamu."

" Ibu.. "

" Pria yang kukenal sudah tidak ada lagi. Dimatanya hanya ada keserakahan, keserakahan dan keserakahan saja! Tidak ada lagi yang tersisa! Aku bahkan berpikir dia telah digantikan oleh orang lain selama ini. "

Diam.

" Tapi... Aku sudah tidak peduli lagi. Perasaanku padanya sudah lenyap ketika racun itu diberikan kepadaku. Hanya kebencian yang tersisa dalam diriku! Aku ingin membunuhnya! Memotong dagingnya menjadi ribuan keping! "

...

" Namun, aku tidak melakukannya. Aku sudah lelah, aku tidak ingin ada hubungan dengannya apapun lagi sekarang. " Jiya mengehela nafas.

" Jiya yang dulu telah mati karena racun yang diterimanya. Dan itu sudah berakhir."

" Dan untuk sekarang, Aku hanya akan menikmati kehidupan baru yang aku terima dengan sangat baik, tidak perlu mengingat masa lalu yang tidak terlalu penting itu, haha " Jiya tertawa dengan air mata mengalir dipipinya.

...

" Namun... Jika dia berani menggangguku lagi atau menargetkan orang orang disekitarku... Aku tidak akan ragu untuk bertarung dengannya sampai mati!" suara Jiya sangat dingin ketika mengatakan itu.

Dia tegas dengan perasaannya sendiri.

Jika dia suka maka dia bisa menjadi seorang dewi.

Namun,

Jika dia mulai membenci, dia akan menjadi iblis bagi orang itu

" Aku minta maaf bu... " Xia Xue berjalan dan langsung memeluk Jiya.

" Eh~ kenapa kau meminta maaf Xue'er? Kau tidak memiliki kesalahan disini. Ibu hanya sedikit curhat atas semua yang terjadi selama ini, itu saja." Jiya menyeka air mata yang tersisa disudut matanya dan menghibur Xia Xue yang sedih.

" Tapi karena aku yang sangat bodoh ini, ibu menjadi... "

" Sst... Ibu baik baik saja sekarang kan? Dan semua ini berkat kekasih kecilmu itu~ " Jiya berkata dengan riang.

" Mungkin aku benar benar harus menggunakan tubuhku ini untuk membalasnya... Hutangku terlalu banyak padanya~ " dia melanjutkan.

" Ibu!! Dia bukan kekasihku, dan jangan memberikan tubuhmu dengan mudah seolah itu sangat wajar! "

" Hahaha~ tapi bukankah itu bagus? Kita berdua akan menjadi istrinya dan akan selalu tetap bersama. Apakah kau ingin berpisah dengan ibumu? " Jiya tertawa menggoda Xia Xue.

" Kamu ingin menjadi istrinya? " Xia Xue kaget.

" Eh aku hanya bercanda, tapi... Jika itu benar-benar terjadi, kurasa itu bukan hal yang buruk juga." Jiya memikirkan dengan penuh perhatian.

" Atau apakah kau tidak suka untuk berbagi dengan Ibumu ini... Aiyah Xia Xue sangat posesif~ " Jiya menyeringai pada Xia Xue yang mulutnys sudah menganga.

" Ibu.. aku tidak..."

" Aku akan mengatakan sesuatu yang penting padamu sebagai seorang ibu. Tidak, aku akan mengatakannya sebagai sesama wanita. " Jiya berkata dengan serius.

" Kau juga tahu tentang bakat dan kemampuan Oz bukan? "

" En. " Xia Xue mengangguk.

" Dengan semua bakat dan kemampuannya dia akan memiliki pencapaian yang tak terbatas di masa depan, dia akan dengan mudah untuk menarik banyak perhatian. "

" En. " Xia Xue mengangguk lagi.

" Apalagi untuk seorang ' wanita ' . Dia akan menjadi daya tarik yang fatal dengan tambahan pesonanya. Dia akan menarik banyak keindahan tanpa dia sadari seperti api yang menarik banyak ngengat berkumpul disekitarnya." Jiya menjelaskan pada Xia Xue.

" Tapi aku tidak tertarik padanya bu... " Xia Xue mengelak.

" Benarkah? Kalau begitu aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi... " Jiya mengangkat bahu tidak peduli.

