Chapter 11 - Part 7

"biarkan kami bertemu dengan ratu dryad!"

"ratu sedang istirahat di kamarnya. Maaf tapi kami diberitahu untuk tidak membiarkan siapapun mengganggunya."

『 dia mungkin sedang memikirkan tentang hasil konferensi atau sedang menyusun rencana untuk konverensi selanjutnya. 』

Jadi sebenarnya kau mengenal orang ini, Aria? Ikki yang ingin menanyakan hal itu menarik kembali niatnya sebelum orang-orang mengiranya sedang berbicara dengan angin.

Beberapa detik setelah kegaduhan yang mereka sebabkan, suara yang lembut keluar dari semacam perangkat emas di depan pintu.

"tidak apa, biarkan mereka masuk."

ketiga enfinity memasuki kamar ratu dryad tepat setelah pintu besar kamar itu terbuka dengan sendirinya.

Apa yang menunggu mereka di dalam kamar itu adalah ruangan yang luas, lilin yang menyala di berbagai tempat dan kasur putih besar seperti yang bisa diduga dari seorang ratu, meja kayu di sebelah kasur dan meja kayu satu lagi yang lebih besar menghadap lurus ke arah pintu. Ratu dryad, Ethena sedang duduk di atas kursi itu. Dia kemudian berdiri tepat setelah Ikki dan yang lain memasuki kamarnya.

"selamat malam, tuan Zen, tuan Fylia, dan tuan Ikki. Apa ada yang kalian perlukan dariku?" tanya suara yang lembut itu.

Pintu tertutup dengan sendirinya. Mereka bertiga sekarang berada dalam satu ruangan bersama dengan ratu dryad, Ethena. Sosok cantik dengan rambut hijau memanjang menuruni pinggangnya yang ramping, hal itu memberikan kesan yang mendalam di ingatan mereka. Saat ini, sosok itu sedang dalam pakaian tidurnya yang berwarna putih dan berbahan tipis. Pakaian itu benar-benar tipis sampai-sampai kamu akan dengan mudah melihat lekukan di tubuh pemakainya.

Ikki dengan gelisah mencari-cari dimana sebaiknya dia melihat, dan berakhir dengan memalingkan matanya ke sudut ruangan. Bukan salah Ikki ataupun Zen jika mereka membuka matanya lebar-lebar pada pemandangan itu, dan bukan sebuah kesalahan juga menampilkan pemandangan seperti itu pada orang lain. Tapi selain Ikki tak ada orang lain yang terlalu terganggu akan hal itu.

"jangan pura-pura bodoh, dryad! Kami tahu kau menyembunyikan sesuatu dari kami!"

"menyembunyikan sesuatu, kah...? aku tidak tahu lebih tepatnya apa yang sedang kita bicarakan."

bahkan setelah dia bicara kasar seperti itu, masih tidak ada suara seseeorang mengeluh atau memprotes. Apa mungkin ruangan ini dibuat agar tidak bisa didengar dari luar? pikir Ikki.

"sebaiknya mari kita bicarakan ini dengan tenang." Lanjut ratu dryad.

"jangan mengalihkan pembicaraan! Aku sudah tenang!"

*buk

Ikki menepuk pundak Zen dan meletakkan tangannya pada pundak itu. mulutnya bergerak naik turun.

"kau tidak tenang sama sekali, Zen. Mari kita bicarakan ini dengan kepala dingin."

"hm!" Fylia mengangguk. "kita perlu membicarakan ini dengan dingin atau kita tidak bisa bekerja sama dalam hal ini!"

Zen akhirnya menurunkan emosinya, matanya yang mengantuk tetap saja mengantuk. Berkat itu pembicaraan—tidak, negosiasi, perundingan bisa dimulai. Ratu dryad kembali duduk di atas kursi di belakang meja yang menghadap tepat menuju pintu masuk, sedangkan Zen, Fylia dan Ikki dipersilahkan duduk di atas kasur karena tidak ada lagi kursi yang tersisa di ruangan itu.

