Chereads / Suara Ku Berharap / Chapter 14 - #14 Dia Bukan Dewa

Chapter 14 - #14 Dia Bukan Dewa

#Author POV

Selang beberapa saat ketika Rizky bertemu dengan Pawla dijalan.

Rizky kembali ke asrama untuk istirahat, dia sadar beberapa hari terakhir kegiatannya yang padat disekolah itu membuat tubuhnya lelah. Rizky menelpon Sultan untuk kunci kamar, karena sultan masih berada diluar asrama.

Rizky "Hallo..? Tan, gue mau minta kunci, lu dimana sekarang?"

Sultan "Gue dikantin, biasa lagi nongkrong sama anak-anak"

Rizky "Yah, lu balik deh sini bentar"

Sultan "Lagian tumben amat lu balik ke kamar, biasanya lu betah di laboratorium ?"

Rizky "Gue mau istirahat, paling entar malam gue balik lagi"

Sultan "Oh ya udah, gue balik sekarang deh. Tunggu..."

Rizky "Oke, thanks"

Lalu Rizky menunggu sultan dan duduk di teras asrama. Karena kelelahan tubuhnya berbaring diteras asrama walaupun banyak siswa yang berlalu lalang di sekitarnya, namun Rizky tak perduli.

Beberapa saat kemudian datanglah Sultan dan membangunkan Rizky.

Sultan "Woy bangun, ngapain lu rebahan diteras"

Rizky "Akhirnya dateng juga, tau nih badan gue rasanya pada sakit"

Sultan "Lagian siapa suruh, betah banget sih lu disekolah"

Rizky "Hemm... Gapapalah, yang penting gue lulus ujian nanti"

Sultan "Ya udah ayo masuk, daripada lu rebahan disini"

Rizky "Ayo..."

Akhirnya mereka masuk ke kamar dan Rizky langsung merebahkan tubuhnya dikasur. Sultan mengajak Rizky berbincang, perihal cewek-cewek yang selama ini selalu menanyakan Rizky.

Sultan "Oya ky... kemarin-kemarin ada yang nanyain lu tuh"

Rizky "Siapa Tan?"

Sultan "ada tuh cewek-cewek, kakak kelas lu"

Rizky "Hah kakak kelas?"

Sultan "Iya anak kelas 2, sekelas sama si Dani Edgar"

Rizky "Hmmm ngapain coba pada nanyain gue?"

Sultan "Mana gue tau, mungkin mereka ngefans sama lu"

Rizky "Hahaha.. "

Sultan "Gue kalah ya sama lu, anak baru kemarin udah banyak fans"

Rizky "Jadi lu iri nih ama gue?"

Sultan "enggak lah, ngapain iri"

Rizky "Iya sih, lu kan lebih ganteng daripada gue"

Sultan "Hahaha jelas"

Rizky "Btw lu tau nama cewek-cewek itu?"

Sultan "Kalo ga salah si Dani pernah nyebut, namanya Rindy"

Rizky "Oh dia...."

Sultan "Lu udah kenal?"

Rizky "Mereka temennya si cewek yang ribut mulu ama gue"

Sultan "Oh...calon gebetan lu"

Rizky "Eeitt... kalo ngomong"

Sultan "Suka bener"

Rizky "Sssttt... dahlah, gue mau tidur dulu...entar kalo waktunya makan siang bangunin gue ye"

Sultan "lah bentar lagi juga makan siang, nanggung amat mau tidur"

Rizky "Bentarrr doang"

Sultan "Terserah lu"

Sementara itu, di depan ruang laboratorium. Rindy, Siska dan Bila rela menunggu Rizky yang antusias ingin memberikan makanan untuk Rizky.

