"Siapa dia?" tanya Sena berbisik ke telinga Azmya.
"Temenku waktu SMA," jawab Azmya dengan berbisik.
Azmya melihat Putri sekarang jauh lebih cantik dibanding waktu SMA dulu. Dan sekarang Putri tampak bisa berdandan cantik. Beda waktu dulu Putri paling anti yang namanya make up. Sekarang sepertinya dia ratu make up. Dari alis sampai bibirnya dia polesi dengan make up.
"Sudah lama ya nggak ketemu?"Melirik Sena yang ada di sampingnya Azmya dengan tatapan selidik.
"Iya, oh ya kenalin, ini Sena!"Azmya mengenalkan Sena pada Putri.
"Hai!"Sena hanya melambaikan tangannya tanpa mengasongkan tangannya untuk berjabat tangan. Sementara Putri yang sudah menyodorkan tangannya menjadi malu. Dia pun menarik tangannya dan alih alih mengusap rambutnya ke samping telinganya.
Kikuk.
Azmya mencari cari topik untuk sekedar berbasa basi dengan Putri. Sementara Sena dengan ujung matanya melihat Putri dengan tatapan aneh.
"Kabarnya loe di Jepang?"
"Gue sudah pulang ke Bandung sudah setahun lebih," jawab Azmya tersenyum tipis.
" Ooh gitu. Kalau begitu kita lain waktu ngobrol ngobrol lagi, karena sepertinya gue juga harus pergi. Nanti gue hubungin loe lagi," kata Putri sambil meninggalkan nomor ponselnya. Dan dia juga meminta nomor Azmya.
Azmya pun memberinya nomor ponsel dengan berbagai macam perasaan yang campur aduk. Antara marah, kesal, kecewa dan sedih. Selama ini dia sebenarnya ingin menemui Putri dan memintanya menjelaskan kepadanya yang sebenarnya. Tapi setelah sekian tahun dia tidak bertemu, sekarang mereka bertemu lagi. Dan Putri nampaknya selama ini baik baik saja. Tidak nampak di wajahnya tersirat wajah yang pernah kehilangan akal dan ingin bunuh diri.
Bertemu Putri lagi membuat dia kembali teringat kejadian kejadian masa SMA nya dulu.
Setelah mereka bertukar nomor ponsel. Putri pun pamit karena merasa jemputaannya sudah datang di depan resto. Azmya pun mencoba tersenyum ramah.
Sena melihat perubahan wajah Azmya setelah kepergian Putri. Padahal dia melihat Azmya tadi ceria, namun setelah bertemu dengan Putri, tampak sekali kalau ada sesuatu dengan perubahan mood nya.
Sena memesan makanan tanpa berani bertanya pada Azmya. Dalam hatinya sebenarnya apa yang telah terjadi dengan Azmya dan Putri. Ada kejadian apa yang menyebabkan Azmya menjadi pendiam seperti itu. Apakah ada kaitannya dengan Jun. Lelaki yang dia tahu pernah dia sebut sebut.
Azmya memandangi pemandangan sekitar saung yang penuh dengan tanaman bunga. Lamunannya pun memutar kembali peristiwa itu. Peristiwa yang menyebabkan seluruh sekolah menyudutkannya. Dan membuat dia dikeluarkan daris sekolah.
<<<<<
Flashback On ….
Azmya menyeruput milk shake nya sebelum dia mengangkat tumpukan buku di meja. Hari itu dia sedang janjian ketemuan dengan Putri. Tapi dia dapat SMS kalau Putri sedang sakit dan tak bisa datang. Azmya pun siap siap pulang dari cafe tempat dia biasa menghabiskan waktu pulang sekolah.
Seketika terdengar suara-suara keras tawa yang memekakan telinganya. Suaranya berasal dari meja sebelah yang hanya terbatas dengan sekat. Dia pun mengenal satu suara dari balik sekat itu. Haris. Dia tak lain adalah pacar teman sebangkunya Putri.
"Gue nggak nyangka loe, kalo macarin si Putri itu gampangan banget."Diiringi dengan suara tawa tertahan dari Haris.
"Jadi loe udah dapetin keperawanan Putri, gila loe!"pekik teman-temannya.
Azmya yang mendengar itu terkejut dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ingin rasanya dia menyumpal mulut Haris dengan gelas kemasan milk shake nya yang kosong. Kemudian Azmya mencuri dengar lagi sebelum dia benar-benar menghajar Haris yang tega mempermainkan temannya Putri.
"Sayang banget tapinya … "Haris tak meneruskan perkatannya.
"Kenapa?"tanya teman temannya penasaran.
"Harusnya gue pacarannya sama Azmya, tapi kenapa si Putri yang malah naksir ke gue,"ucap Haris dengan nada menyesal.
"Gila aja loe kalau mau pacaran sama Azmya, yang ada loe bakal dihajar duluan dengan jurus karatenya, sebelum loe tidurin dia, loe yang babak belur,"sambung teman-temannya disambut gelak tawa yang riuh.
