Chereads / 6400 m / Chapter 1 - Orientasi Sekolah

6400 m

Nanna12
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 64.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Orientasi Sekolah

"Baiklah siswa/i sekalian tetap rapi pada barisan kalian" sapaan guru olahraga. Seluruh siswa/i ajaran baru berdiri tegak untuk mendengarkan pidato dari kepala sekolah. Langit biru yang terhiasi awan putih dan pancaran sinar matahari mendukung kegiatan orientasi hari ini. Cuaca yang panas saat itu tak membuat runtuh semangat siswa/i.

***************

Aku berdiri memperhatikan wajah murid satu persatu, dalam benak ku siapakah yang ditakdirkan sekelas bersama ku menjalani masa SMA ini. Tak sabar, bahagia, dan senang bercampur dalam hatiku. Kini tak terasa aku sudah memulai masa dewasa ku. Ini seperti mimpi, rasanya baru kemarin aku memasuki taman kanak-kanak.

Nama mereka pun disebut satu persatu untuk menuju ke kelas mereka masing-masing. "Sheila Jayanti, kelas 10 MIPA 1" staf TU menyebutnya melalui mic dengan suara yang bergema ke seluruh wilayah sekolah. Aku yang sedari tadi menuggu nama ku disebut, sambil berharap aku sekelas dengan teman SMP ku.

"Ira Saputri, kelas 10 MIPA 2" dengan berlari kecil menuju kelas yang telah disebutkan. Ira seorang gadis mungil yang berparas cantik dengan lesum pipi yang menghias wajahnya ketika tersenyum, kulit yang sawo matang, mata yang sedang dengan pupil mata berwarna coklat, menambah kecantikannya. Dia termasuk gadis yang sangat ramah, ia selalu melontarkan senyumnya pada orang yang berpapasan dengannya. Siapapun itu, pasti orang akan merasa nyaman akan keramahannya.

"Oh Ya Allah, Ira udah masuk duluan" dalam benak hati ku. "Gue pengen sekelas lagi dengan sahabat ku Ya Allah" sambil berharap dengan tenang. Kelas 10 MIPA 2 hampir memenuhi kapasitas siswa tiap kelas. "Jisrah Haraini, kelas 10 MIPA 2" ucapan staf TU. Seakan-akan menggema dalam telinga ku, aku berlari menuju kelas tersebut sambil tak percaya akan yang terjadi sekarang. Doaku dan harapanku selama ini terjawab, aku masih dapat sekelas dengan sahabat terbaik ku. Tak henti aku mengucap syukur dalam hati kepada Allah.

***************

Mata ku menyusuri ruang kelas sambil berdiri di depan pintu. Yah, aku mencarinya sahabat ku Ira. Tak selang beberapa detik mata kami berpapasan. Kami seakan-akan gunung berapi yang akan meledak akibat senang tak karuan. Takdir masih mempersatukan kita untuk bersama menjalani masa SMA. Namun, kami berusaha mengendalikan diri agar tak terjadi hal yang memalukan.

"Jisrah sini, duduk disamping aku" seruan Ira. Aku berjalan dengan santai menujunya. Kami ngobrol sambil menunggu kakel yang akan membina kami selama masa orientasi.

"Assalamualaikum, maaf aku telat" salam dari kakek pembina. Waktu seolah-olah berhenti semua siswa dalam kelas menatapnya. Seorang siswa yang berpostur tubuh tegak dengan kulit sawo matang, mata yang berwarna hitam mengkilap serta belahan rambut style kekinian, membuat hati para siswi akan deg-degan ketika melihatnya.

"Perkenalkankan nama aku Aksa, aku sekaligus pembina kelas kelas 10 MIA 2 selama masa orientasi, mohon kerja samanya" ucapnya dengan melontarkan senyum.

Masih tak percaya akan apa yang disaksikan dihadapan kami. Seorang kakel pembina yang berwajah tampan khas Asia, akan berada di kelas kami selama 7 hari. Wajah siswi merah merona ketika kehadiran kakel pembina itu tiba. Walaupun siswa yang lain agak cuek tapi mereka seolah-olah kagum akan kakel pembina kami.