"langsung saja ke intinya." Zen memulai pembicaraan. "kau... bukan—kalian, para seraphim memiliki kemampuan khusus untuk merubah diri kalian menjadi senjata, sebuah senjata yang menyimpan kekuatan tidak masuk akal.... jawab pertanyaanku, apa aku salah?"

"...."

Hening, ratu dryad tidak menjawab. Ikki juga sedikit marah sebenarnya. Bagaimana bisa mereka melakukan sesuatu seegois itu. Sebuah senjata luar biasa yang menyimpan kekuatan tidak masuk akal. Jika kamu melihat dari kekuatannya, Ikki, Zen dan Fylia sendiri sudah cukup untuk setidaknya menangani naga peringkat A, tapi tidak dengan yang lebih tinggi. Ada juga sebuah kemungkinan untuk mengalahkan naga peringkat S, tapi dengan dengan peringkat SS ataupun SSS, kemungkinan mereka selamat tidak lebih dari nol. Dan seraphim telah melakukan tindakan egois dengan memaksa enfinity menghadapi bahaya itu tanpa menyediakan bantuan sama sekali saat mereka sebenarnya mampu melakukannya.

--- 『 seraphim diberkahi dengan kekuatan khusus untuk merubah dirinya menjadi suatu senjata bagi enfinity, sebuah senjata luar biasa yang bahkan bisa membunuh dewa; itulah alasan kenapa mereka begitu lemah. 』

Ada banyak hal yang ingin Ikki tanyakan pada Aria. tapi setelah meningalkan kata-kata itu, Aria menghilang lagi seperti biasanya. Dia tidak akan menjawab tidak peduli apapun yang Ikki katakan. Dan ketika Zen ataupun Fylia bertanya tentang hal itu Ikki hanya bisa menjawab: "seseorang pernah memberitahuku, aku baru mengingatnya sekarang"

Hasilnya, informasi itu menjadi sesuatu yang penuh dengan ambigunitas, mereka sampai mengunjungi kamar ratu hanya untuk pergi bertanya.

Menanggapi semua keheningan karena diamnya ratu dryad, Ikki memulai bicara kembali setelah menahan rasa kesal dan amarahnya. Tapi semua perasaan itu tetap dipaksa keluar seakan hal itu muncul dengan sendirinya.

".... aku mungkin tidak pantas mengatakan ini, tapi yang kalian lakukan benar-benar sudah keterlaluan. Naga adalah keberadaan yang menakutkan, dan kalian tetap mengutamakan harga diri busuk kalian bahkan setelah mengetahui fakta itu. aku mungkin tidak pantas mengatakan ini, kupikir seraphim hampir tidak ada bedanya dengan enfinity, tak kusangka kalau kalian ternyata adalah keberadaan yang sebodoh ini. kalian pikir, untuk apa kami menyetujui permintaanmu waktu itu? Tidak hanya karena aku ingin keluar dari hutan Elfteria, tapi dalam lubuk hatiku, aku juga sebenarnya sangat ingin menolong kalian. Itu karena kukira kalian adalah keberadaan lemah yang tidak bisa melakukan apapun, tapi faktanya tidak begitu. Seraphim memiliki kekuatan untuk berubah menjadi senjata yang bisa kami pakai untuk bertarung melawan naga itu, kalian punya kekuatan yang cukup untuk sampai ke medan pertempuran, tapi kalian membuangnya. Kalian kira siapa yang bisa menolong kalian jika kami mati? Memang benar pada awalnya kami secara kebetulan sedang berada di hutan itu, tapi bagaimana jika tidak? Bagaimana jika tidak ada seorangpun di tempat itu? apa kalian hanya akan menerima takdir kalian untuk mati tak berdaya? Atau mungkin... kalian sebenarnya bisa meminta pertolongan pada orang lain selain siapapun yang ada di hutan itu? apa kalian sebenarnya sedang menipu kami? hei, jawab aku, aku benar kan? Apa kalian sebenarnya sedang membodohi kami? kalian hanya ingin kami terbunuh secara sia-sia melawan aether itu—tidak, tidak sia-sia, mungkin untuk informasi atau semacamnya. Kalian hanya ingin kami mencari informasi tentang naga itu untuk kemudian kalian berikan pada enfinity selanjutnya yang akan kalian tipu. Atau mungkin, sebenarnya aether naga itu tidak pernah ada? Kalian hanya mengarang cerita ini untuk membawa kami ke dunia ini, mengumpulkan informasi tentang enfinity kemudian membunuh kami saat tidur--"

"Ikki!" panggil Zen. "tenangkan dirimu. Ini tidak seperti dirimu yang biasanya."

