Chereads / Terjepit Umur / Chapter 19 - Penguntit

Chapter 19 - Penguntit

" Bukan kah tidak sopan untuk melirik istri orang lain?" Luhan langsung menghadap Manager Li ketika dia mendengar pujian dari mulut manager Li yang diam-diam ternyata memperhatikan Tian-tian.., apakah dia salah mengajak orang? Manager li juga terpana dengan penampilan Tian-tian?

" Kenapa? Jangan bilang kau menyukai nya…"

" Tentu saja tidak.., aku hanya kaget perkataan itu bisa keluar dari mulut mu"

" Kau terlihat lebih cantik dari di foto" Wang che memuji penampilan Tian-tian, dan Tian-tian hanyat tersenyum simpul.., ia tidak tahu harus berkata apa.., dia kikuk… karena tidak pernah di puji sebelum nya.., namun ia menyadari jika diri nya mulai salah tingkah.., ia mengambil minuman di sana dan meminum nya dengan sekali teguk

" Bagaimana kalau kita pesan makanan nya" Tawar Tian-tian sambil membuka buku menu, ia menatap harga di buku menu.., dengan menutupi wajah nya dengan buku menu.., Tian-tian membuka mulut nya sedikit.. melihat harga makanan termurah itu bisa membuat makan satu hari.. dari pagi sampai malam.. dan harga termurah dari menu tersebut adalah salad dingin. Aku bisa membuat segunung salad dengan harga segitu…. Ah… kenapa aku menyetujui untuk datang ke sini..,ini hanya menghabiskan uang saja

" kau sudah memilih nya?" Tanya Wang che

" Oh.. sudah.., aku akan memilih salad"

" Kau yakin? Kau tidak memilih yang lain?"

" Aku sedang diet…" Senyum Tian-tian.., yang di dalam hati nya sangat menangis.. diet kantong .. lanjut nya dalam hati

" Oh.. aku akan memanggilkan pelayan…, aku akan memesan steak"

Steak? Berapa harga daging itu.., Tian-tian langsung membuka kembali buku menu dan mendapati jika harga daging itu lebih mahal empat kali lipat dari nya.., wah.. benar-benar kaya….

" Jadi Wang che…, apa kau sedang bekerja?"

" Hm.. ya.. aku sedang bekerja sebagai kepala marketing…"

Diet? Dia hanya memesan salad? Sudah ku duga… dia memesan hidangan termurah di menu.., senyum Luhan" Manager Li…, cepat kau cari tahu tentang dia���, kau sudah mendengar nama nya kan" Luhan menepuk-nepuk tangan manager Li

" Ya.. kau pikir aku anggota FBI? Dengan mengetahui nama nya saja aku bisa mengorek semua data nya?"

" Kau sudah melihat wajah nya kan.., kau pasti bisa manager Li… aku yakin kau pasti bisa" Luhan benar-benar menyakinkan manager Li

" Aish…, kau memang teman yang paling menyusahkan"

Wang che menyentuh tangan Tian-tian, dan menariknya pelan. Refleks Tian-tian , Luhan dan manager Li ikutan kaget dengan apa yang mereka saksikan, dan secara refleks Tian-tian langsung menarik tangan nya dengan cepat.

" Ah.. maaf… aku kaget tadi.." Tian-tian langsung mengucapkan maaf ketika menyadari raut wajah Wang che berubah

"Tidak…, aku yang tiba-tiba menarik tangan mu.., aku tertarik dengan tangan mu yang putih dan munggil… sangat indah.."

