Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 34 - Ravael dan lisa

Chapter 34 - Ravael dan lisa

flash back on setahun lalu.

bos hari ini ada undangan pernikahan, dari koleganya pak Herman, anda disuruh untuk menghadiri acara pernikahan tersebut, karena pak Herman tidak bisa melakukan hal itu, dan pak Herman mengatakan jika bos tidak pergi maka jangan pernah temui beliau dan beliau akan mengeluarkan anda dari kartu keluarga, ucap Iksan menjelaskan prihal tentang perintah dari ayah Ravael kepada bossnya itu yang tidak lain adalah Ravael.

ayah selalu saja begitu, aku tahu kenapa dia menyuruhku untuk pergi ke pernikahan itu, dia ingin aku melihat pernikahan seseorang sehingga aku mau menikah, akal-akalan ayah sudah biasa ku tebak ucap Ravael tanpa mengalihkan perhatiannya dari dokumen yang sedang dibacanya tersebut.

a tuan kita akan berangkat pukul 18 wib karena resepsi dimulai pukul 18:30 agar kita tidak terlambat, ucap Iksan

terserah padamu saja, ucap Ravael.

mendengar ucapan Ravael Iksan langsung pamit undur diri dari hadapan Ravael.

jam tangan Ravael sudah menunjukkan pukul 18:00 namun Ravael masih sibuk dengan pekerjaannya. tiba-tiba handphone Ravael berdering, dan tertera nama ayah yang menelpon.

halo ada apa tumben sekali ayah menelpon ucap Ravael.

kamu sudah berangkat ke resepsi anak kolega bisnis ayah, jangan sampai telat, ucap Herman ayah Ravael.

pa ini nggak penting, untuk apa aku harus menghadiri acara pernikahan tersebut, come on yah, di kantor lagi banyak kerjaan yang mendesak, ucap Ravael.

berani kamu membantah ayah, ayah menyuruh kamu menghadiri acara itu karena dia sahabat ayah sekaligus merupakan rekan bisnis ayah, jadi kamu jangan membantah lagi, ucap ayah Ravael.

ok aku akan ke sana ucap Ravael kesal.

setelah mendengar Jawa anaknya, Herman langsung memutuskan sambungan telepon.

*********

Ravael yang memang tidak suka dengan keramaian, memilih duduk di pojokan gedung tempat resepsi pernikahan tersebut, setelah mengucapkan selamat kepada pengantin dan orang tua pengantin.

hai, apa kursi yang ada di sebelahmu, ada orang ucap seorang perempuan pada Ravael.

Ravael menatap perempuan itu, lalu menjawab seadanya saja, tidak ada.

lalu perempuan itu duduk di sebelah Ravael,

hai kenalkan nama aku Lisa anggelina, sambil mengulurkan tangannya.

tanpa memperdulikan di uluran tangan Lisa,

Ravael ucap Ravael singkat.

kamu sendirian kesini, ucap Lisa lagi.

bukan urusanmu, ucap Ravael cuek.

Lisa yang merasa baru kali ini ditolak sekaligus dipermalukan oleh seorang laki-laki, merasa tertarik atau bisa dibilang merasa tertantang untuk mendapatkan laki-laki yang namanya Ravael tersebut.

maafkan aku karena telah membuat kamu menjadi tidak nyaman ucap Lisa lagi.

namun Ravael hanya diam saja.

bagaimanapun caranya aku harus mendapatkan laki-laki yang satu ini, dia sungguh berbeda dengan laki-laki yang pernah aku temui batin Lisa.

karena Ravael memang sudah bosan dengan segala rangakaian acara pernikahan tersebut memilih untuk pulang ke apartemennya dan ingin beristirahat saja.

kamu tidak menunggu sampai acara pernikahan ini selesai, ucap Lisa.

