Di GajahMada Logistic, Risa dan Kario sedang bertempur melawan salah satu jendral perang Baratayudha.
Namanya Arit dan dia memakai topeng Leak yang merupakan simbol dari Baratayudha.
"Ayah apakah aku perlu menggunakan Power Of Hymn?".
"Tidak, untuk sekarang aku masih bisa melawannya."
(Aku tidak boleh membuat Risa sampai menggunakan Power Of Hymn. Sebagai ayah aku harus terlihat keren dihadapan nya!) Batin Kario.
"Laskara, Crescent Moon Slash," Ucap Kario mempersiapkan serangannya.
Dengan satu gerakan Kario menerjang Arit dengan tebasan seperti bulan sabit namun sayangnya Arit dapat menahan menggunakan tempurung kura-kura miliknya.
Laskara Kario bertipe Slayer dengan kemampuan unik Sun&Moon. Kekuatan Kario akan naik secara drastis ketika dia bertarung menggunakan pedang saat malam hari, dan kekuatannya akan naik secara drastis jika dia bertarung menggunakan panah saat siang hari.
"Kau memang pemimpin organisasi Nusantara. Aku salah telah meremehkan kekuatanmu."
Arit memperkecil ukuran tempurung kura-kura nya lalu menaruhnya di kantung bajunya dan dia mengeluarkan sebuah taring kecil.
"Laskara, Install Lion," Ucap Arit menggunakan Laskara nya.
Tubuh Arit tiba-tiba membesar, wajahnya dipenuhi bulu kuning, dan tangannya berubah menjadi kaki singa.
"Singa? Apakah ada yang lebih kuat dari singa?! Karena aku…," Kario memasang kuda-kuda menyerang lagi. "Karena aku sudah bosan melawan singa!".
"Laskara, Full Moon Jab!".
Dengan gerakan yang sangat cepat Kario menusuk jantung Arit menggunakan kemampuan Laskara nya.
Namun…
"Jangan pernah meremehkan Singa!".
Arit melepaskan pedang yang menusuk jantungnya dan melepar pedang itu jauh-jauh. Sedangkan Kario ikut juga terlempar karena dia masih memegang pedangnya.
"Benar juga. Singa yang sering ku lawan itu adalah singa yang termutanisasi. Kalau dia singa jadi-jadian."
Kario berdiri dan mengambil kembali pedangnya. Dia kembali memasang kuda-kuda menyerangnya lalu dia menghirup banyak sekali udara.
"Risa kau baik-baik saja kan?".
"Iya! Ayah berjuang lah!".
(Kalau begitu ayah akan berjuang sekuat tenaga. Habis ini pokoknya aku pengen dapat pujian dari Risa) Ucap Kario yang sangat menyayangi anaknya.
"Laskara… Lunar Eclipse Slash."
Tiba-tiba terjadi gerhana bulan total. Pedang Kario tiba-tiba menjadi dua dan pedangnya dikelilingi aura kegelapan yang sangat kuat.
Kario berjalan secara perlahan menuju Arit yang kebingungan dengan terjadinya gerhana bulan secara tiba-tiba.
Ini adalah kemampuan khusus lainnya dari Sun&Moon. Kario dapat membuat gerhana bulan dan gerhana matahari yang meningkatkan kekuatannya sampai tingkat yang maksimal. Namun resiko yang harus Kairo ambil ketika menggunakan teknik ini adalah dia harus tepar selama 3 jam setelah mengeluarkan semua kekuatannya.
Merasa terancam, Arit merubah wujudnya menjadi Tiranosaurus kemudian menyerang Kario duluan tapi roh bulan melindungi nya.
"Maaf saja. Tapi ketika aku menggunakan Lunar Eclipse maka roh bulan akan terus melindungi ku sampai aku menebaskan kedua pedang ini."
Roh bulan menunjukkan wujudnya lalu roh bulan mengikat semua tubuh Arit hingga dia tidak bisa bergerak.
