Chereads / Suara Ku Berharap / Chapter 19 - #19 Senyumnya Semanis Es krim

Chapter 19 - #19 Senyumnya Semanis Es krim

Sore itu suasana di asrama tampak sepi dan mereka berempat telah bosan seharian di kamar. Dari nonton drama Korea sampai rebahan di kasur berjam-jam.

Akhirnya mereka berempat memutuskan untuk keluar kamar dan tak lupa janji Rindy untuk mentraktir teman-temannya makan es krim.

Mereka menuju sebuah kedai yang menjual es krim tak jauh dari asrama. Karena memang lokasinya dekat jadi mereka hanya berjalan kaki.

Di luar asrama sedang ramai siswa laki-laki sedang bermain sepak bola. Di antara siswa yang bermain sepakbola ternyata ada satu sosok lelaki yang mencuri perhatian mereka berempat.

Siapa lagi kalau bukan Rizky, dia tampak memakai setelan yang tadi pagi dikenakan saat joging. Saat melihat Rizky bermain bola, Siska berusaha untuk menggoda Pawla.

Siska "cie cie... Lihat tuh di sana, ada cowok yang kalian debatin tadi"

Rindy "mana mana?"

Pawla "eh apaan sih"

Bila "Aduhh.... selain jago main gitar nyanyi dia juga jago main sepak bola loh"

Rindy "Gimana Pawla gak tergila-gila coba???"

Pawla "Lu kali yang tergila-gila mah"

Rindy "Eeaaaa" sambil mencolek pinggang Pawla.

Pawla "Dahlah ayo kita ke kedai es krim"

Rindy "Ciee cieee... Pawla salting"

Siska "Hahaha "

Bila "Eh eh dia ngeliat kesini tuh"

Lalu Pawla juga refleks melihat ke arah Rizky.

Bila "Ciee kan diliatin, padahal dia gak nengok"

Pawla "Au ah... kalian pada rese ledekin gue teruss...gue ngambek nih" lalu Pawla pergi meninggalkan teman-temannya.

Kemudian teman-temannya menyusul pawla.

Rindy "Cieee.... ciee.. ngambek"

Siska "Dah ah kasian pipinya sampe merah begitu kita ledekin"

Akhirnya mereka sampai di kedai es krim dan langsung memesan es krim sesuai kesukaan mereka.

Rindy "Hmmm yang ini rasanya enak banget"

Siska "Mana sini gue cobain"

Rindy "Gue juga mau cobain es krim lu"

Bila "Gue suka topingnya sih, ada jelly dan buahnya asli seger"

Rindy "Coba Paw, gue cobain punya lu"

Siska "Iya enak gak??? lu mentang-mentang suka warna ungu pesennya taro ?"

Pawla "Enaklah...nih cobain"

Siska "Hmm iya enak, coba lagi"

Pawla "Eeittt... abis entar punya gue"

Siska "Iissh pelit"

Pawla "Lah lu katanya mau pesen 2 rasa?"

Siska "Gak jadi"

Bila "keinget diet lagi?"

Siska "Kaga, gue kasian sama Rindy entar uangnya abis buat traktir kita berempat"

Rindy "Hahahaha tumben pengertian lu sis"

Siska "Iyalah gue tau, lu terpaksa"

Rindy "gak terpaksa kok, tenang aja.... kan kita udah lama nih gak kumpul dan makan diluar kek gini"

Siska "Jadi gue boleh nambah?"

Rindy "Hmmm. mending gak usah"

Siska "iisshhh tadi nawarin, sekarang gak usah"

Rindy "Hahahaha Bercanda kok, ya udah sana pesen aja"

Siska "Serius???"

Rindy "Iyaaa... cepet keburu gue berubah pikiran nih"

Siska "ehhh iya iya gue pesen hahaha. makaciihhh rindy sayangku cantikku"

Rindy "sama-sama Tedy bearku"

Siska "Hah Tedy bear??? Oya gapapa deh kan gemess, bisa dipeluk"

Rindy "Hahaha serah lu"

Bila "Seneng banget yee Siska"

Pawla "Kalap tuh dia, dikasih kesempatan makan es krim banyak"

Bila "Paw, es krimnya manis yaa"

Pawla "Hmmm iya manis"

Bila "Kayak senyuman diaa eaaaak"

Pawla "Heeuuhhhhh dia terusssss "

Bila "Emang kata lu, dianya siapa?"

Pawla "Si Rizky ?"

