Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 31 - penculikan

Chapter 31 - penculikan

Ravael sungguh disibukkan dengan kegiatan kantor hari ini, karena kemarin dia memberhentikan meeting untuk bertemu dengan Karina, sehingga meeting kali ini memakan waktu yang lama.

sementara itu, Karina sudah sampai di restoran tempat pria itu membuat janji, Karina masuk ke dalam restoran itu, dan menanyakan reservasi atas nama Karina. pelayanan restoran itu lalu membawa Karina menuju kedalam ruangan VIP restoran itu.

ini mbak ruangannya silahkan, ucap pelayan itu ramah. lalu Karina memasuki ruang tersebut dan melihat seorang pria dengan stelan jas, cukup tampan dan berwibawa, sepertinya dia seorang pengusaha muda juga, kalau melihat dari cara berpakaiannya. lelaki tersebut langsung berdiri dan tersenyum melihat kedatangan Karina,

senang bertemu dengan anda, ucap laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Karina, lalu Karina membalas jabatan tangan pria itu, Karina ucap Karina pada lelaki itu, Andre, saya adalah mantan pacar Lisa dan juga merupakan sahabat Ravael, ucap lelaki itu memperkenalkan diri.

oh jadi dia adalah mantan kekasih Lisa ternyata, pantas saja dia berani berbuat seperti itu pikir Karina.

lalu Andre mempersilahkan Karina untuk duduk, Karina menurutinya dan duduk berhadapan dengan Andre.

silahkan dipesan, kamu mau makan apa, ucap Andre.

tidak terima kasih atas tawarannya, saya sudah makan sebelum datang ke tempat ini, ucap Karina menolak permintaan Andre.

setidaknya kamu harus minum untuk menghargai undangan saya, karena saya adalah sahabat dari kekasihmu ucap Andre.

maaf pak Andre yang terhormat, saya kesini bukan untuk beramah-tamah dengan anda, saya datang ke sini untuk membicarakan perihal ini ucap Karina sambil memutar rekaman suara dari Andre.

hahahahaa ternyata tidak salah kamu adalah putri dari seorang Surya Praka pemilik jenguk group sikapmu yang to the point itu mungkin diwariskan oleh ayahmu, ucap Andre.

jangan main-main denganku, kamu tahu apa yang akan terjadi jika kamu berani bermain-main dengan Karina Anggraini, jadi jika kamu hanya ingin bermain-main jangan denganku, karena aku punya banyak urusan penting, ucap Karina hendak pergi.

sabar, jangan emosi seperti itu, mari kita bicarakan ini dengan kepala dingin, aku akan memberikan informasi yang kamu butuhkan, mengenai hubungan antara Ravael dan almarhum Lisa mantan kekasihku, tapi sebelum itu mari kita makan dulu, kalau kamu tidak mau makan minimal kamu bisa kan menemani aku makan, tutur Andre.

sesungguhnya apa yang kamu inginkan dariku, aku tidak punya waktu untuk meladeni permainanmu, ucap Karina.

sabar, minumlah dulu, biar kamu sedikit tenang ucap Andre memberikan segelas air putih, tanpa pikir panjang Karina pun meminum air putih tersebut, saat Karina meminum air itu, Andre tersenyum penuh arti, tiba-tiba saja kepala Karina menjadi sangat pusing dan perlahan matanya mulai mengantuk, Karina Merasa ada yang tidak beres dengan air yang diberikan oleh Andre.

apa yang kamu masukkan ke dalam air minumanku ucap Karina menahan rasa pusing dan kantuk yang melanda.

aku hanya memasukkan sedikit obat tidur sayang, ucap Andre tersenyum penuh kemenangan.

Karina berusaha untuk mengambil handphone yang ada di dalam tasnya untuk menghubungi intan, agar intan bisa menolongnya, tapi Andre langsung membanting handphone Karina.

kamu tidak akan bisa menghubungi siapapun, tanpa persetujuan dari diriku sayang ucap Andre.

Karina sudah tidak bisa menahan efek dari obat tidur tersebut sehingga dia pun tertidur.

andre membawa Karina keluar dari restoran lewat pintu belakang, karena dia tahu kalau orang-orang Karina pasti ada di depan restoran. selamat bersenang-senang, semoga kalian bisa menemukan Karina, hahahahahaha batin Andre.

sementara itu intan sudah mulai gelisah karena sudah satu jam Karina berada di restoran tapi tidak ada tanda-tanda akan keluar dari restoran tersebut. intan sangat khawatir sehingga dia memutuskan untuk masuk ke dalam restoran, dan mencari Karina, namun saat dia mencari Karina di dalam restoran intan tidak menemukan Karina disana, kecemasan intan semakin menjadi, dia takut terjadi sesuatu terhadap Karina, lalu intan bertanya kepada seorang pegawai restoran dimana keberadaan Karina, dia tidak melihat Karina lagi, tapi tas Karina ketinggalan di ruang VIP restoran mereka, intan sudah sangat cemas saat ini, kalau terjadi sesuatu pada Karina maka dialah orang yang paling bersalah disana.

sedangkan Ravael sengaja tidak masuk ke dalam kamar pribadinya dan memilih melanjutkan pekerjaannya agar memberikan waktu untuk Karina beristirahat tanpa tahu kalau Karina sudah tidak ada di dalam ruangan tersebut.

tiba-tiba handphone Ravael berdering, dan nama yang tertera adalah intan, tanpa sedikitpun rasa curiga Ravael mengangkat telepon dari intan.

halo rava apa Karina ada sama Lo sekarang tanya intan dengan nada khawatir.

ia dia sedang beristirahat, memangnya apa yang terjadi tanya Ravael.

syukurlah mungkin dia sudah pulang, aku khawatir tadi aku dan Karina pergi ke restoran, untuk bertemu seseorang namun Karina tidak keluar dari restoran dan tas Karina ketinggalan di restoran, aku pikir tadi dia diculik ucap intan.

tunggu sebentar, aku periksa dulu apakah Karina ada disini atau tidak ucap Ravael, mulai khawatir, saat dia melihat kedalam kamar dia tidak menemukan Karina di sana.

intan Karina tidak ada disini, ucap Ravael Sangat khawatir, kamu sekarang ada dimana, aku akan segera menuju ke sana ucap Ravael.

aku sekarang ada di restoran yyyy ucap intan.

baiklah tunggu aku disana, aku akan segera menuju ke sana ucap Ravael lalu memutuskan sambungan telepon.

Ravael lalu menghubungi Iksan.

halo bos ada apa, tanya Iksan yang terdengar seperti orang yang baru bangun tidur, karena dia diliburkan oleh Ravael.

kerahkan seluruh orang-orang suruhan kita untuk mencari dimana keberadaan Karina saat ini, kata Ravael memberikan perintah.

tanpa banyak bertanya Iksan langsung menjalankan tugas yang diperintahkan oleh Ravael.

muka Ravael yang memang sudah dingin, menjadi sangat dingin dan menakutkan, seperti ada aura pembunuh dalam dirinya.