Chapter 20 - Dia Kayak Landak

Dan di sinilah kami, duduk mengitari meja dengan judul makan siang bersama. Tapi yang menjadi fokus mereka Chloe dan suaminya. Sejak keluar dari kantor Ny. Suri dan Ny. Kim melirik pasangan ini dengan senyum cabul yang tersamarkan, sedang Jocelyn terus melirik Chloe dengan jijik.

Jason dan Stefan yang bergabung dengan mereka juga bisa merasakan tatapan ke tiga perempuan dalam keluarga mereka yang di tujukan pada Marco dan Chloe. Tapi ngomong-ngomong dalam keluarga besar mereka Marco adalah yang pertama menikah.

Chloe yang merasa malu jadi serba salah dan akhirnya dia tidak tahan, lebih baik dia menjelaskan ke salah pahaman itu, dia tidak mau di cap sebagai istri cabul.

"en....ma....sebenarnya tadi tidak sepertu yang mama bayangkan kami bukan me...hap" Marco menyuapkan sendoknya ke mulut istrinya, membuatnya tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

Chloe mengunyah dengan cepat dan kembali melanjutkan "tadi kami cuma.....hap" sekali lagi Marco memasukkan sesendok nasi ke mulut istrinya.

Chloe memelototi suaminya tanda protes, tapi yang di pelototi dengan acuh menunduk melanjutkan makan, Chloe menghela nafas lalu menelan nasi dan kembali mencoba menjelaskan "sebenarnya tadi....hap" setiap kali Chloe membuka mulut untuk menjelaskan Marco selalu memasuk nasi ke dalam mulutnya, kesabaran Chloe langsung menguap, dengan mulut penuh dia mengomel dengan suara pelan yang hanya bisa di dengar mereka berdua "aku akan menghajarmu kalau kamu memotong lagi"

"tidak perlu di jelaskan, tidak akan mempengaruhi persepsi mereka terhadapmu" balas Marco dengan berbisik juga

"tidak ! aku harus mejelaskan, aku harus mengembalikan nama baikku" jawab Chloe keras kepala

"oh.....kamu mau ikan ? nih.....makan yang banyak biar tenagamu pulih" Kata Marco dengan suara lantang dan ekspresi penuh kasih, dia mengambil sepotong besar ikan dan memasukkannya ke dalam piring istrinya "tenang nanti aku akan memijat tanganmu yang sakit" tambah Marco. Chloe melotot dengan ganas, sampai bola matanya bisa lompat keluar.

"ehem...Marco benar, makan yang banyak, pulihkan tenagamu, tidak perlu menjelaskan apa-apa ke pada kami, kalian pasangan suami istri yang sah dan kalian masih muda jadi wajar kalau kalian memiliki vitalitas yang prima, dengan begitu mama bisa cepat menggendong cucu" jelas Ny. Suri dengan wajah berbinar.

"eh...."

"mama jangan kuatir, dalam waktu dekat keinginan mama pasti terwujud, ya kan sayang ?" potong Marco sebelum istrinya menjawab dan menatapnya dengan senyum cabul.

Chloe melirik suaminya dengan jijik lalu menunduk dengan wajah merah karna malu, 'hancur sudah reputasinya sebagai istri yang baik di depan keluarga suaminya, sejak hari ini mereka pasti berpikir dia adalah istri mesum, aaiissshhh.....di mana harus di sembunyikan mukanya, ini benar-benar memalukan' Chloe hanya bisa menangis di dalam hati.

💞💞💞💞💞

Selesai makan Chloe mencoba melarikan diri dari keluarga suaminya, mereka akan menghadiri rapat pemegang saham, dia tidak ada bagian di dalamnya jadi ini kesempatannya untuk kabur.

"en...terima kasih makan siangnya, ma, tan saya pamit dulu kembali ke toko, Stefan juga ada di sini jadi toko pasti kurang orang" kata Chloe berpamitan pada Ny. Suri dan Ny. Kim.

"kamu mau kemana ?" tanya Marco sambil meraih kerah kaos istrinya yang berusaha melangkah pergi

"lepaskan aku, aku mau kerja" jawab Chloe sebal

"aku akan membawamu kerja"

"benarkah ?" tanya Chloe curiga, Marco mengangguk "tunggu...bukannya Jason bilang kamu masih ada rapat ?" sekali lagi Marco mengangguk, Chloe mendesah "aku pergi sendiri, kamu selesaikan rapatmu" lanjut Chloe sambil melangkah pergi, tapi Marco meraihnya dan menggendongnya "waaaaa....apa yang kamu lakukan turunkan aku" teriak Chloe panik, mereka ada di halaman depan kantor Pt. Maju Jaya

"oke.....Marco kami duluan.....jangan membuatnya terlalu lelah, sampai ketemu di ruang rapat Chloe" kekeh Ny. Suri sambil memimpin rombongan yang lain masuk lift

"hmmm..." Marco membawa istrinya berjalan ke arah lift.

