Akhirnya resepsi pernikahan telah di putuskan dan keputusan tidak dapat di ganggu gugat. Resepsi akan di adakan bulan Desember bersamaan dengan hari lahirnya Chloe 30 Desember. Dan sekarang sudah bulan Juni jadi yang paling gelisah tentu saja Stefan, tiga bulan lagi dia harus bertunangan, sedangkan calonnya belum ada.
Setelah mereka mengakhiri pertemuan keluarga.....en.....mungkin bukan pertemuan tapi penyiksaan, itu yang di rasakan Stefan tentu saja, secara di sini dia yang jadi korban. Jadi begitu keluar dari ruangan Stefan menarik Chloe siap untuk melakukan protes
"C....bagaimana kamu tega melakukan itu padaku ?"
Chloe menepuk pundak Stefan "apa susahnya bertunangan, toh aku kemarin berhasil menikah tanpa kenal calon suamiku" jawab Chloe sombong
"yah itu lain cerita...karna dia sepupuku tentu saja kamu beruntung menikah dengannya, gen keluargaku kan unggul bobot, bebet dan bibitnya"
"salah.....justru sepupumu yang beruntung menikah dengan gadis manis, yang baik hati dan tidak sombong sepertiku, di tambah aku kan setia dan pekerja keras"
"maksudnya kuli ?"
"kenapa kalian bisik-bisik berdua di situ ?" Marco keluar ruangan dengan wajah keruh saat melihat istrinya berduaan dengan sepupunya di pojokan.
"Beh....suami posesif baru juga istrinya di pinjam 5 detik sudah bau asap" seloroh Stefan sambil meraih pundak Chloe dan memeluknya.
"lepaskan tanganmu" perintah Marco galak.
"kalau aku gak mau ?" Stefan memasang wajah menantang dengan niat jelas untuk memprovokasi. Namun itu hanya berlangsung satu detik "aaa....C.....kamu mematahkan jari-jariku" Stefan meringis menahan sakit. Chloe meremas jarinya tanpa ekspresi. "bisakah kalian tidak melakukan kekerasan ? aku tidak bisa membayangkan bagaimana anak kalian nanti"
"tidak perlu kamu bayangkan, yang punya anak kami, tidak ada hubungannya sama kamu" jawab Chloe
Marco mengerutkan alisnya dan bertanya "sayang apa kamu hamil ?"
Chloe melotot "tidak"
"berarti malam ini aku akan berusaha lebih keras lagi" seringai Marco
"berusaha kakimu" gerutu Chloe
"hei.....bisa kah kalian tidak membicarakan hal tidak senonoh di depanku, jiwa jombloku makin merana" protes Stefan
"makanya cepet kawin" Marco dan Chloe menjawab bersamaan
"lihat semakin hari tindakan kalian sama, bahkan otak mesum kalian juga sama" ledek Stefan
"siapa bilang kalau kawin itu mesum, otakmu saja yang mesum, makanya semua kata yang kamu dengar terasa mesum" bela Chloe, tidak terima dengan tuduhan Stefan.
πππππ
Sementara ketiga manusia itu bertengkar tentang hal yang tidak jelas, Ny. Suri turun dengan besannya, Ny. Kim juga bergabung. Mereka membicarakan tentang persiapan pesta pertunangan Stefan. Bukankah itu berlebihan ? karna calon mempelai perempuannya saja belum ada ha...ha...ha.....π
Saat mereka sampai di bawah seorang wanita cantik menghampiri mereka dan menyapa "hallo tante, apa kabar ? kita bertemu lagi" wanita itu yang tak lain adalah Natasya menyodorkan tangan pada Ny. Suri.
Ragu-ragu Ny. Suri menerima uluran tangan Natasya "tante masih ingat saya ? kita ketemu di kantor Marco"
"oh tentu, kamu gadis yang sulit untuk di lupakan" jawab Ny. Suri dengan senyum ramah.
Rani ibu Chloe dan Ny. Kim mengamati Natasya.