"Lepaskan aku!".
"Akan kulepaskan" Kario mengangkat kedua tangannya. "Setelah pedang ini mendarat di tubuhmu."
"Laskara…." Kario menebaskan kedua pedangnya hingga dia berputar seperti roda. "Lunar Eclipse Slash!!".
Namun Kario tidak membelah tubuhnya. Kario hanya menghilangkan kekuatan Laskara nya hingga dia pingsan.
Setelah itu Kario tepar di tanah dan dia masih mempertahankan gerhana bulan untuk membuat roh bulan terus mengikat tubuh Arit.
Melihat ayahnya tepar di tanah, Risa langsung pergi ketempat Kario tepar dan langsung menggunakan kemampuan penyembuhan nya.
"Ayah aku sembuhkan ya."
Dengan kemampuan penyembuhan Risa, Kario bisa bergerak walaupun dia merasakan kelelahan yang luar biasa ketika menggerakkan badannya.
"Roh bulan tolong ikat terus dia sampai dia bangun."
Beberapa menit kemudian Arit bangun dan dia berteriak ketakutan saat melihat wujud roh bulan yang mengerikan jika dilihat oleh orang yang memiliki niat jahat.
"Ayah kenapa dia ketakutan dengan wujud roh bulan? Padahal wujudnya sangat cantik."
"Wujudnya tergantung pada orang yang melihatnya. Jika orang baik maka kita melihatnya sebagai roh yang sangat cantik, tapi jika orang jahat maka dia akan melihat roh yang seram dan mengerikan."
Kario berdiri dan memegang pedang lalu mengancam Arit. Padahal berdiri dan menggenggam pedang saja membuatnya kelelahan luar biasa.
"Katakan kepadaku, apa tujuan mu sebenarnya?!".
"Tujuan kami, Baratayudha adalah menghancurkan hal yang menyimpang dari dunia yang hancur ini. Kami sudah cukup istirahat sejak kedatangan Bishop dan sekarang kami bergerak lagi untuk menghancurkan seluruh kota-kota besar di Indonesia!
"Selama istirahat kami terus mencari hal-hal yang menyimpang dan kami menemukan satu tempat yang paling menyimpang dibandingkan dengan kota-kota besar di Indonesia dan Organisasi Nusantara. Tempat itu adalah desa Kerinci!"
Kario dan Risa terkejut mendengar nama desa Kerinci dari mulut Arit.
"Katakan! Kenapa kalian mengincar desa Kerinci?!".
"Apa kau tuli? Kami Baratayudha bertugas menghancurkan hal yang menyimpang di dunia yang hancur ini. Dan desa Kerinci adalah hal yang paling menyimpang diantara yang lain!".
"J-Jangan bilang kalian sebenarnya ingin…," ucap Risa.
"Benar. TUJUAN UTAMA KAMI BUKAN MENGHANCURKAN KOTA BESAR DI INDONESIA! TAPI MENGHANCURKAN DESA KERINCI HAHAHAHAHA!".
"Jika itu tujuan utama kalian, kenapa kalian menyerang kota-kota lain?!".
"Tentu saja pengalihan. Jika kami langsung menyerang desa Kerinci maka kami akan kalah karena pasukan Garuda pasti akan langsung ke desa Kerinci untuk melindungi desa Kerinci. Karena itu kami menyerang semua kota di Indonesia agar salah satu pemimpin kami dapat menghancurkan desa Kerinci tanpa diganggu."
Kario sangat kesal mendengar nya dan langsung membunuh Arit dengan satu tusukan.
"Ayah mau kemana?".
"Menelpon Antara."
...
…
"Antara! Masuk Antara!".
"Ada apa paman Kario?".
"Antara cepatlah ke desa Kerinci!!".
"Ada apa dengan desa Kerinci?".
"Desa Kerinci adalah tujuan utama pasukan Baratayudha! Mereka hanya ingin menghancurkan desa Kerinci."
———
*to be continued-