udah-udah jangan pada ribut, kata papa Karina.
oh ia bagaimana rencana pernikahan kalian ucap ibu Ravael.
oh soal itu aku sih inginnya kita resepsi pernikahan menggunakan adat Sunda saja buk ucap Ravael.
saaaayaaanggg, kok gitu sih aku kan mau kita nikah semi Korea gitu, bantah Karina.
tapi sayang kita kan asli orang Indonesia, jadi apa nggak lebih baik kita menggunakan adat yang ada di daerah kita, apalagi kan aku aslinya adalah orang Sunda sayang, ucap Ravael sambil mengelus rambut Karina.
tapi papa aku orang Korea, ah kamu mah gitu aku tiba-tiba udah kenyang aku balik ke kamar duluan. Tan cepat kita pergi kita harus ke Surabaya ucap Karina sambil berlalu, meninggalkan semua orang yang ada di meja makan dengan wajah kesalnya.
bukannya tadi Karina udah membatalkan jadwalnya ke Surabaya ya gumam intan.
saya pamit duluan om Tante ucap intan.
nggak usah Tan biar saya saja berbicara dengan Karina tahan Ravael.
nggak usah di kejar nak, biarkan dia pergi, itu salah om dan Tante terlalu memanjakan Karin, dia harus mulai belajar untuk dewasa, karena sebentar lagi dia akan menjadi istri kamu, dia nggak boleh manja-manja lagi, harus nurut sama suaminya, ucap mama Karina.
issh Ravael jahat masa dia tega-teganya nggak ngejar gue, ngasih pengertian apa kek biar gue, bisa menerima pendapat dia. lagian kan dia cowok harusnya dia ngalah kan sama gue, tau ah gelap. gerutu Karina di atas ranjang hotel, tempatnya menginap.
tok, tok, tok, terdengar suara ketukan pintu.
jangan-jangan Ravael, biarin aja, aku kan lagi ngambek sama dia. aku mau lihat usaha dia, gerutu Karina.
Rina bukain pintunya, teriak intan.
hah bukan Ravael ternyata, batin Karina dengan malas membukakan pintu untuk intan.
hahahahaa saya mencium bau-bau sedang kecewa, kamu berharap aku Ravael kan, ejek intan.
Yee siapa juga yang kecewa, ngapain Lo ke kamar gue, ucap Karina.
soal keberangkatan ke Surabaya, bukannya tadi udah di batalkan, balas intan.
nggak gue sekarang berubah pikiran, Lo hubungi Klein kita yang ada di Surabaya, kita akan melakukan meeting siang nanti. sekarang, lakukan yang gue suruh, ucap Karina.
wah wah cinta memang aneh, baru semalam mesra-mesraan seakan dunia ini milik berdua, sekarang udah cek Cok, untung saja gue masih jomblo celoteh intan saat meninggalkan kamar Karina namun masih bisa di dengar oleh Karina.
hei jomblo akut, Lo ngomong apa tadi, awas aja sampai gue dapet Lo, gue akan membuat Lo menyesali perkataan Lo yang barusan, teriak Karina.
hahahaa lakuin aja kalo bisa, ejek intan sambil berlari.
tanpa pikir panjang Karina mengejar intan, karena sangking gemesnya dengan intan.
intan yang menyadari dikejar oleh Karina, langsung masuk ke kamar miliknya, Karina yang melihat hal tersebut. mempercepat larinya, sambil berteriak, maklum saja walaupun kelihatan Karina adalah wanita yang sangat elegan, namun dihadapan orang terdekatnya Karina akan berubah menjadi putri kecil yang sangat manja, dan cerewet.
*******
Ravael yang merasa dia harus berbicara dengan Karina, meninggalkan meja makan untuk berbicara dengan Karina, namun Ravael dibuat terkejut melihat kejadian dimana Karina sedang berlari sambil berteriak-teriak.
memaki-maki intan.
Karina yang tidak sadar telah diperhatikan oleh Ravael, terus saja melakukan aksinya.
Dan betapa terkejutnya Karina saat melihat Ravael sudah ada di depan matanya.
Karina bungkam seribu bahasa.
dan langsung membalikkan badannya, untuk meninggalkan Ravael, namun naas belum sempat berlari Ravael sudah terlebih dulu memeluk Karina dari belakang.
maafkan aku sayang, seharusnya aku bertanya dulu bagaimana pendapatmu sebelum memutuskan sesuatu, karena ini bukan hanya pernikahanku seorang tapi pernikahan kita, ucap Ravael lembut di telinga Karina.
Karina hanya diam, tidak memberikan respon terhadap pernyataan Ravael.
sayang kamu, masih marah, ucap Ravael sambil membalikkan tubuh Karina agar berhadapan dengannya.
sekarang posisi mereka sudah saling berhadapan.
sayang, aku harus gimana, supaya kamu mau maafin aku ucap Ravael.
Karina tidak menjawab namun Karina menitikkan air mata.
kamu kok nangis, maafkan aku sayang, aku menyesal soal yang tadi pagi, ucap Ravael.
seharusnya aku yang minta maaf sama kamu, seharusnya aku nurut sama kamu, kamu kan tunangan aku, seharusnya aku dengerin apa kata kamu, bukannya malah maksain kehendak aku sendiri. ucap Karina sesenggukan.
Ravael mempererat pelukannya pada Karina, dan mencium kepala Karina.
maafin aku ya sayang, aku tadi udah ninggalin kamu gitu aja di meja makan, ucap Karina.
aku akan maafin kamu kalau kamu cium pipi aku ucap Ravael.
issh sayang kamu kok mesum gitu sih, ucap Karina.
mesum sama calon istri nggak papa dong, kamu mau nggak aku maafkan, ucap Ravael.
ya udah kamu lepasin dulu pelukan kita biar aku bisa cium kamu, ucap Karina.
sambil dipeluk juga bisa di cium kok sayang, uap Ravael.
kamu mau di cium atau nggak nih, ucap Karina.
oke oke aku lepas nih pelukannya, ucap Ravael sambil melepaskan pelukannya.
saat pelukan Ravael terlepas, Karina menyuruh Ravael menutup matanya, dan Ravael melakukan apa yang diperintahkan oleh Karina, pada saat itulah Karina lari sekencang-kencangnya, sambil tertawa.