Chapter 11 - Xia Xue (2)

....

Xia Xue berhasil menemukan beberapa hal yang mungkin membantu merawat Ibunya.

Ia terlalu fokus pada pencarian petunjuk, sampai tidak sadar bahwa ia sudah berada di perpustakaan berhari-hari.

< Darah Naga > ( Darah Naga Asli )

- Berendam dalam Darah Naga akan membuat Tubuh menjadi lebih kuat, Kulit tidak akan mudah tergores seperti Sisik Naga, Awet muda, dll.

- Dapat bangkit dari kematian satu kali apapun yang terjadi.

- Meminum setetes darah akan menyembuhkan segala macam penyakit.

< Air Suci >

- Menghilangkan segala macam Energi Jahat

- Beberapa dimiliki oleh Kuil atau Gereja Besar.

...

Masih ada beberapa, namun semua itu terlalu mustahil baginya sekarang, juga ia tidak akan punya cukup waktu. Ibunya sudah dalam keadaan mengkhawatirkan.

Xia Xue juga tidak ingin terlalu menarik perhatian untuk berkeliaran di Kota, atau Ayahnya akan curiga dan mencegahnya.

Hanya satu hal yang memiliki sedikit kesempatan untuk ia dapatkan.

< Anggrek Api >

- Air rebusan bunga ini dapat menyembuhkan dengan membakar racun atau kutukan jahat tertentu dalam tubuh.

- Tumbuh di sekitar Kawah Gunung berapi.

...

Xia Xue bangkit dengan ide dan mencari Neneknya.

Ia menemukan Wanita itu sedang minum teh di Taman.

" Nenek, apa kau tau seseorang yang mengenal seluk beluk tentang Gunung di Barat Kota itu? "

Xia Xue langsung bertanya.

Dia sedikit aneh untuk memanggil Wanita Cantik di depannya dengan sebutan Nenek. Lagipula jika ia membandingkannya dengan Ibunya, orang-orang pasti akan salah mengira bahwa meraka adalah saudara perempuan.

Setelah semua, umur seorang Kultivator lebih panjang dari orang biasa. Jadi wajar saja untuk terlihat awet muda ketika sudah menjadi seorang Nenek.

Apalagi untuk seorang wanita, penampilan sangat penting bagi kepercayaan diri mereka.

" Oh.. untuk apa kau mencari orang seperti itu, Little Xue? " Nenek membalasnya.

" Tidak banyak, aku hanya ingin menambah pengalaman dengan berlatih di lembah gunung itu. Jadi aku butuh informasi." Xia Xue mencoba membuat alasan.

" Oh.. aku punya kenalan seperti itu, tapi aku punya syarat... "

" Apa itu, Nek ?"

" Panggil aku Sister! Jangan memanggilku Nenek, Ok? Apakah aku terlihat setua itu? " Neneknya mendengus.

" Ah tapi... Jika aku memanggil Nenek ' Sister ' , aku harus memanggil Ibu apa? " Xia Xue sedikit bingung.

" Itu Urusanmu! "

" B- Baiklah, kalau begitu... Si... Sis - Sister! " kata Xia Xue dengan gagap.

" Kenapa begitu gugup? Sister ini tidak akan menggigit, kau tau?

( Kamu tidak akan menggigit nek, tapi akan langsung menelan utuh seseorang! ) pikir Xia Xue dalam hati.

" Jadi.. Sis.. apakah aku boleh meminta alamatnya sekarang ? "

" Baiklah tunggu sebentar! " Dengan itu Neneknya terlihat seperti menulis sesuatu.

" Ini dia, berikan itu pada pemilik Toko! Ada satu hal lagi... Jangan terlalu membuat Ibumu khawatir. Cepat kembali dan pastikan tidak ada satupun rambutmu yang rusak.. mengerti? "

" A-Aku mengerti Ne-... Sister! " Xia Xue dengan cepat mengambil kertas yang dikiranya adalah surat untuk orang itu dan bergegas. saat akan keluar pintu Nenek nya memanggil lagi.

" Tunggu sebentar Little Xue! Tangkap ini ! "

Menangkap benda yang dilemparkan Xia Xue menjadi bingung.

" Itu adalah semacam jimat, pakai itu di lehermu selalu "

" Baik Sis! "

...

Menatap geli pada cucunya yang berjingkat kegirangan seperti anak kecil ketika pergi.

Sang Nenek tidak bisa tidak tertawa!

Bagaimana ia bisa mengelabui rubah tua seperti dirinya?

