Saat aku dan teman-teman sedang menyantap makan siang, mataku teralihkan oleh kehadiran Rizky.
Namun aku menunduk kembali, karena aku tak mau teman-temanku melihatnya.
Sayangnya Bila terlanjur melihat keberadaan Rizky yang baru datang dan mengantri makanan.
Bila "Itu tuh target kita hari ini, akhirnya muncul juga"
Siska "Hoh? opoon syih" sambil mengunyah makanan dimulutnya.
Aku "Udahlaah sis, makan dulu"
Bila "Pelan-pelan entar keselek"
Siska "Hmm bodoah, kesel gue lagi laper"
Bila "Ya udah lanjut.. Oya kita lupa, gimana nasib si Rindy disana?"
Siska "Bodoamat, Kan dia rela kelaperan demi Rizky"
Aku "Mendingan lu telpon deh Bil, kasian tau Rindy"
Siska "Ya udah telpon aja telpon"
Bila "Oke bentar" mengambil ponsel disaku bajunya.
Aku "Bilangin kalo si Rizky ada disini, dia ga usah nunggu lagi disana"
"Tuuuttt Tuuttttt Tutttt"
Bila "Kok ga diangkat-angkat sih, jangan-jangan Rindy pingsan"
Aku "Eh eh ngomong apaan sih, masa sampe pingsan"
Bila "Setau gue Rindy punya penyakit magh"
Siska "Coy coy coy... mendingan abis ini kita susulin dia"
Aku "Ya udah, buruan makanannya kita abisin"
Bila "Gak diangkat-angkat apa karna dia marah sama kita?"
Siska "Kalo marah mah pasti teleponnya direject"
Bila "Aduh bikin panik aja nih anak.."
#Author POV
Lalu mereka buru-buru menghabiskan makanannya dan segera menyusul Rindy ke laboratorium.
Pawla "Bil, coba telpon lagi"
Bila "Iya nih gue coba"
Siska "Kalo Ampe si Rindy kenapa-kenapa fix gue omelin si Rizky"
Pawla "Eh apaan? kok lu jadi marahin Rizky"
Siska "Iya lah, abisnya ini gara-gara mau ketemu dia, mau ngasih makanan ke dia, temen kita sampe nahan laper"
Bila "Tapi sis, kan yang inisiatif ngasih makanan kita sendiri bukan maunya Rizky"
Siska "Ah tetep aja gue marah sama Rizky, kenapa dia lama banget balik ke Lab dan susah ditemuin"
Pawla "Udah udah ga usah nyalahin orang lain, mending kalian instrospeksi diri"
Lalu mereka sangat cepat berjalan, sampai-sampai Siska hampir terjatuh karena tersandung batu besar.
Siska "Aduh...sial nih batu, gak tau kali ya gue lagi buru-buru"
Pawla "Sabar... sabar... "
Siska "Huuuh"
Beberapa saat kemudian mereka tiba di depan ruang laboratorium sekolah. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Rindy disana. Hanya ada beberapa siswa yang sedang berada didalam ruangan Lab.
Bila "Lah kemana tuh si Rindy?"
Siska "Yahhh temen gue ilang, diculik setan"
Pawla "Coba cari disekitar sini, dibelakang atau disamping"
Siska "Ayo kita mencar"
Bila "Rindy... Rindy... Lo dimana???"
Bila pun sembari menelpon Rindy, namun tetap tak ada jawaban.
Pawla "Apa mungkin Rindy udah balik ke asrama?"
Siska telah mencari ke arah toilet, namun tetap tak ada Rindy. Pawla telah mencari ke belakang gedung, Rindy pun tak ada.
Disaat mereka bertiga panik mencari keberadaan Rindy, ternyata Rindy sedang berada dikantin. Dia sedang santay makan somay disana. Rindy memang tidak memegang ponselnya ketika makan, dia malah mengobrol dengan anak laboratorium yang mengajaknya makan somay.
Siapa yang sangka Rindy dikantin, karena Pawla, Siska dan Bila telah mengira hal-hal buruk telah menimpa temannya itu.
Olive "Tumben lu makan dikantin sendirian?"