"Ikki... itu sudah keterlaluan..." tambah Fylia dengan suara pelan dan mata yang ingin menangis.

Tersentak, Ikki baru saja sadar akan semua yang dia katakan. Dia menyadari tepat saat itu kalau dia sebenarnya sudah berlebihan.

"... maaf... aku tidak bermaksud untuk..."

Bahkan setelah semua yang dia dengarkan tentang bangsanya ratu dryad tetap tersenyum dengan lembut.

"tidak, tidak apa" dia menggeleng. "jadi itu yang kamu pikirkan selama ini. Aku berterimakasih karena sudah mau memberitahuku."

Sekali lagi, ratu dryad menundukan kepalanya dengan tulus. "aku minta maaf atas semua kesalahan yang bangsaku berikan pada kalian. Aku juga minta maaf karena telah menyembunyikan kebenaran tentang kekuatan kami pada kalian. Aku rela untuk memberikan nyawaku sekalipun jika itu untuk negeriku.... tapi sebelum itu... maukah kalian, setidaknya mendengarkan ceritaku?"

~**~

Cerita tentang 2500 tahun di masa lalu, tentang bagaimana enfinity dan seraphim memutuskan hubungan mereka.

2500 tahun yang lalu, banyak seraphim hidup di Verdernia. Hidup berdampingan dengan enfinity, dan menjalin kontrak satu sama lain.

'kontrak' adalah bagaimana enfinity menggunakan seraphim sebagai senjata. Dalam kontrak itu satu seraphim hanya melayani satu enfinity, dan satu enfinity juga hanya membawa satu seraphim. Tidak seperti konstitusi seraphim yang hanya memperbolehkannya melayani satu enfinity, di sisi lain, enfinity menggunakan satu seraphim karena ketidakcukupan kapasitas jiwa mereka. Jika seseorang menggunakan lebih dari itu, tidak peduli apakah dia seorang pahlawan ataupun orang suci, jiwanya akan hancur, kesadarannya menghilang hingga berakhir dengan kematian.

Tapi 2500 tahun yang lalu, dewa yang selama ini orang-orang percayai berbalik menghianati mereka. Ia mengarahkan semua monster di bawah perintahnya untuk membunuh dan menguasai. Ia menggerakkan ribuan bahkan jutaan monster untuk membantai mereka yang masih anak-anak dan tidak bersalah. Ia adalah keberadaan yang orang-orang sebut sebagai 'dewa penghianat', sang 'diktaktor kehidupan'-- Dan masih banyak lagi sebutan untuknya.

Di masa seperti itulah perpecahan terjadi. enfinity yang merasa dirinya lebih kuat memaksa seraphim menjalin kontrak tanpa persetujuan mereka. Para enfinity itu memanfaatkan kelemahan seraphim dan mengabaikan semua kehormatan, keinginan dan harga diri para seraphim itu untuk dengan paksa menyeret mereka ke medan perang. karena hal itu, banyak—tidak, hampir semua seraphim kembali ke tanah kelahiran mereka, Tenebris. Dan menjadi awal dari dimulainya kebencian mereka terhadap enfinity.

Cerita seperti itulah yang baru saja Ikki, Zen dan Fylia dengarkan.

"cerita seperti itu sudah lama menghilang di Verdernia, bahkan buku yang sempat kubaca juga hampir tidak bisa dibaca kembali. Tapi bagaimana bisa kalian masih mengetahuinya? Siapa yang membawa cerita seperti itu?"

