Pei Xiuyuan membungkukkan badannya dan melihat Lu Man dari dekat. Ia semakin menyadari bahwa wajah istrinya ini sangatlah cantik.
Wajahnya yang terlihat mulus membuat Pei Xiuyuan tidak tahan untuk menggigitnya. Ia pun langsung bertindak.
Lu Man yang sedang tidur nyenyak tiba-tiba terbangun.
Ketika ia membuka mata, Pei Xiuyuan masih menciumnya.
Tiba-tiba dia tertegun.
Pei Xiuyuan terlihat sangat menggoda ketika menciumnya!
Tapi Lu Man merasa gugup, karena Pei Xiuyuan terlihat seperti...
Dia terlihat seperti vampir yang biasanya muncul di televisi, sosok yang sangat tampan, menggoda, dan suka menghisap darah.
Tiba-tiba, di pikiran Lu Man muncul ide yang sangat konyol. Dia mengira bahwa Pei Xiuyuan bersikap begitu baik padanya karena ingin membuatnya gemuk agar kelak bisa menghisap darahnya!
Ketika Pei Xiuyuan mendekatinya dengan ganas...
"Jangan... kau jangan..." Tindakan Pei Xiuyuan membuat pikiran Lu Man menjadi kacau.
Tiba-tiba, Pei Xiuyuan mencium bibirnya.
Lagi pula, Lu Man sudah terbangun dan tidak mengantuk lagi.
Dia sudah makan semangkuk mie di tengah malam. Jika dia tidak berolahraga untuk membakar kalori, dia akan menjadi babi yang gemuk.
Setelah selesai bercinta, Lu Man benar-benar terbangun. Dia mendongak dan mengintip Pei Xiuyuan.
'Apakah dia sudah tidak marah?' pikir Lu Man.
"Belum mengantuk?"
"Um." Lu Man berkata dengan jujur. Dia terbangun olehnya dan sekarang tidak mengantuk lagi.
"Kalau begitu, kita lanjut tidur lagi."
Lu Man tidak menanggapinya, tapi dia ingin menanyakan sesuatu sebelum tidur.
"Kenapa kau menggigitku?" Sekarang pipinya masih terasa sakit.
Jelas, Pei Xiuyuan bukan vampir. Semua vampir menghisap leher, tapi dia malah menggigit wajahnya. Selain itu, dia tidak terlihat seperti orang yang berperilaku kekanak-kanakan seperti itu.
"Aku sangat gemas, jadi aku menggigitmu."
Lu Man terdiam. Dia merenungkan jawaban Pei Xiuyuan untuk waktu yang lama...
"Tidurlah."
"Ya."
Setelah beberapa saat, Pei Xiuyuan mendapati bahwa Lu Man masih belum tidur.
"Kau tidak mengantuk?"
Lu Man ingin berbicara, tapi ketika tiba-tiba mengingat apa yang terjadi, "Aku mengantuk."
Dia segera menutup matanya dan berpura-pura tidur. Akhirnya, dia benar-benar tertidur.
Setelah Lu Man tertidur, Pei Xiuyuan membuka matanya. Dia mencium lembut bekas gigitannya dan seketika dia menyesal karena menggigit Lu Man terlalu kuat.
Keesokan paginya, Lu Man bangun dan membersihkan diri. Setelah mencuci wajahnya, dia merasa khawatir, karena ketika ia melihat ke cermin, bekas gigitan tersebut tampak sangat jelas! Bagaimana dia bisa keluar dengan bekas gigitan itu?
"Istirahatlah selama beberapa hari!" Pei Xiuyuan bersandar di pintu. Ini semua karena wajah Lu Man terlalu mulus, sampai membuatnya tidak bisa mengendalikan diri.
Lu Man menoleh ke belakang dan berkata dengan kesal, "Orang yang digigit anjing pun pergi bekerja seperti biasa…"
Setelah mengatakan ini, Lu Man merasa bahwa ada yang salah.
Dia segera menjelaskan, "Aku bukan sedang memarahimu."
"Tidak apa-apa, kau seharusnya memarahiku." Pei Xiuyuan menyalahkan dirinya sendiri.
Sebenarnya Pei Xiuyuan bukanlah orang yang berpikiran sempit, tapi segala hal tentang Lu Man membuatnya tak bisa berpikir jernih. Tadi malam, dia terlalu cemburu karena Lu Man lebih peduli pada orang lain.
