POV Pawla
Pagi hari yang cerah, untuk menyambut hari pertama ujian akhir semester ini. Seperti ujian yang sudah-sudah, kami selalu gugup menghadapi hari pertama. Apalagi pelajaran pertama yang akan diuji yaitu matematika. Aku telah mempersiapkan kartu ujian, alat tulis dan lain-lain demi menunjang kebutuhan ujian hari itu.
Siska yang sedari sarapan sampai memakai sepatu, nampaknya selalu membawa catatan matematika. Sedangkan Rindy sampai tak nafsu makan, karena dia bilang sudah kenyang dengan rumus matematika. Bila, orang yang selalu santai menghadapi apapun karena dalam mata pelajaran matematika dia memang paling jago diantara kami. Sementara aku, berpegang prinsip bahwa selama sudah berusaha dan berdo'a pasti akan diberikan kemudahan. Walaupun sebenarnya aku juga merasakan gugup, namun aku masih bisa meredam hal itu.
Kami berangkat menuju sekolah, lebih dahulu 1 jam sebelum memulai ujian. Sambil menunggu apel dilaksanakan, kami mengulang menghafal materi. Suasana dikelas yang biasanya berisik, berubah menjadi hening nampak siswa lainnya kelihatan fokus mengulang materi.
Beberapa saat kemudian bel berbunyi, para siswa bersiap menuju lapangan untuk melaksanakan apel pagi.
Seluruh siswa berbaris sesuai kelasnya masing-masing. Aku berdiri diurutan kedua dari depan. Rindy berdiri tepat disampingku, dia menatap lapangan dengan pandangan berisi karena dia terus menghafal rumus matematika dalam fikirannya. Bahkan jika ada komando dari ketua kelas, mungkin Rindy akan gagal fokus.
Aku "Rind..." sambil memegang pundaknya.
Rindy "Apa???"
Aku "Siap grak!!!"
Rindy "Iyaa..." tangannya ditekuk mengarah ke pelipis mata.
Aku "Ehhh salah"
Rindy "Hah?"
Aku "Gue bilang siap grak, bukan hormat grak"
Rindy "Aduhhh "
Aku "Hahahaha kan dia mulai oleng"
Rindy "Iiishh Pawla, gue kan lagi ngapalin rumus...!!!"
Aku "Iya gue paham, tapi istirahat dulu deh otak lu udah mulai gak fokus. Ini kita mau apel dulu"
Rindy "Iya iyaa ..."
Lucu sekali tingkah Rindy saking gugupnya dia sampai tak fokus apa yang aku katakan.
Setelah melaksanakan apel selama 20 menit, seluruh siswa kembali masuk ke kelas masing-masing.
Ada waktu luang untuk menunggu guru masuk, kami mempersiapkan segala kebutuhan ujian. Asal jangan ada buku catatan diatas meja.
Guru yang mengawas kelas kami pun datang, raut wajahnya tegas seperti siap untuk bertarung.
Kami diberikan waktu selama 60 menit kami menjawab soal-soal yang terdiri dari puluhan poin.
Dari berbagai soal hanya beberapa soal yang menurutku sulit untuk dikerjakan. Namun dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, dengan berfikir keras akhirnya aku dapat menyelesaikan soal-soal tersebut.
Setelah 1 jam berlalu dan bel sudah berbunyi, kami semua segera mengumpulkan kertas jawaban kepada pengawas.
Akhirnya ujian hari pertama berakhir, lega sekali rasanya telah melewati ujian matematika. Namun masih ada ujian yang kedua setelah matematika.
Saat istirahat tiba aku mengajak Bila dan Rindy ke kantin.
Rindy tampaknya sangat kelaparan, dia bahkan sangat lahap menikmati makanan yang dibelinya tanpa ada jeda.
Aku "Rind... pelan-pelan makannya nanti lu malah keselek"
Rindy "Iya... gue laper banget, nafsu makan gue tiba-tiba muncul setelah ngerjain matematika"
Bila "Hahaha lucu deh"
Tak lama kemudian ada Siska yang baru saja datang dari kelas.