" Tidak tolong lanjutkan ibu... " Xia Xue memohon pada ibunya.

" Kenapa? Itu tidak ada gunanya kau tau? " Jiya bertingkah bodoh.

" Hanya lanjutkan saja... Aku hanya ingin tahu, itu saja." Xia Xue berkata dengan gugup.

" Aku tidak mau. Terlalu malas untuk membuang buang nafas mengucapkan omong kosong yang tidak perlu." Jiya dengan malas berjalan ke tempat tidur.

" Ibu...! " Xia Xue cemberut menggoyang goyangkan tubuh ibunya.

" Baiklah baik.. aku tidak akan menggodamu lagi. " Jiya terkikik geli.

" Jika kau benar-benar tertarik padanya, kau akan berada pada posisi yang sangat menguntungkan saat ini." Jiya melanjutkan.

" Kenapa? " Xia Xue bingung.

" Apakah kau melihat ada wanita disekitarnya selama ini? " Jiya memandang putrinya.

" Tidak, aku tidak. " Xia Xue masih bingung.

Jiya hanya facepalm melihat putrinya yang masih belum mengerti.

" Aiya putriku yang bodoh~ Kau akan memiliki keunggulan karena bersamanya lebih awal, kau tau?. Dan apa yang kau dapat dari itu? Setidaknya kau akan memiliki posisi khusus disana." Jiya berhenti disana berharap putrinya akan mengerti sendiri

" Eh posisi khusus seperti apa? " Berbeda dari harapan ibunya, Xia Xue masih belum mengerti dan malah menjadi semakin bingung.

" Guh.. apakah putriku memang selalu sebodoh ini?" Jiya terjatuh di tempat tidur.

" Ibu... Jika kau ingin memberi tahu. Katakan saja dengan jelas sampai akhir... " Xia Xue cemberut melihat reaksi ibunya yang seperti itu.

Kenapa ibunya terlalu berbelit belit?

Pikir Xia Xue.

" Baiklah baiklah... ini mungkin hanya sebagian saja tapi ini bagian yang sedikit penting."

*Gulp* Xia Xue menelan ludah.

....

Setelah mendengar semua penjelasan Jiya.

Xia Xue hanya menatap ibunya dengan aneh.

Memiliki untuk dirimu sendiri sekarang?

Bukankah kau mengincar sebagai salah satu istrinya sekarang ibu?

Menjadi istri besar?

Itu tidak mungkin! Oz akan memberikan posisi sama rata pada seluruh wanitanya. Aku yakin itu.

Akan lebih dihormati oleh wanita lain yang akan bergabung?

Itu... Itu mungkin saja.

Tidak! Itu tidak seperti aku akan menjadi wanitanya atau apa!

Kenapa aku begitu pusing memikirkan hal hal semacam ini?

Ini bukan urusanku!

Aku tidak peduli lagi..

Xia xue sedikit kesal karena berpikir akan di kalahkan oleh wanita lain duluan.

Jiya tidak mungkin tahu bahwa ada sosok seperti ratu yang telah bersama Oz selama ini. Yang bahkan akan membuatnya hormat tanpa ragu.

...

" Tapi itu jika kau memang tertarik dengannya, Kalau tidak? Tidak usah terlalu dipikirkan! Kau bisa memberikannya pada ibu saja~ " Jiya menggoda Xia Xue

" Bahkan jika kau benar-benar akan bersamanya, aku tidak akan pernah memanggilnya Ayah! "

Xia Xue dengan kesal menginjak tanah dan keluar ruangan.

" Sigh... Jika dia benar-benar tidak tegas dengan perasaannya, mungkin pria itu akan segera lari dan membuatnya menangis pada akhirnya " Jiya hanya menggelengkan kepalanya melihat putrinya.

" Mungkin bukan hal yang buruk untuk menjadi salah satu wanitanya? " Jiya termenung.

" Hum hum... Penampilanku juga tidak terlalu buruk~ " Dia mulai melakukan berbagai pose di depan cermin yang menampilkan sosoknya yang menggiurkan.

Sepasang mata yang selalu diam selama ini hanya mengamatinya dengan aneh lalu melompat keluar dari jendela dengan cepat.

...

Ditempat lain,

" Ah.. racun yang sangat tidak enak! " Oz yang telah lari ke tempat yang tak berpenghuni terengah-engah.

