Chereads / Legacy Falls / Chapter 45 - Sisi Baik

Chapter 45 - Sisi Baik

(POV ANTARA)

*brumm brummm

"Raka, apa semuanya sudah selesai disiapkan?" 

"sudah semua Antara, perlengkapan dan logistik yang diperlukan sudah siap dimobil."

kulihat emang sudah disiapkan semua oleh Raka. dia semenjak disini sangat membantu sekali dan apalagi ditambah dengan para Cindaku, pengiriman logistik semakin cepat sekarang.

"baguslah, aku ucapkan terima kasih lagi Raka atas bantuanmu kali ini"

"tidak usah berterimakasih Antara"

"ah baiklah"

"jadi kau hanya pergi dengan dia saja"

"iya, kurasa bersama dengan dia sudah cukup"

dia sepertinya tidak percaya dengan Theresa, mungkin semenjak dia dibuat kesal dengan sikapnya Theresa.

"kau yakin?"

"iya" 

"baiklah, kalo ada-apa apa nanti di perjalanan dan disana segera hubungi aku dan Risa"

kenapa dia yang bilang begitu aku mendengarnya agak merinding. berbeda dengan Risa.

"i-iya, aku pasti akan menghubungi kalian"

"hm"

dan lagipula dimana Risa, apa dia sedang sibuk di gudang, sehingga tidak tau kalo aku mau pergi.

"oh ya ngomong-ngomong dimana Risa, biasanya dia yang selalu ada saat aku mau pergi"

"tadi aku lihat dia berada dibelakang, sedang mengecek semua peralatan dan logistik"

aku ingin sekali bertemu dengannya sebelum pergi, tapi mungkin dia sedang beristirahat dan aku tidak mau mengganggunya.

"dia selalu bersemangat seperti biasanya, kalo begitu aku juga harus semangat"

"apa perlu kupanggilkan?"

"ah tidak usah, mungkin dia lagi sibuk sekarang dibelakang dan kasian juga harus bolak-balik kedepan dan kebelakang"

"tapi biasanya dia yang selalu mengucapkan hati-hati saat kau mau pergi"

apa barusan Raka menyindirku?, tapi tidak sesuai dengan ekspresinya dia sekarang.

"kau ini… sampai mengingatnya begitu hahaha"

"hm"

"untuk sekarang tidak usah"

aku juga tidak mau Risa malah ribut dengan Theresa. akan jadi panjang urusannya nanti.

"baiklah"

"Antara cepat!, aku harus menunggumu sampai kapan??"

"iya bentar… dasar cerewet"

aku aja yang bisa dibilang sabar, bisa kesal dengan dia. apalagi Raka…

"aku setuju"

"heh!"

dia betulan kesal ternyata.

"...."

"ooyyyy Antara!, cepat!"

"iya, iya"

lebih baik aku pergi sekarang, daripada dia teriak terus kayak kereta api.

"baiklah, kalo begitu aku akan pergi sekarang, titipkan salamku sama Risa"

"iya"

"hati hati Antara"

