*1 tahun kemudian*
#POV author.
Hari-hari berlalu begitu cepat...
Tak terasa ujian nasional sudah didepan mata.
Pawla dan teman-temannya mulai bersiap untuk menghadapi ujian.
Semenjak kelas 3 mereka lebih sering mengadakan belajar bersama atau bimbel di sekolah. Jarang sekali nongkrong di cafe seperti biasa.
Yang mereka fokuskan hanya belajar dan belajar, setiap hari dan setiap waktu.
Hingga akhirnya salah satu dari mereka merasakan frustasi karena setiap hari harus bergelut dengan soal-soal latihan ujian.
Siang itu di dalam ruangan kelas yang disediakan untuk bimbel.
Rindy "Woy... pusing banget kepala gue rasanya. Dicopotin boleh gak sih hadeuhhh"
Siska "Sama kali gue juga pusing, kalo pusing gue jadi laper nih"
Bila "Siska... lu tuh udah abis makan bakso 2 mangkok tadi pas istirahat."
Siska "Yee... fitnah aja lu, gue makan semangkok doang juga"
Bila "Semangkok, tapi abis itu lu ngabisin punya Pawla kan?"
Siska "Bedaaa itu mah..."
Pawla "Sssttt.. udah jangan pada ribut. Kalo mau pada keluar, mending keluar dulu deh"
Rindy "Yuuk kita keluar aja, gue butuh udara segar..."
Siska "Sekalian beli es teh manis"
Rindy "Lah hayu sama lu keluarnya, masa lu nitip es teh manis ke gue"
Siska "Gue mager banget, tapi otak gue rasanya udah ngebul"
Rindy "Ya udah ayoo kita keluar, sekalian cuci mata bisa kali..."
Bila "Cuci mata ke kamar mandi dong"
Rindy "Ah elah bukan ituu... cuci mata yang lain dong"
Siska "Rindy... lu tuh udah punya si Sultan ngapain masih cuci mata."
Rindy "Ehh... justru gue mau ketemu sultan. Gitu maksudnya He'eh"
Siska "Halah... gue tau, pasti lu mau ngeliat yang Laen... Gue aduin ke sultan nih, kalo lu masih genit"
Rindy "Jangan fitnah dong, gue kan setia..."
Pawla "Woyy... kalian tuh bener-bener yaaa..."
Bila "Awas si Pawla ngamukk"
Rindy "Ampun Pawla... hayuu makanya kita keluar sis"
Siska "Udah gue bilang, gue teh mager. Nitip es teh manis aja deh gue"
Bila "Ayo sama gue aja keluarnya..."
Rindy "Ya udah deh, tapi gue gak mau ke kantin. Gue cuma mau keluar cari udara segar. Byeee"
Siska "Ah elah rindy.. lu mah tegaaa"
Rindy "Bodo..amat.. weee"
Kelakuan mereka masih sama, hobby meledek satu sama lain. Tapi hubungan pertemanan mereka semakin erat, rasanya mereka akan sangat kehilangan satu sama lain jika lulus nanti.
Pawla pun masih jadi salah satu orang yang ditakuti jika teman-temannya ribut. Sikap Pawla tidak berubah, masih cuek dan sedikit angkuh. Apalagi semenjak Rizky pergi, dia semakin sensitif jika ada yang membahas perasaannya. Dia jadi pintar mengalihkan pembicaraan jika obrolan teman-temannya sudah mulai ngaco.
Dia benar-benar tidak merasa baik-baik saja ketika Rizky pergi. Walaupun Rizky pergi, hubungan pertemanan mereka dengan teman-teman Rizky yaitu Sultan dan Edgar tidak renggang.
Bahkan saat ini Rindy malah berpacaran dengan Sultan. Karena Sultan diam-diam sering menghubungi Rindy. Hubungan mereka awalnya backstreet, karena Rindy takut merusak pertemanan mereka. Tapi lambat laun Siska dan kawan-kawan mengetahuinya.
Sedangkan Edgar sudah beberapa kali berusaha mendekati Bila selalu gagal. Karena Bila tak mau berpacaran, dia menganggap Edgar sebagai teman biasa.
Kegiatan amal yang dicetuskan Rizky, masih berjalan dengan baik. Namun akhir-akhir ini menjelang ujian mereka harus fokus belajar dulu, jadi kegiatan amal vakum untuk sementara waktu.
*Ujian Nasional*
Perasaan khawatir tidak lulus menyelimuti hati Pawla dan teman-temannya.
Ujian memang dari dulu selalu menjadi hal yang menakutkan, karena mereka takut akan gagal. Atas kerja keras mereka selama tiga tahun belajar.
Selesai ujian nasional hari terakhir, wajah-wajah dengan perasaan lega itu terpancar.
Untuk hasil ujian mereka harus menunggu selama 2 Minggu bahkan 1 bulan.
Sebelum ujian mereka sudah disibukkan dengan pendaftaran kuliah. Masing-masing sudah memilih jurusan yang mereka inginkan.
Pawla ingin kuliah jurusan sastra Indonesia.
Siska mengambil jurusan tata boga, karena dia sangat mencintai makanan.
Rindy memilih jurusan fashion. Sedangkan Bila memilih jurusan bahasa Inggris.
Sultan dan Edgar keduanya sama-sama menyukai olahraga, jadi mereka akan mengambil jurusan pendidikan jasmani.
Mereka berharap masuk perguruan tinggi negeri, namun semuanya tergantung hasil seleksi.