Mencari pengalaman? Omong kosong!

Dia tahu bahwa cucunya menemukan sesuatu dalam Perpustakaan dan mencoba mencarinya demi membantu sang Ibu.

Dia tidak terlalu khawatir pada cucunya, lagipula ia sudah memberikan jimat.

Ia akan selalu bisa mengawasinya dan dapat langsung Berteleportasi kepada cucunya langsung jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. itu adalah fungsi jimat itu, salah satu harta keluarganya.

Dia juga ingin cucunya mengalami betapa mengerikannya bahaya di Dunia Luar sendirian!

...

Setelah membuat persiapan dan membuat beberapa alasan pada Ibunya,

Xia Xue menemukan alamat yang dituju, itu sebuah Toko Pandai Besi !

Melihat ke dalam ia menemukan seorang Pria Tua yang sedang memukul lempengan besi di perapian.

" Oh selamat datang Nona muda, apakah kamu butuh sesuatu ? " merasa diperhatikan Pria tua itu menoleh dan melihat seorang Nona muda yang tampak akrab.

" Ini aku ingin bertanya beberapa informasi... dan ini ada Surat dari Nenek! " Xia Xue menyerahkan surat.

" Nenek? " Pria Tua itu mengambil surat dan langsung membacanya.

Setelah beberapa saat,

" Oh... jadi kamu adalah cucu Big Sis Ning, maaf aku tidak tau, yang ini bernama Morgan, salam Nona muda " Pria Tua itu Morgan, membungkuk sopan pada Xia Xue.

" T-Tidak perlu terlalu sopan, aku hanya ingin tahu sesuatu."

" Aku mengerti, semua sudah dijelaskan oleh Big Sis dalam surat."

" Jadi untuk Gunung itu, itu dinamakan Gunung Merapi oleh warga sekitar dan... "

Bla bla bla...

Xia Xue mendengarkan dengan cermat penjelasan Pak tua Morgan dari awal sampai akhir.

" Jadi begitulah Nona muda... Tolong yang paling penting!

Hindari Lembah Rubah Iblis apapun yang terjadi, lebih baik mengambil jalan memutar.

Akan ada banyak tanda peringatan di sepanjang luar Lembah itu, jadi kau pasti akan tahu itu!"

Pak tua Morgan memperingatkan dengan sungguh-sungguh,

" Aku mengerti Kakek Morgan! Aku akan berhati hati "

Setelah berterima kasih Xia Xue bangkit dan bergegas pergi ke arah Pegunungan.

Dia dengan aman menyusuri lembah pegunungan, walaupun ia sesekali menemukan beberapa Binatang Buas, itu tidak terlalu berbahaya.

Dia juga menemukan Lembah Rubah Iblis dan banyak tanda peringatan besarnya. Namun seperti yang dikatakan Pak Tua Morgan, ia patuh membuat jalan memutar.

Semakin menuju kaki Gunung Merapi, semakin banyak Binatang Buas yang lebih kuat dan aneh di jumpainya.

Dia sedikit khawatir, namun dengan teknik penyembunyiannya yang baik. Ia berhasil menghindari segala macam Binatang buas.

Dia semakin khawatir saat menemukan Binatang seperti Kera yang jelas aura nya melebihi dirinya.

Apakah dia akan ketahuan?

Dewi keberuntungan masih ada dipihaknya, ia berhasil mengelabui beberapa Binatang Buas yang lebih kuat kemudian juga.

Tapi semakin dekat ia dengan Gunung semakin Kuat Tekanan yang di rasakan.

Jika yang ada di bawah sudah sangat menakutkan seperti ini, bagaimana dengan yang di atas Gunung.

Xia Xue ngeri membayangkannya.

Tekadnya terombang-ambing disini. Ia takut, namun ia harus melakukannya.

Jika tidak, Ibunya akan terus menderita!

Menguatkan dirinya, Xia Xue akhirnya terus bergerak maju.

Namun keberuntungannya akhirnya berakhir,

Ia ditemukan oleh gerombolan serigala yang memiliki indra lebih peka terhadap lingkungan,

Jadi ia akhirnya ditemukan!

Xia Xue tidak ragu untuk menghunuskan pedangnya, ia harus dengan cepat mengakhiri pertarungan atau ia akan menciptakan keributan dan menarik Binatang buas lainnya.

Dia menerjang maju menerkam terlebih dahulu,

*Whosh*

*Whosh*

Dua serigala terlemah tumbang.

Xia Xue menangkis serigala lainnya yang akan meyerang punggungnya.