Ravael hanya menjawab "hhmmmm". lalu pergi meninggalkan Lisa dengan segala perasaannya saat itu, karena Ravael memang orang yang paling dingin terhadap mahluk Tuhan yang berjenis kelamin perempuan.

menurut Ravael wanita itu merepotkan, dan hanya mau menang sendiri, dan menurutnya hidupnya saja sudah sangat melelahkan di tambah lagi dengan wanita pasti semakin melelahkan, "itu sebelum dia kenal Karina ya guys."

saat Ravael meninggalkan tempat resepsi pernikahan tersebut.

Lisa sangat murka, karena ini pertama kali nya dia ditolak mentah-mentah oleh seorang laki-laki, selama ini selalu saja dia yang menolak laki-laki.

saat itu juga Lisa langsung menghubungi kakak laki-laki tercintanya. saat sambungan telepon terhubung dengan kakak laki-lakinya. Lisa langsung mengadukan semua keluh kesahnya.

kak aku ingin kakak mencari tahu siapa laki-laki yang bernama Ravael? ucap Lisa.

adikku yang manis di dunia ini banyak sekali yang bernama Ravael, ucap Andre yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Lisa nggak mau tau, Lisa hanya ingin kakak mencari tahu tentang Ravael, dia salah satu tamu di pernikahan Farhat dan Maura, ucap Lisa langsung memutuskan sambungan telepon dengan kakak laki-lakinya.

Andre hanya menghembuskan nafas berat, dengan kelakuan adiknya tersebut, karena Lisa memang sejak kecil sudah dimanjakan oleh kedua orangtuanya, karena memang sejak kecil fisiknya sangat lemah, apalagi sekarang ini Lisa di diagnosa dokter menderita kanker kelenjar getah bening stadium dua sehingga dokter menyarankan agar Lisa tidak boleh capek, stress agar bisa memperpanjang umur Lisa.

Andre sungguh sangat mencintai dan menyayangi adik perempuannya itu, dia akan rela melakukan apa pun asalkan adiknya itu bahagia.

bukan hal gampang untuk mengetahui siapa itu Ravael walaupun Andre sudah mencarinya lewat nama-nama tamu yang datang ke resepsi pernikahan Farhat dan Maura. karena yang tertulis di buku tamu bukan nama Ravael melainkan nama ayahnya.

seminggu lamanya Andre mencari tahu tentang Ravael, namun tidak menemukan Ravael yang dimaksud oleh adiknya.

kak apa kakak sudah menemukan Ravael yang ku maksud ucap Lisa yang duduk di sofa saat Andre memasuki rumah mereka.

maafkan kakak sayang, kakak belum bisa menemukannya ucap Andre lalu mencium pucuk kepala Lisa.

kakak jahat masa hal sepele seperti itu saja tidak bisa kakak lakukan ucap Lisa,

kakak sibuk Lisa, kamu selalu saja menambah beban pikiran kakak ucap Andre membentak Lisa, karena memang dia sangat lelah memikirkan perusahaan.

Lisa yang dibentak oleh kakaknya untuk pertama kalinya langsung menangis dan berlari ke kamar.

Andre Sangat menyesal karena telah membentak adik kesayangannya itu, namun Andre mengurungkan niatnya untuk membujuk adiknya itu, supaya tidak terlalu manja lagi.

sedangkan dikamar Lisa menangis sejadi-jadinya sehingga kepalanya terasa pusing dan akhirnya pingsan.

******

ayo kita makan malam, Andre kamu panggil adikmu Lisa, soalnya dari tadi dia tidak keluar dari kamarnya, ucap ibu Lisa.

baiklah Bu, ucap Andre, karena dia juga merasa menyesal telah membuat adiknya menjadi sedih seperti itu.

Lisa, ayo keluar kita makan malam dulu, kakak janji akan mencari Ravael mu itu ucap Andre, namun tidak ada jawaban dari kamar.

karena merasa tidak ada jawaban setelah berulang kali mengetuk pintu, Andre memutuskan untuk masuk kedalam kamar Lisa. dan betapa terkejutnya dia melihat adiknya Lisa tergeletak di lantai, dengan wajah pucat.

ayah!!!!!!! Lisa pingsan!!!!!!!! teriak Andre.