Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 40 - sinar mentari

Chapter 40 - sinar mentari

pertama-tama author minta maaf kepada semua pembaca setia novel sandaran jiwaku karena author sering sekali tidak up bab baru. itu semua karena author sedang stress tinggi, dan beberapa waktu lalu author juga sakit, jadi author tidak bisa up, oleh karena itu author akan berusaha up setiap hari, author mohon supaya para penggemar Sandaran jiwaku, tidak menghapus sandaran jiwaku dari daftar bacaan kalian.

jadi menurut author tidak perlu lama-lama mari kita lanjutkan kisah Ravael dan Karina.

**†*******

Karina merasa sangat terganggu dengan sinar mentari pagi yang mengusik kenyamanan tidurnya ini, dia merasa masih sangat mengantuk, kelopak matanya seakan di lem dengan lem setan sehingga tidak ingin terbuka lagi, wajar saja Karina merasakan hal itu, karena pesta pertunangannya dengan Ravael berlangsung hingga dini hari, oleh karena itu mereka memutuskan untuk menginap di hotel tempat pesta pertunangannya dilaksanakan. Karina mempererat pegangannya terhadap selimut karena merasa ada sesuatu yang berusaha memisahkan dirinya dengan benda yang sangat dicintainya saat ini yaitu selimut.

walaupun bagi Karina begadang bukan masalah besar karena selama ini sebagai seorang selebritis dia bahkan kadang tidak tidur beberapa hari, Karena urusan pekerjaan, namun kali ini beda rasanya, mungkin karena sudah beberapa hari belakangan ini, banyak sekali yang menggangu pikiran Karina.

sementara itu di restoran hotel, Ravael beserta keluarganya dan keluarga Karina hendak sarapan pagi, untuk mengisi tenaga.

kok intan sama Karina belum turun juga ya pa, jangan-jangan intan tidak bisa membangunkan Karina, tutur mama Karina.

mungkin Karina kelelahan kali mbak, mungkin Karin lagi berdandan biar keliatan cantik didepan calon suami dan mertuanya mbak, ucap Wati ibu Ravael.

walaupun demikian, seharusnya dia tidak boleh seperti ini, didepan calon mertuanya, masa calon suaminya sudah bangun, dia belum bangun juga Zeng, ucap mama Karina.

om Tante biar Ravael, menyusul intan untuk menjemput Karin, kata Ravael. saat Ravael hendak bangun dari tempat duduknya dia melihat Karina dengan wajah khas baru bangun tidur, dengan bibir manyun kedepan, di dorong-dorong oleh intan dari belakang.

Untung tepat mereka sarapan adalah tempat VIP wajarlah karena hotel itu milik keluarga Karina.

kok pada liatin Rina sih, emang ada yang salah ya, ucap Karina dengan suara serak khas baru bangun tidur.

melihat tingkah putrinya, papa dan mama Karina Hanya geleng-geleng kepala, maafkan putri kami, ini sungguh sangat memalukan, ucap Papa Karina.

jangan berkata seperti itu mas, jadi begini rasanya punya seorang putri, sangat membahagiakan ucap Ayah dan ibu Ravael.

semua yang ada di meja makan tertawa bersama.

sedangkan Ravael langsung mempersilahkan Karina Duduk di kursi sebelahnya.

pagi sayang ucap Ravael lalu mencium kening Karina.

pagi juga sayang, kata Karina sambil tersenyum kearah Ravael.

pagi ma, pa, om, Tante, ucap Karina menyapa semua orang yang ada di meja makan.

kamu mau selai rasa apa, ucap Karina kepada Ravael.

sini biar aku aja, kamu mau selai apa, Ravael balas bertanya.

sayang, biar aku aja, aku mau jadi calon istri yang baik buat kamu, rengek Karina.

nggak sayang kamu pasti kecapean, karena pesta semalam, ucap Ravael.

ehem, ehem, ada orang jomblo di sini, ucap intan karena tidak tahan dengan situasi yang terlalu uwu itu. jiwa kejombloannya seakan meronta-ronta.

semua yang berada di situ tertawa, sedang Karina dan Ravael, tetap melanjutkan keromantisannya seakan hanya mereka berdua yang ada di tempat itu.

*******

author up segini dulu ya,

selamat pagi semua, author istirahat dulu.