"siip"

~~~~~~~~~~~

aku dan Theresa dalam perjalanan menuju kota Kediri untuk mengantar logistik. selama dijalan Theresa hanya diam, aku agak merasa aneh. tapi apa ini baik daripada dia berbicara dan membuatku kesal?

"jadi, berapa lama kita akan sampai ke kotanya"

akhirnya dia bicara.

"jika kita tidak terhambat oleh mutan di perjalanan, kemungkinan hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih"

"cukup lama"

"bersabarlah Theresa"

rasaku ini lebih cepat dari jam penerbangan dia saat datang ke indonesia.

"hm, ehhh berhenti"

*ciiitttt

aku langsung mengerem mobil saat Theresa berteriak meminta untuk berhenti mendadak. 

"ada apa Theresa, apa ada mutan?"

"tidak"

apa ini hanya candaan dia saja, kalo itu benar aku akan memarahinya karena.membuat pengantaran logistik menjadi terhambat.

"terus kenapa"

"lihat itu"

dia menunjuk sesuatu, aku dan Theresa melihat seseorang anak kecil yang sedang duduk dibawah pohon dan dia terlihat kebingungan.

"dia sendirian?"

"kita harus mendatanginya, bahaya kalo dia sendirian disini"

Theresa ingin mendatangi anak kecil itu,.dan sepertinya dia khawatir dengan apa yang terjadi nantinya dengan anak itu.

"heh, baiklah"

aku dan Theresa turun dari mobil dan mendatangi anak kecil itu untuk melihat dan bertanya apa yang sedang dia lakukan di luar sini sendirian.

"hai anak kecil, kamu sedang apa disini"

Theresa bertanya baik-baik kepada anak kecil ini. kalo aku melihat tidak seperti sikapnya yang biasanya.

"iya, sedang apa kamu disini, dimana orang tuamu?"

"...."

anak ini hanya diam, apa dia takut dengan aku dan Theresa?

"apa kau lapar?"

Theresa menanyakan lagi dengan lembut.

"….."

dan dia-lagi lagi hanya diam.

"baiklah, Antara apa kau ada membawa bekal untuk kita"

disaat aku atau dan yang lain bepergian, pasti kami menyiapkan bekal untuk diperjalanan. 

"iya, ada dimobil, Raka menyiapkannya tadi"

"aku tidak peduli dia yang menyiapkan, cepat ambil bekalnya dan bawa kesini"

dia berbeda lagi ketika berbicara denganku dan menyuruhku mengambil bekal yang ada di dalam mobil.

"ah iya"

"baiklah, tunggu sebentar ya, dia ini akan membawakan makanan untukmu"

aku pun langsung ke mobil untuk mengambil bekal yang kami bawa dan isinya adalah beberapa roti. mungkin Theresa tau apa yang dibutuhkan anak kecil itu.

dan kalo aku lihat dari sikapnya yang khawatir,peduli, dan baik saat dia bertanya dengan anak itu, rasaku dia kali ini memilik sifat yang berbeda. 

"dia itu rupanya bisa baik juga terhadap orang, kukira dia hanya bisa membuat orang lain kesal"

"Antara cepatlah!"

"iyaaa"

aku kembali mendatangi Theresa yang bersama dengan anak itu dan aku menyerahkan bekal yang kubawa ke Theresa.

"ini Theresa"

Theresa membukannya dan memberikannya ke anak kecil itu. dan dia sepertinya udah tau apa yang dibutuhkan anak kecil itu.

"nah sudah datang, silahkan dimakan"

"terima kasih"

akhirnya anak itu berbicara juga, dia mungkin lapar tadi. sehingga tadi tidak menjawab pertanyaan dariku dan Theresa

"makan sampai habis ya"

Theresa pun menyuruh anak kecil itu makan dan anak kecil itu juga langsung memakannya dengan lahap. kali ini Theresa berubah menjadi orang yang baik. 

Theresa mulai mengajak bicara anak itu dan menjelaskan tentang aku dan dirinya

"oh iya kita belum berkenalan kan, perkenalkan namaku Theresa dan dia ini Antara"

"hai, aku Antara salam kenal"

"kami berdua dari GajahMada Logistik, mungkin kamu tidak kenal kami sebelumnya, tapi kami berdua orang yang baik kok"

"iya, itu benar"

"nah kalo boleh tau namamu siapa"

anak kecil itu berhenti memakan bekal yang kubawa tadi.

"..."

"namaku Angel"

dan dia menjawab pertanyaan Theresa dan kami akhirnya mengetahui anak itu bernama Angel.

"wah nama yang bagus, jadi Angel kalo boleh aku tau, kenapa kamu berada disini sendirian?"

Theresa menanyakan lagi , dia keliatan sabar dan berusaha untuk akrab dengan Angel.

"aku tidak tau harus lari kemana, tempat tinggalku telah diserang oleh monster"

