Chereads / Semasa Hidupku / Chapter 44 - Siapa Ibu Kandung Pei Zichen?

Chapter 44 - Siapa Ibu Kandung Pei Zichen?

"Pei Xiuyuan, apakah kau senang karena mempermainkanku?" Lu Man mengabaikan senyumannya. Saat itu, dia tidak mengatakan bahwa Wang Yunxi adalah adik perempuannya. Sekarang, dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki anak sebesar itu!

Apakah dia benar-benar serius dengan pernikahan ini?

"Lu Man, mengapa kau berpikir seperti itu?" Pei Xiuyuan sedikit terkejut.

"Mengapa aku tidak boleh berpikir seperti ini? Waktu itu, kau tidak bilang bahwa Wang Yunxi adalah adikmu karena ingin membangun hubungan denganku. Menurutku itu masih masuk akal. Tapi, mengapa kau tidak bilang kalau kau memiliki seorang anak!" Lu Man sangat terkejut setelah mengetahuinya!

"Kau masih ingat apa yang kukatakan tentang keluargaku? Saat itu, aku ingin memperkenalkan mereka padamu, tapi aku belum menemukan waktu yang cocok." Pei Xiuyuan tidak bermaksud untuk menipu Lu Man. Dia hanya berencana untuk membawa Lu Man pulang ke rumah keluarganya pada waktu yang tepat.

Awalnya, Pei Xiuyuan berencana untuk memberitahunya pada Lu Man saat Nenek masih di Kanada. Tapi, dia tidak menyangka bahwa neneknya akan kembali lebih awal, dan Zichen tiba-tiba muncul di depan mereka.

Setelah berpikir sebentar, Lu Man merasa bahwa alasan itu masuk akal, tapi... tapi...

"Meskipun aku tidak bertanya, seharusnya kau memberitahuku kalau kau memiliki seorang anak!" Pei Xiuyuan memiliki seorang putra, hal ini begitu penting! Bagaimana bisa dia tidak mengatakan itu!

"Maafkan aku, aku tidak bijaksana."

Permintaan maaf Pei Xiuyuan membuat Lu Man terdiam. Pei Xiuyuan sudah meminta maaf, apa lagi yang bisa dia lakukan?

Lu Man tahu bahwa jawabannya sangat masuk akal. Tidak peduli apa yang dia sembunyikan darinya, alasannya selalu masuk akal...

Lu Man kesal dan merasa rugi karena dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Aku masih harus mengerjakan sesuatu, kau istirahatlah dulu." Lu Man tidak ingin menghadapinya untuk sementara waktu.

"Biar aku temani."

"Tidak perlu!"

"Apakah kau marah?"

Lu Man cemberut. Pei Xiuyuan selalu begini! Padahal dia tahu bahwa Lu Man marah, tapi dia masih bertanya!

"Maaf, Lu Man." Pei Xiuyuan memegang wajah Lu Man dan meminta maaf dengan tatapan serius.

Ketulusannya membuat Lu Man tidak bisa marah meskipun ia sangat kesal.

"Mulai sekarang, jangan pernah sembunyikan apa pun dariku! Bahkan jika aku tidak bertanya, kau harus memberitahuku!" Lu Man masih bisa memaafkan masalah ini, tapi jika nanti Pei Xiuyuan berbohong padanya, dia tidak akan memaafkannya lagi!

Meskipun alasan Pei Xiuyuan sangat masuk akal, menyembunyikan fakta tetaplah perbuatan yang salah!

"Baik." Pei Xiuyuan setuju.

Lu Man terdiam beberapa saat, "Apakah aku boleh bertanya?"

"Silakan."

"Siapa ibu kandung Zichen?"

Pei Xiuyan terdiam untuk waktu yang lama. Jika dia memang tidak ingin menjawabnya, Lu Man tidak akan memaksa.

Dengan suara rendahnya, Pei Xiuyuan menjawab, "Ibu Zichen sudah meninggal."

"Sudah meninggal?"

"Ya, dia meninggal setelah melahirkan Zichen."