Bila "Bukan... siapa yang bilang si Rizky"

Rindy "Auto keingetan Rizky kalo yang manis-manis hahaha"

Pawla "Ehh apaan dah, daritadi kan kalian bahas dia... dia... dia ya gue nebak itu si Rizky dong"

Bila "Tapi kan gue gak nyebut nama, cieee bener ini mah"

Pawla "Hadoh gue salah mulu"

Rindy "Gak salah Paw, cuma meleset aja hahaha"

Bila "Bener ini si Pawla udah dimabuk cinta sama Rizky"

Pawla "Ngacooo"

Mereka terus menggoda Pawla, namun Pawla tak merasa risih dengan kejailan mereka. Sehingga tak terasa mereka nongkrong di kedai es krim hingga menjelang magrib.

Saat malam tiba, mereka kumpul diteras asrama. Disana sudah ramai siswa yang sedang duduk-duduk, ada yang bermain gitar akustik, ada pula yang bernyanyi. Pawla dan teman-temannya pun tak bisa menahan diri untuk ikut bernyanyi.

Tak lama kemudian Rizky, Sultan, Edgar dan Dani muncul. Mereka tampaknya baru pulang dari mushola. Rizky masih menggunakan sarung dan baju koko. Membuat para siswi yang sedang asyik bernyanyi pun, terkesima melihatnya kagum. Cowok alim yang kini menjadi idaman para siswi asrama.

Salah satu dari mereka yang bermain gitar, menawarkan Rizky untuk menggantikannya.

Temannya "Ky, gantiin gue nih. Permainan gitar lu kan lebih jago"

Rizky "Lah kok gue, bang sultan aja tuh"

Sultan "Kaga ah, lu aja"

Rizky "Lah... gue masih pake sarung begini bang"

Temannya "Lah emang ngapa sih cuma pake sarung"

Rizky "Entar dah gue balik lagi, lu lanjut aja dulu"

Tampaknya Rizky memang mudah akrab dengan teman-teman di asrama, kecuali terhadap cewek-cewek. Kadang sikapnya dingin terhadap cewek. Dia hanya bisa akrab jika ada urusan tertentu saja.

Saat itu Rizky melihat Pawla dan teman-temannya juga berada diteras. Namun Rizky hanya tersipu, tak seperti biasanya.

Siska "Ehh ehh... tumben si Rizky gak senyum ke kita" berbisik ke Rindy.

Rindy "Malu kali dia"

Lalu disisi lain, Bila mencolek Pawla dan mencoba untuk menggodanya.

Bila "Paw... cowok idaman elu tuh, pulang dari mushola keliatan adem kan kek ubin masjid"

Pawla "Heuu Biasa aja...."

Lalu Rizky masuk ke dalam asrama, namun Sultan dan lainnya bergabung di teras.

Pawla merasakan ada yang berbeda dari sikap Rizky. Selain tak menampakkan senyumnya, wajahnya pun kelihatan sedikit murung.

#Pawla POV

"Kenapa ya si cowok yang sok caper itu tiba-tiba gak ada senyum sama sekali?" Gumamku.

"Apa karena tadi pagi gue sindir dia gak peka, atau gimana?" masih gumamku.

Duuaarrr...

"Bengong aja luh, orang-orang pada nyanyi" ujar Siska.

Aku "Enggghh siapa yang bengong, gue lagi liatin kesana."

Bila "Dia lagi kepikiran si anu kali"

Siska "Wahhh... diem-diem"

Rindy "Jangan dipikirin, entar juga dia kesini"

Aku "Emang kalo orang bengong, mikirin dia doang?"

Siska "Hahaha bisa jadi"

Aku "Udah ah jangan pada ngomongin dia terus"

Bila "Iya baikkk...."

Saat itu lagu yang dinyanyikan teman-teman adalah lagu melow. Salah satu lagu dari band favoritku, yang mengisahkan tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Membuat perasaanku semakin tak karuan.

Gara-gara teman-teman selalu menggodaku, sepertinya aku mulai terpengaruh. Perasaan suka terhadap Rizky semakin menjadi-jadi.

Waktu sudah semakin larut, mereka yang memainkan gitar sudah kelelahan dan berhenti bernyanyi. Akhirnya kami semua masuk ke kamar masing-masing.

Sosok Rizky tak datang kembali ke teras. Dia mungkin sedang menyendiri dikamar. Hanya teman-temannya yang tersisa disana, mereka juga tak menghiraukan Rizky.

Padahal dalam hati berharap kami bisa bernyanyi bersama melewati malam yang dingin, dimasa-masa sekolah yang akan selalu dirindukan.