" Apa yang di lakukan lelaki itu..? bagaimana bisa ia langsung memegang tangan wanita di kencan pertama nya.." tanpa di sadari oleh Luhan tangan nya telah meremas buku menu

" Ya.., ini nama nya pacaran anak muda..,kita terlalu tua untuk mengikuti zaman sekarang… dia hanya memegang tangan nya.. bukan memegang yang lain.. jadi tenang lah.." namun dia sendiri cukup kaget dengan kejadian tadi

" Aku hanya lebih tua dari nya 2 tahun…" Lelaki itu pandai menggoda.., tangan yang putih dan indah.. , bohong sekali.. tunggu sampai dia melihat telapak tangan nya.. yang penuh luka

" Boleh aku meminjam tangan mu?" Wang che semakin berani

" Ta.. tangan ku?" aku tidak tahu…, kalau seperti ini rasa nya kencan pertama.., apa ini tidak terlalu cepat? Atau aku yang terlalu tertinggal jaman?

Lelaki itu menarik tangan Tian-tian lembut, dan menatap telapak tangan Tian-tian…, ia menyelipkan jari-jari nya di celah jemari Tian-tian.., menyatukan tangan nya di sana.., dan mengenggam erat telapak tangan Tian-tian, yang membuat Tian-tian semakin kikuk dan membeku.., mata nya tidak lepas dari jemari mereka, perlahan ia menelan ludah nya…, wajah nya memerah karena malu.., ia juga mulai merasa jantung nya berdetak cepat.., lelaki tampan di depan nya mengenggam erat tangan nya.., tiba-tiba saja perkataan Luhan tergiang di pikiran ya.. 'bagaimana bisa wanita mempunya tangan seperti ini?'

" Tangan ku sangat kasar…, apa tidak masalah untuk mu?" Tanya Tiant-tian

" Siapa yang mengatakan hal tersebut.., tangan mu sangat indah.. dan hangat, aku suka"

" Gombal.., lelaki itu mengucapkan perkataan bohong…, jelas-jelas tangan nya penuh dengan guratan"

" Luhan ah…., kau ke sini bukan sebagai komentator kan? Kenapa kau banyak sekali berkomentar"

" Bagaiamanapun aku hanya ingin dia mendapatkan laki-laki yang tepat…, bukan hanya untuk kesenangan belaka.. dan lagi lihat dia.. hanya bisa terus tersipu saat lelaki itu terus memuji nya…, dia terlalu bodoh dengan hal ini , dan hampir semua lelaki itu berengsek"

Manager Li memperhatikan Luhan sambil memangkukan kepala nya , apa dia menyadari nya? Dia lebih terlihat cemburu di bandingkan khawatir.., ah..lebih baik aku diam saja dulu.. " Lelaki berengsek itu …. Termasuk diri mu.., memanfaatkan gadis polos untuk dinikahi demi mendapatkan wanita lain… bukan kah itu lebih berengsek" Manager Li berbicar dengan lembut sambil tesenyum

JLEB... JLEB

Tepat sasasran… langsung menusuk ke ulu hati.., hingga Luhan langsung menatap manager Li sambil mengelus dada nya.., jadi ini yang di sebut.. sakit tapi tak berdarah " Benar… aku salah satu nya… berengsek. Setidak nya jangan sampai dia menemukan lelaki berengsek lain nya,"

"Apa kau akan pergi ke tempat lain? Aku antar saja…" Wang che menawarkan diri kepada Tian-tian

" Tidak..,aku ada urusan sebentar.. lebih baik aku pergi sendiri saja"

" Ah.. baik lah kalau begitu.., aku akan menghubungi mu lagi.., bon nya biar aku saja yang bayar.."

" Ah.. tidak usah.., aku bisa membayar sendiri…"

" Tidak apa-apa…, biarkan aku yang membayar nya"

" Terimakasih.." tahu dia akan membayar.. aku seharus nya memesan harga yang mahal.. , sial…., aku hanya berakhir dengan lalapan saja. Ingin sekali dia mengigit jari nya karena merasa menyesal.

