"huh kupikir kalian akan kembali lebih lama lagi."
"dan Fylia pikir Zen tidak akan beneran bermalas-malasan."
"apa yang membuatmu berpikir begitu?" tanya Zen dengan agak kagum.
"entahlah.... itu Cuma intuisi Fylia."
Zen yang kali ini bangkit dari kasurnya membuat senyuman 'aku menemukan sesuatu yang bagus' di wajahnya.
"hei, aku menemukan sesuatu yang bagus."
"sesuatu?" tanya Fylia.
"kuharap itu sesuatu yang berguna." Tambah Ikki.
Tepat setelah Ikki dan Fylia duduk di kasur mereka, Zen memulai ceritanya dengan "dengarkan aku" dan juga "ini serius."
Ikki menelan ludahnya sekali, Fylia melakukan hal yang sama. Apa yang terlihat di wajah Zen adalah ekspresi serius sedingin es, mata serigala mengantuk yang terkesan gelap, dan bibir yang tidak tersenyum. Semua orang paham hanya dengan melihat itu, ada sesuatu yang mendalam dalam situasi saat ini. Zen menggerakkan bibirnya perlahan, kata-kata terbentuk dalam gerakan itu.
"langsung saja ke intinya, aku menguping konferensi pemimpin seraphim saat kalian pergi."
Mendengar itu, semua orang terkejut dengan caranya masing-masing, tapi tidak ada yang menyela. Apa yang mereka tunggu adalah kata-kata berikutnya.
"tepat setelah pertemuan di aula kerajaan selesai, mereka mengadakan pertemuan lain di bawah tanah. Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan sebuah alat untuk menghungkan suara di tempat ini dengan ruangan di pertemuan mereka. sebuah alat pendengar satu arah, yang berarti hanya mereka yang dapat mendengar kita."
"tunggu." Ikki menyela. "bukankah itu artinya mereka sedang mendengarkan kita sekarang? Beberapa orang mungkin masih berada di ruangan itu sampai sekarang bahkan saat konferensinya sudah selesai. Tunggu, apa konferensinya sudah selesai, mereka semua tidak sedang mendengar kita, kan?"
"kau benar, mungkin memang begitu." Jawab Zen dengan tetap tenang.
"ja-jadi...!" Fylia meninggikan suaranya.
"tapi tidak sekarang, mereka tidak bisa mendengar kita. Aku menutup saluran suara itu dengan kain."
Ikki dan Fylia yang mendengar pikiran negatifnya ditolak mentah-mentah menarik napas lega satu, dua kali. Zen melanjutkan.
"ruangan itu pasti dijaga dengan ketat, mustahil untuk masuk lewat pintu depan dan bersembunyi tanpa diketahui."
Ruang bawah tanah yang para pemimpin seraphim itu gunakan untuk mengadakan konferensi terhubung dengan alat pendengar yang mampu mendengarkan semua suara dari ruangan ini, dan karena keamanannya yang terlalu ketat, itu wajar untuk seseorang tidak bisa sekedar masuk dan bersembunyi secara diam-diam.
Seraphim—sebuah keberadaan misterius yang telah terlupakan dari dunia para enfinity tinggal.
Enfinity—sebuah keberadaan menakutkan yang telah menghianati kepercayaan seraphim di masa lalu.
Enfinity dan seraphim--- mereka adalah dua eksistensi yang saling mencurigai satu sama lain. Bahkan meskipun mereka bekerja sama untuk tujuan yang sama, dua keberadaan yang berbeda itu tetaplah bermusuhan satu sama lain. Karena itulah informasi mengenai pihak lain akan sangat berguna untuk satu sisi.
Karena kekuatan enfinity yang terlalu besar bagi para seraphim untuk dapat tandingi, mereka (enfinity) memanfaatkan kekuatan itu untuk menghianati kepercayaan mereka (para seraphim), menghancurkan harapan sebelumnya dan mengingkari perjanjian yang telah ada, sekaligus memutuskan hubungan yang telah dibuat.
---- "tidak ada pilihan lain...."
