Chereads / Suara Ku Berharap / Chapter 22 - #22 Menyegarkan

Chapter 22 - #22 Menyegarkan

Keesokan harinya Pawla dan teman-teman mulai menyisihkan uang saku mereka untuk disumbangkan ke panti asuhan. Sedikit demi sedikit uang mereka kumpulkan, bahkan mereka rela mengurangi porsi jajan. Dengan cara seperti itu seketika mengubah hidup mereka.

Rindy yang biasanya hobby membeli hal-hal yang tidak terlalu diperlukan, kini dia berhenti membelinya. Begitu pula dengan Siska yang suka boros dengan makanan, kini dia pun berubah.

Sementara itu Pawla, memang sebenarnya anak yang rajin menabung. Dia jarang sekali jajan atau membeli kebutuhan yang tidak perlu, justru dia hobby membeli novel. Itupun jarang dibelinya, hanya karena mengikuti keinginannya saja. Namun sekarang dia menahan keinginan untuk membeli novel, agar bisa mengumpulkan dana dan disumbangkan.

Sedangkan Bila, walaupun dia juga seorang yatim yang telah lama ditinggalkan ayahnya. Namun Bila juga antusias untuk membantu, karena dia termasuk anak yang beruntung masih bisa tinggal bersama ibunya dengan kehidupan yang lebih baik.

Rizky dan kawan-kawan, juga melakukan hal yang sama. Mereka tak ada rasa gengsi untuk saling mengingatkan hal-hal kebaikan.

Tiap malam minggu mereka berkumpul di gazebo untuk mengadakan rapat dan pengumpulan dana. Bendahara dan sekretaris diantara mereka telah ditentukan. Pawla sebagai sekretaris dan Siska sebagai bendahara.

Minggu depan akan diadakan ujian akhir semester ganjil. Mereka harus segera fokus dengan persiapan ujian.

Biasanya menjelang ujian, pihak sekolah membolehkan para siswa asrama untuk mengikuti les setelah pulang sekolah. Bisa dengan tutor ataupun bimbingan dari siswa yang unggul dikelas.

Siang itu Pawla dan teman-teman akan les bersama setelah pulang sekolah. Namun mereka tidak mempunyai tutor, jadi mereka minta tolong dengan siswa yang selalu mendapat juara kelas untuk berkerjasama.

Mereka mulai mengevaluasi satu persatu mata pelajaran, dari yang mudah sampai yang susah.

Siska "Gaess... mending kita evaluasi matematika dulu deh"

Pawla "Nah boleh tuh"

Rindy "Aduhhh gue takut nih, semester kemarin matematika gue anjlog"

Bila "Makanya sekarang nilai kita harus lebih baik"

Kemudian mereka mengerjakan beberapa soal dan memahami jawaban sampai benar-benar paham.

Sehari menjelang ujian dimulai, Pawla dan teman-temannya menyempatkan diri untuk nongkrong dikedai es krim. Tujuannya agar mereka bisa merasakan ketenangan dan tidak terlalu setres menghadapi ujian.

Siska inisiatif untuk mengajak ketiga temannya itu.

Siska "Gaes... daripada kita setress mikirin ujian besok, mendingan kita kongkow di kedai es krim yuk"

Rindy "Nahhh... ide yang bagus, biar seger kan otak kita"

Pawla "Biar otak encer gitu hahaa"

Siska "Iya Paw, otak lu kan bekuuuu"

Pawla "Yee otak gue udah encer daridulu"

Bila "Ayo lah kita berangkat, tunggu apa lagi"

Lalu mereka pergi menuju kedai es krim yang tak jauh dari asrama.

Saat mereka akan melewati gerbang asrama dan meminta izin kepada satpam, tiba-tiba satpam tidak mengizinkan mereka untuk pergi keluar asrama.

Satpam "Kalian mau kemana???"