Rindy "Ya soalnya gue bosen makan diasrama"
Olive "Oh... lu baik-baik aja kan sama Genk lu?"
Rindy "Hmm ya gitu deh, lah lu ngapain makan disini juga?"
Olive "Gue males bolak balik, asrama ke sekolah. Soalnya gue mesti praktek"
Rindy "Oya? lu kan anak Lab, terus kenal sama Rizky?"
Olive "Iya kenal, kenapa?"
Rindy "Hmm gapapa, si Rizky hari ini gak ke Lab?"
Olive "Mana gue tau, cowok sinis begitu"
Rindy "Hah? sinis gimana?"
Olive "Ya sinis, gue mah gak akrab sama dia"
Rindy "Dia kalo dikelas gimana emang?"
Olive "Dia pendiem sih, kalo gak ada urusan kerja kelompok gitu dia gak akan ngomong sama yang lain kecuali sama guru"
Rindy "Oya?"
Olive "Iya apalagi sama cewek, dia mah jarang ada interaksi"
Rindy "Dia pinter?"
Olive "Iya harus gue akui, kalo dia tuh unggul dalam akademik"
Rindy "Dia juga berbakat nyanyi, maen gitar, akting, ngaji, bela diri"
Olive "Oh ternyata lu udah tau banyak tentang si Rizky"
Rindy "Hehe... ya gitu deh"
Olive "Jadi dari tadi lu berdiri didepan Lab, karena nunggu dia?"
Rindy "Hmm iya sih, sebenarnya gue mau kasih ini ke dia" sambil menunjukkan bingkisan makanan.
Olive "Widih... sebanyak itu buat dia?"
Rindy "Iya, dia kan jarang pulang ke asrama dan sibuk banget di Lab. Jadi gue mau kasih cemilan buat dia"
Olive "Nice..."
Rindy "Hmmm gue sebenernya mau nanya banyak soal Rizky, tapi mungkin kalo gue nanya ke lu kurang tepat yah"
Olive "Kurang tepat, karena gue gak Deket sama cowok itu. By the way si Rizky kan anak baru kelas 1 kenapa lu suka sama dia?"
Rindy "Ya gapapa, emang ada aturan gak boleh suka sama adik kelas?"
Olive "Ya bukan gitu, tapi bukannya lo banyak deket sama cowok?'
Rindy "Hmmm ya namanya juga perasaan gak bisa dipaksain"
Olive "Tapi lu jangan sampe suka sama orang yang salah"
Rindy "Menurut gue Rizky baik kok, cuma disisi lain ya emang dia orangnya cuek. Tapi udah beberapa kali gue ketemu dan ngobrol dia orangnya ga seburuk yang lu kira"
Olive "Oh Okey, kalo emang lu udah kenal dia lebih deket. Gue takut nanti lu bakalan kecewa"
Rindy "Hmm udah dulu ya, gue mau balik lagi ke Lab mau mastiin dia kesana atau enggak"
Olive "Iya, silahkan"
Lalu Rindy pergi dari kantin dan membuka ponselnya yang sudah ada beberapa panggilan tak terjawab.
"wah ada apa nih, si Bila telpon gue berkali-kali"
#Pawla POV
Aku dan teman-teman terus mencari keberadaan Rindy.
Entah kemana Rindy berada, aku dan teman-teman hanya takut dia tak bisa menahan lapar lalu pingsan.
Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke asrama dan mengabari teman-teman Rizky agar ikut mencari Rindy.
Saat semua berkumpul termasuk Rizky yang ikut bersama mereka.
Rizky "Temen lu pamit kemana emang tadi?"
Siska "Eh tadi tuh gue sama Rindy nungguin lu di Lab, tapi lu malah gak kesana"
Rizky "Hah? Kalian ngapain coba nungguin gue?"
Siska "Halah udahlah, mending kalian bantuin kita nyari si Rindy"
Aku dan Bila "Iya bener, plis bantuin kita"
Dani "Tadi kalian udah cari keliling gedung Laboratorium?"
Siska "Udah... tapi gak ada"
Rizky "Lu udah coba cari ke kantin belakang? Yang ada gerobak somay?"
Bila "Belom..."
Aku "Emang ada kantin disana?"
