Chereads / Semasa Hidupku / Chapter 36 - Orang yang Sangat Mencintai

Chapter 36 - Orang yang Sangat Mencintai

"Yunxi melakukan hal itu juga karenamu. Kau tidak pernah bisa melupakan Lu Man. Lu Man sudah menikah, jadi kau seharusnya memperlakukan Yunxi dengan baik. Semua perbuatan Wang Yunxi ini menunjukkan bahwa dia mencintaimu!"

Sekarang, menantunya adalah Wang Yunxi, jadi ia harus membantu menantunya! Lagi pula, menantunya ini akan membuatnya hidup kaya. 

"Bu, bagaimana bisa Ibu mengatakan itu!" Mu Yunhai memandang ibunya dengan tak percaya.

"Memangnya kenapa? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya."

"Dulu Lu Man memperlakukan Ibu dengan begitu baik, bagaimana Ibu tetap mendukung Wang Yunxi setelah dia melakukan hal itu!"

"Tidak peduli seberapa baiknya dia, dia sudah menjadi istri orang lain. Hanya Yunxi yang bisa memberikan apa yang kau inginkan!" Lu Man sangat baik, dan ibu Mu Yunhai juga menyukainya. Tapi, dia merasa bahwa putranya layak mendapatkan yang lebih baik. Dia ingin putranya mengembalikan kejayaan keluarga mereka seperti sebelumnya!

Mu Yunhai mengepalkan tangannya dan tidak mengatakan apa pun.

"Nak, Ibu tahu bahwa kau masih mencintai Lu Man, tapi kau harus menerima kenyataan! Selain itu, kau juga tahu bahwa Lu Man sangat membenci orang yang mengkhianatinya. Dia tidak akan memaafkanmu. Lebih baik kau menyerah saja." 

"Cukup!" teriak Mu Yunhai. Dia tidak ingin menerima kenyataan yang begitu kejam ini. 

"Nak..."

"Aku masih ada urusan. Aku pergi dulu." Mu Yunhai berdiri dan pergi.

Cuaca pagi ini sangat bagus.

Setelah sarapan, ketika keduanya hendak pergi bekerja, Lu Man tiba-tiba teringat akan sesuatu.

"Ada apa?"

"Ketika kita pergi ke pesta pernikahan kemarin, apakah identitasku terungkap?" Bagaimana Lu Man bisa menghadapi rekan-rekannya hari ini?

"Apakah identitas suamimu ini sangat mempermalukanmu?" Pei Xiuyuan mengangkat alisnya.

"Bukan, hanya saja aku masuk dengan identitas seperti itu. Sekarang... aku tidak tahu bagaimana menghadapi rekan-rekan kerjaku."

"Tapi, cepat atau lambat mereka akan tahu identitasmu dan kita tidak bisa menyembunyikan identitas kita selamanya."

Lu Man hanya terdiam. 

Akhirnya ia menyadari bahwa sebuah kebohongan membutuhkan lebih banyak kebohongan untuk menutupi kebohongan sebelumnya.

Sekarang, karena identitasnya telah diekspos, bagaimana dia bisa bekerja dengan baik? 

"Kalau begitu, aku tidak perlu pergi bekerja..." kata Lu Man.

"Ayo, pergilah. Aku hanya menghiburmu, dan identitasmu belum terungkap."

"Padahal ada begitu banyak orang di pesta pernikahan hari itu..." Bagaimana mungkin identitasnya tidak terekspos?

"Siapa yang berani mengekspos identitasmu?"

Lu Man pun kembali bersemangat, 'Benar! Pei Xiuyuan adalah orang terkaya di Kota Hai. Kalau dia tidak mengizinkan, siapa yang berani mengekspos identitasku?' 

"Apakah kalian mendengar berita kalau Presiden Pei membawa seorang wanita ke pernikahan adik perempuannya kemarin!"

Begitu Lu Man memasuki kantor, ia mendengar gosip.

"Aku tahu, tapi aku tidak tahu siapa wanita itu!"

"Bahkan eksekutif senior yang menghadiri pernikahan tersebut saja tidak tahu identitas wanita itu. Sepertinya Presiden Pei sangat melindungi wanita itu!"

"Siapa bilang? Aku rasa Presiden Pei tidak ingin ada berita skandal! Presiden Pei adalah pria yang baik dan setia!" kata Wang Nan.