**************************************************************************

Tian-tian pulang dengan berjalan kaki, ia melangkahkan kaki nya ringan tanpa menggunakan heels yang menyakitkan itu, ia mengganti nya dengan sepatu kats yang ia bawa sebelum nya, semua orang menatap nya.., entah karena ia terlihat cantik…, atau terlihat aneh dengan sepatu nya.., tapi tidak bisa di pungkiri.. muka Tian-tian memang terlihat imut.. jika di benar kan(?) ia yang selalu tampil dengan rambut di kuncir kuda…, dan tidak pernah menggunakan pakaian lain selain kemeja putih, dan kotak-kota saat bekerja.. membuat keimutan nya tertutupi sempurna.

Langkah kaki nya tiba-tiba berhenti.., ia menoleh kebelakang.. dan memundurkan kaki nya kembali kearah toko kaca yang ia tatap. Sebuah dress putih dengan model Sabrina terpampang di depan sana. Ia menatap nya dengan mata berbinar.., wah.. dress ini cantik sekali.., mata nya menatap setiap detail burkat putih tersebut… sangat lama.. hingga mata nya tertujuh pada sebuah list tertulis harga pakaian tersebut. sudah berapa lama aku tidak membeli pakaian? Aku sangat menyukai dress ini… cantik sekali.. tapi harga nya mahal sekali? Dan akan kemana ku kenakan? Kantor? Hahahaha…. , cantik tapi tidak berguna.. gumam Tian-tian dalam hati.. dan melanjutkan langkah kaki nya

"Kau tidak akan membelikan pakaian untuk istri mu Luhan? Dia seperti nya menyukai nya…" Tanya manager Li yang mengikuti Tian-tian dari belakang

"Percaya lah pada ku.. pakaian itu tidak akan berguna untuk nya…"

" Kau pelit sekali…, padahal kau telah menumpang hidup dengan nya selama delapan bulan ini"

" Tenang saja.. aku akan membayar nya… dengan harga yang sangat pantas.. hanya tinggal 4 bulan lagi.., maka dia tidak akan sesusah ini" mengatakan 4 bulan.. terasa sedikit ada gejolak yang aneh di dada ku…, kami akan berpisah setelah 4 bulan…..,tidak terasa kami sudah bersama selama 8 bulan.

Mereka berdua berjalan melewati toko pakaian yang baru saja di lihat oleh Tian-tian.., mata Luhan memandang toko tersebut.., langkah kaki nya melambat.. ikut memperhatikan baju yang di tatap Tian-tian dengan mata penuh binar, dan wajah penuh dengan senyuman menatap lama pakaian tersebut.. dan senyuman itu hilang ketika menyadari dia tidak akan membeli nya. Luhan menatap harga pakaian tersebut…. dan kembali berjalan mengikuti Tian-tian

" Aku pulang…." Tian-tian membuka pintu rumah nya.. dan menatap kesekeliling.. kosong. Kemana anak itu? Apa dia juga pergi? Ia tidak memasak sesuatu? Mungkin dia mengikuti perkataan ku dan pergi mencari makan.

" Aku kembali…" Dari belakang Luhan menyapa

" Owh.. kau baru pulang Luhan?"

" Mana tangan mu…" Luhan mengulurkan tangan nya sembari menadah ke Tian-tian untuk menyerahkan tangannya

" Ada apa?" Tian-tian dengan penuh tanda tanya menyerahkan tangan nya

Luhan membuka jari- jemari tangan Tian-tian , menatap nya dan mengelus nya beberapa kali.. dasar penipu.. dia bilang tangan nya tidak kasar.., tapi tangan nya memang hangat. Tian-tian tertawa geli ketika tangan Luhan berkali-kali mengusap tangan nya.

" Kau menyukai nya? Hingga tertawa seperti itu"

" Ini geli…." Jawab Tian-tian tidak tahu apa yang di lakukan oleh Luhan.., tapi ia menikmati sentuhan tersebut.. tanpa bertidak kikuk

" ini…." Luhan meletakkan sebuah kantong kecil di tangan Tian-tian " Jangan sembarangan memberikan tangan mu pada lelaki…, jangan sembarangan membiarkan lelaki memegang tangan mu…."

