Karina balik ke hotel dengan perasaan kesel karena Ravael dengan teganya meninggalkan dirinya di restoran.
Rin Lo nggak papa kan ucap intan sambil mengecek jadwal Karina selanjutnya.
nggak jawab karin ketus.
Lo ngomong aja ke gue, apa masalah Lo, bukannya tadi masih baik-baik saja, sewaktu Lo dinner bareng fans Lo itu, tapi sekarang kok Lo cemberut, oh dan Ravael dimana kok nggak pulang bareng kita ucap intan.
nggak usah banyak ngomong gue mau istirahat, pak bisa mobilnya lebih cepat lagi ucap Karina.
baik nyonya ucap supir pribadi Karina.
setelah mendengar ucapan supirnya Karina memejamkan mata berusaha menyingkirkan kekesalannya pada Ravael.
intan yang melihat Karina hanya geleng-geleng kepala.
sementara itu di tempat Ravael,
Karena kesal dengan sikap Karina padanya dia memilih pergi ke bar yang ada di Surabaya, sesungguhnya Ravael bukan orang yang menyelesaikan masalahnya dengan alkohol namun kali ini dia sungguh kecewa kepada Karina, karena gadis yang sangat dicintainya itu seakan tidak menghargai dirinya sebagai calon suami, dia termakan api cemburu, oleh karena itu dia meninggalkan Karina dan Adit.
Ravael memesan minuman kepada bartender yang ada di depannya.
tak terasa sudah hampir pagi Ravael berada di bar, entah sudah berapa puluh gelas minuman beralkohol yang di minumnya, yang membuat dia sudah sempoyongan, namun walaupun tingkat kesadarannya sudah lemah dia masih pria yang dingin terhadap lawan jenis buktinya banyak wanita yang ingin menggodanya namun di tepiskanya.
sedangkan Karina yang kesal karena Ravael juga sampai sekarang belum menghubunginya untuk meminta maaf dan ada rasa cemas di hatinya memutuskan untuk menghubungi iksan.
halo san kamu sekarang sama Ravael nggak tanya Karina.
maaf nona bukanya sedari tadi tuan bersama anda, tanya Iksan balik.
ou ya, aku lupa tadi dia ijin keluar sebentar ucap Karina berbohong.
lalu Karina memutuskan hubungan telepon dengan Iksan.
lalu menghubungi nomer handphone Ravael, lama tak terhubung akhirnya tersambung juga.
halo sayang kamu dimana sekarang, tanya Karina.
maaf mbak pemilik handphone ini sedang berada di bar xxx dan sudah tidak sadarkan diri, apakah mbak bisa menjemputnya, ucap suara di seberang sana.
oh baiklah saya akan segera ke sana, ucap Karina.
lalu pergi menggunakan mobil yang memang sudah disewanya selama dia berada di Surabaya.
Karina mengemudi dengan kecepatan tinggi, takut terjadi sesuatu pada Ravael.
dua puluh menit kemudian Karina sudah sampai di bar xxx, langsung masuk kedalam tanpa memperhatikan orang yang menatap kearahnya.
bukan kah itu Karina Anggrainy ucap salah satu penjaga bar.
jangan mimpi Lo, ini udah jam 2 subuh. ucap temannya yang lain.
gue nggak salah liat itu betulan dia, ucap penjaga itu kekeh.
sementara itu Karina melihat Ravael sudah tertunduk di meja.
sayang ucap Karina mengguncang bahu Ravael. namun Ravael belum juga mengubris ucapan Karina.
sayang, rava sayang bangun sayang kita pulang yuk, aku nggak sanggup membopong tubuh kamu ucap Karina.
Ravael mengangkat sedikit wajahnya, dan membuka matanya dan langsung tersenyum, sayang kamu udah datang ucap Ravael sambil memeluk pinggang Karina dan membenamkan wajahnya di perut Karina.
ia sayang aku udah datang, kita pulang yuk, ucap Karina.
Ravael mendongkakkan kepalanya melihat wajah yang sangat di cintanya.
kamu jangan ninggalin aku, ucap Ravael.
ia sayang aku nggak akan pernah ninggalin kamu, ucap Karina sambil mengelus rambut Ravael.
Ravael mempererat pelukannya, kamu janji kamu nggak akan dekat dengan laki-laki lain, didepan aku bahkan di belakang aku juga nggak boleh ucap Ravael manja.
ia sayang aku minta maaf sama kamu, ucap Karina.
Ravael semakin membenamkan wajahnya di perut Karina mencari posisi ternyaman.
mbak yang menhubungi tadi kan ucap bartender.
ia jawab Karina,
dan betapa terkejutnya bartender tersebut melihat wajah Karina.
ka ka ka ka mu Karina ucap bartender itu.
iya saya Karina, terimakasih atas bantuannya ucap Karina.
bo bo leh saya minta TTD dan foto bersama dengan anda ucap bartender tersebut masih gugup.
tentu boleh ucap Karina.
Ravael mendengar itu langsung melepaskan pelukannya pada Karina.
dan mengebrak meja bar tersebut, sehingga membuat mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di bar tersebut, Karina langsung memeluk Ravael sayang ucap Karina.
berani kamu menggoda tunanganku ucap Ravael sempoyongan hendak mencengkram kerah baju bartender tersebut.
maafkan tunangan saya ucap Karina, langsung membopong tubuh Ravael keluar dari bar tersebut.
*******
cahaya matahari mengganggu tidur nyenyak Ravael, sehingga dia membuka matanya dan berusaha menetralisir cahaya matahari. Ravael merasakan pusing di kepala, dan mual, kenapa gue ada di kamar bukannya semalam aku ke bar, batin Ravael.
siapa yang nganterin aku ke sini, saat Ravael berusaha mengingat kepalanya semakin pusing.
sudah bangun rupanya ucap Karina.
sayang, ucap Ravael.
nih bubur ayam dan obat penghilang mabuk, ucap Karina ketus.
sayang kamu kok ketus gitu sama aku, seharusnya aku yang marah sama kamu, karena kamu udah kacangngin aku sewaktu di restoran ucap Ravael.
aku malas berdebat sama kamu, kamu ingat aja sendiri apa yang kamu lakuin semalam, ucap Karina. dan aku akan balik ke Jakarta hari ini, kamu masih boleh nginap di sini ucap Karina lalu berlalu me meninggalkan Ravael.