Siska "Mau izin keluar sebentar pak, nongkrong dikedai es krim"

Satpam "Hadeuhh kok nongkrong, kalian kan mau ujian besok"

Rindy "Yaa gapapa pak, kita kan udah belajar keras dari kemarin. Sekarang kita mau nyegerin otak, biar gak setress gitu pak"

Satpam "Gini, bapak dapet amanah dari kepala asrama. Kalo misalnya hari ini anak-anak gak boleh keluar asrama. Dikarenakan besok sudah mulai ujian, jadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan anak-anak harus tetap berada di asrama"

Semua "Yahhhh...."

Siska "Terus kita gak boleh keluar gitu pak? Cuma sekedar beli es krim di deket situ pak"

Satpam "Kalo mau delivery aja, emang gak punya nomer kontak kedai itu?"

Rindy "Gak ada pak, masa iya cuma dideket situ kita harus delivery."

Pawla "Hmm atau gini deh pak, kita berdua aja kesananya buat beli es krim."

Siska "Nah iya pak, kan kita gak bareng-bareng cuma berdua."

Satpam "Hmm gimana ya..???"

Tiba-tiba seseorang datang dari luar asrama. Ternyata itu Rizky, entah darimana dia pergi. Dia tampak sedang membawa sekantung plastik. Lalu dia datang menyapa satpam tersebut dan berhenti didepan gerbang.

Rizky "Pak..." sambil menundukkan kepalanya.

Siska "Ehh...pak... pak....itu kok si Rizky boleh keluar?"

Satpam "Ohh.. iya Rizky tadi izin beli peralatan praktek buat di laboratorium"

Rizky "Kalian mau kemana emangnya?"

Siska "Kita mau beli es krim, tapi gak boleh keluar sama pak satpam"

Rizky "Oouuhhh gitu... ya udah sini saya aja yang beliin. Boleh kan pak, mumpung saya masih diluar ?"

Satpam "Hmmm ya udah boleh deh."

Siska "Serius??? lu mau beliin kita es krim?"

Rizky "Iyaaa... sini uangnya, karna saya gak bisa traktir cuma beliin aja hahaha"

Rindy "Wahhh Rizky baikk dehhh"

Bila "Gentleman banget hahaha"

Siska "Duuh gak nyangka, ya udah nih uangnya dan lu catet rasa-rasa es krimnya"

Rizky "Okeyy..." sambil mengeluarkan ponsel dan bersiap mencatat pesanan mereka.

Siska "Gue rasa coklat Oreo, Rindy greentea, Bila Vanilla, Pawlaaaa.....?? ehh lu rasa apa deh biasanya?"

Pawla "Taroo..."

Rizky "Oke... udah saya catet. Ada tambahan?"

Siska "Kok lu mirip waiters hahaha"

Rizky "Hehee bisa aja... Oya pak satpam mau pesen juga?"

Satpam "Ndak usah"

Rizky "Serius pak??? beneran ini mah saya beliin buat bapak, sukanya rasa apa?"

Satpam "Ndak usah mas, kalo makan es krim gigi saya suka linu"

Rizky "Oalahhh..."

Siska "Makasih yaa ky, kita tunggu di sana ya nanti"

Rizky "Santaiii. ya udah saya pergi dulu"

Lalu Rizky dengan sukarela membelikan mereka es krim.

Sesampainya dikedai es krim, Rizky memesan semua rasa yang dititipkan oleh Pawla dan teman-temannya. Tambahannya Rizky pun memesan satu rasa es krim lagi yaitu rasa Taro.

Tak lama kemudian pesanan es krimnya selesai dan Rizky membayarnya.

Rizky kembali ke asrama sambil membawa beberapa kantung plastik yang berisikan es krim. Sebelumnya belanjaan Rizky berupa alat-alat laboratorium dititipkan pada pos satpam.

Sesampainya di asrama, Rizky berterima kasih kepada satpam karena sudah diperbolehkan keluar asrama.

Rizky "Pak, makasih yaa saya udah dibolehin keluar."

Satpam "Sama-sama, Lagian mas nya baik banget mau beliin pesenan orang lain."

Rizky "Yaa gapapa pak, mereka kan temen-temen saya. Harus saling bantu."

Satpam "Iya sih, tapi mereka cewek-cewek loh. Apa salah satu diantaranya ada yang mas taksir?"