Siska "Gaes... gimana ujian matematikanya??"
Bila "Amannn"
Aku "Ada yang abis mati-matian nih ngerjain ujian, sampe rela gak makan"
Siska "Widihh... nafas lah rind, lu makan udah kek apa tau"
Rindy "Huuuhhh...."
Selesai mengisi energi tubuh, waktunya kembali ke kelas. Karena jam istirahat lumayan lama, jadi kami berempat menyempatkan untuk mengulas materi pelajaran yang akan diujikan nanti.
Lalu bel berbunyi dan kembali memulai ujian kedua. Hingga akhirnya kami selesai mengerjakan dengan baik.
Dan sepulang dari sekolah, kami langsung menuju asrama. Sesampainya dikamar, kami merasakan kelelahan. Bukan lelah fisik, melainkan lelah fikiran.
Setelah makan siang, kami istirahat dikamar dan kembali belajar.
Kegiatan membosankan itu berlangsung selama 5 hari, selama ujian. Tak ada kegiatan lain yang kami lakukan, selain belajar dan istirahat dikamar.
Setelah ujian berakhir, kami bebas melakukan aktivitas diluar asrama.
Sambil menunggu pengumuman hasil ujian dan pembagian raport, kami mengisi waktu luang untuk berkumpul dikedai es krim.
Kami mulai mendiskusikan perihal sumbangan ke panti asuhan lagi. Karena selama seminggu kami hanya fokus pada ujian.
Sore itu kami berempat duluan pergi ke kedai es krim. Memesan es krim sesuai rasa kesukaan masing-masing. Kami juga memesan makanan dikedai sebelahnya.
Rindy "Gaess... gak kerasa ya besok udah liburan semester"
Bila "Iya gak kerasa, tapi udah kangen banget pengen pulang"
Siska "Halah dirumah juga nanti bosen"
Aku "Sis, lu kalo dirumah inget diet gak?"
Siska "Eeittt gak bakal, coz masakan nyokap gue paling enak sedunia"
Aku "Hahaha kebiasaan"
Bila "Gue juga kangen masakan nyokap, tapi gue selalu bantuin nyokap didapur. Kayaknya sih gue bakalan rajin masak nanti kalo pulang"
Siska "Nah kalo enak jangan lupa kirim-kirim ke rumah gue"
Bila "Yeeyy... lu aja yang main ke rumah gue"
Aku "Ehh tapi gue malah kangen rebahan dikamar, sambil dengerin musik terus nyokap manggilin nyuruh makan siang hahaha"
Siska "Yaa kan lu mah anak rumahan sejati, jadi selama liburan lu cuma rebahan aja"
Aku "Nahhhh itu lu paham"
Tak lama kemudian Rizky dan teman-temannya datang.
Lalu Rizky menyapa aku dan teman-teman yang sedang asyik mengobrol.
Rizky "Assalamu'alaikum..."
Aku dan teman-teman menjawab "Walaikumsalam"
Rizky "Maaf ya kalian udah nunggu lama"
Rindy "Gapapa kok kita baru aja sampai 20 menit yang lalu dan baru mesen makanan juga"
Rizky "Oh gitu.... syukur deh kalau kalian belum lama nunggu"
Siska "Emang kalian dari mana?"
Rizky "Hmmm.. kita abis ada diskusi pribadi aja sih"
Rindy "diskusi apaan tuh? apa masalah sumbangan ini?"
Rizky "Emm bukan kok, masalah lain ada deh hehehe"
Rindy "Oh gitu"
Siska "Ya udah kalian duduk aja, terus pesen makanan aja tapi bayar sendiri ya hahah"
Rizky "Oke oke siap.... kita nggak minta dibayarin kok"
Siska "Iyalah soalnya gua lagi enggak ulang tahun sekarang hahaha"
Rindy "Apa sih lu, garing banget"
Siska "ye biarin suka-suka gua"
#POV Author
Lalu mereka pesan makanan juga dan makanan kami pun datang duluan.
