Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 30 - kejujuran

Chapter 30 - kejujuran

asal kamu tahu, aku sudah berniat membatalkan pertunangan kita ucap Karina, saat mereka sudah sampai di ruang Ravael.

sayang jangan seperti ini, kalau kamu membatalkan pertunangan kita, mungkin aku tidak punya alasan untuk hidup lagi ucap Ravael, memeluk Karina.

aku mohon sama kamu, jangan pernah berhenti untuk mencintaiku, dan jangan pernah tergoda pada perempuan manapun, karena aku belum siap untuk terluka lagi, ucap Karina.

aku berjanji padamu aku tidak akan pernah melirik wanita manapun kecuali dirimu, ku mohon percaya padaku sayang ucap Ravael menatap Karina penuh dengan cinta.

sayang aku boleh nggak bertanya sesuatu sama kamu, ucap Karina membalas tatapan Ravael meminta persetujuan.

tentu aku akan menjawab semua hal yang kamu tanyakan untukku, kata Ravael melepaskan pelukannya dari Karina dan membawanya ke sofa yang ada di ruang tersebut.

setelah mereka duduk bersebelahan Karina memulai pembicaraan.

jujur saja aku sangat sayang sama kamu, aku sungguh-sungguh mencintaimu dan jujur saja aku tidak akan sanggup jika berpisah denganmu, mungkin jika aku kehilanganmu aku akan kehilangan kehidupanku aku mungkin akan menjadi Karina tanpa kehidupan, kata Karina.

sayang kamu kok ngomong seperti ini, aku Sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kamu, menghianatimu ucap Ravael sambil mencium tangan Karina.

sayang sebentar lagi kita akan segera bertunangan, dan akan melanjutkan ke jenjang pernikahan, dan aku hanya ingin tidak ada kebohongan diantara kita, aku ingin jujur padamu, sesungguhnya aku pernah punya kekasih kami pacaran selama tiga tahun dan aku berpisah dengannya karena dia menghianatiku dengan selingkuh di belakangku, kamu melihat sendiri bagaimana hancurnya diriku, saat kamu menolong aku di cafe waktu itu, ucap Karina menunduk.

sungguh aku tak peduli dengan masa lalumu, aku hanya ingin sekarang dan selamanya kamu adalah milikku hanya milikku, ucap Ravael.

tapi ini penting untukku sayang, karena aku tidak ingin terjadi kesalahpahaman diantara kita kedepannya, karena kita akan hidup bersama selamanya, ucap Karina.

lalu apa yang ingin kamu ketahui dariku ucap Ravael to the point.

jujur saja aku saat ini ragu akan perasaan ini, tiba-tiba ada perasaan kalau kamu hanya menjadikan diriku sebagai pelampiasan, karena kamu kehilangan Lisa.

sayang kamu kok ngomong seperti itu, aku mencintaimu dan kamu bukan pelampiasan aku sungguh sangat mencintaimu, aku dan Lisa hanya masa lalu, dan kamu adalah masa depanku, ucap Ravael mencoba untuk menjelaskan.

jujur saja aku ingin percaya padamu, tapi aku butuh bukti, karena kamu sampai mengajak aku sebagai kekasih pura-pura hanya supaya, kamu tidak dijodohkan dengan orang pilihan orang tuamu, dan aku pernah mendengar kamu dengan Iksan berbicara bahwa kamu akan menikahi Lisa, saat dia sembuh, ucap Karina sambil menahan air matanya.

kenapa kamu tiba-tiba mengungkit masa lalu, apa yang salah, tapi kalau kamu memang benar-benar ingin tahu tentang masa lalu antara aku dan Lisa aku akan menceritakan semuanya. tapi nanti sayang saat kita pulang dari kantor, karena aku harus meeting sebentar lagi, kamu beristirahat lah dulu, sambil menenangkan pikiranmu dulu, kata Ravael menuntut Karina menuju kamar pribadinya yang ada di kantor kalau dia lembur, maka dia akan beristirahat di sana.

Karina hanya menurut saja, ketika Ravael menuntunnya, karena pikiran dia memegang sedang kacau, semua itu karena tadi pagi saat dia bersiap-siap untuk pergi ke kantor bersama Ravael, intan mengirimkan rekaman suara seorang laki-laki yang mengatakan bahwa Karina itu hanya sekedar pelampiasan nafsu dari Ravael saja, dan sungguh itu sangat menggangu pikiran Karina, bahkan dalam rekaman tersebut pria itu ingin bertemu langsung dengan Karina, untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa dirinya hanya sekedar pelampiasan bagi Ravael. Karina bukan tipe orang yang mudah percaya dengan apa yang didengarnya tanpa bukti yang kuat, sehingga dia ok ingin mengetahui semua itu langsung dari Ravael, karena Ravael lah yang memiliki hubungan dengan Lisa. awalnya Karina tidak memperdulikan apa yang dibicarakan oleh lelaki yang tidak dikenalnya itu, tapi saat melihat Ravael hanya diam saat digoda oleh perempuan lain di lift tadi membuat Karina menjadi ragu.

saat Ravael pergi meninggalkan Karina, Karina menghubungi intan.

*****

sekarang jemput gue di kantor, Ravael kata Karin pada intan saat sambungan telepon terhubung.

ok gue akan segera ke sana, dalam lima belas menit gue udah sampai di sana, ucap intan.

lima belas menit kemudian,

Karina langsung menaiki mobil yang dibawa oleh intan, menuju tempat dia akan bertemu dengan orang yang mengirimkan rekaman suara itu.

di mobil,

rina kok Lo tiba-tiba mau bertemu dengan orang itu, ucap intan sambil menyetir mobil, karena dia bingung melihat Karina, padahal sepenuhnya Karina itu bukan orang yang mau menemui orang sembarangan, dan Karina yang dia kenal bukan orang yang gampang percaya pada omongan orang asing.

karena ini menyangkut masa depan gue, gue nggak mau menjalani hubungan, yang didasari oleh kebohongan, dan gue nggak mau punya status tanpa ketulusan, kepercayaan satu dengan yang lain, ucap Karina.

tapi perasaan gue nggak enak, gue ngerasa sebaiknya Lo nggak usah nemuin cowok ini deh, ucap intan khawatir.

Lo tenang aja, Lo tau sendiri kan kalau kemanapun gue pergi, orang suruhan Bokap gue selalu ada, jadi kalau seandainya terjadi sesuatu pada diriku, palingan tidak akan merenggut nyawa gue, hahahahaha ucap Karina menenangkan intan. padahal sesungguhnya dia juga merasakan hal yang sama dengan intan, sesungguhnya dia sangat takut saat ini, tapi dia harus memberanikan diri.