Chereads / Dunia Lain / Chapter 2 - Pahlawan Tandus

Chapter 2 - Pahlawan Tandus

Setelah perjalan panjang menuju istana Tandus Rei dan Miya di antar Sei menuju gerbang istana dan di hadang oleh 2 pengawal gerbang Tandus.

Pengawal bertanya tegas. "Mau apa kalian kemari?"

Sei menjawab dengan rinci. "Mereka berdua adalah orang yang di cari oleh sang raja selama ini, saya membawa kemari agar sang raja tahu bawah sang raja telah memanggilnya."

Pengawal. "Baiklah, silakan masuk" dengan gerbang terbuka mereka berjalan kaki menuju ke ruang sang raja dengan di kawal oleh dua pengawal istana.

Tak lama Rei, Miya, dan Sei masuk ke dalam ruangan sang raja dan kagum melihat ruangan tersebut. Mereka berlutut di hadapan raja.

Sang raja. " Saya Soulwen III, ada keperluan apa kalian kemari menemuiku?"

Sang raja duduk dengan tenang menggunakan jubah berwarna merah tua di dampingi dua prajurit di sisi kiri dan kanan raja.

Sei menjawab pertanya "Hamba ke sini ingin memberi informasi bahwa mereka berdua adalah korban dari lubang sihir yang anda buat Tuan, Hamba menemukan mereka di dekat toko Hamba dan di hutan."

Raja Soulwen III. terkejut. "Benarkah Aku bangga sekali, Siapa nama kalian berdua?"

Rei menjawab pertanyaan Raja. "Hamba Rei Kaname, Tuan"

Miya menjawab setelah Rei. " Hamba Miya Lysto ,Tuan"

Raja Soulwen III " Salam kenal untuk kalian, apakah kalian sudah tau siapa kalian sebenarnya?"

Rei dan Miya menjawab bersama. "Belum, Tuan"

Raja menjelaskan mereka dengan rinci, dan mereka kaget bahwa mereka adalah Pahlawan Tandus pada zaman dahulu yang pernah menyelamatkan Kota Tandus dari monster-monster jahat pada saat 1000 tahun yang lalu, Rei dan Miya mengerti tugas mereka aekarang adalah menyelamatkan Kota Tandus dari monster-monster jahat di sini.

Raja Soulwen III bilang kepada Sei."Hai, nak siapa namamu? Kau telah menemukan pahlawan kami bagaimana kalau kau ikut dengan mereka melawan monster-monster tersebut untuk menyelamatkan Kota kita ini?"

Sei menjawab dengan tegas. "Nama saya Sei, Tuan. Saya bersedia membantu mereka untuk menyelamatkan kota kelahiran saya ini."

Raja Soulwen III menjelaskan kepada Sei untuk tugasnya dan memberikan peralatan perang. "Sei, kau bisa membantu mereka dan gunakan Jirah, Tameng, dan Pedang ini. Semua ini adalah milik Pahlawan terdahulu yang telah gugur. Tugas kau di sini membantu di barisan depan bersama pasukanku"

Sei dengan singkat menjawab "Baik, Tuan. Terima Kasih"

Raja Soulwen III memberikan uang emas sebesar 15.000 ERC setara dengan 1,5 juta rupiah untuk mereka bertiga untuk membeli peralatan, obat-obatan dan perlengkapan untuk Rei dan Miya.

Selesai bertemu Raja mereka di utus untuk menuju ruang tes kekuatan, saat Miya dan Rei menggunakan alat tes kekuatan, mereka berdua memiliki kekuatan yang tak masuk akal dan sangat langka.

Rei memiliki kekuatan tidak terduga yaitu 8000 EK sedangkan Miya memiliki kekuatan 8500 EK,mereka berduapun kaget dengan kekuatan mereka. Tak lama Kepala dari tes kekuatan menemuinya dan mengajaknya untuk ikut menuju ruang dia.

Setelah sampai mereka berbincang-bincang dan Rei di berikan sebuah pedang dan Miya di berikan tongkat sihir dan pedang ringan untuk berjaga-jaga jika ada yang menyerang dari jarak dekat.

Mereka bertiga meninggalkan Istana Tandus untuk membeli Jirah dan obat-obatan untuk berjaga-jaga. Mereka membeli jirah di dekat Istana karena menurut Sei tempat itu lah yang paling bagus untuk menemukan jirah-jirah yang kuat dan kokoh.

Setelah membeli jirah mereka langsung ke toko perlengkapan dan obat-obatan, uanng yang mereka habiskan sekitar 9.000 ERC dan sisanya akan di simpan terlebih dahulu untuk keperluan lainnya dan mereka kembali ke rumah Sei dan istirahat untuk besok.

10 Maret 3000, Pagi-pagi mereka bertiga berlatih di lapangan luas, Rei sedang mengayunkan pedang seolah-olah berhadapan dengan monster, Sei sedang berlatih untuk bertahan menggunakan tameng dengan menahan serangan Rei, Miya sedang menghafalkan mantra-mantra untuk mengeluarkan sihir dari tongkatnya.

Siang mulai datang mereka istirahat sejenak dan makan bekal buatan Gwen pagi itu. Rei bertanya kepada Sei. "Sei, kapan monster-monster itu muncul di sini? apa tidak akan ad tanda-tanda saat datangnya monster tersebut."

Sei menjawab dengan bingung. "Aku pun tidak tau kapan akan datang mungkin kita akan tanya kepada Raja agar mendapatkan solusi."

Rei menjawab dengan semangat "Benar juga kamu! Kita akan tanya nanti setelah selesai latihan kita nanti."

Miya mengajak untuk mulai latihan lagi "Ayo kita latihan lagi masih ada waktu 4 jam kita latihan!"

Sore telah tiba mereka menuju ke ruang raja untuk bertanya masalah tadi siang. Sesampainya mereka di Istana mereka langsung menuju ke ruangan Raja.

Sesampainya di ruang Raja mereka berlutut. Raja Soulwen III bertanya. "Ada apa Wahai pahlawanku, ada yang bisa saya bantu?"

Sei bertanya kepada Raja. "Tuan, kami datang ke sini ingin bertanya kapankah monster-monster itu muncul di Kota Tandus ini?"

Raja Soulwen III menjawab. "Monster-monster itu akan muncul pada bulan purnama pertama dan mereka akan muncul di tempat yang sama yaitu di danau Nool"

Sei menjawabnya. "Terima Kasih atas informasinya, Tuan kami akan bersiap-siap menghadapi mereka pada bulan pertama, kami permisi dulu Tuan" Mereka bertiga berdiri dan berbalik badan dan kembali ke rumah Sei.

Sesampai di rumah mereka masih membahas latihan-latihan mereka, kekurangan apakah mereka saat bertarung nanti dan strategi apa yang mereka gunakan saat perang nanti.

Keesokan harinya mereka membuat herbal penyembuh dan penawar racun. Mereka membuat dari bahan-bahan yang mereka beli kemarin di toko tumbuh-tumbuhan.

Sore hari mereka menyusun strategi bagaimana caranya agar monster-monster tersebut tidak masuk ke Kota Tandus.

Malam Hari mereka masih berlatih di lapangan luas sampai pagi tiba dan tak kenal lelah sama sekali.