Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 35 - Lisa dan Ravael 2.

Chapter 35 - Lisa dan Ravael 2.

di rumah sakit.

bagaimana keadaan putri saya dok, tanya ayah Lisa yang juga merupakan ayah Andre.

kami belum bisa memastikan apakah kanker kelenjar getah bening yang dideritanya semakin menyebar atau semakin parah, kita tunggu saja hasil laboratorium. namun Lisa harus dirawat inap dulu, untuk memantau perkembangan kondisi kesehatannya, ucap dokter Angga.

baiklah dok lakukan yang terbaik untuk anak saya, ucap ibu Lisa.

saya permisi dulu, karena saya harus memeriksa pasien yang lain, ucap Angga.

Angga berhenti saat mendengar Andre marah" kepada anak buahnya menyebutkan nama Ravael.

masa sampai sekarang kalian belum bisa menemukan Ravael yang dimaksud oleh adikku, dasar tidak becus, ucap Andre memaki orang yang ada di telepon Tersebut.

maaf bukannya saya lancang, apakah Anda tadi menyebutkan nama Ravael ucap Angga.

benar dok, adik saya Lisa ingin sekali bertemu dengan seorang pria yang bernama Ravael, namun kami belum bisa menemukannya. ucap Andre frustasi.

jadi Lisa bisa nge drop seperti itu karena dia tidak bertemu dengan seorang pria yang bernama Ravael, ucap Angga yang merupakan dokter, yang menangani Lisa.

benar dok, ucap Andre.

saya punya seorang sepupu bernama Ravael, mungkin dia orang yang dimaksud oleh Lisa, besok pagi dia akan datang ke rumah sakit, jadi besok kita akan mempertemukan mereka, mudah- mudahan kondisi Lisa bisa membaik, ucap Angga.

terimakasih atas bantuannya dok, semoga Ravael yang dimaksud adik saya adalah sepupu anda ucap Andre.

*******

kenapa Lo pagi-pagi begini nyuruh gue datang ke rumah sakit, ucap Ravael.

gue mau berbicara mengenai progres pembangunan cabang rumah sakit di Kalimantan, ucap Angga, selaku wakil kepala rumah sakit, dan juga sepupu Ravael.

mengenai itu Lo akan berhubungan dengan Iksan, gue harus cabut dulu, karena bentar lagi gue mau meeting, ucap Ravael.

eh tunggu dulu, ada hal penting lainnya yang gue mau bilang ke Lo, ucap Angga.

apalagi, jangan buang-buang waktu gue karena karena tiap detik gue itu bernilai miliaran rupiah, ucap Ravael.

ini lebih penting dari pada uang triliunan rupiah, ini menyangkut hidup dan mati seseorang ucap Angga.

mau orang itu hidup dan mati bukan urusanku, selama aku tidak punya hubungan dengan dia ucap Ravael tegas.

Anggap saja ini sebagai servis dari pemilik rumah sakit untuk pasiennya ucap Angga.

ah terserah Kamu saja, ucap Ravael.

Lisa saat melihat Ravael datang ke ruangannya, langsung merapikan rambutnya yang mulai rontok, akibat kemoterapi. Ravael masuk kedalam ruangan Lisa dengan muka sedingin es di kutub Utara. namun Lisa tersenyum melihat kedatangan Ravael.

Hay Lisa bagaimana keadaan kamu, apa kamu merasa lebih nyaman ucap Angga.

iya dok, aku sudah sangat baik saat ini, namun matanya hanya menatap ke arah Ravael.

oh iya kenalkan ini, sepupu saya Ravael, pemilik rumah sakit ini, ucap Angga memperkenalkan Ravael Kepada Lisa dan keluarganya.

Ravael membungkuk memberi hormat kepada orang tua Lisa.

saya Andre kakak Lisa ucap Andre memperkenalkan diri, begitu seterusnya sampai semua sudah saling memperkenalkan diri.

Ravael ucap Ravael singkat, namun ada rasa kasian melihat kondisi Lisa.

maaf om Tante bukan saya tidak suka berada di sini, namun saya harus segera kembali ke perusahaan, karena ada urusan pekerjaan yang tidak bisa saya tinggalkan, ucap Ravael.

oh baiklah nak, sering-seringlah berkunjung ke mari ucap ibu Lisa.

Ravael hanya tersenyum kaku, baik Tante saya permisi ucap Ravael ramah.

kalau begitu saya juga akan mengurus pasien lain, cepat sembuh Lisa ucap Angga.

hei sepertinya Lisa suka sama Lo, ucap Angga mensejajarkan langkahnya dengan Ravael.

dan gue nggak suka sama dia, gue buru-buru gue pamit, ucap Ravael.

******

di ruangan Lisa,

kak, ma, pa, aku suka sama Ravael, cowok yang tadi datang, ucap Lisa.

trus mau kamu apa sayang, ucap ibu Lisa.

aku mau dia jadi pacar aku, kalau bisa dia harus menjadi suamiku, ucap Lisa.

tapi sepertinya dia tidak memiliki perasaan padamu ucap Andre.

aku nggak mau tau, Lisa mau dia kalau kakak tidak mau membantu Lisa, aku tidak mau berobat lagi, aku lebih baik mati ucap Lisa sambil menangis.

tapi Lisa,,,,,,,,,,,

kata-kata Angga terpotong oleh ibu Lisa,

ibu mohon nak usahakan adikmu bisa mendapatkan laki-laki itu, ucapnya.

ia nak, apa salahnya untuk mencoba mempersatukan mereka timpal ayah Lisa.

baiklah, kakak akan berusaha untuk mempersatukan kalian ucap Andre sambil mengelus rambut adiknya Lisa.

kakak serius, ucap Lisa langsung berbinar.

ia, tapi kamu janji akan melanjutkan pengobatanmu ya, ucap Andre.

aku berjanji, ucap Lisa.

di kantor Andre berfikir keras, apa yang harus dilakukan untuk membuat, adiknya Lisa bisa bersatu dengan Ravael.