Melinda yang telah kembali di balik meja kasir juga mengamati Natasya. Hhmmmm...sepertinya perempuan ini memiliki getaran aneh, kelihatannya dia ada maksud terhadap adik iparnya, kira-kira adik kecilnya yang bodoh itu sadar tidak kalau suaminya di incar pelakor.
"sungguh kebetulan kita bertemu, saya sedang makan dan melihat tante" kata Natasya dengan senyum terbaiknya.
Ny. Suri membalas dengan senyuman. "jadi kamu kerja sama Marco ?"
"iya, saya baru di pindahkan ke kota ini dan..." Natasya mendengar ada langkah kaki menuruni tangga, dia melirik dan melihat ke atas berharap bahwa yang turun adalah Marco dan benar harapannya terkabul, dia menambah volume pada pernyataannya "dan saya tidak punya teman yang bisa mengajak saya keliling kota"
Tepat setelah mengatakan itu Marco sampai di lantai bawah dengan Stefan, Chloe serta kakek dan neneknya ada di belakangnya, Chloe yang tengah bergelayut di lengan neneknya berceloteh "jadi nenek bermalam di mana ?"
"tentu saja di rumah ibumu"
"hhmmm....karna kakak masih jaga restoran bagaimana kalau aku yang antar kalian pulang, dan kakek tua ini juga harus menjelaskan sesuatu" kata Chloe sambil melirik kakek Margono.
"ck....ck....bocah ini"
"bagaimana kalau aku nginap sekalian ?" tambah Chloe. Marco langsung mengirim tatapan mematikan pada istrinya. "berikan kunci mobilnya, kamu pulang sama Stefan" kata Chloe menjatuhkan hukuman.
Namun Marco tidak menyerahkan kunci dengan santai dia menjawab "biar aku yang nyetir, keamanan kakek dan nenek lebih terjamin kalau aku yang nyetir"
"baik, tapi kamu tidak boleh ikut nginap" ancam Chloe
"aku tidur dengan Virgo" jawab Marco mengacuhkan ancaman istrinya
"enak saja, aku yang tidur sama Virgo" protes Chloe
"Virgo lebih suka bersamaku"
"siapa bilang, aku tantenya"
"kamu bahkan tidak ingat dia sudah berumur 3 tahun"
"meski tidak ingat dia tetap ponakanku, darah lebih kental dari air"
"kalian tidur di kamar Virgo, biar Virgo tidur sama ibu, dan berhenti berdebat" potong tante Rani, Ny. Suri terkekeh
πππππ
Dan akhirnya mereka saling berpamitan Marco membawa istri, kakek, nenek dan ibu mertuanya ke mobilnya. Stefan pergi dengan Ny. Kim. Tuan suri dan Jason sudah menunggu di mobil Ny. Suri masih di depan restoran dengan Natasya. Jason yang duduk di balik kemudi mulai tidak sabar, dia menekan klakson. Ny. Suri berjalan mendekati mobil bersama dengan Natasya.
"oke Natasya tante pulang dulu" pamit Ny. Suri sambil membuka pintu belakang mobil
"baik tante, sampai ketemu lagi" Natasya melambaikan tangan.
"siapa dia ma ?" tanya Jason pada Ny. Suri sambil melirik kaca spion
"namanya Natasya, dia kerja di Pt. Maju Jaya kalian tidak kenal ?"
"berapa ratus pegawai di pt. Maju Jaya ma ? masa kami harus mengenal mereka satu persatu, kalau mereka ada di departemen kami paling tidak kami masih bisa kenal" jawab Jason
"dia baru di pindahkan dari Semarang, sekarang dia jadi bawahan Jocelyn, dan kalian tau yang memindahkannya dari cabang di Semarang ke sini adalah Jocelyn" jelas Ny. Suri
"wuaahhh.....sejak kapan mama jadi akrab dengan urusan kantor ?" ledek Jason
"sejak Jocelyn menjadi salah satu direktur di kantor" jawab Ny. Suri sambil melamun.
