(POV RAKA)
*tap tap tap
"hadeh..... eh kau mau kemana"
"mengambll sayuran"
"ikut!!!!"
Nih orang nggak punya kerjaan sepertinya.
"..."
(bayam)
"kalo dilihat-lihat sepertinya sangat banyak logistik yang diperlukan"
Apa dia belum pernah melihat logistik sebelumnya.
"hm"
"..... akan dikirimkan kemana??"
(wortel)
Hmm.. dia nanya lagi.
(tomat)
"....."
(sawi)
".... eh aku nanya "
"Kediri"
"oh kota Kediri... dengar-dengar disana dulunya terkenal karena tahunya, apa kau pernah mencoba?"
(kol)
"....."
"......"
"tidak."
Sepertinya yang ada didaftar sudah semua, lebih baik aku langsung mengemasnya agar semua makanan ini tetap awet selama perjalanan hingga sampai di kota Kediri.
*tap tap tap
"cih!!! biasanya aku yang sering membuat Kario kesal, sekarang aku yang kesal karenanya..... hei!"
Nih orangnya maunya apa.
"apa"
"apa kau tidak bisa bicara dengan orang lain???
"seharusnya aku yang bertanya, apa kau tidak ada kerjaan selain menggangu orang sekarang???"
"kau ini!!!!"
dia ingin menggunakan laskaranya disini???. Tidak mungkin aku melawannya disini. Antara pasti akan marah besar kalo aku sampai menghancurkan gudang penyimpannya dia. Lebih baik memperingatkannya saja.
"jika kau menggunakan laskaramu disini, Antara pasti akan marah besar"
"cih, pengadu"
"hmmm"
Untung saja dia tidak jadi menggunakan laskaranya dan aku aman dari amukan Antara.
"aku tidak percaya dengan kau untuk menjaga Antara selama ini"
Aku seperti pernah mendengar kata-kata itu tapi siapa dan dimana.
"terserah kau ngomong apa"
lagi pula bukan dia saja yang bicara seperti itu...
"intinya aku udah berusah membantunya selama ini"
"tapi buktinya aku pernah dapat kabar Antara kehilangan tangannya, itu pasti karenamu kan!!!"
Dia ini hanya mendapat kabar dan main asal tuduh. Sangat menyebalkan.
"kau ini... kalo mendengarkan gosip jangan setengah-setengah"
"cih"
Lebih baik aku menjelaskan daripada dia ngasih kabar ke orang lain lagi dan mennyebabkan masalah nantinya.
"aku akan menjelaskannya kepadamu, jadi dengarkan baik-baik"
"hm"
Sabar.....
"Yang pertama kau katakan itu memang benar kalo Antara kehilangan tangannya dan yang kedua memang benar kalo aku tidak menyelamatkan dan yang ketiga....."
"kau pasti lari kan??~"
Dia ini memang ngajak ribut sepertinya.
"yang ketiga karena aku belum mengenalnya bodoh"
"eh apa kau bilang!!!!"
Apa dia emang tidak memerhatikan aku bicara dari tadi apa atau karena mengalami gangguan pendengaran.
"aku baru mengenal Antara setelah kejadian dia melawan para mutan itu, jadi aku tidak ada sangkut pautnya dengan kehilangan tangan Antara waktu itu"
"bukan itu maksudku, kau bilang aku bodoh barusan??"
Dia tidak sadar dengan dirinya sendiri.
"ya karena kamu asal motong pembicaraan seseorang."
"aku tidak memotongnya tahu!"
Melawan orang ini tidak akan habis sepertinya, lebih baik aku segera mengemas semua logistik ini karena akan dikirim secepatnya daripada ribut dengannya.
"terserah katamu, logistik yang aku perlukan sudah terkumpul, sekarang harus dikemas, dah..."
"eh..... eh.....!!"
Aku tidak peduli.
"dah"
"menyebalkan"
Terserah.
*tap tap tap
Hari ini aku beruntung dan sial, kenapa aku bisa bertemu dengannya.