" Apa ini?" Tian-tian lebih tertarik dengan isi kantong tersebut di bandingkan dengan perkataan Luhan

" Bagaiaman kencan mu? apa kau menyukai nya…..? buka lah… aku yakin kau pasti sangat menyukai nya.." Luhan mulai mengintrogasi Tian-tian

" Suka…, dia tampan.., kaya, dan baik…., dan semua berjalan lancar?"

" Tahu dari mana jika ia baik…? Kau bahkan baru mengetahui nama nya"

" dia membayar semua tagihan makanan.., dia berbicara hal yang baik-baik…dan dia menawarkan untuk mengantar pulang" Tian-tian membuka kotak tersebut dan menemukan makanan di dalam nya

Bagaimana bisa ia mendefinisikan baik dengan hal-hal seperti itu.., sudah ku duga dia memang sangat mengkhawatirkan.." Tian-tian dengar kan aku…, tidak semua yang di ucap baik berarti baik…, kau harus hati-hati terhadap laki-laki"

" Wow… makanan…, kau mendapatkan dari tempat kerja mu? wah…. Ini terlihat sangat mahal.. steak? Ini mirip seperti yang tadi di tempat makan.." Wajah Tiant-tian berubah menjadi sangat bahagia…, senyum nya tak henti-henti menghiasi wajah nya. Dia sangat beruntung hari ini.. bisa merasakan daging mahal ini secara gratis.., tidak sia-sia Luhan bekerja di sana

" Oh…." Dia sama sekali tidak mendengarkan ku.. dan malah tertarik dengan makanan.., tapi wajah nya sangat bahagia.. keputusan ku sangat tepat.. membelikan nya makanan di bandingkan dengan pakaian tadi. Luhan menikmati wajah bahagia Tian-tian

" Ayo kita makan Luhan…., kau harus mencoba nya… harga nya sangat mahal…, wah… aku baru saja menyesali nya… karena tidak memesan harga mahal.. dan tradaaaa…. Dia di depan ku sekarang… "

" Ya… ayo kita makan…"

" Ini enak sekali…. Sangat enak.. terimakasih Luhan…" Tian-tian memejamkan mata nya sambil tersenyum , daging itu lumer dimulut nya.. dan bumbu nya sangat nikmat.. , dan Luhan menikmati wajah Tian-tian

Tring…

Suara ponsel Tian-tian berbunyi.., sebuah chat masuk di ponsel nya.., itu Wang che.. ia menanyakan kabar Tian-tian… apakah ia sudah berada di rumah? Dia benar-benar mengechat ku seperti yang ia katakan tadi? Aku harus segera membalas nya.., Tian-tian dengan cepat mengetik di ponselnya, dan setiap kali Tian-tian meletakkan ponsel nya untuk menikmati hidangan di depan nya.., ponsel nya berbunyi dan menyala, Wang che terus membalas chat nya..tanpa berkesudahan.

Luhan yang tadi nya menikmati kebahagian Tian-tian..mulai terusik.. ketika wanita itu terus-terusan menyentuh dan menatap layar ponsel nya.. dan menghiraukan makanan di depan nya.., seorang Tian-tian yang tidak pernah melewatkan makanan di depan nya.. berubah menjadi penikmat ponsel, Luhan selalu senang dan ingin menatap senyum dan tawa Tian-tian ketika melihat dan menyatap makanan yang di anggap mahal oleh Tian-tian…, dan sekarang ia tidak mendapatkan pemadangan itu di karenakan lelaki bernama Wang che…

Luhan menarik kesal ponsel Tian-tian " Apa dengan menatap ponsel kau akan kenyang? Cepat habiskan daging mahal tersebut…, jika dingin tidak akan enak lagi.., berhenti memainkan ponsel mu saat makan"