Chereads / Legacy Falls / Chapter 37 - Khawatir

Chapter 37 - Khawatir

(POV ANTARA)

"kau benar, aku tidak bisa mengantarkan logistik dengan kondisi sekarang ini."

"hadeh, rupanya Kario yang kasar bisa perhatian juga"

"Diam kau!!!!"

"hmm"

tiba-tiba saja kami mendengar suara orang berlari dan suara itu semakin keras dan dekat ke ruangan ini.

*duk duk duk

"suara apa itu???"

"entah Antara, sepertinya ada sesuatu yang mendekat ke sini dengan cepat!!!!"

"sial!!, apa ada mutan lagi kesini???"

"mutan lagi???"

"Theresa lindungi Antara jangan sampai ada apa-apa dengannya."

"tanpa kau beritahu aku juga sudah menjaganya"

"hmm…"

* duk duk duk

apa mutan S lagi???. kenapa ini tidak ada habis-habisnya dan juga apabila yang datang itu benar mutan S, apa kami bisa melawannya dengan kondisi saat ini??.

"suaranya makin dekat"

"apa ini tidak ada habis-habisnya"Ucap Theresa dengan kesal

"semuanya bersiap"

"ya!!!"

kami pun bersiap, walapun Theresa melindungiku, tapi kami lebih fokus untuk melindungi paman Kario karena dia tidak mungkin bisa bertarung lagi.

"paman berdiri dibelakangku, kau harus berhati-hati karena kau masih butuh istirahat yang banyak."

"ah iya, tapi aku takkan diam jika kalian diserang!!!"

"hmm!

tiba-tiba pintu terbuka dengan keras dan ada yang berteriak memanggil paman Kario.

*Brakkkkk

"tuan Kario!!!!, apa kau tidak apa-apa!!!!!"

aku melihat beberapa orang memasuki ruangan dan membawa senjata bersiap untuk menyerang dan satu orang berteriak.

"tuan Kario sudah ditahan oleh mereka, semuanya bersiap untuk menyerang!!!!"

"baik!!!!!"

mereka pun maju dan mau menyerang kami. saat aku dan Theresa juga sudah siap menyerang. paman Kario berteriak.

"hentikan!!!!!!…..mereka bukan musuh."

"apa???"

setelah mendengar teriakan paman Kario, orang-orang itu langsung diam dan tidak jadi menyerang kami.

"apa benar itu tuan???"

"iya…..mereka berdua bukan musuh"

"oh begitu, maafkan kami, karena telah menuduh kalian menyerang tuan Kario"

"ah tidak apa-apa, ini hanya salah paham"

"lain kali lihat dulu kek, main asal nyerang aja" Ucap Theresa dengan kesal

"maafkan kami"

"iya iya" Ucap Theresa yang masih kesal sepertinya.

paman Kario pun mendatangi mereka dan menanyakan bagaimana dengan kondisi lainnya. dia betul-betul memperhatinkan anak buahnya dan berharap tidak terjadi kenapa- kenapa dengan mereka. paman Kario adalah pemimpin yang patut dicontoh.

"bagaiman dengan kondisi lainnya"

"setengah dari mereka baik-baik saja tuan dan setengah lainnya hanya luka-luka"

"baiklah kalo begitu"

"bagaimana denganmu tuan, apa tidak apa- apa???"

"aku tidak apa-apa, itupun berkat mereka."

"ah kalo begitu terima kasih, kalian sudah melindungi tuan Kario"

"iya, sama-sama"

"hmm"

"kalo begitu paman, kami ijin dulu untuk kembali ke GajahMada Logistic, aku takut apabila ada sesuatu yang terjadi disana"

"bilang aja kangen bocah itu"

"dia anakku..., benar Antara sebaiknya kamu kembali ke GajahMada Logistic agar tidak terjadi seperti yang ada disini"

"iya, kalo begitu kami pergi dulu."

"terima kasih Antara dan maaf merepotkanmu"

"sama-sama paman Kario"

——

Saat aku sampai di depan GajahMada Logistic , Theresa berbisik kepadaku.

"Antara…"

"heh!!! kenapa kau berbisik denganku"

"aku ingin memberitahumu. soal tadi sebaiknya kau jangan beritahukan ke Risa, kau mengerti maksudku kan???"

betul kata Theresa, sebaiknya aku tidak memberitahu Risa. karena apabila aku memberitahunya maka dia akan langsung pergi ke pusat untuk menyusul ayahnya.

"baiklah, aku mengerti tapi kau jangan bilang ke siapa-siapa juga tentang ini"

"tenang, kau bisa mempercayaiku"

*bukkkk

"aaaaaa...siapa yang berani memukulku???, aku pasti akan membunuhnya!!!!!"

"aku!!!!"

"eh Risa!"

"yups, dan kau nenek, kenapa kau dekat-dekat dengan Antara???"

sepertinya Risa kesal dan salah paham. Theresa selama ini membantuku. kalo dia tidak ada mungkin aku dan paman Kario akan kalah melawan om Yudha.

"dasar kau bocah!!!, apa kau mau mencari mati???"

"kau nenek-nenek masih berani melawanku???"

"awas kau!!!"

"padahal aku tidak melihat mutan satu pun disini…"

"eh Raka!!!"

"akan tetapi kenapa ada hawa ingin membunuh yang besar disini???"

"eh itu…..mungkin karena mereka berdua" Ucapku sambil menunjuk Theresa dan Risa yang masih ribut.

"oh…. eh kalian berdua bisakah kalian berhenti ribut!!!!"

Raka menegur Theresa dan Risa, mungkin dia merasa terganggu. tapi dia kuakui, karena berani menegur mereka sedangkan aku tidak.

"eh apa yang kau lakukan Raka"

Raka pun mendekati Theresa dan Risa.

"menegur mereka...oiiii suara kalian terlalu berisik bahkan mengalahkan suara mesin"

"Heh!!!!"

Theresa dan Risa pun langsung diam dan mereka pun melihat kearah Raka dengan tatapan ingin membunuh. bahkan aku sampai merasakan hawanya.

"siapa yang kau bilang suara mesin????!!!!!"

"apa kau sudah bosan hidup kucing???!!!!!"

*glek

"apa Raka akan tetap berani menegur mereka???" Ucapku dalam hati.

"hm…"

*tap tap tap

Raka perlahan perlahan mendatangiku.

"Raka….???"

"Antara..."

"ah iya…"

"kuserahkan padamu" Ucap Raka sambil tersenyum kecil

setelah itu Raka kembali ke dalam GajahMada Logistic dan meninggalku bersama Theresa dan Risa.

"APAAAA!!!!!!!"

bahkan seorang cindaku tidak berani melawan cewek ketika sedang marah. tapi ini bukan marah melainkan membunuh!!!.

"ANTARAAAAA....KAU PASTI MEMBELAKUKAN!!!!!"Ucap Risa yang sepertinya sifat baiknya telah hilang.

"ah iya, aku selalu ada disampingmu"

"ANTARA KAU PASTI TAU BALAS BUDIKAN DENGANKU"Ucap Theresa dengan wajah ingin membunuhku.

"so-soal itu aku tidak lupa"

"JADI KAU INGIN MEMBELA SIAPA!!!!"

"ah…..eh…. lebih baik aku masuk kedalam dulu ya, soalnya masih banyak yang harus aku urus didalam hehehe, ah… kalo begitu permisiiii!!!"

———