monster katanya, apa mungkin mutan?. kalo memang benar, berarti ada mutan disekitar sini.

Theresa melihat kearahku dan berkata pelan.

"sepertinya yang dia maksud mutan"

"iya, ah… terus dimana orang tuamu Angel?"

Angel menundukan kepalanya dan menjawab dengan wajah yang sedih.

"aku terpisah dari mereka saat melarikan diri"

aku tahu rasanya kehilangan orang tua diumurnya yang sekarang ini. pastinya rasanya sangat sedih dan tidak tau harus berbuat apa ketika orang yang kita sayangi jauh dari kita, bahkan tidak tau apa yang terjadi dengan mereka.

setelah Theresa melihat reaksi Angel,.dia sepertinya juga tau apa yang dirasakan oleh Angel dan dia langsung ingin mengajakku berbicara.

"…. hm baiklah kamu sekarang makan dulu aku ingin berbicara dengan kak Antara"

"iya"

"ayo Antara"

"heh??"

Theresa langsung mengajak mundur sedikit kebelakang dan dia berbicara dengan serius.

"kau dengarkan tadi barusan, anak itu telah terpisah dengan orang tuanya"

"iya"

"dan aku tidak akan meninggalkan dia sendirian disini, apalagi saat malam hari telah tiba"

benar juga yang dikatakan oleh Theresa, akan berbahaya kalo malam hari dia sendirian disini dan ketemu dengan para mutan.

"….."

"jadi aku mau dia ikut bersama kita"

Theresa ingin sekali membawa anak itu, dia tidak mau sampai terjadi sesuatu dengan Angel.

"iya aku juga berpikir seperti itu, tapi bagaimana dengan orang tuanya dia, mereka pasti akan mencari dia"

"soal itu kita urus nanti, tapi yang sekarang kita harus membawa anak itu dulu"

"baiklah, aku setuju denganmu"

aku juga tidak mau sampai ada mutan yang menggangu anak itu saat malam hari dan rasaku membawanya bersama kami itu adalah keputusan yang tepat. walapun tidak tau nantinya seperti apa.

"hm"

Aku dan Theresa kembali mendatangi anak itu.

"Angel!"

"iya?, Angel sudah menghabiskannya kok kak"

dia keliatannya sudah baik daripada sebelumnya. 

"ah bagus, tapi aku ingin bilang sesuatu padamu"

"apa kakak ingin pergi, jangan kak, jangan pergi, maafkan Angel kalo sudah menghabiskan semua makanannya"

dia tidak mau Aku dan Theresa meninggalkan dia. mungkin dalam pikirannya yang sekarang hanya aku dan Theresa yang dia bisa percaya, sama saat aku kecil dulu yang aku percaya adalah hanya paman Kario dan Risa, ya karena mereka dulu sangat baik kepadaku hingga sekarang.

"ah bukan itu maksudku"

"iya bukan itu maksud kita berdua"

"iya Angel, aku malah ingin mengajakmu untuk ikut dengan aku dan kak Antara"

Theresa mencoba menenangkan dan membujuknya lagi kali ini.

"kemana?"

"ke GajahMada Logistik disana kamu akan aman dan tidak akan monster lagi"

"iya Angel"

semoga aja dia tidak kaget dan takut dengan Raka dan Cindaku lainnya, karena mungkin dia baru pertama kali melihatnya. 

"benarkah?"

"yups"

"tapi bagaimana dengan ayah dan ibuku ?, aku tidak mau berpisah dengan mereka"

dia pasti memikirkan orang tuanya, kalo begitu aku akan membantu mencarinya agar dia cepat kembali dengan ayah dan ibunya dan kuharap ayah dan ibunya bisa cepat ketemu dan mereka baik-baik saja.

"untuk sekarang Angel ikut kakak dulu, nanti selama di tempat kakak, kita akan mencari tau dimana ayah dan ibu Angel berada."

"iya, kami akan membantu mencari orang tua Angel, agar kamu bisa bertemu dengan mereka lagi"

"benarkah?"

"iya"

"baik, aku akan ikut kak Theresa dan kak Antara"

syukurlah dia mau ikut aku dan Theresa ke GajahMada Logistic.

"yups, anak pintar"

dan akhirnya aku membawa anak itu, selama diperjalanan aku melihat Theresa dan Angel  bercerita dikursi belakang. aku melihat mereka seperti ibu dan anak. 

" ah benarkah?"

"iya kak Theresa"

"hahahaha, tapi aku juga pernah loh"

"seriusan kak, kalo gitu kita sama hahaha"

Theresa yang sekarang kulihat berbeda dari sebelumnya, mungkin ini adalah sifat baiknya dia dan kuharap dengan sifat baiknya dia, dia juga bisa baik kepada Raka dan Risa. sehingga diantara kita semua tidak ada perkelahian, semoga saja.

————