Dengan kata-kata enfinity itu, pemanfaatan satu sisi terjadi. kebencian mendalam lahir dalam diri seraphim. Bahkan sampai saat ini, para seraphim yang telah mendapati kebencian itu memutuskan untuk hidup tanpa enfinity. Karena persaingan dan perselisihan mereka para seraphim di dunia ini, dan enfinity dari dunia lain, mencoba saling mengumpulkan informasi mengenai pihak lain.
Dalam sebuah persaingan dunia bisnis, pihak yang berada di atas adalah pihak yang mendapatkan informasi semaksimal mungkin dengan kehilangan seminimum mungkin. Dengan mengikuti konsep itu, apa yang harus Zen lakukan sudah jelas. Dia mencegah bocorya informasi lebih tentang dirinya sendiri dan enfinity lain.
Setelah berhasil melakukan itu, dia melakukan strategi menyerang balik dengan menyadap pembicaraan dalam konferensi para seraphim.
Tapi dengan cara seperti apa? Bagaimana dia...?
"tapi mereka benar-benar bodoh. Aku baru menyadarinya saat kalian berdua meninggalkan kamar. Ruang bawah tanah yang orang-orang bodoh itu gunakan ada tepat di bawah kamar ini."
" "a-pa?" "
"setelah mengetahui itu, aku menggunakan pendengaran serigalaku untuk mencari alat penyadap di dalam ruangan, menutupnya dengan kain kemudian menguping balik."
"be-begitu... jadi apa yang Zen dapatkan dari menguping?" tanya Fylia. Ikki mengangguk beberapa kali.
"kupikir mereka membicarakan banyak hal soal kemungkinan naga itu bisa dikalahkan. Yah bagaimanapun kau melihatnya kita bertiga sekalipun masih kalah jauh jika naga itu ada di rank S ke atas. Tapi daripada itu ada satu hal yang membuatku tertarik."
"hm?" Fylia memiringkan kepalanya.
"apa itu?" Ikki bertanya dengan mata yang agak disipitkan.
Zen membuka mulutnya, membentuk kata-kata.
"mereka mengatakan sesuatu soal 'menjadi pelayan mereka (enfinity)'... ratu dryad juga pernah mengatakan sesuatu yang mirip seperti itu; "jadilah milikku" Tidak ada alasan bagi kami untuk menjadi milik enfinity yang tidak kami kenal sebelumnya."
"ada apa dengan itu?" tanya Ikki.
Zen membalas.
"pertama, kalimat "jadilah milikku" bukanlah apa yang akan kau katakan pada seseorang, itu lebih mengacu pada sebuah benda. Dan "tidak ada alasan bagi kami untuk menjadi milik enfinity yang tidak kami kenal sebelumnya" juga aneh; itu seperti menjadikan seraphim menjadi milik enfinity adalah hal yang sudah wajar di masa lalu. Benar, perselisihan antara seraphim dan enfinity pasti menjadi penyebab hilangnya pengetahuan ini."
Fylia membuka mulutnya dengan agak ragu.
"tapi meskipun kita tidak berkaitan secara langsung dengan masalah di dunia ini, secara tidak langsung, enfinity seperti kita tidak punya pilihan selain menyelesaikan masalah mereka untuk bisa kembali ke dunia kita dan keluar dari hutan elfteria. Jika itu Fylia, Fylia akan melupakan masa lalu untuk setelah itu menyelesaikan masalah ini bersama-sama."
"kau benar. Jika aku sendiri mungkin juga akan berpikir seperti itu. tapi dalam kasus ini, semua seraphim, penduduk di dunia ini juga terlibat di dalamnya. ada juga harga diri yang harus dijaga, kehormatan yang harus dilindungi, dan peraturan tak tertulis yang perlu ditaati. Menjalin kerjasama secara penuh dengan enfinity berarti membuang semua itu sia-sia."
"dengan kata lain, mereka tidak mau membantu sepenuhnya, kah...." gumam Ikki.
『 Untuk itu biar aku yang menjelaskan. Katakan apa yang kukatakan pada mereka. 』
"Wha!"
Ikki melemparkan tubuhnya ke belakang karena suara itu.