Chereads / Suara Ku Berharap / Chapter 20 - #20 Mendung

Chapter 20 - #20 Mendung

Pagi yang mendung ditambah gerimis, menandakan akan turun hujan seharian. Sehingga aktivitas pagi siswa di hari Senin sedikit terganggu karena biasanya apel pagi dilaksanakan sesegera mungkin, namun karena cuacanya sejuk tak ada matahari yang terik membuat para siswa asrama bermalas-malasan. Para guru pun banyak yang telat datang sehingga apel pagi dilaksanakan tak sesuai jadwal biasanya. Berharap gerimis terhenti dan bisa melaksanakan apel di lapangan.

Selesai sarapan Pawla dan teman-temannya tak buru-buru untuk keluar asrama. Mereka malah rebahan di kamar, sambil menunggu instruksi apel pagi dimulai.

Siska "mantap nih cuacanya bikin kita mager"

Rindy "Iya nih enaknya rebahan aja terus seharian"

Siska "gua kalau di rumah bisa masak mie dua bungkus nih dicampur telur, aduh jadi lapar akan gua"

Bila "Ya ampun sis tadi lu abis makan tau, kenapa sekarang laper lagi sih"

Rindy "tau nih anak pikirannya makanan mulu"

Pawla "kayaknya kita nggak bakalan apel pagi deh"

Bila "Gapapa lah bagus, langsung masuk kelas aja"

Pawla "Hmmm iyasih"

Rindy "Kenapa emang Paw, pasti lo pengen ngeliat ketua kelas itu ya?"

Pawla "mulai deh mulai, reseee"

Siska "gue yakin guru-guru juga pada mager di rumah males berangkat sekolah"

Bila "Tapi kalo guru mah udah pasti dateng Sis, walau hujan badai juga tetap datang kok mereka"

Rindy "iyalah harus, apalagi kita-kita nih yang tinggal dekat sama sekolah"

Pawla "Lagian kalo dikamar terus mau ngapain coba? Mending masuk sekolah"

Siska "Kalo gerimisnya gak berhenti juga, fix kita pake payung ke sekolah"

Rindy "Ya elah cuma gerimis, gak usah pake payung. Paling basah dikit doang"

Siska "Iiiisshhh lu mau kena sakit flu"

Rindy "Lagian kalo gerimis tuh romantis tauuu. Jalan ditengah gerimis ala-ala drama Korea"

Siska "Hmmm bener juga, tapi gue sih kaga mau. kalo misal nanti kita jalan, terus tau-tau gerimisnya tambah gede gimana?"

Rindy "Yaaa deh bawa payung"

Pawla "Kalian apa sih, ribut mulu cuma gara-gara payung aja ribut heuuuh"

Bila "Tau nih, mending berdoa biar gerimisnya berhenti"

Pawla "Nah bener tuh"

Rindy "Gak usah berhenti, bagusan cuaca kek gini tau. Nanti dikelas kita ademmm"

Bila "Ya untuk sementara berhenti gapapa lah biar kita ke sekolah gak kebasahan"

Siska "Bentar lagi jam 8 nih, hayuu siap-siap ke sekolah"

Pawla "Gaes cepet-cepet kalian dandan, daritadi pada ngobrol aja sih"

Lalu mereka bersiap-siap untuk menuju sekolah. Walaupun kondisinya masih gerimis kecil, namun mereka tetap semangat untuk pergi sekolah.

Pawla mempunyai payung kecil, itu cukup melindunginya agar tidak kehujanan. Rindy pun memiliki payung kecil miliknya. Sedangkan Bila dan Siska mempunyai payung yang ukuran besar sehingga muat untuk digunakan mereka berdua.

Akhirnya mereka berangkat, namun Pawla belakangan mengunci pintu kamar.

Ketika teman-temannya sudah duluan pergi, Pawla membuka payungnya dan hendak melangkah pergi. Tiba-tiba ada seseorang yang datang ke sisi Pawla.

"Sssttt... numpang yaa sampe mushola"

"Hah?" Pawla menengok ke arah orang tersebut.

"Ini saya Rizky.. boleh kan?"

"Hmm... payung gue kan kecil gini"

"Gapapa. sini saya aja yang pegang payungnya"

"Iya udah"

"ayo jalan, pelan-pelan nanti roknya malah basah"

"Hmmm..."

"Kamu gak punya jaket yang lebih tebel gitu?"

"kenapa emang?"

"Ini kayaknya yang kamu pake sweater tipis deh. Hari ini bakalan hujan seharian, pasti dingin"

"Hmm gapapa, ini cukup bikin gue anget"

"Yakin?"

"Iya.!!"

"Kalo kamu masih dingin, nanti aku anter jaket ini ke kelas kamu"

"Ehh gapapa...Gak usah repot-repot"

Mereka berdua benar-benar berjalan pelan, karena takut air hujan mengotori seragam mereka. Sembari jalan, mereka berkomunikasi. Walaupun sepertinya Pawla canggung. Untung saja teman-temannya sudah duluan berjalan menuju sekolah, sehingga tak melihat mereka berdua sedang berjalan dengan satu payung.