BRAAAAAK
BUUUUGH
Suara meja disusul dengan suara sebuah pukulan. Mereka yang tadi sedang tertawa tawa kontan langsung terdiam saat sosok yang mereka sedang perbincangkan sedang menatap mereka dengan tatapan amarah. Sebelumnya meja mereka digebrak disusul wajah Haris yang sedang tertawa itu dipukul oleh Azmya.
Sambil meringis kesakitan dan mengusap pipinya yang kena tinju Azmya Haris berkata, "Ke – kenapa loe bisa ada disini?."
"Jadi loe udah mainin Putri, ya …. hah?"tanya Azmya menahan amarahnya.
"Maksud loe apa?"tanya Haris pura-pura.
"Nggak usah loe banyak alasan ya, atau kalau nggak gue hajar loe sampe lo nggak bisa pake titit loe!"ancam Azmya sambil menarik kerah baju Haris.
Sementara teman teman Haris yang lain hanya melihatnya ngeri. Mereka tahu kalau mereka berurusan dengan Azmya sama saja mereka mencari petaka. Meskipun hanya seorang perempuan yang sepertinya lemah, tapi mereka tahu siapa Azmya. Gadis Karate yang sudah punya sabuk hitam plus jadi juara nasional. Mereka tak mau ambil resiko.
"Kalau loe berani nyakitin Putri, loe tahu akibatnya, kan?"ancam Azmy pada Haris yang
sekarang tampak sedikit tertekan. Azmya pun melepas kerah baju Haris dan menatapnya tajam seolah olah dia akan mengulitinya hidup hidup.
"Kalau loe coba-coba nyakitin Putri, loe bakal berhadapan sama gue. Paham loe!", Azmya mengepalkan tinjunya ke depan wajah Haris yang pucat pasi.
Azmya pun melangkah dengan penuh amarah meninggalkan gerombolan manusia yang tak beradab itu.
Azmya mencoba menghubungi nomor telepon Putri. Tapi tidak diangkat. Azmya semakin kuatir, sebenarnya apa yang terjadi dengan Putri. Akhir akhir ini memang Putri semakin aneh dan beda semenjak dia berpacaran dengan Haris. Dia selalu menghindarinya dan berubah menjadi lebih pendiam semenjak seminggu yang lalu.
Dan hari ini Azmya tahu akar penyebab nya. Dia ingin segera menemui Putri dan menanyakan keadaan situasinya saat ini. Azmya yakin Putri saat ini sedang terpuruk dan menyesali perbuatan yang dilakukannya dengan Haris. Selama ini Azmya tahu dan dapat menilai kalau Putri hanya seorang gadis polos dan memegang teguh prinsip tentang hubungan laki laki dan perempuan sesuai adat ketimuran. Yang tidak memperbolehkan hubungan di luar nikah.
Amzya semakin cemas Putri tidak mengangkat teleponnya. Dia pun memutuskan untuk pergi ke kosan Putri dengan mengendarai mobilnya. Memang Putri tinggal di kosan karena sebenarnya dia asal Garut tapi karena dia ingin sekolah di Bandung. Orangtuanya mengizinkan sekolah di Bandung dengan tinggal di kosan khusus putri.
Sesampai di pintu gerbang kosan. Azmya bertemu dengan penjaga kosan bernama Teh Yola.
"Eh Neng Azmya, mau ketemu Putri ya?"tanya Teh Yola yang sudah kenal dengan Azmya.
"Iya teh, tadi dia nggak sekolah, terus tadi janjian ketemuan habis pulang sekolah malah nggak jadi, dia ada, kan?"tanya Azmya.
"Wah, perasaan tadi teteh lihat dia berangkat naik ojek keluar,"jawab Teh Yola menceritakan.
"Wah kemana ya, teteh tau nggak dia pergi kemana?"tanya Azmya lagi.
"Wah kalau itu teteh mah nggak tahu neng."
Azmya semakin tambah kuatir. Dia merasa telah terjadi sesuatu pada Putri. Azmya pun meninggalkan tempat kosan Putri. Dia memutar otak. Kira kira Putri pergi kemana tanpa ada membalas SMS nya.
Sementara di suatu tempat, Putri sedang menangis meraung raung di ujung kaki seseorang. Memohon mohon.
*** *****
Azmya gagal menemui Putri. Dengan perasaan yang cemas Azmya pulang ke rumah jam lima sore.
TRING...
Terdengar ada suara pesan masuk. Azmya buru buru melihat ponselnya.
Satu video diterima
Pengirim : 0821878XXxxxxx
Azmya pun membuka video kiriman dari nomor yang tidak dikenal. Betapa terkejut dan tercengang ketika Azmya membuka video itu.