" Tidak ada siapapun disini, kalian bisa keluar sekarang! "

Oz berkata dengan malas.

" Oh... jadi kau menyadari kami telah mengikutimu selama ini bocah? "

Lusinan bayangan keluar dari tempat persembunyiannya masing masing.

" Ya, jadi apa urusan kalian denganku? " Oz masih terlihat malas melihat orang-orang yang mengerumuninya.

" Kau punya cukup nyali bocah! Kau bahkan tidak mengerti situasimu sekarang." Salah satu dari mereka tidak senang.

" Aku sangat mengerti. Jadi cepat katakan urusanmu disini! " Oz masih tetap tenang.

" Kau seharusnya tidak terlalu dekat dengan nona Xia Xue, dia bukan pasangan yang cocok denganmu! Ini adalah resiko menyinggung Tuan muda Long." Mereka tertawa dengan sinis.

" Eh jadi kalian hanya anjing dari salah satu pengagum Xue xue yang datang kesini hanya untuk melenyapkanku? Betapa membosankan~ " Oz kecewa, dia pikir itu akan menjadi sesuatu yang lebih besar.

" Sepertinya tidak ada gunanya berbicara dengan bocah ini, mari kita akhiri secepatnya."

Mereka mulai menghunus belatinya masing masing.

Tapi mereka hanya diam ditempat, tidak bisa bergerak.

" Apa! Kenapa aku tidak bisa bergerak!? "

Kaki mereka tertancap di tanah seolah telah dirantai oleh sesuatu.

" Untuk kehidupan kalian yang selanjutnya, Ingat! Jangan menjadi anjing lagi, Oke~?"

Suara malas Oz terdengar bersamaan dengan gelombang besar api yang membakar tubuh mereka sampai menjadi abu.

" Ah... Terlalu kekanak-kanakan untuk mendapatkan seorang wanita dengan cara seperti ini, bukankah begitu Elena? "

( Kau seharusnya tidak membuang nafas dan langsung membantai mereka.) Kata Elena dengan tenang.

" Wah kau sangat kejam Elena! Tapi aku tidak akan bisa mendapat informasi jika langsung membantai mereka kan?."

Oz mengeluh.

( Bukankah kau bisa membaca pikiran? ) Elena berkata sedikit bingung.

" Bukankah kepala mereka akan meledak jika aku menggunakannya? Itu yang terjadi pada binatang buas sebelumnya bukan?"

( Tapi kau juga akan membunuh mereka pada akhirnya.)

" Ah itu benar... Aku terlalu bodoh tidak memikirkan itu" Oz akhirnya tercerahkan.

( Hmph! )

" Yeah... Mari kembali mereka mungkin sudah menyiapkan makan malam."

" Oho... Yuzuha kau berhasil menemukanku disini~ " Oz menangkap bayangan putih yang melompat kepadanya.

" Grr "

" Baiklah baiklah mari kembali dan makan yang banyak... "

Oz menghilang dari tempat ia berdiri sebelumnya.

Angin berhembus di jalanan kota mengakibatkan berbagai rok wanita muda terangkat.

Oz hanya terkikik sambil mengamati poin yang terus didapatnya.

Setelah kembali ke rumah Xia Xue, Oz disambut oleh banyak masakan yang tersaji di meja ruang tamu.

Ternyata mereka mengadakan Pesta perayaan kecil kecilan yang hanya dihadiri oleh empat orang termasuk dengan kecantikan berbaju hijau, Big sis Ning.

Oz sangat terkejut mengetahui bahwa Big sis Ning adalah nenek Xia Xue!

Tapi Oz merasa sangat aneh tentang itu. Bukan karena betapa terlihat mudanya dia, tapi karena Yin Qi disekitarnya sebanding dengan tingkat kemurnian pada Xia Xue.

Pesta berlangsung cukup meriah, Oz direnteti oleh berbagai pertanyaan yang membuatnya kewalahan.

Oz juga saling bercanda dengan Jiya, yang membuat Xia Xue cemberut kesal.

Mereka semua tertawa melihat itu.

...

...

" Fuah... Sangat nyaman! " Oz mengerang kenikmatan saat memasuki kolam air hangat di pemandian hanya dengan handuk yang melilit pinggangnya.