Sudah sampai depan mushola, Pawla menghentikan langkahnya.

Rizky "Kok berhenti"

Pawla "Kan katanya lu sampe sini doang"

Rizky "Oh iya saya lupa"

Pawla "Emang lu ngapain pagi-pagi ke mushola? Bukannya buru-buru masuk ke kelas"

Rizky "Hmm jam pertama gurunya izin, jadi daripada dikelas mending disini nunggu waktu biar bisa sholat duha"

Pawla "Oh gitu... ya udah gue duluan"

Rizky "Iya hati-hati dijalan, licin"

Pawla "Hmm"

Rizky "Oya makasih yaa atas tumpangan payungnya"

Pawla hanya membalasnya dengan senyuman.

#POV Pawla.

Deghh... seketik hatiku bak ditaburi bunga-bunga, tak disangka cuaca mendung seperti ini membawa kebahagiaan untukku. Hujan yang edientik dengan kesedihan atau kegalauan, tak berlaku bagiku. Ah... ingin rasanya aku menari ditengah hujan.

Setelah mengantarnya ke mushola, aku segera bergegas menuju sekolah dengan berlindung di payungku.

Gerimis semakin menipis, namun matahari belum siap menampakkan sinarnya.

Saat aku masuk kelas, teman-teman yang lain sedang asyik ngobrol dan adapula yang bercanda.

Rindy "Kebiasaan jalannya lambat banget"

Aku "Ehh...kenapa sih emang kalo gue lambat?"

Rindy "Khawatir, takut diculik"

Aku "Hmm sok perhatian Luh"

Semoga saja teman-teman tak bertanya-tanya soal kenapa aku lambat datang. Bisa-bisa mereka meledekku karena tadi aku mengantar Rizky.

Lalu guru datang dan jam pelajaran pun dimulai.

Cuaca diluar masih mendung, walau hujan tak turun lagi. Jam istirahat tiba, entah kenapa ketika cuaca mendung rasa lapar justru cepat sekali terasa diperut.

Aku jadi teringat Siska pagi tadi bilang "makan mie rebus enak nih" sepertinya aku jadi ingin makan juga.

Lalu aku mengajak Bila dan Rindy untuk membeli mie rebus di kantin.

Aku "Gaess...gue pengen mie rebus nih, kalian mau juga gak?"

Bila "Mauuu..."

Rindy "Ah elu udah kayak si Siska aja"

Aku "Hahaha emang cocok sih mendung-mendung gini makan mie rebus"

Bila "Dah lah hayuu"

Rindy "Coba telepon Siska dulu"

Biasanya jika istirahat sekolah Siska jarang mau diajak ke kantin bersama kami. Namun karena kami ingin makan mie bersama dia, jadi kita duluan yang menghubunginya.

Rindy "Hallo sis?"

Siska "Apa?"

Rindy "Kita mau makan mie rebus nih dikantin, lu mau ikut?"

Siska "Gue udah duluan tauu... "

Rindy "Yee parah lu gak ngajak-ngajak!!"

Siska "Kelas kalian lama sih istirahatnya"

Rindy "Oh ya udah ngapain gue telpon lu"

Siska "Hahaa ya udah sini lu nyusul gue"

Rindy "Huhhh"

Ternyata memang Siska sudah duluan makan mie rebus dikantin, dan memang keinginannya tadi pagi tak tertahan.

Lalu kami bertiga ke kantin.

Pada saat berjalan ke kantin, kami berpapasan dengan Rizky. Oo...owww...jangan sampai Rizky membicarakan soal tadi pagi.

Lalu dia menyapa kami bertiga.

Rizky "Assalamualaikum.. "

"Ngomong-ngomong mau pada kemana?"

Rindy "Walaikumsalam...Mau ke kantin, lu sendiri mau kemana?"

Rizky "Mau ke kelas kalian sih tadinya, untung ketemu disini"

Bila "Ada apa emang?"

Rizky "Ini saya mau ngajak diskusi aja, besok digazebo asrama"

Rindy "Diskusi? Tentang apaaa?"

Rizky "Ada deh, pada bersediakah?"

Bila "Hmm gimana?"

Rindy "Gue sih ayo ayo aja"

Bila "Iya gue juga"

Lalu mereka bertiga menatapku, mata mereka seakan-akan sedang berharap aku menjawab "iya aku mau".

Aku "Hmmm... iya udah"

Rizky "Oke kalo gitu, saya juga ngajak teman-teman kok"

Rindy "Yaa bagus deh, semoga gak ingkar lagi yah"

Rizky "Alhamdulillah... ya udah kalo gitu saya balik ke kelas dulu yah"

Lalu kami melanjutkan untuk pergi ke kantin, namun saling bertanya-tanya sebenarnya apa yang akan dibahas Rizky di pertemuan nanti.