Serigala lain datang dari arah depan ketika Xia Xue melompat menghindari. Menusuk dua serigala yang saling bertubrukan, ia berhasil membunuh mereka.

Tinggal tiga!

Xia Xue menghirup nafas dalam ketika melihat tiga serigala yang tersisa.

Jelas dua yang di depan sekuat dirinya. Tapi yang di belakang, Xia Xue jelas merasakan tekanan yang lebih mengerikan. Itu harus jauh lebih kuat darinya.

Sebelum ia bergerak. Sosok besar sudah menerkamnya.

Guah...

Serigala paling belakang yang dilihatnya tiba-tiba menghantamnya langsung dari depan.

Xia Xue terhempas dengan keras, menabrak beberapa pohon.

*Cough*

Xia Xue batuk berdarah...

Sebelum dia mengambil nafas... Tekanan tiba-tiba datang dari atasnya.

Cakar setajam pedang terlintas di depannya, ia langsung berguling-guling menghindarinya.

*Crack*

Suara pohon hancur di dengarnya..

Haah.. Haah..

Terengah engah Xia Xue melihat pohon yang sudah hancur, jika dia masih disana, bukan pohon yang dilihatnya. Tapi itu akan menjadi tubuhnya.

Mata serigala masih menatap tajam Xia Xue, menggeram.. serigala itu menghembuskan nafas api dari mulutnya..

Roar...

Xia Xue yang tidak siap dengan Api yang tiba-tiba datang.. terkena sedikit ledakan api.

Gaunnya sedikit terbakar memperlihatkan kulitnya yang kemerahan karena nyala api.

Dia tidak pernah menyangka bahwa Binatang Buas yang dilawannya juga bisa menggunakan sihir!

Xia Xue dengan cepat mengedarkan Qi nya untuk membentuk dua tombak Es di sekelilingnya.

Frost Arrow!

Dia menembakkan dua tombak Es ke arah serigala besar itu, namun dapat dihindari dengan mudah.

Dia terlalu lambat!

*Roar*

*Roar*

Dua serigala lainnya menerkamnya dari belakang. Xia Xue dengan mati-matian menangkis keduanya.

*Clank* *Clank*

Suara pedang dan cakar bergema dalam hutan.

...

Xia Xue berdiri dengan gemetar setelah bertarung dengan dua serigala.

Dia tidak tau kenapa, tapi satu serigala yang paling kuat hanya diam-diam menonton dari samping.

Darah segar terlihat mengalir dari perut Xia Xue, jelas ia mendapat luka yang cukup serius disana.

Seolah sudah gilirannya, Serigala yang tertinggal mulai menggeram kepadanya.

Bang!

Bang!

Bang!

Sosok Xia Xue terhempas kemana mana.

Dia sudah tidak berdaya, tubuhnya sudah tidak mau merespon keinginannya.

Serigala itu jelas bermain-main dengannya, itu terlalu kuat!

Apakah dia akan berakhir disini?

Dia tidak bisa ! Ibunya sedang menunggu!

Menggertakkan giginya, Xia Xue tetap tidak bisa mengumpulkan kekuatan!

Aku terlalu lemah! Andai saja aku lebih kuat!

Melihat Cakar berlapis api yang sudah mendekat Xia Xue hanya memejamkan matanya.

" Maafkan aku Ibu "

*Rumblee!

Tanah bergetar ...

Xia Xue belum merasakan sakit menimpanya...

Apakah ia bahkan mati tanpa merasakan sakit?

Tapi itu salah! dia masih hidup... membuka matanya ia melihat mata yang sangat dekat mengawasinya.

" Oya ... oya... Apasih yang dilakukan keindahan bermain main dengan sekawanan serigala dalam hutan seperti ini? "

" Halo nona? Apakah kau masih hidup ? "

" Haloo? "

Xia Xue masih tercengang menatap wajah Pria muda yang sangat dekat dengannya.

Pria yang menyelamatkannya!

Pria itu mengalihkan pandangannya sedikit ke bawah.

Xia Xue mengikuti pandangannya,

Pemandangan Payudaranya yang terpapar karena pakaiannya yang sobek, menunjukkan lembah yang cukup dalam.

Xia Xue menjadi merah karena malu, dan mencoba menutupinya.

Namun ia melihat pria itu masih tetap terpaku...

Dia menjadi jengkel.. Apakah sebegitunya ia ingin melihatnya?

" Apakah kamu masih belum cukup melihat, Tuan cabul? "

...