Libur panjang tiba, siswa siswi yang tinggal di asrama sangat antusias untuk pulang ke rumah. Namun ada beberapa siswa yang sedih karena selama liburan akan berpisah dengan teman lainnya.
Seperti yang dirasakan Pawla dan teman-temannya. Perpisahan mereka terjadi begitu dramatis.
Rindy "Gaes.... kalian jangan kangen gue yaaa"
Siska "Rindy gue bakal kangen sama suara ngorok lu"
Rindy "Ehh ehh bukannya lu yang suka ngorok"
Siska "Suara ngorok gue mah kecil, lah lu suaranya sampe kedengeran kamar sebelah"
Rindy "Yeee.... ngarang !!!"
Siska "Yaa biasanya kaki lu suka nendang badan gue tauuu, kan kalo dirumah gue bebas tidurnya mau ke arah mana juga"
Rindy "Eeittt lu yang suka nendang mah, iihhh suka fitnes deh"
Siska "Fitnah Woy fitnah"
Bila "Lu berdua pada kenapa si, ribut mulu"
Pawla "Biasaaaa.... paling juga entar nangis-nangis dah mereka"
Bila "Kasih backsong sedih deh"
Siska "aahh apaan si, entar kan kita bakal ketemu lagi "
Rindy "Iya masih ada urusan yang belom kelar"
Pawla "Bagus deh, ya udah yuk buru-buru pulang"
Bila "Kalian pada dijemput gak?"
Rindy "Kayaknya gue naik taksi aja deh"
Siska "Nyokap gue bilang mau ngejemput, tapi belom ada kabar lagi nih"
Bila "Hmmm... kalo nyokap gue gak sempet jemput, ya paling gue juga naik taksi"
Pawla "Gue mau dijemput kakak, dia lagi dijalan"
Siska "Enak yaa punya kakak cowok, fleksibel ke adeknya"
Pawla "Gak juga, dia juga kadang sibuk..."
Rindy "Hallo apa kabar gue yang anak pertama"
Bila "Ciee anak pertama, biasanya disuruh cepet nikah loh"
Rindy "Wahhh... masih bocah udah ngomong nikah aja"
Bila "Gak apa-apa, abis lulus SMA juga entar gue dapet undangan hahahaha"
Rindy "Woy gak secepet itu juga kali !!! "
Bila "Hehe candaaaa rindy"
Siska "Gue anak tengah, antara suka dan duka gue rasain sendiri aja deh"
Pawla "Yaa dalam keluarga mah beda-beda, bersyukur aja mau anak pertama, kedua, ketiga, yang penting orangtua kita sayang"
Siska "Betul itu"
Pawla "Ya udah lah.... ayo kita keluar !"
Bila "Let's go !!! "
Siska "Dadaaaahh kasur, bantal, lemari, dan jendela"
Rindy "Pintu gak sekalian di dadaahin"
Siska "Eh iya dadaah pintu.... "
Bila "Hahaha "
Setelah mengunci dan meninggalkan kamar, mereka menitipkan kunci kepada bapak penjaga asrama yang sedang standby di koridor.
Pawla "Permisi pak, kami nitip kunci ya "
Penjaga "Udah beres semua kan? Gak ada yang ketinggalan gitu?"
Siska "Udah kok pak, paling yang ketinggalan jejak kaki saya"
Penjaga "Hahay bisa aja si Eneng"
Pawla "Gak usah didengerin pak, dia mah bercanda Mulu"
Penjaga "Gak apa-apa neng, semoga liburannya menyenangkan yaaa..."
Semua "Iya pak.... terimakasih"
Penjaga "Hati-hati dijalan"
Lalu mereka pergi meninggalkan koridor asrama. Mereka menunggu jemputan masing-masing di depan gerbang asrama.
Saat sedang menunggu, Pawla menerima telepon dari kakaknya.
Pawla "Hallo mas... Udah dimana?"
Kakak Pawla "Maaf ya agak lama, soalnya tadi mas ada urusan mendadak. Sekarang mas baru mau berangkat"
Pawla "Hmmm gitu... ya udah deh gapapa aku nunggu aja"
Kakak Pawla "Iya, kamu tunggu aja. Teman-teman kamu masih ada atau udah pulang?"
Pawla "Masih ada sih, soalnya mereka lagi nunggu taksi"
Kakak Pawla "Oh gitu, ya udah tunggu deh mas berangkat sekarang"
Pawla "siap... hati-hati mas"
Setelah menutup teleponnya, tak lama kemudian Siska berusaha menghubungi ibunya yang katanya juga akan menjemput.
Siska "Hallo mah... aku jadi dijemput gak?"
Ibunya Siska "Iya nak, pak supir udah dijalan mau jemput kamu."
Siska "Oh mamah gak ikut?"
Ibunya Siska "Engga, mamah ada arisan sama temen-temen. Nanti kita ketemu dirumah yaa"
Siska "Oh gitu, ya udah deh"
Ibunya Siska "Sabar ya nak, Bentar lagi juga sampe kok"
Siska "Iya sabar, ini juga lagi nunggu bareng temen-temen aku kok"
Ibunya Siska "Oh gitu, bagus kalo ada temennya jadi kamu gak bosen "
Siska "Iya udah kalo gitu, udah dulu ya mah"
Ibunya Siska "Iya sayang"
Sementara itu Rindy dan Bila yang berencana akan naik taksi juga masih menunggu. Rindy sudah memesan taksi online. Sedangkan Bila yang tadinya sudah memesan taksi online, buru-buru dibatalkan karena Siska mengajaknya pulang bersama dikarenakan komplek rumah mereka lumayan berdekatan.