"tidak ada." Ratu dryad menggeleng. "kami, seraphim tidak pernah menua. Kami juga tidak bisa terserang penyakit seperti enfinity. Bisa dibilang kami berumur panjang bahkan melebihi seorang enfinity dengan konstitusi ageless."

'ageless'-- di Verdernia berarti kondisi dimana seorang enfinity berhenti bertambah tua. Semua ras besar di Verdernia terlahir dengan kondisi seperti itu kecuali manusia. Namun meskipun mereka tidak memiliki umur yang panjang sejak dilahirkan, manusia diberkati dengan sebuah title yang menambah pendapatan exp pemiliknya sebesar 50%. "Human"—atau disebut juga dengan title ras.

kebanyakan title ras memiliki efek ageless yang membuat pemiliknya berumur panjang.

Selain itu, title "human" memiliki keunikan, dimana jika pemiliknya telah mencapai level 200 pada statusnya, maka efek penambahan exp akan hilang dari title tersebut. Sebagai gantinya mereka mencapai kondisi ageless. Ageless sendiri juga berbeda-beda setiap ras-nya. Untuk ras elf adalah 15-25 tahun; untuk manusia adalah 20-30 tahun.

Dan di atas semua itu, penduduk Tenebris terlahir dengan sebuah title yang lebih kuat. "Seraphim"—tidak hanya memberikan status 'ageless' tapi juga menghilangkan semua kemungkinan penyakit dalam tubuh pemiliknya.

Setelah mengetahui hal itu, Zen membuka mata mengantuknya dengan lebar seakan tidak mempercayai apa yang ada dalam pikirannya.

"ja.. jadi maksudmu... ..... kalian sudah hidup sejak 2500 tahun lalu.... dan melihat era itu dengan mata kalian sendiri... begitu, kan?"

"Benar, itu tidak salah. Tapi tidak semua dari kami seperti itu. ada sekitar 20% yang baru lahir setelah bencana itu terjadi, Edea adalah salah satunya."

"20%?" Fylia memiringkan kepalanya.

Ikki mengangguk pada pertanyaan Fylia. Dia membuat beberapa hipotesis dalam pikirannya dan menyampaikan salah satu dari hipotesis itu pada ratu dryad. "bagaimanapun caramu memikirkannya, 20% kelahiran sejak 2500 tahun yang lalu itu terlalu sedikit. Bahkan jika mengasumsikan ada sekitar 1 milyar seraphim di dunia ini, dikali dengan 20%.... 200 juta kelahiran dalam 2500 tahun itu masih terlalu kecil, apalagi saat hampir tidak seorangpun meninggal di dunia ini. bisa dibilang ini terlalu aneh, bahkan mustahil...."

Melihat Ikki yang mulai terdiam, Fylia membuka mulutnya.

"jadi bagaimana cara seorang seraphim terlahir? Fylia paham kalau pohon sebenarnya tumbuh dari bibit dan berbagai cara lainnya, apa seraphim juga sesuatu seperti itu?"

"..."

Hening, semua orang menyadari satu hal yang sama.

Dari awal memang tidak ada pasangan raja dan ratu di antara para seraphim itu. Pikir Zen

Tidak ada yang namanya kehamilan bagi seraphim, mereka tidak terlahir dari seraphim lain. Pikir Ikki.

"...."

Keheningan lain. Setelah empat, lima detik, suara sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang tidak terduga terjadi.

"hehem~"

Ethena menutupi mulut dengan tangannya dan tertawa dengan suara pelan. Itu seperti sesuatu yang akan seseorang yang sudah lama mengenal Ethena sebagai ratu dryad akan katakan "apakah aku mendengar suara indah seorang dewi sedang tertawa beberapa saat lalu?" sesuatu semacam itu.

Semua orang yang tidak menduga hal itu tidak bisa mengatakan apapun. Mereka hanya diam dan menajamkan telinga mereka dalam satu detik yang langka itu.

『 Ethena masih saja tidak berubah sejak 500 tahun lalu. 』

Jadi kau benar-benar mengenalnya?! Ikki yang ingin meneriakan hal itu menarik kembali keinginannya sebelum orang-orang mengiranya sedang berhalusinasi.

