'Hiks hhhhhhiks...'
Suara tangisan Putri menyayat hati siapa saja yang bisa mendengarnya. Tapi sayang tidak ada orang yang mendengarnya.
Putri memohon mohon sambil bersujud di kaki Jefri. Agar dia melepaskannya dan meminta video itu dihapus. Tangisan dan permintaan Putri tidak dia hiraukan. Dia malah membuat Putri jadi semakin ketakutan manakala tangan Jefri mulai menyentuh tubuhnya.
Putri berteriak histeris meminta tolong. Tapi percuma teriakan itu hanya menggema dan hilang begitu saja. Putri menangis dan berusaha sekuat tenaga melepaskan cengkraman Jefri.
"Jangan jual mahal loe, loe kan udah dipake Haris, jadi nggak salah dong gue juga pengen nikmatin",seringai Jefri nampak menakutkan. Putri mati matian meronta dan melepaskan diri dari Jefri.
Tapi tentu saja kekuatannya tidak sebanding dengan Jefri. Putri hanya menangis kencang dan mengeluarkan sumpah serapah pada Jefri yang tengah melakukan perbuatan hina pada dirinya.
Putri merasakan sakit yang luar biasa. Kenapa dia bisa terperangkap disini. Putri mencoba meraih pakaian yang sudah dibuka paksa oleh Jefri. Wajah nya sakit, karena Jefri bermain kasar. Wajahnya memar karena Jefri berapa kali menampar Putri setiap Putri mencoba berontak.
Dia mencoba mencari ponsel nya. Dengan tangannya yang lemah Putri mencoba meraba raba sekitarnya yang gelap. Tak jauh dari tempatnya. Laki laki bejat itu sedang merokok dengan santai. Dia tidak merasa bersalah dan berdosa setelah melakukan perbuatan yang tidak bermoral.
Putri menangisi nasibnya yang sekarang sudah rusak akibat kedua lelaki bajingan itu. Dengan menahan sakit yang luar biasa akibat pukulan dan tamparan Jefri, belum lagi saat dia memperkosanya dengan kasar. Membuat seluruh tubuhnya ngilu dan sakit. Putri mencoba memakai kembali bajunya dan celananya.
Terdengar suara telepon berdering. Itu suara telepon dari ponsel Jefri.
Karena tempat itu sangat sepi. Putri bisa mendengar suara perempuan di sebrang telepon.
"Hei tai , siapa loe!"teriak seseorang.
"Kalau loe mau tau siapa gue, datang ke gedung B dekat kampus XxXx"ucap Jefri sambil tertawa.
Tentu saja Putri mengenali suara siapa itu. Itu Azmya. Putri takut Azmya datang ke tempat ini dan Jefri.
"Tidak, loe jangan kemari Azmya!"seru Putri. Tapi tentu saja tidak terdengar Azmya. Karena telepon sudah ditutup.
"Please, loe jangan apa apain Azmya!."Putri memelas memohon pada Jefri.
Tapi Jefri malah kembali menampar Putri sampai pingsan. Kemudian Jefri melempar ponsel Putri yang sempat dia pegang untuk mencari nomer Azmya.
Beberapa waktu kemudian. Sebuah mobil berhenti di depan gedung itu. Jefri mengintai dari jauh sebelum Azmya benar benar masuk ke dalam gedung. Dan menurut info yang dia dengar. Azmya jago karate. Untuk itu di harus berusaha melumpuhkannya terlebih dahulu dengan cara yang licik.
"Putri ... Putri!"
Azmya memanggil beberapa kali nama Putri. Setelah Azmya masuk lebih dalam ke gedung. Jefri menyiapkan tongkat baseball nya.
Dan...
Buuuukk..
Azmya dia pukul dengan tongkat nya sampai dia pun pingsan. Jefri puas, mangsa satu nya lagi sudah terkapar tak berdaya. Jefri pun menyibakkan rambut Azmya yang menghalangi wajah cantiknya. Senyum seringai Jefri pun kembali muncul setelah dia melihat wajah Azmya.
****
Sena POV
Sena memerintahkan dokumen yag dibawa Putri agar bisa sampai ke pihak Pengembang Proyek besok siang di Jakarta.
Pertemuan Sena dan Putri di malam itu membuat Sena semakin tumbuh perasaan yang asing dalam dirinya pada Azmya.