Rizky "Ada, coba deh kesana. Siapa tau temen kalian laper dan ke kantin"
Siska "Heuuh... ya udah coba kita kesana"
Akhirnya kita semua pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh Rizky. Dia menunjukkan jalan pintas belakang sekolah. Kami hanya mengikuti jalannya saja.
Ketika sampai disana, ternyata tak ada Rindy.
Lalu Rizky bertanya kepada teman kelas Lab yang kebetulan sedang duduk sendiri disana.
Rizky "Permisi kak, tadi ada cewek dari kelas 2 makan somay disini gak ya?"
Olive "Oh, si Rindy maksud Lo?"
Rizky "Iya kak bener, dia makan disini tadi?"
Olive "Iya, tadi sama gue. Terus barusan pergi"
Rizky "Kalo boleh tau pergi kemana ya kak?"
Olive "Katanya tadi ke Lab? Nungguin Lo kan?"
Rizky "Oh gitu, ya udah kak makasih ya atas informasinya"
Olive "Iya sama-sama"
Akhirnya informasi telah kita dapatkan, dari teman Lab. Rizky. Lalu kita bergegas untuk ke ruang Lab apakah benar Rindy menunggu Rizky lagi disana.
Siska "Bener-bener bikin panik ya tuh anak"
Bila "Sabar... sabar... gak usah marahin dia"
Siska "Iishhh..."
Lalu benar saja, tampak Rindy sedang berdiri didepan ruang Laboratorium sendirian.
Rizky "Itu orangnya"
Siska "Rindy...."
Lalu Rindy menengok ke arah kami. Namun dia nampak heran, kenapa kami datang bersama Rizky dan teman-temannya.
Rindy "Ehhh...kok kalian bisa bareng?"
Lalu Siska menarik tangan Rindy.
Siska "Rindyyy....lu itu udah bikin kita semua panik"
Bila "Malah telpon ga diangkat-angkat"
Rindy "Hah? kalian panik kenapa coba? Kan daritadi gue nunggu Rizky"
Rizky "Maaf ya, tadi gue gak enak badan jadi istirahat ke asrama. Emang ada apa ya kok nungguin gue?"
Dani dan Edgar "Peka dikit dong jadi cowok !! hahaha"
Rizky "Hemm??? maksudnya apa sih?"
Rindy "Gak ada apa-apa kok, gue cuma mau ngasih makanan ini"
Rizky "Hah? Ini makanan buat gue?"
Rindy "Iyaaa... Please terima yah"
Rizky "Hmmm makasih ya, tapi seharusnya gak perlu ngasih makanan sebanyak ini"
Rindy "Gapapa kok, terima ya"
Siska "Pokonya lu harus terima ky, ini kita patungan loh"
Bila "Sebagai tanda pertemanan kita"
Rizky "Ya ampun, makasih sekali lagi. Tapi mendingan kita makan ini bareng-bareng. Entar malam kita kumpul diluar asrama, kalo gue udah selesai pelatihan"
Dani "Asik gue kebagian nih"
Edgar "Gue juga mau"
Siska "Apaan sih, kan makanan ini buat lu"
Bila "Tapi gapapa sih. Gue setuju aja kalo nanti malam kita kumpul"
Rindy "Hmmm kalo emang mau lu kayak gitu, gue setuju aja"
Siska "Dahlah terserah kalian"
Aku "Gaes... udah selesai kan? Gue balik ke Asrama dulu yah"
Siska "Gue juga mau balik ke asrama"
Rizky "Eh Pawla, nanti ikut juga kan?"
Aku "Hah? Gue kan gak ikut patungan beli makanan"
Rizky "Oh..."
Lalu aku pergi meninggalkan mereka, Siska pun menyusulku. Hanya tersisa Rindy, Bila dan Rizky Cs disana.
Entah apa yang aku rasakan. Hanya merasa tak pantas berada diantara mereka, apa karena hatiku memang tak suka?
Sulit ku gambarkan perasaanku saat itu, sepulang dari Laboratorium Aku merebahkan tubuhku dikasur, rasanya aku ingin tidur saja dan melupakan kejadian yang telah terjadi. Berharap hari segera berganti.