" Mereka memiliki pemandian yang sangat mewah bukan ? " Oz bergumam sendiri mengamati pemandian.

" Yeah... Akan lebih mewah lagi jika aku memiliki kecantikan yang menggosok punggungku, hehe~ "

Sayang sekali Yuzuha tidak mau ikut masuk ke pemandian.

Apakah dia benci terkena air?

Oz terkikik mulai memejamkan matanya menikmati suasana.

*Sreek*

Suara pintu kamar mandi terdengar.

( Apakah penghuni sekitar? Yah .. akan boros jika menggunakan pemandian sebesar ini sendirian ) pikir Oz.

" Ara~ kau harus membasuh tubuhmu dulu sebelum memasuki kolam, Oz ~"

( Hmm? Apakah aku mendengar suara bibi Jiya ? Itu pasti hanya khayalanku saja, heh )

" Hmm, apakah kau berpura-pura tidak mendengarku~ "

Jiya menarik Oz keluar dari kolam dengan paksa.

" Eh? " Oz kaget ketika dia tiba-tiba ditarik keluar dari kolam oleh seseorang.

" Bibi Jiya kenapa kau ada disini?? " Oz dengan cepat menutupi hidungnya karena melihat pemandangan menggiurkan di depannya. Dia tidak ingin lagi terlihat mimisan!

Jiya hanya memikiki handuk pada tubuhnya seperti Oz. Paha yang montok dan kaki panjangnya terekspos di luar handuk.

Bahkan Oz dapat melihat sedikit jurang dalam dari balik handuknya!

" Kenapa aku tidak bisa berada disini~ " Jiya memiringkan kepalanya.

" Bukan begitu! " Oz tidak tau harus memandang kemana.

" Hei ~ kau harus menatap orang itu jika sedang berbicara dengannya~ " Suara Jiya terdengar kesal.

Oz tidak tahu harus berkata apa.

" Baiklah baiklah... Aku kesini untuk menggosok punggungmu... Kau tidak mungkin bisa menggosoknya sendiri kan? " Jiya akhirnya menyatakan niatnya.

" Eh tidak perlu... Kamu tidak harus melakukan itu... " Oz hampir menyemburkan darah dari hidungnya ketika hanya membayangkan Jiya menggosok punggungnya.

" Araa~ apakah kau tidak suka di gosok oleh wanita tua sepertiku? Apakah kau hanya menginginkan Xue'er yang menggosok punggungmu? " Jiya bertingkah menyedihkan.

" Tidak bukan begitu... "

" Kalau begitu sudah beres! Kemari dan duduk disini! " Jiya menyeret Oz kedekat pancuran dan menyuruhnya duduk.

Oz hanya dengan patuh mengikuti sambil menghitung domba dalam pikirannya.

" Ara~ sungguh tato yang bagus... Kau terlihat sangat jantan dengan ini Oz! " Jiya menepuk punggung Oz dan memujinya.

" Yah... Terima kasih " Oz hanya bisa berterima kasih.

" Hum hum hum~ "

Jiya mulai menggosok punggung Oz dengan kain yang sudah ia oleskan sabun sebelumnya sambil bersenandung.

Oz juga menikmati sensasi gosokan dari Jiya dan memejamkan matanya sekali lagi.

Memang nikmat memiliki kecantikan yang menggosok punggungmu. Pikirnya

*Kyun*

Mata Oz terbuka lebar,

Oz merasakan kelembutan menyerang punggungnya, dia bisa merasakan bahwa Jiya sedang memeluknya dari belakang.

" Terimakasih " perlahan Jiya mengatakan itu dengan lembut.

" Terimakasih! Jika bukan karenamu, mungkin aku sudah mati."

" Terimakasih! Jika bukan karenamu, mungkin aku tidak akan bisa keluar dari rasa sakit itu."

" Terimakasih! Jika bukan karenamu, mungkin aku tidak bisa melihat putriku lagi."

" Terimakasih! Terimakasih telah menjadi penyelamatku dan juga penyelamat putriku."

" Aku sungguh berterima kasih padamu Oz! "

Oz hanya tersenyum, dia juga bisa merasakan bahwa Jiya telah manangis dipunggungnya.

Sekuat kuatnya mereka perempuan, mereka tetap membutuhkan punggung seorang pria sebagai tumpuan untuknya.