Dari cerita Putri. Dia bisa tahu tentang kisah persahabatannya, kalau Azmya itu orang nya baik dan hangat. Selalu mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Dia penuh loyalitas dengan orang orang terdekatnya. Meskipun dia selalu bikin onar di sekolah. Sebenarnya Azmya hanya melindungi orang orang yang lemah.
Meskipun dia sering bermasalah dengan guru BK. Azmya tidak pernah menyalahkan siapa siapa yang berbuat onar dengannya. Dia selalu membuat dirinya saja yang kena hukuman. Meskipun ada orang yang berbuat jahat padanya.
Dan Azmya itu orangnya tidak pernah menyukai laki laki. Padahal banyak murid laki laki yang naksir. Tapi karena sikap judes dan juteknya itu banyak laki laki juga yang patah hati. Makanya Putri sempat terkagum karena Bos nya itu lah yang pada akhirnya merebut hati Azmya.
Mendengar itu Sena cukup berbangga juga. Tapi kembali seketika menciut lagi. Karena dia tahu Azmya belum bisa move on dari laki laki bernama Jun itu. Entah siapa dia. Bagaimana rupanya Jun itu sampai sampai Azmya belum bisa membuka hatinya untuk siapa pun.
Dan apa yang dia rasakan sekarang ini di luar dugaannya. Dia awalnya hanya menuruti keinginan orangtuanya yang ingin menjodohkannya dengan anak Tante Minami. Sebenernya dia tidak tahu apa itu jatuh cinta atau hal yang berbau hubungan kekasih. Dia belum merasakan jatuh cinta itu seperti apa.
Memang lucu di umurnya yang sudah mau kepala empat, dia masih awam untuk urusan ini. Selama ini dia menganut paham kalau berpacaran itu adalah hal yang membuang uang, waktu, tenaga, pikiran, belum membuang zat cair dalam tubuh. Berupa air mata, darah, dan cairan cairan lainnya. Sena tidak mau dan tidak pernah memikirkan untuk memulai sebuah hubungan kekasih atau percintaan.
Selama hampir tiga puluh tujuh tahun ini dia cukup bertahan dan cukup ekstrim juga mengabaikan hasrat laki lakinya itu. Dia sendiri bahkan berpikir apakah dia itu normal secara orientasi seksnya. Tapi kalau pun dia punya kelainan, mungkin saja dia sudah beberapa kali jatuh hati pada seorang pria.
Dan hasrat laki lakinya baru dapat muncul setelah dia bertemu dengan Azmya. Saat dia tak sengaja melihat Azmya yang duduk sendirian dan menangis di tepi danau. Entah kenapa untuk pertama kalinya dia juga peduli dengan seorang wanita yang menangis karena putus cinta.
Pertama kalinya juga dia bergetar saat bersentuhan dengan Azmya di anak tangga rumahnya tempo dulu. Saat itu lah benih benih perasaan asing itu tumbuh di hati Sena.
Tadinya dia hanya ingin menuruti keinginan orangtuanya untuk menikah dan memberinya keturunan. Setelah itu biarkan Tuhan membuat skenario hidupnya. Tapi saat ini, ketika dia sering melihat wajah Azmya yang terdiam, sedih, dan menyimpan luka.
Hatinya ingin membuat Azmya selalu ceria dan bahagia. Dia tidak ingin Azmya sedih dan terluka. Hatinya seperti tertusuk jarum manakala dia melihat Azmya sedih dan menampakkan wajah terluka.
Dia bertekad akan membuat Azmya bahagia. Dia akan mewarnai hidup Azmya dengan penuh kebahagiaan. Dia ingin Azmya di sisinya tanpa kesedihan dan terluka.
Meskipun saat ini, Sena belum tahu kejadian apa yang membuat Putri dan Azmya seperti sam sama terluka dan sedih.
Sena akan berusaha keras agar Azmya bisa membukakan pintu hatinya sedikit. Agar dia bisa masuk dan mengisi hatinya.
Malam ini di ranjang kamar hotelnya tempat dia menginap. Untuk pertama kalinya dia mulai membayangkan hal hal yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Semalaman dia hanya bolak balik badannya sambil terus membayangkan wajah Azmya. Dia mengkhayal bagaimana jika Azmya sudah menjadi istrinya. Sena malah senyum senyum sendiri membayangkan malam pertamanya dengan Azmya. Dia membayangkan Azmya dengan kuda kudanya dan tinjunya akan membuat Sena babak belur dulu sebelum dia berhasil memeluk Azmya. Secara dia jago karate.