"Marco turunkan aku, kamu membuatku malu" teriak Chloe

"kalau malu, sebaiknya kamu memelukku dan menyembunyikan kepalamu di dadaku" bisik Marco

"dalam mimpimu" protes Chloe

"terserah kamu, semua orang di lobi melihat kita" jelas Marco

Chloe mengintip dari balik leher suaminya dan benar, semua orang di loby melihat mereka sambil berbisik dan sekarang masih jam istirahat jadi loby lumayan ramai, akhirnya dengan wajah memerah dan patuh Chloe memeluk leher suaminya dan menyembunyikan kepalanya di dada bidangnya.

Marco tersenyum puas, gadis ini memang perlu lebih sering di ancam baru dia akan patuh, Marco membawa istrinya masuk ke dalam lift.

Ketika melewati meja Laura Marco berhenti masih dengan Chloe dalam gendongannya "barang yang aku minta sudah ada ?"

"eh...iya ada pak" Laura mengeluarkan tas kertas berlabel brand baju terkenal dari bawah mejanya.

"bawa ke ruangan saya sekarang" kata Marco sambil melangkah ke ruangannya, Laura mengekor di belakangnya.

"brengsek.....bruk" begitu masuk ke ruangan Chloe langsung lompat dari gendongan suaminya dan menendang tulang keringnya.

Marco meringis kesakitan, Laura syok melihat bosnya di tendang.

Masih dengan mengelus kakinya yang sakit Marco mengambil tas dari tangan sekretarisnya dan menyerahkannya pada istrinya yang mendengus dengan pipi mengembung dan wajah merah karna marah "ini ganti bajumu"

Chloe tidak menanggapi, dia masih melotot marah pada suaminya.

"kamu mau aku yang bantu ganti baju ?" Marco bertanya dengan nada mengancam dan memang itu berhasil, karena istri mungilnya langsung menyambar tas itu dan berderap ke kamar mandi, Marco meringis.

"en...bapak mau di ambilkan obat gosok ?" tanya Laura dengan prihatin

"untuk ?" jawab Marco bingung

"en.....kaki bapak" jelas Laura

"oh.....tidak perlu, aku sudah biasa, memang dia kayak landak menusuk, jadi kamu juga harus mulai terbiasa berhadapan dengannya" kata Marco dengan wajah lembut.

"eh..."

"tapi tenang saja, dia tidak memukul perempuan kecuali dia di gertak maka dia akan meledak dan melempar semua orang" Marco melanjutkan.

Tiba-tiba terdengar pintu kamar mandi terbuka dan sebuah benda melayang ke arah Marco, untung refleks Marco bagus, dia menghindari benda itu tepat waktu, dan matanya tertuju pada di pelempar benda itu.

"kamu memang mesum, menyuruhku memakai pakaian kurang bahan seperti ini untuk ikut rapat, kamu membuat aku jadi tontonan semua orang ?" Chloe berdiri di depan pintu kamar mandi dengan marah.

Marco melihat rok kantor ketat yang memperlihatkan setengah paha mulus istrinya dan menoleh dengan ganas ke arah Laura "kenapa kamu membeli rok yang tidak menutupi apa pun ? kamu mau membuat kaki istriku di lihat semua orang ?"

"eh....maaf pak, saya tidak bermaksud begitu....." Laura menunduk dengan penuh penyesalan "eh....apa istri bapak ?" Laura terperanjat setelah memproses seluruh kata-kata bosnya

"kamu kira dia siapa ?" tanya Marco dingin.

"eh....." jujur Laura bingung mau jawab apa.

"aishhhh....sudah lupakan aku pake jeansku lagi saja" Chloe masuk lagi ke kamar mandi.

"maaf pak" Laura sekali lagi meminta maaf

"sudah lupakan, sekarang kamu sudah tau dia istriku, jadi kalau suatu saat dia datang ke sini biarkan dia langsung masuk"

"iya pak"

"sudah kamu keluar dan ini..." Marco menyerahkan flash disck "cetak data yang ada di situ sekarang, nanti bawa ke ruang rapat"

"baik pak" Laura mengambil flash disck dari tangan bosnya dan keluar ruangan.

Tak lama Chloe keluar lagi dengan mengenakan jeans dan kemeja putih berlengan pendek dengan pita di lehernya, blazer dan rok mini dia masukkan kembali ke dalam tas.

Marco menatap istrinya dan bernafas lega, meski penampilan istrinya terlihat seperti anak kuliahan tapi masih lebih baik dari pada dia mengenakan rok mini yang menutupi hanya setengah pahanya.

"ayo ke ruang rapat" Marco menggandeng tangan istrinya menuju ruang rapat.

Ketika memasuki ruang rapat, banyak para pemegang saham sudah hadir, Marco membawa istrinya duduk diantara dia dan Stefan. Mereka duduk mengitari meja persegi panjang yang besar.

Setelah duduk Chloe melirik Stefan yang tengah menatapnya dengan cengiran aneh, Chloe mengabaikannya. Lalu Chloe mengedarkan pandangan dan saat matanya bertemu dengan mata seseorang dia kaget

"eh.....kenapa Andrew juga ada di sini ?"

Andrew juga menatap Chloe kaget "bagaimana kamu ada di sini ?" gumamnya.

Semua orang yang hadir akhirnya ikut menatap Chloe, pendatang baru dalam rapat saham Pt. Maju Jaya, dan semua memiliki pertanyaan yang sama "siapa dia ?"