(POV ANTARA)
Setelah istirahat selama satu hari, sekarang Aku sedang menuju pulau Kalimantan menggunakan helikopter bersama Raka untuk mengantarkan logistik seperti biasa. Mungkin ini akan menjadi pengantaran logistik tercepat karena logistik yang diminta cuman madu dan beberapa rempah-rempah.
Setelah pengantaran logistik ini, tidak ada lagi kota-kota yang membutuhkan logistik dari GajahMada Logistic untuk 2 minggu kedepan. Aku akan memanfaatkan waktu itu untuk mengajak Raka dan Risa berlibur ke desa kerinci untuk berlibur di sana.
Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya kami sampai di langit Balikpapan, Kalimantan Timur. Awan begitu terlihat sangat merah, mungkin akan ada badai sebentar lagi.
"Antara… aku merasakan ada yang tidak beres."
Aku melihat kearah Raka yang melihat kearah luar helikopter. Raka menutup matanya lalu dia terdiam sambil menghirup udara dengan perlahan.
"Ini… bau darah!!".
…!
Aku langsung mencari tempat untuk mendaratkan helikopter.
Saat ingin mendarat Aku melihat kobaran api yang sangat besar membakar kota Balikpapan. Ada apa ini sebenarnya?! Apakah ini serangan para mutan?!.
Setelah mendarat Aku dan Raka langsung bergegas menuju gerbang Balikpapan.
Namun sepertinya percuma saja. Kota Balikpapan telah hangus dibakar oleh api… bahkan tembok yang tebal yang melindungi kota Balikpapan dari semua ancaman saja hancur lebur.
"Sepertinya kalian terlambat ya?! Wuahahaha!".
"Siapa disana?!," Teriak Raka.
Seseorang keluar dari kegelapan. Dia memakai jubah hitam dengan sebuah Laskara di tangan kanannya.
"Cindaku?! Ini sangat mengejutkan! Tapi tidak masalah! Karena semakin mudah kami menaklukkan semua kota di negara ini!".
Raka terlihat sangat kesal lalu dia langsung menerjang orang itu namun—.
"Ada apa kucing jelek? Tidak bisa menyentuhku?! Wuahahaha!!".
Terjangan Raka percuma karena orang itu memiliki kemampuan Invisible. Dengan kemampuan itu dia tidak bisa disentuh ataupun dilukai dengan mudah.
"Raka jangan gegabah!" Aku menghadap orang itu dan melihat wajahnya. "Orang ini… sangat berbahaya."
Mendengar perkataan ku, Raka mundur dan kembali berdiri di sisiku. Aku masih memperhatikan orang itu dengan wajahnya yang ingin sekali kupukul itu.
"Oi jangan melihat wajahku terus, jijik tau!".
"Laskara, bulu Garuda!".
Aku menarik anak panahku dan menembakkan nya kearah orang itu namun sayangnya tidak mengenainya.
Memang Laskara dengan kemampuan Invisible sangatlah kuat. Kalau begini bagaimana Aku bisa melukainya?!.
"Sebelum Aku mulai menyerang, katakan siapa kau dan apa mau mu!".
"Aku? Namaku Gugun! Salah satu jendral perang Baratayudha!".
"Kau adalah orang yang bertanggung jawab atas kebakaran ini semua kan?".
"Tentu saja! Karena tujuan Baratayudha adalah menghancurkan kota-kota besar di Indonesia dan menghancurkan organisasi Nusantara!".
Gugun tiba-tiba menghilang dan beberapa saat kemudian dia muncul kembali di belakang kami berdua. "Karena kalian adalah seorang Laskar, jadi kalian juga harus mati ditanganku!".
Dia dengan cepat mengeluarkan sebuah pedang panjang dan mengincar leher Raka terlebih dahulu.
Dengan refleks yang cepat Aku menciptakan dada Garuda untuk melindungi leher Raka agar tidak terpenggal olehnya.
*KLTANKK!
"Wow aku kagum. Kau memiliki refleks yang hebat juga."
Kemudian dia menghilang lagi.
"Raka gunakan kemampuan mu untuk mengetahui keberadaan orang lain disekitar mu."
"Baik."
Raka menutup matanya dan berkonsentrasi penuh untuk menemukan lokasi munculnya Gugun selanjutnya.
…
…
"Di atasmu Antara! Di arah jam 12."
Aku melihat keatas dan ternyata benar Gugun sedang mengarahkan tombaknya untuk dilempar ke kepalaku.
"Laskara! Kepala Garuda!".
*KLTANK!
Tombak itu terpental karena tidak bisa menembus helm Garuda yang terbuat dari besi terkuat di dunia.
"Laskara, Garuda Full Body!".
Aku terbang dengan cepat menggunakan mode Garuda Full Body dan mengeluarkan pedang cakar Garuda lalu menebas kakinya.
"Usaha yang sia-sia!".
Gugun mengeluarkan pedang panjangnya tadi lalu menebaskan pedangnya ke badanku yang sudah tertutupi oleh Garuda Full Body.
"Usaha yang sia-sia juga!".