".... Selain orang jahat yang memanggil naga itu, aku belum pernah melihat enfinity lagi sejak 500 tahun yang lalu. Aku bersyukur kalian adalah pertama yang benar-benar kutemui sejak saat itu. terutama kamu, Fylia. Kata-kata itu...." Ethena menundukan pandangannya pada lantai, seolah ada sesuatu di bawah sana. Tapi yang dia temukan hanyalah kaki putih dan karpet merah yang berada di bawahnya. "kata-kata itu... sama seperti yang seorang pahlawan di masa lalu pernah katakan padaku."

『 aku tidak terlalu mengingatnya, tapi aku yakin tidak pernah mengatakan sesuatu yang terdengar bodoh seperti itu. 』

Tentu saja, Fylia dan Aria memiliki sifat yang jauh berbeda satu sama lain, dan cara bicara yang jauh berbeda satu sama lain. Tapi pahlawan yang dimaksud memang pernah membuat hipotesis seperti itu dan mengatakannya dengan cara yang berbeda, dengan caranya sendiri mengatakannya.

"kalian benar. Seraphim lahir dari pohon dunia, Aragorn. Pohon itu membuat ratusan juta cabang yang terbubung dengan 'item' di setiap rumah para seraphim. Dua seraphim dengan jenis kelamin yang berbeda akan menciptakan suatu elemen jika mereka terus-menerus hidup bersama dalam satu rumah, elemen itulah yang kemudian berkumpul di dalam Aragorn dan menciptakan bayi dalam item itu. tapi..."

Mata itu menyimpan kesedihan dan rasa tanggung jawab yang besar di dalamnya. setelah membuat wajah sedih seperti itu, Ethena melanjutkan.

"masa kelahiran itu berbeda untuk setiap pasangannya, kebanyakan adalah 300 sampai 500 tahun. Mungkin, memang secara kebetulan sedang tidak terjadi satupun kelahiran di seluruh Tenebris saat ini; dalam 20 tahun terakhir, aku tidak mendengar adanya satupun seraphim lahir."

Jangan-jangan... Ikki, Zen dan Fylia mendapati kekhawatiran yang sama.

Dalam 20 tahun terakhir—kata itu mengacu pada dimulainya insiden itu. Kedatangan enfinity ke dunia ini untuk menjalin kontrak dengan raja dan ratu seraphim, kejadian seperti itu. itu sama saja dengan kemungkinan bahwa jika naga itu tetap dibiarkan, Aragorn mungkin berhenti melahirkan para seraphim. Ikki dan yang lain baru saja menyadari betapa berbahayanya situasi di dunia ini.

"Naga adalah keberadaan kuat yang bahkan bisa menghancurkan dunia ini. Tidak peduli sebanyak apapun jumlah kami, semuanya akan percuma jika kami tidak bisa melawan balik."

"kalau begitu--"

Ikki yang coba mengatakan sesuatu dihentikan oleh kata-kata Ethena berikutnya.

"meski begitu, kami tetap tidak bisa membantu dalam pertempuran."

"kenapa~?" Fylia bertanya dengan menunjukkan ekspresi anak kecil yang meminta sesuatu dengan sedih. Pada pertanyaan itu Zen membalas dengan mata mengantuk seperti biasa.

"seperti yang kukatakan sebelumnya, ada harga diri yang harus dijaga, kehormatan yang harus dilindungi, dan peraturan tak tertulis yang perlu ditaati. Menjalin kerjasama secara penuh dengan enfinity berarti membuang semua itu sia-sia. Memang benar akan ada seorang seraphim yang terikat kontrak dengan masing-masing dari kami, normalnya itu adalah keputusan yang harus dipikirkan berkali-kali agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Tapi.... situasinya sudah jauh berbeda sekarang. Nasib seraphim berada di tangan kami. Meski begitu, jika kalian tetap tidak ingin menjalin kontrak, katakan pada kami alasan untuk itu. Tergantung pada jawabanmu kami mungkin akan mengabaikan situasi kalian dan mulai menggunakan cara paksa."