Malam itu Sena tidur sambil tersenyum. Dia ingin segera esok hari untuk bertemu Azmya. Besok rencananya dia akan mengajak Azmya ke Jakarta untuk mencari cincin tunangannya.
***
Azmya baru saja selesai mandi. Dia menerima sebuah chat dari Sena.
[Buru mandi dandan cantik]
[Setengah Jam lagi aq nyampe]
Azmya hanya membalas dengan singkat.
[OK]
Azmya pun siap siap memakai baju dan dandan sederhana saja. Cukup pakai pelembab lalu memakai bedak di wajahnya dan lip cream berwarna pink. Rambutnya yang panjang hanya ia kuncir kuda.
Triinggg.
Suara sebuah chat masuk. Azmya pun langsung meraih ponselnya dan memeriksa.
[See You tomorrow in Jakarta]
Ternyata besok Akira akan datang ke Jakarta. Azmya sepertinya harus menjemput dan menyambut Akira di Jakarta. Itu berarti hari ini dia ke Jakarta sekalian menginap untuk menjemput Akira besok.
"Azmya."panggil mamihnya di depan pintu kamarnya.
"Ya mih,"jawab Azmya sambil membawa tasnya dan siap siap keluar kamar.
"Sena sudah datang. Kamu jadi kan cari cincinnya. Dan oh iya, ajak sarapan bareng ya!"suruh mamihnya.
"Cepet banget nyampenya."
Azmya pun segera menyusul mamihnya turun ke bawah dan menuju ruang makan keluarga. Di sana sudah ada papihnya dan Sena mengobrol tentang bisnis.
Azmya pun duduk di kursi sebrang Sena. Sena terlihat tersenyum lebih lebar dari biasanya. Azmya hanya menyapanya dengan asal
"Pagi Om,"sapa Azmya yang langsung disusul dengan cubitan mamih di pinggang.
"Mau sampai kapan kamu panggil dia Om?"tanya mamih nya kembali marah untuk kesekian kalinya gara gara Azmya memanggilnya dengan sebutan Om.
"Sampai panggilan itu berubah dengan sendirinya mih,"jawab Azmya cuek dan tidak peduli dengan raut wajah kecewa Sena.
"Dua hari lagi kalian akan tunangan, jangan sampai nanti kalau kalian jalan bareng, orang orang bakal nyangka kamu keponakan gara gara kamu terus terusan manggil Om!"kata papih menambahkan.
"Tenang saja pih, nanti Azmy kalau sudah resmi jadi istrinya, Azmy bakal manggil dia dengan sebutan Yeobo (sayang panggilan Korea)." Membuat Sena semakin lebar senyumnya pertanda dia senang dan bahagia. Dan semakin tidak sabar Azmya menjadi istrinya.
"Ayo sarapan dulu, nanti keburu dingin nasi goreng nya !"ucap mamih nya.
Mereka pun sarapan bersama. Meski Azmya tidak selalu memalingkan wajahnya pada Sena. Tapi Sena merasa bahagia . Entahlah apa dia mulai benar benar menyukai dan jatuh cinta pada Azmya. Setiap memandang wajah Azmya dia merasa hatinya seperti meledak. Perasaan yang belum pernah dia rasakan selama ini.
"Oh ya, nanti pas acara tunangan, kamu mau ngundang siapa saja?"tanya papihnya.
"Nggak ada, mungkin cuma Akira saja, papih mamih kan tahu Azmya nggak punya teman SMA. Kebanyakan teman Azmya ada di Jepang."
"Hfffft, anak mamih ini ternyata intovert ,"mamihnya menyesalkan.
"Bukankah kamu punya teman bernama Putri. Yang kemarin kita ketemu di Saung Sunda. Dan ternyata Putri itu karyawan aku di kantor. Aku baru tahu kemarin,"ungkap Sena.
Membuat Azmya, mamih dan papih kompak keselek nasi goreng.
[Uhkhhhuuuk huukkk]
Sena melihat mereka cuma terbengong bengong. Kenapa mereka seperti itu disaat dia menyebut nama Putri. Apa sebenarnya yang telah terjadi diantara mereka.
Setelah mencerna dengan baik. Azmya menatap wajah Sena dengan raut muka seribu tanya.