Dulu saat Aku pertama kali mendapatkan Laskara, aku diberi tahu oleh mekanik dari Orang Pendek Armory. Katanya ada 5 kemampuan unik Laskara yang paling berbahaya. Pertama Combined. Kedua Unlimited. Ketiga Give And Take. Keempat Invisible. Kelima Sight.
Combined ada di Laskara Alchemy dan aku pemakainya. Unlimited ada di Laskara Barbarian. Give And Take ada di Laskara Support. Invisible ada di Laskara Slayer. Sight ada di Laskara Magician.
Setiap kemampuan khusus itu memiliki kelemahan masing-masing, kalau Combined kelemahannya adalah menguras energi kehidupan penggunaanya, dan seingatku Invisible kemelemahannya adalah… cahaya terang.
Jika Aku benar, maka Aku dapat mengalahkan orang ini dengan cepat. Namun dimana Aku bisa mendapatkan cahaya yang terang? Matahari sudah terbenam dan cahaya api ini masih kurang.
"Oi apa yang kau lamunkan?".
"Ah, sial—".
Gugun menghantam ku dengan sebuah gada yang besar dan membuatku terpental sangat jauh. Sial Aku selalu lengah jika memikirkan sesuatu.
Helm Garuda ku peok sehingga tidak bisa lagi kugunakan. Meskipun terbuat dari logam terkuat dibumi tapi tetap saja tidak bisa meredam hantaman sekeras tadi.
Aku harus mengalahkan Gugun sekarang juga atau tidak dia akan membunuh Aku dan Raka. Namun apa yang dapat bercahaya terang hingga bisa membuat kekuatan Invisible milik Gugun tidak bisa aktif?.
Senter? Tidak. Lampu sorot? Tidak. Lampu pijar? Tidak mungkin.
…
…
Flare Gun?…
Sial, benar juga. Flare Gun! Cahaya Flare Gun sangatlah terang jika ditembakkan di langit maupun di tanah.
Baiklah kalau begitu.
"Laskara, Flare Gun! Flare Gun! Flare Gun! Flare Gun!".
Dengan empat Flare Gun dengan masing-masing isi satu peluru maka kekuatan Invisible Gugun tidak bisa aktif!.
———
Dengan kecepatan maksimum Aku terbang menuju tempat awal tadi. Aku khawatir jika Raka akan dibunuh olehnya karena Raka tidak bisa apa-apa kalau melawan Gugun.
"Oh kau sudah sampai Mas Garuda? Hampir saja teman Cindaku mu ini kubunuh!".
Badan Raka penuh sayatan pedang dan sekujur tubuhnya sudah penuh dengan darah. Sial, maafkan Aku Raka.
"Gugun, boleh kah aku bertanya?".
"Hmm? Silahkan saja. Tanya saja sesukamu sebelum Cindaku ini kubunuh."
Aku tersenyum.
"Apa kau tau kata-kata paling terkenal dari Pahlawan Nasional Indonesia yang bernama R.A Kartini?".
"Hah? Kalau tidak salah... Habis Gelap Terbitlah Terang?".
Aku mengangkat tangan kananku setinggi dada yang sudah memegang Flare Gun.
"Benar sekali."
*ptuk!
Aku menarik pelatuk Flare Gun dan mengarahkan nya disampingnya Gugun. Cahaya merah langsung keluar dengan sangat terang.
Aku melempar Flare Gun yang sudah habis pelurunya dan mengambil dua Flare Gun lalu menembakkan keduanya di sekitar Gugun.
*ptuk! ptuk!.
Gugun hanya bengong melihat Aku menembakkan Flare Gun itu.
Aku dengan kecepatan maksimal langsung berdiri di depan Gugun lalu menembakkan satu Flare Gun yang masih tersisa di perutnya dan mengangkat kepalanya sekaligus mencengkram nya dengan sangat kuat.
"B-B-Bagaimana kau bisa menyentuhku?!!".
"Yang benar saja, kau tidak tahu kelemahan kekuatanmu?".
Aku mengulurkan tanganku dan menciptakan pedang cakar Garuda.
"Kau telah menyakiti temanku maka" Aku menghunuskan pedangku ke perutnya hingga tembus ke punggung nya. "Maka kau harus juga merasakan rasa sakit yang diterima oleh Raka."
Setelah itu Gugun kulempar ke Tanah dan membiarkannya masih tertusuk pedang cakar Garuda.
Aku memeriksa keadaan Raka dan syukurlah dia masih hidup.
"Si-Siapa namamu wahai Garuda perkasa?".
"Antara, pemimpin GajahMada Logistic."
"Hahaha!! Dengar ini Antara! Dunia ini sudah hancur dan kita tidak perlu berusaha untuk menghidupkan dunia ini!
"Tugas Baratayudha adalah membiarkan dunia ini hancur dan menghancurkan hal yang menyimpang dari dunia yang hancur ini!."
Aku mendekati Gugun dan menciptakan satu lagi pedang cakar Garuda.
"Berisik" Aku menghunuskan pedangku lagi ke kepalanya. "Kalau mau mati jangan berisik."
—
*kring, kring, kring
Aku menonaktifkan mode Garuda Full Body dan mengangkat telpon.
"Antara! Masuk Antara!".
"Paman Kario? Ada apa?".
———
*to be continued-