"Ibu?" Kinasih segera menegakkan tubuhnya dan tidak lagi bersandar pada dada suaminya. Sedangkan Barata menatap sinis pada wanita yang ingin ia hindari.
Kinasih segera menghampiri ibunya, dengan wajah bingung karena Arimbi tidak memberikan informasi jika dia akan datang untuk berkunjung.
"Ibu? Kenapa pagi sekali datang?" tanya Kinasih tanpa bermaksud apapun, dia hanya heran tapi Arimbi menatap sinis kepadanya.
"Memangnya aku tidak boleh datang? Kau sendiri kenapa ada disini? Bukankah kau harus ke kantor, apa kau lupa jika Barata tidak bisa pergi bekerja. Pasti ada banyak pekerjaan yang menumpuk di kantor," Arimbi melewati Kinasih dan berjalan kearah meja yang berada di samping tempat tidur.
Arimbi meletakkan barang bawaannya sambil melihat sesaat pada Barata yang masih diam tidak mengatakan apapun.
"Syukurlah kau sudah lebih baik, Barata," ucap Arimbi dan kembali dia melihat ke arah Kinasih.