Meskipun Lu Man memakai bedak, bekas tersebut masih terlihat jelas. Akhirnya, dia memakai masker saat pergi bekerja.
Ketika Lu Man tiba di kantor, rekan-rekan kerjanya memandangnya dengan aneh.
"Aku terkena flu. Aku takut kalau semua orang tertular gara-gara aku." Setelah berbicara, Lu Man batuk beberapa kali untuk membuktikan bahwa dia benar-benar batuk.
Karena statusnya sedikit istimewa, semua orang mengucapkan kata-kata baik dan kemudian lanjut bekerja.
Setelah memakai masker seharian, Lu Man merasa sesak napas. Ia membayangkan jika di dunia ini benar-benar ada sihir, dengan begitu bekas gigitan di wajahnya bisa langsung menghilang.
"Nah." Pei Xiuyuan menyerahkan sebuah kotak pada Lu Man.
Lu Man mengambilnya. "Apa ini?"
"Bukalah."
"Masker?"
"Kualitas masker ini sangat bagus."
Pei Xiuyuan meminta seseorang membeli masker ini dari luar negeri. Kualitas masker ini sangat bagus. Bahkan rasanya seperti tidak sedang memakai masker.
"Terima kasih." Lu Man mencobanya. Masker itu benar-benar bagus.
Pei Xiuyuan tidak mengatakan apa-apa lagi. Apakah dia harus menjawab 'sama-sama'?
Jika dia menjawab begitu, rasanya terlalu sopan.
Keheningan ini membuat Lu Man berpikir bahwa Pei Xiuyuan masih marah.
Lu Man ingin berbicara dengannya, tapi tidak tahu harus berkata apa, jadi dia diam saja.
Tiga hari kemudian, bekas gigitan di wajah Lu Man akhirnya menghilang.
Dalam tiga hari terakhir, hubungan mereka seolah menjauh.
"Bagaimana kalau kita pergi makan di luar untuk merayakan hilangnya bekas gigitan di wajahmu?" Pei Xiuyuan berpikir bahwa hidup bersama dengan Lu Man sangatlah singkat. Dia tidak bisa meminta Lu Man untuk memperlakukannya seperti Mu Yunhai.
"Baik." Lu Man tahu bahwa Pei Xiuyuan ingin mendekatkan hubungan mereka berdua.
Mereka pergi ke Restoran di hotel bintang lima. Suasana di sana sangat indah dan romantis. Tapi menurut Lu Man makanan hot pot jauh lebih enak daripada makanan di sana.
Lu Man keluar dari kamar mandi dan melihat seorang anak laki-laki. Sambil berjinjit, anak kecil itu berusaha keras meraih keran air untuk mencuci tangannya. Saat melakukan itu, anak itu terlihat sangat imut.
Lu Man melangkah maju. "Perlukah Bibi membantumu mencuci tangan?"
Ketika anak itu menoleh ke belakang, Lu Man merasa terpesona. dia belum pernah melihat anak seimut ini!
Ketika melihat anak ini, dia ingin segera memiliki bayi!
Dia percaya bahwa setiap orang yang bertemu dengan anak kecil ini pasti ingin memiliki anak yang sangat lucu.
Ketika dia melihat anak itu, anak itu juga sedang menatapnya.
'Sepertinya aku tidak mengenal wanita ini. Dia sangat cantik, dan tidak terlihat seperti bibi-bibi yang biasanya ada di pasar. Yang paling penting adalah senyumannya, yang sangat lembut dan tulus.' pikir anak kecil itu.
'Wanita ini pasti berbeda dengan bibi-bibi yang pernah aku temui.' pikirnya.
"Baik, Bibi boleh memelukku dan mencuci tanganku." Anak itu berkata dengan bangga.
Setelah mendengar kata-kata gadis itu, Lu Man tidak marah, tapi dia malah merasa sangat gemas!
Setelah membantu anak itu mencuci tangannya, Lu Man pun menurunkannya.
"Adik kecil, di mana tempat dudukmu? Perlukah Bibi mengantarmu ke sana?" Lu Man memandang anak di depannya ini, yang baru berusia enam atau tujuh tahun. Dia takut anak kecil itu tidak tahu jalan kembali.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.