Chereads / Terjepit Umur / Chapter 18 - Kencan

Chapter 18 - Kencan

Aku seharus nya mengikuti saran teman ku.., seperti nya ini terjadi karena aku terlalu lama sendiri…, dan ini terjadi karena aku tidak berpengalaman sama sekali.., aku terlena karena ini pertama kali nya hidup bersama lelaki.., selama ini aku mengerjakan semua sendiri.., selama ini aku terus menghindari kehidupan yang berkaitan dengan pria…, ini terjadi karena untuk pertama kali nya aku berada sangat dekat dengan lelaki…, menatap wajah lelaki.., bersentuhan.., dan.. berciuman…., ini hanya gejolak sensasi pertama…, aku harus menyadarkan diri ku sendiri…, Tian-tian.. kita akan melakukan blind date..

Akhir nya mereka berdua sama sekali tidak dapat tidur semalaman, mata mereka lembab dan bengkak.., mereka sama sekali tidak bersemangat untuk tidur lagi ataupun bangun.., malam tadi merupakan derita bagi mereka berdua.., semalaman pikiran dan hati mereka berkelana untuk menenangkan euphoria yang terjadi pada diri mereka.

********************************************************************************************

Tian-tian berdiri di depan kaca sangat lama dari biasa nya.. dan ini hari sabtu.. , weekend.. dan biasa nya dia hanya mencari pekerjaan sambilan untuk menambah pemasukan nya.., tapi hari ini dia memilih berdiri di depan cermin sambil sesekali mengonta-ganti pakaian nya. Ia menghela nafas sangat panjang sambil menatap diri nya.., seperti nya tidak ada pakaian yang pantas untuk ini…, kapan terakhir aku membeli pakaian? Aku bahkan tidak mengingat nya.., ku rasa pakaian ini masih layak..

Ia menatap ke kosmetik yang ia miliki…, dan mulai memeriksa kedalam dompet kosmetik nya…, dan mulai mengaduk-aduk isi nya…, dan di dalam hanya ada sebuah lipstick .., dan dompet itu ternyata telah berubah fungsi menjadi tempat alat jahit boneka nya.., bahkan untuk tampil cantik saja perlu biaya.. ia mengeleng kepala nya cepat.., seharus nya kencan pertama memiliki kesan yang mendalam…, sudah lah.. jadi diri mu saja sendiri Tian-tian….

Tian-tian mengikat rambut nya di tengah kecil.. dan membiarkan sisa nya terurai di bahu nya.., ia mengoleskan lipstick bewarna pitch itu di bibir nya.., membuat bibir nya berkilauan dan cerah.., ia mulai melangkahkan kaki keluar kamar nya..

" Aku tidak masak hari ini…, sebaik nya kau mencari makan di luar.. atau mungkin memasak sendiri.." dari arah pintu kamar Tian-tian keluar sambil berbicara.. membuat Luhan menoleh kearah nya.

Luhan menatap Tian-tian dan diam sejenak.., ada yang berbeda dengan diri nya hari ini.., mata Luhan menatap lutut Tian-tian yang terekspos., perlahan-lahan naik ke baju yang ia gunakan hari ini.. sangat cantik.., selama ini dia bahkan tidak pernah menggunakan dress sama sekali.., perlahan mata nya kembali naik menatap rambut Tian-tian yang tergerai lembut di pundak nya…, kembali lagi mata nya bergerak ke atas.. mendapati bibir Tian-tian lebih bewarna.. dan sedikit menggoda bagi Luhan yang biasa hanya mendapati bibir Tian-tian bewarna pink pucat.., ingin rasa nya ia merasakan kembali… kejadian sebelum nya.. Luhan langsung segera menyadarkan diri nya sebelum pikiran itu lari lebih jauh.., ia menatap wajah Tian-tian yang terlihat lebih cerah.., dan ikatan rambut nya membuat nya terlihat lebih feminim… ia biasa hanya mengikat asal semua rambut nya untuk pergi bekerja

" Kau mau kemana dengan pakaian seperti itu? Biasa kau akan seharian di kamar untuk mengerjakan kerjaan sambilan mu"

" Kencan…" Jawab Tian-tian santai

" Ken… can?" tanya Luhan yang terlihat kaget " dengan siapa?. Apa dia pria baik-baik?"

" Hm… aku belum mengenal nya.. kami akan bertemu nanti"

" Kau tidak tahu lelaki mana yang akan kau kencani? Dan kau menggunakan pakaian sependek itu untuk berpergian dengan orang yang tidak di kenal?"

" Pendek?" Tian-tian kembali menatap dress milik nya yang memang berada di atas lutut sedikit , tapi ia merasa dress nya tidak terlalu pendek seperti yang di katakan Luhan " para wanita lain bahkan menggunakan yang lebih minim dari ini"

" Kencan pertama kau ingin ia menatap paha mu?" Luhan mulai merasa sedikit kesal dengan jawaban Tian-tian, ia hanya takut jika diri nya bertemu dengan lelaki brengsek yang hanya memanfaatkan nya.. atau pria mesum yang hanya tertarik pada tubuh nya saja…, dia sama sekali tidak punya pengamalan kencan sama sekali.. dan dia terlalu polos untuk wanita di jaman sekarang.