"Bagaimana kau tahu?" Semua orang mendengar berita itu, termasuk Lu Man.

"Sebelum kalian bekerja di perusahaan ini, ketika Presiden Pei masih menjabat sebagai wakil presiden, dia sangat mencintai seorang wanita."

"Lalu? Mengapa mereka putus?"

"Aku tidak tahu tentang itu, tapi suatu hari Presiden Pei tiba-tiba bersikap dingin, dan wanita cantik itu tidak pernah muncul lagi. Setelah itu, tidak ada lagi skandal tentang Presiden dengan wanita lain, bahkan orang-orang luar mengira bahwa Presiden Pei adalah GAY! "

"Kapan itu terjadi?"

"Tujuh tahun yang lalu!"

"Wow! Tujuh tahun yang lalu! Presiden Pei benar-benar sangat setia!"

"Benar!"

Dia dulu sangat mencintai seorang wanita...

Setelah mendengar gosip itu, hati Lu Man seketika merasa tidak nyaman.

Dia hanya tidak menyangka bahwa Pei Xiuyuan pernah memiliki hubungan seperti itu. Dia juga penasaran, bagaimana caranya Pei Xiuyuan mengakhiri hubungannya?

Karena penasaran, Lu Man terus menatap Pei Xiuyuan dalam perjalanan pulang.

"Ada apa? Kenapa kau melihatku seperti ini?" 

"Tidak ada." Lu Man beralih melihat ke depan.

"Kalau tidak ada, bagaimana mungkin kau menatapku seperti ini?" 

"Tiba-tiba aku merasa kau sangat tampan. Memangnya aku tidak boleh melihatmu?" Lu Man mengangkat alisnya.

"Tentu saja boleh! Tapi melihat pria tampan ada biayanya."

"Biaya?"

"Benar."

"Bagaimana cara membayarnya?"

"Lihat sekali, bayar sekali. Pertukaran yang adil." Sepertinya tadi Lu Man sudah melihat Pei Xiuyuan sebanyak tujuh atau delapan kali.

"Apa artinya, lihat sekali bayar sekali?"

"Kalau kau lihat sekali, kau harus memulai dulu."

Lu Man mengerti maksudnya, dan wajahnya langsung memerah. 

Melihat wajahnya yang memerah, Pei Xiuyuan tersenyum dengan gembira.

Menurut Pei Xiuyuan, hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya adalah menggoda dan bermain-main dengan istrinya.

….. 

Ketika Wang Yunxi pulang, dia menelepon Mu Yunhai, tapi tidak ada yang menjawab. Dia memecahkan semua benda yang ada di kamar, kemudian berusaha menenangkan diri selama beberapa saat.

Wang Yunxi menelepon Mu Yunhai lagi, dan kali ini teleponnya diangkat.

"Apakah kau tidak mau pulang?"

"Aku sudah pulang. Aku sudah di luar gerbang."

Wang Yunxi sangat puas dengan jawabannya. Kemudian dia memanggil pelayan untuk membersihkan kamarnya.

Keduanya tinggal di rumah tua milik Keluarga Pei. Mu Yunhai memerlukan setidaknya sepuluh menit untuk berkendara dari luar gerbang hingga sampai ke rumah.

Ketika dia melihat Mu Yunhai datang dengan membawa bunga mawar, Wang Yunxi tidak begitu marah, tapi ekspresi wajahnya tetap tampak dingin. "Ternyata kau tahu jalan pulang juga, ya!"

"Ini adalah rumahku, dan istriku ada di sini. Kenapa aku tidak boleh kembali?" Mu Yunhai jarang menghibur Wang Yunxi.

Setelah mendengar obrolan manis ini, Wang Yunxi tidak jadi marah.

Tapi dia tetap berekspresi dingin.

"Sudahlah, jangan marah. Sekarang kita harus berpikir bagaimana caranya menyelesaikan konferensi pers itu." Mu Yunhai melangkah maju dan memeluk pinggang Wang Yunxi.

Wang Yunxi tidak menolak pelukannya. "Dasar wanita sialan itu!"

"Ini bukan waktunya untuk marah padanya. Jika kakakmu bersikeras mengadakan konferensi pers, bagaimana nanti kita bisa menghadapi orang-orang?"