Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 29 - asisten yang baik

Chapter 29 - asisten yang baik

dengan langkah yang diperlambat, sungguh walaupun dia pernah tidur di kamar tersebut, tapi posisinya dia sedang tidak sehat (sakit), dan untuk masuk kali ini, rasanya sangat gugup sekali. tapi pelan namun pasti Karin membuka pintu kamar Ravael dengan hati-hati agar tidak menggangu tidur Ravael, dan saat masuk kedalam kamar ternyata Ravael masih tertidur pulas dengan bertelanjang dada karena memang kebiasaan pria itu membuka baju atasan saat tidur.

ya Tuhanku sungguh mata ini sudah tidak perawan lagi, mimpi apa aku semalam sampai mendapatkan sarapan pagi tubuh pria ini ucap Karina sambil mengelus rambut Ravael.

oh Tuhan apa yang sedang aku lakukan, ini sungguh tidak pantas untuk aku lakukan, batin Karina hendak meninggalkan Ravael yang masih tertidur dan pergi mencari pakaian yang cocok untuknya. namun tiba-tiba tangan Karina ditahan oleh tangan Ravael, eh ya Tuhanku kata Karina gagap, karena terkejut tiba-tiba ada yang menahan tangannya.

Ravael tersenyum melihat tingkah konyol Karina.

pagi sayang, ucap Ravael sambil menarik tangan Karina sehingga membuat wanita itu terjatuh menindih tubuhnya.

ihh kamu, jangan gini nanti dilihat sama orang lain, malu sayang ucap Karina berusaha melepaskan diri dari pelukan Ravael.

bukan melepaskan, tapi Ravael justru mempererat pelukannya.

biarkan seperti ini lima menit aja, aku ingin mendapatkan supplementku untuk menjalankan hari ini ucap Ravael sambil mencium kening Karina.

sayang kamu belum mandi, kamu masih bau, mandi sana, ntar telat ke kantornya, ucap Karina supaya Ravael mau melepaskan dirinya dari pelukan Ravael.

aku kan bos jadi nggak ada masalah kalau aku telat, ucap Ravael sambil melihat wajah wanita yang hanya berjarak sejengkal dari wajahnya.

ya walaupun bos harus bisa tepat waktu dong, kalau bosnya malas pasti pegawainya juga malas, lepassin aku sayang biar aku mempersiapkan pakaianmu ke kantor ucap Karina.

sayang aku hanya sedang merekam wajahmu di memoriku agar saat aku rindu padamu aku hanya perlu memejamkan mata dan aku langsung melihatmu, ucap Ravael sambil menatap lekat wajah Karina dengan tatapan penuh cinta, sungguh Karina dibuat salah tingkah dengan perbuatan laki-laki yang sangat dicintainya itu.

sayang tapi aku harus mempersiapkan pakaianmu ke kantor, ucap Karina merengek.

oke aku akan membiarkan kamu asalkan kamu memberikan morning kiss ucap Ravael.

sayang jangan macam-macam deh, lepassin aku biar lebih cepat kita sarapan, lebih cepat kamu ke kantor ucap Karina.

tidak, aku tidak akan melepaskan kamu sebelum kamu memberikan morning kiss, seperti ini akan menyenangkan sepanjang hari ucap Ravael.

ya Tuhanku, kenapa aku bisa mencintai lelaki keras kepala dan mesum ini, walaupun begitu aku menyukainya batin Karina. lalu Karina mengecup bibir Ravael namun saat hendak melepaskan kecupannya Ravael justru membalikan posisi mereka Karina menjadi dibawah dan Ravael di atas, bukan melepaskan ciuman dari Karina tetapi Ravael memperdalam ciuman itu, sungguh Karina ingin melepaskan ciuman itu, tapi otak dan tubuhnya tidak sejalan, tubuh malah membalas setiap esapan yang diberikan oleh Ravael, ciuman baru terlepas setelah mereka kehabisan nafas.

makasih sayang, atas sarapan paginya ucap Ravael ingin mengecup bibir Karina yang sudah bengkak itu lagi namun Karina langsung memalingkan wajahnya sehingga bibir Ravael mendarat di pipinya.

hahahaha aku mandi dulu ya sayang, kamu juga bersiaplah kata Ravael lalu pergi ke kamar mandi.

setelah kepergian Ravael Karina pun mulai mempersiapkan semua pakaian yang cocok untuk digunakan Ravael ke kantor. walaupun sesungguhnya Karina tidak tahu bagaimana selera fashion dari kekasihnya itu, jadi dia membuat fashion yang sesuai seleranya. setelah meletakkan setelan pakaian buat Ravael Karina pun pergi meninggalkan kamar Ravael menuju meja makan, hendak menghidangkan sarapan pagi untuk Ravael, karena intan sering melakukan hal tersebut selama ini, jadi Karina berfikir bahwa sebagai asisten yang baik dia harus melakukan apa yang sering dilakukan intan untuknya.