Tuan Suri yang dari tadi hanya diam melihat istrinya yang tidak seperti biasanya akhirnya ikut angkat bicara "kenapa kamu terlihat tidak senang Jocelyn menjadi salah satu direktur, bukankah dia dulu adalah gadis favoritmu, bahkan kamu selalu mengatakan seandainya mamanya tidak menikah dengan Surya kamu akan menjadikannya menantumu, sekarang dia menjadi keponakanmu, mendapat jabatan di kantor dan kamu malah menjadi aneh"
Ny. Suri menghela nafas "entahlah, mungkin karna dulu aku sering mengatakan itu sekarang aku jadi merasa bersalah pada Jocelyn, karna sepertinya dia benar-benar jatuh cinta pada Marco" Ny. Suri diam sebentar lalu melanjutkan "sekarang ada lagi Natasya, mama punya firasat kalau wanita ini sedang mengejar Marco"
"tapi kan sekarang kakak sudah menikah ma dan resepsi pernikahan mereka akan di gelar beberapa bulan lagi"
"tipe wanita seperti Natasya akan melakukan apa saja untuk mendapatkan pria yang di incarnya bahkan dia tidak akan perduli pria itu sudah menikah atau belum, sedangkan Jocelyn mama merasa dia sangat memusuhi Chloe, dan mama takut kalau dia akan menyakiti Chloe"
"Chloe bukan gadis yang mudah di gertak ma"
"mama tau, tapi Chloe sebelum menikah dengan kakakmu dia pernah depresi dan mencoba bunuh diri karna di khianati oleh tunangannya" mata Ny. Suri tampak berembun
"serius ma ?" tanya Jason tidak yakin
"tentu saja, masa hal begini mama bohong. Chloe tidak tau kalau mama sudah tau masa lalunya, sebelum mereka menikah orang tua Chloe menemui mama dan menjelaskan semua tanpa ada yang di tutupi, orang tuanya mengatakan akan menyetujui pernikahan kalau kita berjanji untuk menjaga Chloe dan Marco harus berjanji untuk setia dan tidak pernah menyakiti Chloe"
"tunggu...tunggu...jadi maksud mama Chloe tidak mencintai kakak ?" tanya Jason kaget, karna kalau melihat cara mereka menebar kasih sayang sangat terlihat jelas kalau mereka saling mencintai.
"aishh....tentu saja Chloe mencintai kakakmu, tapi itu baru beberapa waktu ini dan Chloe belum menyadari perasaannya"
"memang Chloe cerita sama mama ?" Ny. Suri menggeleng "lalu bagaimana mama tau kalau Chloe jatuh cinta pada kakak"
"tentu saja mama tau, mama sudah makan asam garam, mama seorang ibu bisa membaca emosi anak-anaknya, Chloe gadis yang polos, semua emosinya tergambar jelas di matanya" jelas Ny. Suri
"kalau begitu sebaiknya kamu terima konsultasi masalah cinta saja" Tuan Suri menimpali
"aishh...jangan meledekku, meski mukamu batu aku juga bisa membaca isi hatimu, kalau tidak aku akan mati muda menghadapimu yang memiliki EQ nol" jawab Ny. Suri ketus
"lah.....kenapa jadi aku yang sekarang serang, apa yang saah dengan EQ ku, kalau EQ ku nol bagaimana aku memimpin perusahaan selama ini ?" Tuan Suri mencoba membela diri
"EQ mu kalau sudah urusan cinta yang nol" Ny. Suri mencibir
"baiklah kalau EQ ku nol, tapi yang penting aku tampan dan setia" sombong Tuan Suri
"siapa yang bilang kalau kamu tampan ?"
"bukannya sudah jelas, anak-anakku tampan, itu karna aku papanya tampan" jawab tuan Suri dengan bangga
"beh...jangan sombong ketampanan mereka berasal dari kecantikanku, kamu hanya menyumbang sedikit"
"oke.....oke...kamu memang yang menurunkan gen yang baik, terima kasih sudah memberiku anak-anak yang tampan" jawab tuan Suri akhirnya sambil meraih istrinya ke dalam pelukannya.
Melirik dari kaca Jason cuma bisa mengasihani diri sendiri, pagi hari di suguhi kemesraan kakaknya malam hari di suguhi kemesraan orang tuanya. Sepertinya dia harus cari pacar dan menikah agar tidak di lecehkan mereka.