Siska "Bila, nyokap gue gak jadi ikut. Lu sama gue aja deh"
Bila "Hah? Gue udah pesen taksi nih"
Siska "Udah gapapa cancel aja, emangnya udah deket?"
Bila "Masih jauh sih, dia 20 menit lagi baru sampe"
Siska "Ya udah batalin aja"
Bila "Hmm gimana yaa"
Siska "Ayolah... bareng gue aja"
Rindy "Lu harusnya ngajak gue dong daritadi"
Siska "Rumah lu mah jauh, lewatin 2 jalan tol"
Rindy "Eeeiittt... gak sejauh itu jugaaa"
Pawla "Maaf ya Rindy, gue gak bisa ngajak lu. Soalnya kita beda arah juga"
Rindy "Santayyy sobat, gue udah biasa kok jalan sendiri"
Siska "Yaa lagian lu gak akan diculik juga sama supir taksi"
Rindy "Gak bakal, gue makannya banyak"
Siska "Rugi bagi penculiknya hahhaa"
Rindy "Yaa teross aja ketawaaaa, biar puass sebelom pulang ke rumah"
Siska (memeluk rindy ) "Aaahhh Rindy, gue pasti kangen ngeledekin lu lagi"
Rindy "Lu masih bisa ngeledekin gue di grup chat kok"
Siska "Bedaaaa rasanya"
Kemudian mobil taksi yang dipesan Rindy datang dan terparkir di tepi jalan. Pengemudi taksi tersebut menghubungi Rindy untuk memastikan keberadaannya.
Rindy "Gaes... gue duluan, itu taksinya udah dateng" Sambil memeluk satu persatu temannya.
Siska "Hati-hati, sampe ketemu Minggu depan"
Pawla "Hati-hati, kabarin kalo udah sampe rumah"
Bila "See you next time"
Rindy "Yaa kalian juga hati-hati, sampe ketemu lagi"
Lalu Rindy pergi menuju taksi, sambil membawa tas kopernya.
Sementara itu Pawla, Siska dan Bila masih duduk didepan gerbang menunggu jemputan mereka.
Satu persatu siswa keluar dari gerbang asrama, mereka juga ada yang masih menunggu dan ada pula yang langsung pulang dengan jemputan masing-masing.
Salah satu diantaranya, ada siswa yang baru saja keluar dari gerbang. Dia kelihatan lebih sibuk, bahkan membawa 2 tas sekaligus.
Seketika itu Siska melihat ke arah Rizky dengan tatapan heran.
Siska "Ehh itu Rizky, kok dia bawa tas sampe 2 gitu... Gue kira anak cowok kalo bawa barang-barang lebih dikit"
Bila "Oh iya ya, kenapa dia bawa tas koper sekaligus tas ranselnya"
Pawla "Kepo banget sih kalian, lagian terserah dia mau bawa tas berapa kek"
Siska "Serius Paw, beda aja gitu. Kayak mau pindahan hahaha "
Beberapa saat kemudian Rizky juga melihat ke arah mereka. Namun Rizky hanya tersenyum tidak menghampiri mereka, dia sedang sibuk memegang ponselnya seperti sedang menghubungi seseorang.
Beberapa saat kemudian, ada mobil yang berhenti di tepi jalan. Lalu seseorang lelaki paruh baya, keluar dari mobil tersebut dan menghampiri Rizky.
Saat seseorang menghampirinya, dia mencium tangan orang tersebut. Rizky nampak sumringah menyambut lelaki paruh baya itu, sesaat kemudian dia membantu Rizky membawa barang-barangnya ke dalam mobil. Lalu mereka naik ke mobil dan pergi.
Siska "Hmm kayaknya itu bokap dia deh"
Bila "Iya sih gue yakin, tapi sweet banget yaa ngeliatnya"
Siska "Sweet, apa gak meleleh hatinya Pawla"
Pawla "Gue lagi aja disebut-sebut"
Siska "Hahaha... coba itu Paw, penampilan ayahnya kayak ustad gitu yaa"
Bila "Iyalah pasti ustad, anaknya aja calon ustad"
Pawla "Gue hanya remukan keripik"
Siska "Heyyy sobat, jangan minder. Kamu pasti bisa jadian sama diaaaa"
Pawla "Ngeliat gue pake celana aja kayaknya udah ditolak sama bokapnya"
Bila "Pelan-pelan lu pasti bisa pake rok"
Pawla "Dahlahhh.... kalian pada kenapa si, kita kan mau pulang"
Siska "Pokonya gue ngeshipin kalian berdua"
Bila "Iya, bissmillahirrahmanirrahim..."
Pawla "Itu kayaknya mobil lu sis"
Siska "Oh iya bener tuh"
Bila "Yaahh.. terus lu gimana Paw?"
Pawla "Santay... gue sendirian juga gapapa"
Siska "Kita tungguin kok, tenang aja"
Pawla "Gak usah, lu pulang aja sana. Entar nyokap lu nanyain"
Siska "Eeittt... gue disini bos, jadi bebas mau nunggu temen gue hahaha"
Pawla "Gayaaaa bet sultan..."
Bila "Gue mah ngikut aja apa kata bos hahaha"
Tak lama kemudian, kakaknya Pawla datang. Lalu mereka bertiga saling berpamitan dan menuju mobilnya masing-masing.