"Zen! Kalau begitu masa lalu hanya akan terulang!" Ikki seketika berdiri saat makna sensitif itu memasuki telinganya.

"tepat sekali, ini tidak ada bedanya dengan masa lalu. Tapi seperti enfinity di era itu 'tidak ada pilihan lain' akan menyelesaikan semuanya. Aku juga perlu keluar dari hutan Elfteria; ada sesuatu yang ingin dan harus kulakukan di dunia itu."

Aku juga... sama sepertimu. Ikki menggertakkan giginya dengan kuat. Aku punya janji yang harus kutepati pada adik perempuanku.... sebuah janji yang kubuat dengan Lyria waktu itu.... aku juga perlu menyelesaikannya, aku harus memenuhinya dengan seluruh kehidupanku. Tapi....

Ikki memilki kebaikhatian yang begitu murni yang membuatnya tidak bisa memalingkan matanya dengan mudah. Bahkan jika dia sendiri sadar bahwa di dalam hatinya dia adalah seorang manusia yang menjijikan, lemah dan tidak bisa melakukan apapun tanpa orang lain. Meski begitu dia mengulurkan bantuan dengan teguh atas dasar kebaikan hatinya tanpa memalingkan matanya pada kondisi seseorang di sekitarnya. Tapi memiliki kebaikhatian yang kuat jugalah berarti bahwa dia harus memparuhkan nyawanya untuk orang lain, bersedih untuk orang lain, dan merasakan rasa sakit dari orang lain.

Bahkan jika dia sadar bahwa apa yang dia lakukan adalah suatu tidakan yang berujung dengan kerugian dirinya sendiri, meski begitu apa yang ada di dalam hati dan pikirannya tetap tidak akan dengan mudahnya berubah.

"bagaimanapun juga itu adalah hal wajar untuk eksistensi tidak terlibat seperti kalian akan berpikir seperti itu. tapi selain semua yang telah disebutkan Zen, kami masih punya alasan lain untuk tidak pergi membantu. Seperti yang kalian ketahui, kemampuan seperti itu adalah apa yang kami tunjukkan 2500 tahun di masa lalu. akan tetapi sekarang itu sudah secara tidak sadar menjadi apa yang 'pernah' kami miliki. Tentunya kalian tidak berharap kemampuan yang tidak pernah digunakan dan tidak ada gunanya dipelajari kembali itu akan dapat kami gunakan dalam kondisi sekarang? Bahkan di antara semua seraphim yang kuketahui hanya para raja dan ratu yang masih menyimpan kemampuan itu."

"dan karena itulah kalian tidak bisa menjalin kontrak dengan enfinity seperti kami. Jika seorang pemimpin seraphim sampai merendahkan dirinya pada seorang enfinity, hal itu akan sama saja dengan menempatkan seluruh seraphim di bawah posisi seorang enfinity belaka—menempatkan mereka pada keberadaan paling rendah yang berada di bawah posisi pemimpin mereka sendiri."

Tentu saja Zen mengatakan itu bukan tanpa alasan yang jelas, melainkan dia sudah benar-benar memahami situasinya. Dia melanjutkan dan mengakhiri semua percakapan dengan:

"tidak ada gunanya bicara lebih lanjut pada orang ini. Fylia, Ikki, sudah waktunya kita kembali."

Berdiri, Zen berjalan meninggalkan mereka tanpa sekalipun melihat ke belakang. Dengan agak terburu-buru Ikki dan Fylia mengikutinya dari belakang.

"tunggu, Zen, kita tidak bisa kembali dengan hasil yang belum jelas seperti ini."

"a-anu, kami akan mengintai di sekitar pohon Aragorn besok pagi, Fylia pikir akan bagus jika kami mendapat seorang pemandu yang tahu tentang tempat itu."

"hn, aku bisa mengurusnya. Persiapkan diri kalian baik-baik dan jangan berbuat sesuatu yang ceroboh."

Meninggalkan semuanya terjadi seperti itu, pertemuan dengan ratu dryad malam ini berakhir.