" Erm... Aku melakukan itu semua atas keinginanku sendiri, lagipula Xue xue adalah temanku. Wajar jika aku membantunya. " Oz hanya bisa berkata seperti itu.

Jiya mendongak dan melihat betapa gugupnya penampilan Oz.

Menyadari sesuatu, jiya membuat senyum licik di wajahnya.

" Heup! " Oz berteriak aneh ketika merasakan dua gundukan lembut menggiling punggungnya.

" Bibi... Apa yang kau lakukan?? " Oz dengan cepat berteriak.

" Ara? Aku sedang menggosok punggungmu disini ~ " jawab Jiya dengan polos masih terus menggiling payudaranya di pinggung Oz

Urgh.. succubus sialan ini! Kemana perginya semua kesedihanmu sebelumnya??

" Ah~ Lihat tubuh yang seksi ini.. dada kencang, perut yang atletis... Uh Oz, kau akan menjadi daya tarik fatal bagi para wanita. Bahkan wanita tua sepertiku tidak terkecuali ~ "

Jiya meraba raba tubuh Oz dari belakang dengan jari jarinya saat nafasnya semakin berat.

" Apa yang kau lakukan bibi? Akan terjadi kesalahpahaman jika seseorang tiba-tiba masuk kesini... " Oz berusaha menahan nafsunya yang semakin besar.

" Oh~ tenang saja... Ini adalah pemandian pribadi..haah " Jiya berbisik di telinga Oz.

Oz begidik,

" Hanya Xue'er dan Sister Ning yang akan kemari, tapi mereka sedang sibuk berkultivasi ~ Tidak ada yang akan menganggu kita saat ini~ fuu... " Jiya melanjutkan dan meniup telinga Oz.

" Guh... " Oz terkejut saat Jiya meraih penisnya.

" Ara~ lihat disini... Kau sudah sangat bersemangat Oz, haa...haaa " Nafas Jiya menjadi semakin berat

Dengan itu, Jiya tiba-tiba mulai menggosok selangkangannya melalui handuk.

Jari-jarinya yang ramping dan telapak tangannya terasa hangat bahkan melalui kain dengan cepat membawa penisnya ke ereksi yang lebih tinggi.

"Tu-tunggu! Apa sih yang kamu lakukan!?"

Dia sangat terkejut, dia mencoba berdiri, tetapi dia tidak bisa melarikan diri dengan Jiya yang menahannya di tempat.

Selain itu, kenikmatan yang tidak diketahui menyebar dari selangkangannya, mengambil kendali atas tubuhnya,

Jiya meletakkan tangannya di poros dan menatapnya sambil perlahan membelai itu ke atas dan ke bawah dari belakang.

Dengan handuk yang terlihat menonjol keluar, telapak tangan Jiya langsung melilit penisnya dan sensasi halus jari-jarinya menyerang selangkangannya.

" Anggap saja ini haah... sebagai ucapan terima kasihku yang lain untukmu Oz~ " Jiya terus menyerang Oz.

"Kamu benar-benar tidak perlu melakukan ini untukku!" Oz bisa saja keluar dari tahanan Jiya, tetapi itu akan melukainya selama proses.

Juga, jiya tidak sedang mencoba menyakitinya.

" Jiya! Jika kamu tidak segera melepasku, aku tidak akan sungkan lagi kau tahu.." Oz mengeluarkan peringatan.

Jika Jiya masih menggodanya seperti ini, Oz tidak akan tetap diam saja. Dia akan membalasnya, lagipula dia adalah pria disini.

Jika Jiya menantang, tentu dia akan menanggapi.

" Oho benarkah~ kalau begitu aku akan dengan tidak sungkan memulainya~ "

Jiya melepaskan punggung Oz dengan gesit pindah kedepan Oz.

Dia kemudian meluncur di antara kakinya dan berjongkok.

*Gulp*

Oz menelan ludah saat handuk handuk yang menutupi tubuhnya terlepas dan mengungkapkan payudara memantul Jiya.

" Biarkan aku mengajarimu bagaimana rasanya tubuh seorang wanita itu~ "

Menatap Oz dengan penuh nafsu, Jiya menyingkirkan handuk yang melilit pinggang Oz selama ini.

....

....