Ketika mereka sedang menikmati makanan man Rizky memulai pembicaraan terlebih dahulu.
Rizky "kita mulai aja ya langsung... sebelumnya gue Makasih buat kalian yang udah datang diwaktu yang tepat ini"
karena kalian masih tetap solid buat ngumpulin sumbangan ke panti asuhan, dan Semoga apa yang kita lakuin ini bakalan jadi amal baik kita di akhirat kelak.
semua menjawab "aminnnn..."
Rizky "langsung aja kita ke laporan keuangan untuk bagian bendahara dan sekretaris di sini"
Pawla "Oke Baik gue akan ngejelasin laporan keuangan sumbangan untuk panti asuhan ini, dari hasil pengumpulan dana kita udah mencapai total kurang lebih Rp.800.000. Alhamdulillah kita dapat beberapa donatur dari kelas kita dan mereka sukarela untuk menyumbangkan uang sakunya"
Siska "iya mereka juga antusias banget kok, bahkan ada beberapa yang pengen nyumbangin baju mereka."
Rindy "Katanya sih mereka bakalan kumpulin bajunya setelah liburan sekolah ini"
Rizky "Alhamdulillah terima kasih teman-teman udah bantuin menyebar relasi ke temen-temen yang lain, semakin banyak semakin bermanfaat tentunya"
Bila "dan liburan sekolah kan bakalan sampai 2 mingguan lebih, kalau menurut gue sih mendingan kita cari waktu untuk menyalurkan sumbangan itu. kan lebih cepat lebih baik"
Rizky "iya bener Saya juga setuju nanti ada satu hari dimana kita kumpul lagi, terus sumbangan yang kita dapat dari temen-temen juga langsung kita ambil dan kita saluran ke panti asuhan"
Siska "atau kita bilang aja ke mereka, buat kirim langsung baju-baju atau barang itu ke rumah gue.. nah abis itu kita distribusi in deh ke panti asuhan, gimana???
Pawla "kalau misalnya lu enggak keberatan ya kita setuju aja sih"
Siska "ya gue setuju gue bakalan lurus pengiriman barang-barang itu ke rumah gue nanti kumpulin abis tu gue bakalan bawa barang-barang itu pakai mobil bokap gue"
Rizky "nanti titik kumpul kita tetap ke panti asuhan aja ya langsung, karena gue paham pasti rumah kita kan jauh jauh nih"
Rindy "Iya bener kita kumpul langsung ke panti asuhan aja"
Siska "Iya gue setuju"
Pawla "nggak keberatan kan Sis, kalau lu bawa barang-barangnya sendiri"
Bila "tenang aja rumah gue kan paling deket sama Siska, jadi gue bisa rumah Siska buat bantuin Rapihin barang-barangnya"
Rindy "Iya gue juga, nanti gua bantuin kok tenang aja Sis"
Siska "ya udah Wah kalau kalian nggak keberatan bantuin gue silahkan"
Rizky "Ya udah kalo gitu, kita tinggal konfirmasi ke teman-teman yang mau menyumbang pakaiannya "
Siska "Iya gue langsung kontak temen-temen deh, eh tapi kita masih ada waktu buat ketemu kan pas ngambil raport"
Pawla "iya mendingan lu ngomong langsung aja sih ke mereka biar jelas"
Rizky "ada lagi nggak yang mau diomongin?"
Edgar "ngomongin masalah lu aja dulu"
Rizky "Hmmm nanti Itu mah masalah pribadi hehehe"
Siska "masalah apaan ky???"
Rindy "Iya masalah apaan sih, gue jadi kepo?"
Rizky "Hmm gimana ya"
Di saat mereka penasaran dengan masalah Rizky, dia pun terdiam alih-alih tak mau menceritakan masalahnya.