Seorang gadis dengan wajah yang dia kenali tampak malu malu menghadap ke kamera. Dia adalah Putri. Kemudian sebuah tangan tanpa terlihat oleh kamera menarik tubuh Putri dan perlahan lahan membuka kancing seragam Putri satu persatu sampai Putri benar benar tanpa sehelai benang ditubuhnya. Azmya tidak berani untuk meneruskan menontonnya. Dia pun langsung menghubungi nomor yang sudah mengiriminya video itu. Dan itu diangkat.
"Hei. Siapa loe, tai banget ya loe ngirim itu ke gue!"bentak Azmya. Namun sesaat Azmya membentak suara tawa menggema di ujung telepon. Tampak terdengar suara yang puas karena berhasil membuat Azmya marah.
"Kalo loe mau tau siapa gue, datang kemari loe ke Gedung B dekat Kampus Xxx,"undang suara itu lagi.
Azmya mengeluarkan sumpah serapahnya untuk orang itu.
"Gue bakal nemuin siapa loe, gue udah tahu siapa loe,"ucap Azmya yakin dia itu adalah Haris.
"Hahahahaa, loe kesini aja, kasihan temen loe Putri mungkin loe nggak bakal bisa ketemu dia lagi?"ancam orang itu.
Azmya pun kaget setengah mati ketika mendengar kabar Putro ada disana.
"Kalau loe nggak kesini secepatnya, Putri mungkin segera mati!"ucap orang itu disambung dengan tawa yang keras.
"Brengsek loe, awas loe, gue bakal datang!"jawab Azmya tanpa mengetahui akal bulus apa yang orang itu akan lakukan.
Azmya dengan perasaan berdebar campur cemas dia pun segera mengemudikan mobilnya ke alamat yang disuruh.
Sampai di sana, tampak sebuah gedung tua yang rekontruksinya belum selesai. Azmya pun melangkah ke sana sambil mengedarkan penglihatannya. Sudah malam dan gelap.
Azmya tetap melangkah ke dalam gedung itu tanpa rasa takut. Untuk ukuran jagoan sepertinya hal ini tidak menakutkan. Dia sudah sering melakukan ini. Bahkan dia pernah tersesat di hutan sendirian saat mendaki gunung Slamet selama dua hari. Dia tidak takut kalau hanya datang ke gedung tua yang gelap. Toh gedung ini cukup dekat dengan jalan raya besar.
"Putri... Putri!"
Azmya mencoba memanggil Putri, berharap Putri menjawabnya dan dia segera mendatanginya.
Hening.
"Putriii...!"
Kembali Azmya memanggil. Namun tidak ada jawaban. Azmya sudah sampai di tengah tengah lantai 1 gedung itu. Namun dia tidak menemui tanda tanda Putri ada disini.
Ketika Azmya hendak berbalik lagi. Sebuah pukulan benda tumpul mengenai kepalanya di sebelah depan. Azmya terhuyung huyung dibuatnya. Namun dia masih bisa sadar. Dia melihat seorang laki laki memegang sebuah tongkat baseball. Setelah itu dia jatuh tak sadarkan diri.
"Say, sayang. eh ko melamun sih?"Tangan Sena melambai lambai di depan muka Azmya. Azmya pun terkesiap dan tersadar dari lamunan masa lalunya.
>>>Flashback Off ...
Sena melihat wajah Azmya yang terlihat pucat pasi. Apakah ada sesuatu yang mengingatkannya dan membuat Azmya tampak lesu dan sedih.
"Apaan sih Om, pakai panggil sayang segala,?"protes Azmya sadar kalau tadi Sena memanggilnya dengan kata sayang.
"Lagian dari tadi dipanggil panggil nggak nyahut. Pas aku panggil sayang kamu baru bereaksi. Apakah ini tanda kalau sebenarnya kamu ingin segera dipanggil sayang sama aku?"goda Sena mengedipkan mata.
"Kata Om kemarin, Om nggak naksir sama aku jadi ngapain juga panggil panggil sayang, pemborosan,"jawab Azmya kembali dengan raut muka seperti sedia kala. Raut muka judes super jutek tapi sangat manis di mata Sena. Melihat Azmya tampak normal kembali Sena menarik sudut bibirnya dan tersenyum.
Tampaknya dia lebih suka Azmya yang seperti itu dibanding Azmya yang penuh kesedihan.
Pesanan yang dari tadi sudah datang nampaknya baru disadari Azmya. Dia pun segera memulai santapannya. Sena pun ikut senang melihat nafsu makan Azmya kembali.
Bersambung...
Terimakasih yang sudah baca, Jangan lupa tinggalkan jejak PS, dan review nya.
Krisan berbentuk komen silahkan. Author sangat menghargai segala bentuk reader terhadap karya ini.
Spoiler ...
Masa lalu Azmya ketika di gedung itu belum terungkap. Sebenarnya apa yang terjadi. Meskipun itu masa lalu, tapi akan ada benang merahnya kenapa Putri muncul lagi di kehidupan Azmya sekarang.