Rindy "Mana nih Rizky, kok belom muncul-muncul sih"

Siska "Sabar, mungkin dia lagi ada urusan sama temennya"

Bila "Apa jangan-jangan Rizky ke asrama"

Rindy "Iiih masa ke asrama, kan katanya dia sibuk ga sempet ke asrama"

Bila "Ya sapa tau aja, dia tiba-tiba pengen ke asrama"

Siska "Coba deh lu chat si Dani atau Edgar"

Rindy "Ah, coba deh gue telpon langsung"

Siska "Oke, lebih bagus telpon"

Lalu Rindy patuh apa yang dikatakan oleh Siska.

"Tuuuttt....tuuttttt....tutttt"

Edgar "Hallo?"

Rindy "Hallo Edgar, lu dimana?"

Edgar "Gue dijalan mau ke asrama, kenapa?"

Rindy "Oh... gini gue mau tanya, sekarang Rizky dimana?"

Edgar "Biasanya di sekolah, atau lab"

Rindy "Gak ada disini, gue aja daritadi nungguin dia didepan Lab"

Edgar "Oh kalo gak ada disana, ya mana gue tau"

Rindy "Ya kali aja dia di asrama, tolong tanyain dong"

Edgar "Iya, entar gue tanyain"

Setelah menelpon Edgar, mereka bingung antara menunggu Rizky atau kembali ke asrama untuk makan siang.

Siska "Gaes. Mending kita balik ke asrama yuk, kayaknya udah waktunya makan siang deh"

Rindy "Iiih bentar lagi dong, siapa tau nanti Rizky kesini"

Bila "Rizky juga makan siang dulu kali Rin"

Rindy "Hmm.. ya udah kalo kalian mau ke asrama, gue disini aja"

Siska "Lah emang lu gak laper?"

Rindy "Enggak !!"

Bila "Atau kita makan dulu deh, nanti abis makan kita kesini lagi"

Rindy "Gue bilang kan tadi, kalian kalo mau ke asrama silahkan"

Siska "Oh ya udah, gue makan siang dulu. Daripada gue mati kelaparan disini"

Bila "Beneran lu mau nunggu disini?"

Rindy "iya !!! ya udah sana "

Siska "Dahlah ayo Bil kita pergi.....!! buat apa kita nunggu orang yang gak pasti"

Bila "Ya udah, kita duluan ya...."

Akhirnya Rindy tetap menunggu Rizky didepan laboratorium.

Siska dan Bila kembali ke asrama, tanpa Rindy karena kesal menunggu Rizky yang tak kunjung tiba.

Sementara itu Edgar dan Dani sudah kembali ke asrama, mereka tak tahu bahwa Rizky sudah berada dikamar bersama Sultan.

Edgar "Lah lu ada disini ky"

Namun Rizky tertidur pulas, hanya Sultan yang menjawab Edgar.

Sultan "Iya tuh si Rizky kecapean, dia kurang tidur"

Edgar "Oh... padahal ada yang nungguin dia tuh di laboratorium"

Sultan "Siapa?"

Edgar "Cewek-cewek itu"

Sultan "Oh fansnya si Rizky"

Dani "Hahaha kasian, ditungguin malah orangnya ada disini"

Sultan "Rizky bangun ky, udah waktunya makan siang"

Dani "Ky bangun, fans lu pada nungguin tuh"

Rizky "Hah??? Apaan ?? ngantuk banget gue bang"

Sultan "Makan ky, katanya lu pengen dibangunin pas makan"

Lalu Rizky terbangun dan duduk sejenak, namun masih merasakan ngantuk.

Rizky "Ayo, kita makan..."

Kemudian mereka pergi ke ruang makan asrama.

Rupanya disana sudah banyak siswa yang mengantri makanan.

Sementara itu terlihat Siska dan Bila yang juga baru datang.

Siska "Pawla mana nih, udah makan belom ya dia"

Bila "Gak tau, coba bentar gue telpon deh"

Siska "Oke"

Lalu Bila menelpon Pawla yang sedari tadi pergi duluan ke asrama. Namun panggilan tak terjawab.

Bila "Yah, gak diangkat. Apa jangan-jangan dia marah sama kita?"