"Kemarin malam, pas aku minta seseorang mengantarkan berkas proyek. Putri yang mengantarkan. Dia anggota tim pengembang proyek di kantor,"cerita Sena yang paham dengan tatapan Azmya meski dia tidak bertanya langsung.
"Apa Putri cerita sesuatu sama kamu?"tanya mamih cemas. Dia takut kalau Sena akan mengetahui kelakuan Azmya semasa SMA.
"Putri cerita kalau Azmya teman dekat waktu SMA yang selalu kemana mana berdua. Itu doang sih. Selebihnya cuma cerita Azmya itu katanya tukang bolos, suka ngerjain orang yang nakal di sekolah, itu aja. Memang kenapa. Sepertinya kalian kok tegang?"tanya balik Sena.
"Oh, ti--tidak apa apa kok," jawab mamih gelagapan.
Sementara Azmya hanya dia mematung menatap Sena dengan tatapan misterius. Dia masih belum mengerti kenapa kok bisa Putri bekerja di perusahaan Sena. Kalau itu benar. Dia akan terus bertemu dan berhubungan dengan Putri. Itu adalah hal yang belum siap dia terima.
Dia belum bisa menebus rasa bersalah nya pada Putri. Perasaan bersalah telah membuat Putri pada akhirnya membuatnya menyakitinya. Perasaan saling menyalahkan satu sama lain atas sebuah kejadian yang membuat mereka tidak bisa melupakan kejadian itu.
KEJADIAN YANG MERUBAH AWAL HIDUPNYA DAN JUGA MERUBAH HIDUP PUTRI.
"Apakah Putri sudah bisa melupakan kejadian memilukan itu, dan apakah Putri sudah bisa move on dari itu semua?"pertanyaan itu terus berputar putar di kepala Azmya.
"Menurut kamu, dia diundang jangan?"tanya mamih nya.
"Azmy juga bingung mih, apakah kalau Azmya mengundangnya, dia mau hadir,"lirih Azmya tampak bersedih lagi.
Sena melihatnya seperti itu menjadi tambah penasaran. Sekarang apa lagi selain laki laki bernama Jun kali ini Putri membuat nya kembali bersedih. Apakah Jun dan Putri saling berkaitan.
****
Selama perjalanan Bandung-Jakarta. Azmya tampak lebih banyak diam dan seperti sedang memikirkan sesuatu. Sena melihatnya jadi mulai tidak nyaman dan merasa serba salah. Harusnya mungkin tadi dia tidak menyinggung soal Putri.
Dengan tetap memegang setir, tangan kiri Sena meraih tangan Azmya dan menggenggamnya. Azmya merasa kaget Sena tiba tiba menggenggam tangannya. Terasa hangat dan jemarinya seakan melemah di genggaman Sena yang bertangam halus namun kekar itu.
"Ceritain, dan luapkan perasaan dan emosimu saat ini, aku akan mendengarkannya baik baik. Supaya beban di kepalamu sedikit berkurang kalau kau ungkapkan apa yang membuatmu tertekan!"
Azmya menatap wajah teduh Sena. Perlahan rasa ragu Azmya hilang. Akankah Sena dapat membuatnya merasa nyaman dengan dia menceritakan masa lalu itu.
Karena Azmya tak kunjung cerita. Sena mempererat genggamannya lalu menyakitkan jemarinya dengan jemari Azmya
seakan dia sudah siap akan mendengar apapun itu yang membuat Azmya selama ini memendamnya sendirian.
Azmya pun menarik sudut bibirnya mencoba tersenyum. Perlahan dia pun melepaskan genggaman Sena dengan tangan kirinya.
***Bersambung....
Epilog
Flashback <<<
Azmya merasa kepalanya berputar putar saat ada benda tumpul menghantam tengkuknya. Sesaat dan sekilas dia melihat seseorang memegang tongkat baseball.
Setelah Azmya pingsan, orang itu yang tak lain adalah Jefri mendekati Azmya dengan senyuman seringainya. Seperti seorang serigala yang merasa senang melihat buruan mangsanya tak berdaya.
Dia pun menyibakkan rambutnya Azmya yang menutupi sebagian wajahnya. Setelah jelas dan yakin itu Azmya. Jefri pun bersiul puas seperti dapat lotre.
Malam itu, gedung B di dekat sebuah kampus. Azmya hampir saja mengalami hal yang mengerikan.
