(POV ANTARA)
"Sudah sadar?".
Aku membuka mataku dan aku kembali sadar di alam bawah sadarku. Sudah lama aku tidak bertemu dengan Byakko, dan akhirnya bertemu dengan dia lagi.
"Terima kasih Byakko, telah melindungi ku."
"Itu tidak seberapa. Sebagai Earthmate aku memang bertugas untuk melindungi mu dan menjagamu sampai tugas mu selesai."
"Tugasku selesai? Memangnya sebagai Earthmate aku punya tugas apa?".
"Melindungi, menjaga keseimbangan, dan menata keseimbangan dunia. Kau tau sendiri kan dunia ini sudah melenceng sejak 100 tahun yang lalu."
Berarti sama saja dengan tujuanku "Byakko, bagaimana dengan tiga Earthmate yang lain?".
"Hmm aku tidak tahu."
Geh, percuma aku bertanya kepada nya.
"Tapi ketika para Earthmate berkumpul maka para Earthmate dapat pergi ke perpustakaan alam bawah sadar. Disana kalian akan mempelajari bagaimana dunia ini terbentuk dan mendapatkan cara untuk menyeimbangkan dunia kembali."
Perpustakaan alam bawah sadar? Terdengar sangat keren dan menakjubkan.
"Antara… dari kemarin aku terus bertanya-tanya. Apa kau memiliki sisi gelap?".
"Hah?".
"Iya sisi gelap. Sisi gelapmu baru saja muncul 2 hari yang lalu."
Tak lama kemudian ada sebuah bayangan hitam yang muncul di depan kami berdua. Bayangan hitam itu mulai berbentuk menjadi sesuatu yang tidak asing di mataku.
Byakko meloncat dan berdiri di depanku seolah-olah dia ingin melindungi ku dari bayangan hitam itu.
"Akhirnya aku dapat punya wujud."
"O-Oi… kau siapa?".
"Aku adalah kau. Dan kau adalah aku. Kita berdua sama tapi kita berdua beda sisi."
Bayangan hitam itu berwujud seperti diriku hanya saja dia memiliki mata hitam serta pupilnya merah, rambutnya sedikit kekuningan, dan ada bekas luka di mata kanannya.
"Antara hati-hati dia adalah sosok yang berbahaya!".
Tiba-tiba alam bawah sadar ku hitam semua yang awalnya bewarna putih semua.
"Tidak aku bukanlah sosok yang berbahaya. Aku adalah sisi gelapmu Antara. Aku lah yang selama ini menyelamatkan mu ketika kau terpuruk."
"Tapi—".
"Sebelumnya aku memang belum punya wujud. Tapi kau memberiku wujud setelah kau menggunakan Laskara barumu."
Aku mendekati sisi gelap ku lalu melihatnya secara seksama. Dia tersenyum lalu memperlihatkan aku gelang Laskara ku yang baru di tangan kanannya.
"Bagaimana kau—".
"Laskara ini spesial Antara. Dengan Laskara ini kita berdua dapat menyeimbangkan dunia!".
Tiba-tiba Byakko menyerang sisi gelapku. Byakko mencakar-cakar sisi gelapku namun tidak mengenainya karena sisi gelapku sangat lihai menghindari cakaran Byakko.
Byakko lompat kesamping ku lalu dia membuka mulutnya dan mengeluarkan sebuah bola biru yang diluncurkan ke arah sisi gelapku. Sisi gelapku menangkis bola biru Byakko dengan dada Garuda.
"Antara jangan percaya dia. Aku punya firasat buruk dengan sisi gelapmu."
Byakko kembali membuka mulutnya dan melontarkan bola biru nya beberapa kali ke arah sisi gelapku.
"Jangan melontarkan serangan yang sia-sia Byakko. Aku juga Antara, jika kau membunuhku maka Antara akan mati."
Byakko langsung berhenti melontarkan bola birunya. "Apa maksudmu?!," Ucap Byakko.
"Kan sudah kubilang aku adalah sisi gelap Antara. Jika kau membunuhku disini maka jiwa Antara akan rusak dan dia akan lumpuh selamanya. Sama saja dia mati bukan?".
Aku langsung merinding ketakutan. Jika saja tadi Byakko berhasil mengenai sisi gelapku maka aku akan lumpuh selamanya.
"Sudahlah Byakko biar aku saja yang bicara."
Aku mendekati sisi gelapku "Katakan kepadaku, apa kau punya niat jahat kepadaku?".
"Tidak ada. Lagian aku adalah kau dan kau adalah aku. Kita berdua sama tapi beda sisi. Aku adalah sisi gelap dan kau adalah sisi terang. Aku adalah Yin dan kau adalah Yang. Jadi aku tidak akan pernah menyakiti mu, malah aku akan menjadi penolongmu saat kau terpuruk Antara."
Manusia selalu memiliki sisi gelap jadi itu adalah hal yang wajar. Tapi untuk kasusku tidaklah wajar karena sisi gelapku memiliki kesadaran dan memiliki wujud. Dia memang adalah aku jadi aku harus menerimanya karena dia adalah sisi gelapku.
"Kalau begitu akan kupanggil kau Pralana, bagaimana?".
"Tidak buruk."
Setelah itu Pralana memelukku dan tiba-tiba aku terbangun dari tidurku. Wajahku penuh keringat dan gelang Laskara ku tiba-tiba menjadi hitam setengahnya.