Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 45 - dinner romantis

Chapter 45 - dinner romantis

Karin terperanjat, kamu nggak sedang bercanda kan, nikah besok itu nggak mungkin.

apa yang tidak mungkin, semuanya mungkin kalau kamu mau, apa kamu masih ragu terhadap cinta ku padamu balas Ravael.

sayang bukannya aku ragu, tapi ini pernikahan, bahkan untuk pertunangan kita butuh tiga bulan persiapan, ini pernikahan ya kali persiapan nya asal-asalan sekali seumur hidup sayang, ucap Karina.

aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, aku akan berangkat lusa ke Amerika untuk urusan bisnis, dan aku akan lumayan lama disana, aku takut kamu akan berpaling dari diriku, ucap Ravael.

Karina memeluk Ravael, dan berkata apa yang kamu takutkan tidak akan pernah terjadi, aku akan selalu berada di sisimu seumur hidupku, aku janji sambil mempererat pelukannya.

Ravael membalas pelukan Karina.

tok tok tok terdengar suara ketukan pintu.

Karina langsung melepaskan pelukannya dan hendak meninggalkan Ravael namun Ravael menahannya, kamu bilang akan selalu ada di sisiku tapi ketukan pintu saja bisa membuat mu meninggalkan aku ucap Ravael.

ya Tuhan sayang aku hanya ingin membukakan pintu, bukan meninggalkan mu, siapa tahu ada hal penting, ucap Karina.

baiklah ucap Ravael.

******†***

sesuai dengan janji Karina pada salah satu dari penggemarnya, saat acara anniversary maka malam ini Karina akan melakukan dinner romantis dengan laki-laki tersebut.

namun Karina tidak sendirian dia ditemani oleh Ravael yang terus memaksa untuk ikut serta dalam dinner romantis tersebut.

hy nama kamu siapa tanya Karina memecahkan kecanggungan, karena situasi di meja makan sangat Canggung dan itu disebabkan oleh Ravael yang terus menerus menatap tajam ke arah lelaki tersebut.

nama saya Adit, ucap lelaki itu.

nama yang Bagus, cocok untuk Anda ucap Karina, Ravael langsung menatap ke arah Karina, tapi Karina tidak memperdulikan hal tersebut berbeda dengan Adit yang merasa sangat tertekan dengan situasi itu.

kamu mau pesan apa? tanya Karina

sesungguhnya aku sangat ingin pulang saat ini, tempat ini sangat menyeramkan batin Adit.

sesungguh nya saya datang kesini hanya ingin memberikan kamu ini ucap Adit sambil mengeluarkan kado dari dalam tasnya.

oh kamu nggak perlu repot-repot seperti ini, seharusnya aku yang memberikan kado buat kamu kata Karina.

tolong terima kado dari saya, karena saya akan merasa sangat senang kalau mbak Karina mau menerima kado dari saya, bantah Adit.

oh terimakasih banyak, saya sungguh terharu ucap Karina tulus.

Ravael yang melihat itu, sungguh sangat kesal karena dia merasa Karina tidak menganggapnya ada di tempat itu.

ehhmm kata Ravael, namun tidak dipedulikan oleh Karina, sedangkan Adit sudah sangat takut, karena Ravael seakan siap menerkamnya.

Karina memesan makanan untuk dirinya dan Adit, karena kamu tadi nggak pesan apapun sekarang aku akan pesan makan yang Terenak di restoran ini ucap Karina sambil mengucapkan pesanannya pada pelayan restoran yang sedari tadi berdiri di dekat meja mereka, lalu melihat ke arah Ravael kamu pesan apa, ucap Karina lagi.

WHAT'S Karina nggak paling aku sayang batin Ravael.

aku nggak lapar ucap Ravael.

oohh ya udah, itu aja ya mbak ucap Karina.

ok fiks Ravael sungguh tidak dianggap sebagai tunangan oleh Karina.

setelah pelayan pergi Karina berkata boleh aku buka kado ini disini ucap Karina.

TIDAK!!!!!! ucap Ravael tapi hanya didalam hati.

Adit menjadi merona mendengar ucapan Karina, lalu dia mengangguk.

Karina membuka kado tersebut dan ternyata isinya adalah pita rambut, dengan disain unik.

wah cantiknya ucap Karina berbinar. boleh tolong kamu pasangkan di rambut aku ucap Karina.

belum sempat Adit mengambil pita rambut tersebut Ravael langsung meninggalkan mereka, aku ke toilet sebentar ucap Ravael dengan nada ketus dan wajah penuh api cemburu.

namun tangan Karina langsung menahan tangan Ravael, menggenggamnya erat seolah berkata jangan pergi, Ravael menatap Karina tapi Karina malah, menatap Adit, Ravael sungguh mumet dibuatnya, Ravael menepiskan tangan Karina, lalu berlalu.

sesungguhnya Karina ingin mengejarnya namun tidak mungkin dia meninggalkan Adit.

apa tidak sebaiknya mbak mengejarnya ucap Adit.

ah tidak perlu kamu pikirkan tentang masalah ini, mungkin memenang dia lagi ingin ke toilet ucap Karina.

namun dalam hatinya dia sangat khawatir.

pesanan mereka pun datang namun Ravael belum menunjukkan tanda-tanda kembali dari kamar mandi.

Karina sangat cemas namun tetap berpura-pura biasa saja di depan Adit. karena kemampuan akting yang sangat luar biasa.

Sadar atau tidak sadar mereka sudah di Sorot oleh media.