"Um... maaf..." Lu Man terkejut. Seharusnya dia tidak menanyakan pertanyaan itu. Pertanyaan ini telah mengingatkan Pei Xiuyuan pada kenangan yang menyakitkan.

Pei Xiuyuan tersenyum, "Tidak apa-apa, kejadiannya sudah lama sekali."

Meskipun dia tersenyum, tapi Lu Man tetap merasakan kesedihannya. Kematian ibu Zichen pasti membuatnya sangat sedih. 'Apakah ibu Zichen adalah wanita yang dia cintai tujuh tahun yang lalu?' pikir Lu Man.

"Tidurlah." Lu Man merasa agak canggung dan tidak tahu harus berkata apa.

"Um."

Ketika Lu Man selesai mandi, Pei Xiuyuan sudah berbaring di tempat tidur. Lu Man mengangkat selimut dan berbaring di sebelahnya.

"Tidurlah." Pei Xiuyuan mematikan lampu, dan kemudian tidur membelakangi Lu Man.

Lu Man menatap punggungnya. Hatinya terasa tertekan.

Sejak mereka pindah kemari, Pei Xiuyuan tidak pernah melepaskan kesempatan untuk melakukan hubungan intim. Saat tidur, dia pasti akan memeluknya. Ini adalah pertama kalinya dia tidur membelakangi Lu Man. Jika waktu itu Xiuyuan tidur seperti ini, Lu Man akan senang. Tapi, kali ini...

Setelah Lu Man mengajukan pertanyaan itu...

Ia merasa Pei Xiuyuan sedang sedih karena teringat akan masa lalunya.

Pei Xiuyuan memperlakukannya dengan baik, bahkan lebih baik daripada Mu Yunhai. Pei Xiuyuan adalah satu-satunya orang yang memperlakukannya dengan baik di dunia ini selain ibunya.

Lu Man biasanya membalas orang-orang yang baik padanya dengan lebih banyak kebaikan.

Pei Xiuyuan sedang sedih, bagaimana dia bisa tidur nyenyak?

Tapi, Lu Man tidak tahu bagaimana cara menghiburnya.

Meskipun mereka telah menikah selama hampir dua bulan, tapi...

Lu Man masih belum terlalu mengenal Pei Xiuyuan.

Lu Man tidak tahu apa-apa selain makanan kesukaannya.

Bukan Pei Xiuyuan yang tidak membiarkan dia mengenalnya, tapi dia sendiri yang tidak ingin mengenal Pei Xiuyuan. Dia memang serius dengan pernikahan ini, tapi hanya sebatas pernikahan. Sebagai seorang istri, dia tidak ingin terlalu banyak tahu tentang masa lalu Xiuyuan. Dia hanya berharap mereka menjadi pasangan yang saling menghormati.

Lu Man ragu untuk waktu yang lama. Perlahan, dia berbalik badan dan memeluk Pei Xiuyuan dari belakang. Dia berharap bisa memberinya kehangatan.

Pei Xiuyuan bisa merasakan kehangatan darinya, tapi ia tidak bergerak.

"Tidurlah."

Lengan Lu Man menegang. "Aku tidak bisa tidur..."

"Kalau begitu, hitung domba."

Lu Man tidak tahu harus melakukan apa.

Setelah berpikir-pikir, hanya ada satu cara yang tersisa.

….. 

Tapi, Pei Xiuyuan masih membelakanginya dan tidak bereaksi.

Lu Man terus melanjutkan.

Kemudian...

Pei Xiuyuan akhirnya bereaksi!

Lu Man merasa lega.

Jika Pei Xiuyuan tidak bereaksi, Lu Man benar-benar tidak tahu harus berbuat apa!

"Xiuyuan... aku tidak bisa tidur..." Setelah mengucapkan kalimat ini, wajah Lu Man langsung memerah!

"Panggil aku 'suamiku'..." 

Mereka sudah menikah begitu lama, tapi Lu Man belum pernah memanggilnya suami.

Lu Man sangat sulit untuk mengatakannya.

Jika dia tidak menuruti permintaan Xiuyuan, hubungan mereka tidak akan membaik.