Setelah puas bermain main dengan Putri. Jefri seperti binatang tak kuasa menahan kemolekan dan kecantikan Azmya kali ini.
Sebelum dia akan menyentuh tubuh ranum Azmya, dia mengambil ponsel Azmya. Kemudian dia membuka akun medsos Azmya yang tanpa terkunci aksesnya. Lalu, dia mengirimkan video yang tadi dia kirim ke akun medsos Azmya. Dengan begitu, video Putri dan Haris akan segera tersebar luas. Dan semua orang akan mengira Azmya yang menyebarkannya. Dengan begitu dia akan mendapatkan keuntungan dari itu semua. Putri akan semakin depresi, dan itu akan menjadikannya mudah untuk memperalat Putri. Dan satu lagi. Dengan pancingan video itu pula. Satu gadis lagi akan menjadi miliknya malam ini.
Jefri yang sudah tergoda ketika pertama kali dia bertemu dengan Azmya. Malam ini dia akan menjadikan Azmya pemuasnya.
Namun baru saja dia akan menyentuh Azmya. Tiba tiba sebuah pukulan keras mendarat di pelipisnya. Jefri pun marah setelah melihat siapa yang telah memukulnya. Haris dan kedua temannya sudah berada di depannya dengan posisi siap menyerangnya.
"Loe mau apain Azmya hah, dimana loe sembunyiin Putri!"bentak Haris.
"Kenapa loe masih peduliin Putri, bukannya kamu pernah bilang kalau loe udah dapat dan puas, Putri mau loe tinggalin,"jawab Jefri sambil terkekeh.
Perkataan Jefri barusan pun terdengar jelas oleh Putri yang sudah siuman tak jauh dia berdiri di belakang Haris.
"Baik, gue emang pernah bilang begitu, tapi kenapa loe bawa bawa Azmya dan kenapa pula loe mau ngerjain dia, loe tahu sendiri gue juga suka sama Azmya,"seru Haris.
Azmya pun pelan pelan membuka matanya dan mendengar pembicaraan mereka. Dan berusaha untuk berdiri.
Dia pun melihat sekelilingnya. Ada sekumpulan cecunguk yang sedang adu mulut dan adu jotos pula. Dengan pandangan sedikit berkunang kunang Azmya melihat sosok Putri dengan kondisi yang berantakan. Pakaiaannya yang sudah tak menentu. Rambutnya yang awut awutan seperti orang gila tampak sedang menahan tangis.
"Putri,"lirih Azmya lemah. Dia masih merasakan pusing. Dengan langkah sempoyongan Azmya mencoba menghampiri Putri yang sepertinya sedang memukul mukul dadanya sambil menangis kesal.
"Kenapa dia menangis, kenapa dia ada disini, dan apa yang terjadi?" Azmya mencoba menangkap dan memahami situasi yang terjadi saat ini.
Azmya perlahan mendekati Putri yang sedang menangis. Dan astaga. Wajahnya kenapa. Memar memar dan bibirnya berdarah.
Putri menatapnya dengan penuh kebencian dan dendam. Dengan penuh amarah Putri mendorong Azmya lalu berlari pergi.
Azmya pun berusaha mengejar Putri. Namun karena kepalanya masih pusing dia tidak bisa berlari mengejar Putri.
Azmya telah sampai ke luar gedung. Namun Azmya tidak melihat Putri. Dia berusaha menghubunginy dengan ponselnya. Tapi ternyata ponsel nya tidak ada. Sepertinya tertinggal di dalam. Azmya pun kembali ke dalam.
Azmya kembali ke dalam. Namun ternyata baik Haris dan Jefri. Mereka sudah tidak ada di sana. Kemana mereka. Azmya pun merasa aneh. Apa mereka melarikan diri. Azmya pun akhirnya menemukan ponselnya tergeletak di bawah.
Tring.
Tring.
Tring.
Tring.
Banyak notifikasi masuk di ponselnya.
[Gila loe.]
[Sumpah video loe nggak lucu]
[Hapus bokep yg loe sebar!]
[Parah loe. sama temen loe sendiri. Jahaaaad]
[Ayo Viralkan!]
Azmya tidak paham dengan pesan masuk itu.
'Ada apa ini," pikir Azmya semakin bingung
Dan makin lama makin banyak pesan yang masuk ke ponselnya.
Itulah asal kisah kenapa Azmya sampai dikeluarkan dari sekolah.
****