"Seperti nya kau terlalu berlebihan Luhan.., aku pergi dulu… aku akan terlambat jika tidak bergerak daris sekarang…" Tian-tian mengambil gardingan nya dan pergi meninggalkan Luhan.

Luhan duduk dengan tidak tenang.. ia menatap jam tangan milik nya.., Tian-tian baru saja pergi lima menit yang lalu.., namun ia merasa Tian-tian pergi sudah cukup lama.. diri nya gelisah dan gusar.. kaki nya terus saja bergerak tiada henti.. , tidak bisa.. tidak bisa.. aku sangat khawatir dengan diri nya..,bagaimana kalau ada apa-apa dengan nya? Luhan bangkit dari tempat duduk nya, mengambil jaket milik nya dan memutuskan untuk mengikuti Tian-tian.., lima menit.. dengan wadges yang ia gunakan.. seharus nya dia belum pergi begitu jauh.., Luhan menutupi wajah nya dengan topi dan topi hodie milik nya

" Ya.. , manager Li cepat lah ke sini.."

" tapi ini weekend Luhan…, aku ingin tidur lebih lama.."

" Aku beri waktu kau setengah jam dari sekarang.."

" aku menyesal punya teman seperti mu… " manager Li langsung menutup telpon nya.

**************************************************************************

Tian-tian duduk di sebuah restoran kecil, menunggu lelaki itu datang di tempat yang sudah di janjikan. Ia duduk menunggu dengan sabar.. sementara Luhan dan manager Li duduk di belakang nya .., beberapa meja di belakang diri nya, sambil menutupi wajah mereka dengan buku menu.

Lelaki yang tubuh nya tidak terlalu besar.., menggunakan baju kaos kasual, dan celana gunung datang mendekati Tian-tian.., dan Tian-tian menatap lelaki tersebut.., menatap cara berpakaian nya yang santai.., dan menatap wajah lelaki itu saat ia melepas kan topi…, Cuma satu kata untuk mengungkapkan dan melukiskan lelaki tersebut.., tampan….!!!! Aku tidak menyesali untuk datang ke sini.

" Kau tahu Luhan… ini nama nya penguntit…, bagaimana bisa kau menyuruhku untuk menguntit bersama mu"

" Ya manager Li… ini nama nya bukan menguntit.., aku hanya khawatir jika dia pergi dengan lelaki yang tidak jelas asal-usul nya.., kau tahu dia terlalu polos…"

" Kau yakin hanya itu…? Tidak lebih"

" Apa maksud mu?"

" Seperti perasaan cemburu?" Manager Li menatap Luhan dengan penasaran

Pletak… Luhan langsung memukul kepala manager Li dengan menu yang ia pegang " Seperti nya kau masih belum bangun manager Li"

Lelaki itu membuka topi nya dan tersenyum manis pada Tian-tian.., Tian-tian hanya tersenyum lebar melihat wajah nya yang sempurna.., wah… aku seperti sedang melihat layar televisi dalam drama korea. Seberapa beruntung nya diri ku…, sekalipun ini tidak berjalan semana mesti nya.. aku tidak menyesal.

" Tian Xian er?" tanya lelaki tersebut

" yup hadir…" Tian-tian mengangkat tangan nya tinggi.. seolah sedang di absen , ia reflex begitu saja… ketika nama lengkap nya di panggil.., ah…, tian-tian langsung menurunkan tangan nya dengan penuh penyesalan.., ia mengerutkan alis nya sambil menutupi wajah nya dengan satu tangan nya..,nama lengkap ku hanya akan di sebut di kantor .. dan itu membuat ku secara tidak sadar mengangkat tangan saat nama lengkap ku di sebut.

Lelaki itu langsung tertawa kecil dan duduk di meja tersebut " Kau sangat lucu .., jadi aku harus memanggil mu apa? Tiant-tian atau Xian-xian?"

" Kau boleh memanggil ku apa saja…dan aku memanggil mu?" jawab Tian-tian yang tersipu malu karena kejadian tadi.

" Panggil saja aku Wang che"

Sementara di belakang.., Luhan dan manager Li berusaha mendengar percakapan mereka berdua.., mereka sangat berkonsentrasi untuk mendengar semua percakapan mereka.

" Bukan kah dia bereaksi terlalu berlebihan? Dia bereaksi seperti itu karena dia tampan? " Tuntut Luhan… merasa Tian-tian berlebihan dan mengelikan, terlebih lagi ia berusaha untuk semanis mungkin

" Bukankah dia manis? Dia hanya bergerak refleks saja.., aku merasa Tian-tian sangat manis.., terutama dia menggunakan dress hari ini"

" Bukan kah tidak sopan untuk melirik istri orang lain?" Luhan langsung menghadap Manager Li ketika dia mendengar pujian dari mulut manager Li yang diam-diam ternyata memperhatikan Tian-tian.., apakah dia salah mengajak orang? Manager li juga terpana dengan penampilan Tian-tian?