Rizky "Aduhhh bapak su'udzon aja nih. Saya mah sukarela aja gak ada maksud lain."

Satpam "Oalahhh... Yo wis"

Sementara itu Pawla dan teman-teman dengan sabar menunggu, sambil memainkan ponsel atau berbincang.

Siska "Ehh Rizky baik banget asli."

Rindy "Iya dia tuh hatinya kayak malaikat gitu, ke semua orang baik tanpa kecuali."

Bila "Iya apalagi, pas tadi dia basa basi sama pak satpam. Dia nawarin segala."

Siska "Gimana Paw? Apa respon lu tentang Rizky kali ini. Pasti lu tambah lope lope kannn?"

Pawla "Hmmm mungkin sama kek pemikiran kalian"

Rindy "Rasa kagum lu jadi semakin bertambah kan Paw?"

Pawla "Kita tuh gak boleh terlalu kagum dengan seseorang, takut kecewa akhirnya"

Bila "Hmmm iya sih"

Beberapa saat kemudian, Rizky datang membawakan pesanan mereka. Mereka duduk dikursi taman.

Satu persatu es krim di berikan sesuai pesanan mereka. Dan sisa satu es krim, lalu mereka bertanya-tanya untuk siapa es krim tersebut.

Siska "Ini ada satu lagi?"

Rizky "Oh iya, itu punya saya"

Siska "Ouhhh... lu suka juga?"

Rizky "Hmm saya gak terlalu suka es krim sih, tapi kayaknya cuaca hari ini mendukung."

Rindy "itu rasa taro? Kok samaan sama pawla?"

Bila "Ehemmm..."

Rizky "Oh iya rasa taro? saya belum pernah coba rasa ini, kayaknya seumur-umur saya baru tau ada rasa namanya taro. Saya penasaran aja gimana rasanya"

Siska "Iyaa itu kesukaan Pawla, gimana Paw Rasanya?"

Pawla "Hah? Rasanya enak kayak rasa-rasa lain"

Rindy "Definisi rasa enaknya kek gimana?"

Pawla "Yaa rasain aja sendiri, gue bukan ahli soal rasa."

Lalu Rizky mulai mencicipi es krim tersebut dan menilai rasanya.

Rizky "Hmmm ternyata enak yaa. Akhirnya rasa penasaran saya terpecahkan."

Siska "Enak lahhh...."

Rindy "Ehemmm iya lah"

Mereka tampak sedang meledek Pawla, namun Rizky dengan polosnya tak mengerti apa-apa.

Setelah menghabiskan es krimnya, Rizky pamit untuk kembali ke kamar.

Rizky "Saya pergi duluan ya, habis ini jangan lupa kalian belajar lagi. hehe"

Siska "Yeee adik kelas segala ngajarin"

Rizky "Hehe maaf.."

Siska "Pasti kita belajar lah, Oya makasih sekali lagi Rizky udah beliin kita es krim."

Rizky "Sama-sama."

Setelah Rizky pergi, mereka mulai meledek Pawla kembali.

Siska "Ciiee ada yang rasa kesukaannya sama nih"

Rindy "Ciiee rasa taro enak yaa"

Bila "Rekomendasi banget kaann"

Pawla "Apaan si kalian "

Siska "Kode itu, dia jadi suka apa yang lu suka"

Pawla "Gak usah salah paham, kan dia cuma penasaran sama rasa itu. Bukan karna gue dia beli rasa itu."

Rindy "Bisa dibilang kebetulan kali yaaa"

Pawla "Nahhhh"

Bila "Tapii gue gak yakin kalo cuma kebetulan."

Siska "Kebetulan tapi seneng kannnn?"

Pawla "Ahhh sudahlah.. yuk belajar lagi, gak usah mikirin hal-hal lain"

Rindy "Yo makin semangat belajarnya"

Walaupun pada akhirnya mereka hanya makan es krim di asrama, namun kedatangan Rizky merupakan keberuntungan bagi mereka. Karena Rizky bisa membelikan es krim untuk mereka. Tentu saja Pawla semakin kagum padanya, cowok yang disukai itu semakin menampakkan pesonanya dihadapan teman-teman dan orang lain.