Siska "Hmmm.. masa sih, dia marah"

Bila "Ya kali aja"

Siska "Kenapa tadi lu gak ngajak si Pawla aja"

Bila "Tadi dia gak mau ikut"

Siska "Hmmm coba nanti telpon lagi"

#Pawla POV

Waktu makan siang tiba, namun aku hanya sendiri dikamar. Biasanya aku makan bersama teman-teman, tak selera makan jika aku saat ini ke tempat makan sendiri.

Karena aku jarang akrab dengan teman kamar lainnya, jadi aku lebih banyak bermain dengan teman-teman kamarku.

Rasa lapar pun tak bisa tertahan, sepertinya lebih baik aku makan saja.

Akhirnya, aku memutuskan untuk keluar kamar.

Saat aku membuka ponsel, rupanya ada panggilan masuk yang terjawab. Karena sedari tadi aku tak memegang ponsel, sehingga tak tahu ada yang menelpon.

"Bila Cees" nama kontak tersebut, rupanya dialah yang menelponku. Lalu aku menelepon balik Bila.

Bila "Hallo?"

Aku "Bil, kenapa tadi telepon?"

Bila "Paw, lu udah makan belom?"

Aku "Ini gue baru mau makan, kenapa?"

Bila "Oh, ya udah sini bareng. Gue lagi ngantri"

Aku "Lah bukannya lu lagi nemuin Rizky?"

Bila "Hmm enggak, ya udah lu kesini ya"

Aku "Oke"

Lalu Bila menutup teleponnya, aku pun segera menghampiri mereka diruang makan.

Saat aku sampai diruang makan, ternyata sudah banyak yang mengantri. Dan aku mencari keberadaan Bila.

Aku "Mana ya si Bila"

Disaat aku menengok kanan dan kiri untuk mencari keberadaan Bila, tiba-tiba ada yang memanggil namaku.

"Pawla...Pawla...disini" sambil melambaikan tangan.

Aku mengenali suara tersebut, namun karena dia memanggil namaku lumayan keras. Sehingga beberapa siswa menengok ke arah sumber suara.

Aku "Sssttt jangan keras-keras, gue denger kok"

Siswa yang sedang mengantri didepanku menengok ke arahku. Akupun menunduk, karena malu beberapa siswa memperhatikan aku.

Akhirnya aku menghampiri Bila setelah mengambil makanan. Aku pun menampakan wajah dengan senyum tipis-tipis, berpura-pura tak tahu tentang apa yang mereka rasakan. Mungkin nanti mereka akan bercerita bahwa mereka gagal menemui Rizky.

Aku "Hay....gaes"

Bila "Hay"

Siska "Paw, gue kira lu marah sama kita"

Bila "Iya Paw, lu ga marah kan soal tadi?"

Aku "Hah? marah? enggak kok"

Siska "Paw lu tau gak tadi tuh kita"

Aku "Gak jadi ketemu Rizky?"

Siska "Iyaa bener, kok lu tau"

Aku "Tau lah... kan tadi pas gue balik ke asrama, ketemu sama Rizky"

Bila "Wah.... maksudnya lu pulang bareng dia?"

Aku "Gak bareng, cuma kebetulan ketemu dijalan"

Bila "Hmmm... kurang beruntung dong kita"

Siska "Hmmm... pantesan kita tungguin doi gak ada diruang Lab"

Aku "Hahaha ya udah sabar, itu kayaknya dia ada disini"

Bila "Mana???"

Aku "Biasanya dia dipojokan kan?"

Siska dan Bila mencari-cari keberadaan Rizky.

Bila "Gak ada"

Aku "Ya udah kalo ga ada mah, abisin makanan dulu"

Siska "Iya nih gue udah laper juga daritadi, gara-gara si Rizky gue telat makan"

Bila "Yap betul... Lupain Rizky, kita fokus makan"

Aku "Nah gitu dong"

Akhirnya teman-temanku sadar, Rizky bukanlah seorang dewa yang mesti dipuja dan diharapkan kehadirannya. Aku yakin jika Rizky tahu mereka seperti itu, mungkin dia akan ilfiil.