Pei Zichen tidak punya nafsu makan walaupun melihat makanan kesukaannya tersaji di depannya.
"Kau juga makanlah lebih banyak." Pei Xiuyuan mengambil sayuran untuk Lu Man.
Pei Zichen tampak tercengang lagi. Sejak kapan ayahnya mengambilkan makanan untuk orang lain dengan selembut itu?
Ayahnya tidak pernah melakukan ini pada dia dan bibinya!
Ketika melihat ayahnya sangat dekat dengan Lu Man….
Dia merasa bahwa dirinya akan ditinggalkan tak lama lagi.
Setelah selesai makan, Pei Xiuyuan ingin mengantar Pei Zichen pulang.
"Ayah, kita sudah tidak bertemu lebih dari sebulan. Aku sangat merindukanmu. Bolehkah aku tinggal di sini sebentar?" Pei Zichen berkata dengan manja.
Melihat anaknya yang begitu imut, Pei Xiuyuan benar-benar ingin tertawa, "Pulanglah dulu, Ayah akan pulang besok."
Meskipun Lu Man tidak mengatakan apa-apa dan tidak menunjukkan emosi apa-apa, tapi Pei Xiuyuan tahu bahwa istrinya sedang marah.
Jadi, anaknya harus pulang!
"Jangan Ayah..." Pei Zichen memegang kakinya.
"Pei Zichen."
Jika sedang marah pada anaknya, Pei Xiuyuan selalu memanggil nama lengkapnya, Pei Zichen.
Tubuh Pei Zichen tiba-tiba kaku. Dia tidak ingin membuat ayahnya marah dan meninggalkannya.
"Sudah malam, biarkan Zichen tinggal di sini saja!" Lu Man sangat menyukai Pei Zichen. Bahkan meski Zichen membencinya, Lu Man tetap sangat menyukainya.
"Cepat berterima kasih pada Ibu."
Pei Zichen memandang Lu Man. Dia sedikit bingung. Lu Man seharusnya tidak sebodoh itu. Seharusnya Lu Man tahu bahwa dia ingin tinggal di sini untuk merebut ayahnya. Tapi mengapa Lu Man justru menyetujui permintaannya?
Pei Zichen belum pernah ke sini. Dia menyadari bahwa Lu Man sudah lama tinggal di sini.
Ayahnya benar-benar sudah menikah!
Pei Zichen pergi ke toilet dan menelepon Wang Yunxi.
"Zichen, kamu di mana? Apakah kamu benar-benar pergi menemui ayahmu?"
"Sekarang aku sedang di sini bersama Ayah."
"Apakah kamu melihat wanita itu?"
"Ya."
"Bagaimana? Bibi tidak membohongimu, kan! Ayahmu benar-benar sangat menyayangi wanita itu, kan!"
"Ya, Ayah sampai makan paprika hijau demi dia..." Pei Zichen kecewa.
"Benarkah? Ya Tuhan!" Wang Yunxi juga tidak bisa menerima ini. Semua orang di Keluarga Pei tahu bahwa Pei Xiuyuan sangat benci paprika hijau.
"Tapi sepertinya wanita itu tidak jahat seperti yang dikatakan Bibi! Tadi, Ayah ingin mengantarku pulang. Ayah marah karena aku tidak mau pulang, tapi wanita itu malah menyuruhku untuk tetap tinggal di sini." Meskipun Pei Zichen tidak menyukai Lu Man, tapi setidaknya tidak sampai membencinya.
"Kau bodoh sekali. Memangnya dengan menyuruhmu untuk tinggal di sana artinya dia tidak jahat?!"
"Bibi!" kata Pei Zichen dengan kesal. Dia tidak bodoh!
"Maaf, Bibi terlalu bersemangat! Maksud Bibi, dia menyuruhmu tinggal di sana hanya untuk bersandiwara agar ayahmu menganggapnya baik! Memangnya sudah berapa lama ayahmu menikah dengannya? Tentu saja, dia harus berpura-pura baik. Saat nanti dia memiliki anak dengan ayahmu, Keluarga Pei tidak akan memiliki tempat untuk kita. Kita berdua harus keluar dari Keluarga Pei dan menjadi pengemis! "
"Tidak mungkin, Ayah sudah berjanji padaku. Aku akan makan daging setiap hari."