"ada apa dengan orang itu, apa dia hanya bisa menggangu orang lain saja??"
"mas Raka"
Oh ya aku sampai lupa sama dia yang membantuku mengambil obat-obatan.
"iya, apa kau sudah selesai mengambil obat obatannya?"
"sudah mas Raka"
Mungkin dia sudah selesai daritadi dan menungguku. Hehhh.. ini karena ketemu orang itu.
"kalau begitu, langsung kita kemas ke logistik aja."
"iya"
"oh ya orang tadi kalo nggak salah namanya Theresa kan?"
"kenapa mas Raka"
"ah tidak apa-apa, lebih baik kita langsung ke bagian pengemasan"
"baiklah"
Aku sering lupa dengan namanya.
- - - - - - - - - - -
Semua yang diperlukan udah selesai dikemas dan tinggal dikirim, aku akan memberitahu Antara.
*ckrriiitt
Saat aku masuk keruangan Antara, aku melihat Theresa yang sedang berbicara dengan Antara.
"dia itu sangat menyebalkan, apa kau bisa mengusirnya?"
Aku lebih baik nanti aja bicara dengan Antara karena ada dia. Aku malas ribut dengannya lagi
"ah..... Raka!!!!"
"iya, maaf mengganggumu Antara kalo gitu aku akan menunggu keluar, permisi"
"ah tidak apa-apa, masuk aja, lagi pula kau ingin memberi laporan logistik itu kan"
"iya"
"kalo gitu silahkan masuk"
"baiklah"
"cih"
Tidak usah dipedulikan.... tidak usah dipedulikan....
"mau masuk aja malu-malu, kayak anak kucing"
Masih tidak peduli apa yang kau katakan.
"ini laporannya Antara, semua yang dibutuhkan tersedia dan sudah dikemas dan siap untuk dikirimkan"
"oh syukurlah kalo begitu, apa sudah dimasukan ke mobil juga?"
"sudah juga Antara"
"siiippp kalau begitu, aku akan langsung kirim"
"iya"
"Apa aku juga akan ikut mengirimnya Antara?"
"tidak usah!"
Kenapa dia ini????....
"maaf yang kutanya adalah Antara.
A N T A R A"
"kau mengejekku hah???"
"sudah, sudah."
Kalau bukan ada Antara dan bukan disini tempatnya. Kau akan kulawan pastinya.
"tidak"
"kau bohong, kau pasti mengejekkukan"
"kata mana yang kau tidak mengerti?"
"hentikan, hentikan"
"hm"
"......"
Lebih baik aku cepat pergi darisini daripada ribut lagi dengan dia.
"jadi bagaimana Antara, apa aku akan ikut mengantar logistiknya"
"kurasa tidak usah Raka, lebih kau disini menjaga GajahMada Logistik dan lagi pula disini juga ada Theresa yang akan ikut bersamaku"
"ckckck kasian"
terserah kau ngomong apa, benar yang dikatakan Antara lebih baik aku disini menjaga GajahMada Logistik dan membantu Risa. Dan orang ini saja sudah cukup menjaga Antara selama diperjalanan menuju kota Kediri.
"baiklah, kalo begitu akan menyiapkan mobilnya"
"terima kasih~~"
Aku menyiapkan mobil bukan untukmu tapi Antara.
"tidak usah repot-repot Raka, aku akan menyiapkan sendiri nanti"
Aku ingin menyiapkan agar bisa keluar dari sini karena ada orang ini.
"tidak apa-apa Antara,aku sekalian mengecek lagi siapa tau ada yang ketinggalan dengan bahan logistiknya"
"oh begitul, terimakasih Raka kau sangat membantuku hari ini"
"sama-sama Antara, lagi pula itu tugasku, kalo begitu aku permisi"
"silahkan"
"siapkan mobilnya dengan baik ya~"
"sepertinya ada yang bicara???"
*ckriiit braakkkk
"kau!!!!!!"
"sudah, sudah..."
———