Ravael terkagum-kagum melihat penampilannya saat mengenakan pakaian yang telah disiapkan oleh kekasihnya untuknya.

sayang kamu kok belum siap-siap, kita kan mau ke kantor bareng ucap Ravael, karena melihat Karina masih mengunakan pakaian yang sama saat dia ke kamarnya tadi.

apa!!!!! aku juga ke kantor kamu, ucap Karina terkejut.

iya dong sayang, selama seminggu ini aku menyuruh Iksan untuk beristirahat, jadi kamu yang menggantikan dia, melakukan semua pekerjaan yang seharusnya Iksan kerjakan, kamu kan pemimpin perusahaan fashion ternama jadi menurut aku untuk menjadi sekretaris bukan hal yang sulit untukmu, cepatlah ganti pakaianmu, ucap Ravael santai.

Karina sebenarnya ingin menolak, tapi karena dia juga penasaran dengan kantor calon suaminya itu, akhirnya dia menyetujui dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor bersama Ravael.

**********

pagi pak sapa seorang wanita pada Ravael saat menunggu lift terbuka.

Ravael Hanya tersenyum dingin pada wanita tersebut.

saat lift terbuka mereka masuk kedalam Lift tersebut dengan posisi Karina di belakang dan Ravael dan perempuan itu di depannya.

tiba-tiba wanita itu berbicara lagi.

bagaimana dengan tidur bapak apa nyenyak tadi malam, saya khawatir bapak kurang tidur karena terlalu banyak bekerja, ucap wanita tersebut dengan manja, karena tidak menyadari bahwa yang dibelakangnya adalah Karina, karena memang Karina berpenampilan sangat berbeda, jadi kalau tidak diperhatikan dengan seksama maka orang tidak akan mengenalinya.

ehem ucap Karina karena sudah termakan cemburu.

Ravael hanya tersenyum membayangkan Karina cemburu padanya.

tanpa memperdulikan tatapan penuh cemburu dari Karina kepadanya karena memang tidak tahu itu adalah Karina, wanita itu justru melanjutkan aksinya.

wah bapak sangat tampan ketika tersenyum, saya sampai terpesona melihatnya ucap perempuan itu lagi.

wah mbak ada orang di belakang, tolong jangan sikapnya, jika ingin bermesraan dengan pacar jangan didalam lift ucap Karina sudah tidak kuat menahan rasa cemburunya, yang paling membuatnya semakin kesal karena Ravael justru membiarkan wanita genit itu merayunya.

beraninya kamu menegur atasanmu, apa kamu tidak tahu pak Ravael ini adalah pemilik perusahaan ini, ucap wanita itu.

dasar wanita murahan, hujat Karina lalu melangkah kedepan ingin keluar dari lift karena sudah tidak tahan lagi didalam lift tersebut, namun saat dia hendak menekan tombol untuk membuka pintu lift dilantai berikutnya Ravael langsung memeluk Karina.

wanita yang bersama dengan mereka tadi sungguh terkejut karena melihat Ravael memeluk seorang karyawan wanita.

lepaskan aku, aku mau pulang ucap Karina sambil menahan air matanya yang ingin keluar.

Adita kamu bisa keluar dari lift ini ucap Ravael dengan tatapan tajam pada wanita tersebut.

baik pak, ucap wanita yang bernama Adita tersebut, lalu keluar ketika lift terbuka padahal dia belum sampai di lantai tujuannya. karena ruang kerja Adita berada di lantai yang sama dengan Ravael karena dia adalah kepala direksi pemasaran.

di dalam lift

lepaskan aku, kalau kamu nggak mau melepaskan aku, aku nggak akan pernah mau menemui kamu lagi, ucap Karina mengancam Ravael.

bukan melepaskan tapi Ravael justru mempererat pelukannya, sayang terimakasih karena kamu cemburu sama aku, ucap Ravael sambil mencium kening Karina.

air mata Karina yang memang sudah tak bisa dibendung lagi, akhirnya tumpah ruah di dalam pelukan Ravael.

kamu jahat kamu sengaja buat aku cemburu, ucap Karina sambil memukul dada bidang Ravael.

Ravael hanya pasrah dipukuli oleh kekasihnya itu.