Rasanya Wang Yunxi ingin muntah darah. Anak itu benar-benar anak kecil! "Apakah kau tahu betapa menyedihkan bibimu sekarang? Aku hanya diberi uang saku sebesar dua ribu yuan per bulan, dua ribu yuan! Menurutmu, apakah dua ribu yuan ini cukup? Bukankah ini lebih menyedihkan daripada mengemis? "
"Hanya dua ribu yuan?" Pei Zichen terkejut.
"Ya! Bibi juga tidak diizinkan membeli pakaian baru. Dia memblokir semua kartu kredit Bibi! Saat dia mengendalikan uang sakumu nanti, mungkin kamu hanya akan diberi uang saku sebesar seribu yuan! Saat itu, kamu juga tidak akan sanggup membeli mainan robotmu! "
"Aku tidak mau! Aku tidak suka seperti ini!" Pei Zichen sangat suka mengoleksi robot. Semua robot-robot itu edisi terbatas.
"Menurutmu, apakah dia jahat?"
"Jahat!"
"Sudah Bibi bilang, kita harus melakukan segalanya untuk menghancurkan hubungannya dengan Ayahmu!"
"Iya!" Pei Zichen mengangguk dengan tegas.
Gaji rata-rata di Kota Hai lebih dari tiga ribu yuan. Lu Man hanya memberi Wang Yunxi dua ribu yuan sebulan. Bagi Wang Yunxi dan Pei Zichen, dua ribu yuan sama dengan dua sen!
Uang ini tidak ada apa-apanya.
Pei Zichen di toilet sangat lama. Lu Man merasa sedikit khawatir. Saat ia akan mengetuk pintu toilet dan bertanya apakah dia baik-baik saja...
Pei Zichen keluar dari sana. Ketika melihat Lu Man berdiri di luar, dia sangat ketakutan, karena tadi dia sedang berdiskusi dengan bibinya bagaimana cara menghadapi Lu Man. Kemudian dia berkata, "Apa yang kau lakukan di sini!"
"Kau di toilet sangat lama, jadi Bibi sedikit khawatir."
"Apa yang kau khawatirkan? Mungkinkah aku jatuh ke toilet?"
Lu Man tersenyum dan tidak memedulikan nada bicaranya yang kasar.
"Sudah berapa lama kau di sini?" Apakah dia mendengar pembicaraannya dengan bibinya!
"Baru saja."
"Benarkah?"
"Ya."
"Hum!" Pei Zichen mendengus.
"Zichen, mengapa wajahmu merah begitu?" Lu Man melihat wajah Zichen yang memerah.
Wajah Pei Zichen memerah karena merasa bersalah. Tentu saja, dia tidak akan mengatakannya.
Pei Zichen berkata dengan sombong, "Apa urusanmu!"
"Jangan-jangan kamu demam?" Lu Man menyentuh kepalanya.
Pei Zichen mendorong tangannya, "Jangan sentuh aku!"
Lu Man merasa sakit hati dengan tindakan Zichen, kemudian dia berkata, "Maaf."
Pei Zichen tertegun sejenak. Dia tidak menyangka bahwa Lu Man tetap meminta maaf padanya meski dia telah bersikap kasar.
Melihat sikap Lu Man yang sebaik ini, bagaimana mungkin dia adalah orang jahat!
Tapi...
Bibinya juga tidak mungkin membohonginya!
Pei Zichen memiliki hubungan yang baik dengan Wang Yunxi. Pei Xiuyuan jarang menemaninya, dan Wang Yunxi tidak bekerja, jadi bibinya ini selalu bermain dengannya sejak ia kecil. Hubungan antara bibi dan keponakan sangatlah dekat. Dia percaya pada bibinya.
"Ada apa?" Pei Xiuyuan datang.
Pei Zichen tiba-tiba merasa sedikit gugup. Dia takut Lu Man akan mengadu karena dia telah mendorongnya.
"Tidak apa-apa."
Pei Zichen sedikit terkejut. 'Wanita ini tidak mengadu?'
Dia pasti berpura-pura! Seperti kata bibinya, wanita ini pasti sedang berpura-pura! Berpura-pura jadi ibu tiri yang baik!
Saatnya untuk tidur.
"Zichen, ibumu telah menyiapkan kamar untukmu. Pergi dan tidurlah." Pei Xiuyuan mengatakan kebaikan Lu Man.
"Baik." Pei Zichen pun kembali ke kamar.
Setelah Pei Zichen kembali ke kamar tidurnya...
Senyuman di wajah Lu Man menghilang.
"Lu Man..." Pei Xiuyuan tersenyum padanya.