Julian dibawa oleh polisi, Julian tidak melawan sama sekali ketika polisi memborgol tangannya dan menyeretnya keluar dari apartemen Elora.
Julian sudah tidak punya tenaga untuk melawan setelah ia dipukuli habis habisan oleh Max. Julian geram tentu saja, ia kesal lantaran Max mengganggu semua rencananya dan membuatnya tertangkap polisi.
Didalam mobil polisi sepanjang perjalanan menuju kantor polisi Julian berpikir, siapa yang bisa ia minta bantuan untuk melepaskannya dalam masalah ini. Julian tidak mungkin minta bantuan Jordan dikarenakan hubungannya dengan Jordan juga sedang tidak baik karena masalah yang sama yaitu karna Elora.
Meminta bantuan Steven tidaklah mungkin, Steven saja sekarang ini sudah seperti mayat hidup.
Julian bingung harus bagaimana.
***
"Apa yang kau lakukan Max?" Elora memperhatikan Max yang nampak sibuk dengan laptop milik Elora dan ponselnya.
"Aku sedang memeriksa cctv apartemen mu dan akan menjadikan bukti rekaman cctv ini untuk memberatkan Julian."
Elora mengangguk menyetujui perkataan Max, Julian memang harus dihukum seberat beratnya. Julian sudah melewati batas. Elora ingin melihat Julian membusuk dipenjara.
***
Julian hanya bisa menghubungi pengacaranya saja untuk membantunya menyelesaikan kasus ini dikarenakan tidak ada satupun dari teman Julian yang bisa membantu.
Dareen dan Adam tidak bisa dihubungi sementara Jordan jelas jelas mereject panggilan darinya, Julian tidak bisa berpikir lagi bagaimana ia bisa lepas dari tuntutan Elora dan Max.
Julian sudah berkilah bahwa ia adalah kekasih Elora dan mereka melakukan itu karena atas dasar suka sama suka, namun sialnya Max justru datang membawa barang bukti membuat Julian dan pengacaranya tidak bisa mengelak lagi.
Julian bahkan terancam hukuman 9 tahun penjara, ia tidak ingin hidupnya berakhir dipenjara, Julian tidak ingin membusuk dipenjara.
***
"Kau tidak ada niatan untuk membantu Julian sama sekali?" Jordan melirik Dareen yang tampak sibuk dengan berkas berkas pentingnya.
Dareen mendongak dan menatap Jordan sekilas, "Dia memang sahabat ku, tapi aku tidak gila dengan mencoba menolong orang yang sudah terbukti bersalah, Julian sudah tidak bisa berkelit lagi. Lagi pula aku sudah mengingatkan bukan untuk menjauhi wanita itu, aku tahu wanita itu sangat licik."
Jordan tidak terima Dareen justru menyalahkan Elora, "Kenapa kau jadi menyalahkan Elora? Jika Julian bisa mengendalikan nafsunya dan tidak berbuat gegabah maka semuanya tidak akan terjadi jangan limpahkan kesalahan kepada wanita itu."
Dareen berdecak, ia muak melihat Jordan yang masih saja membela Elora. "Kau masih saja membela wanita itu, kalau kau tidak ingin bernasib sama seperti Julian lebih baik kau menjauh dari wanita itu. Aku benar benar memiliki firasat buruk tentang wanita itu."
Dareen jadi melupakan berkas berkas pentingnya, ia tidak habis pikir dengan Elora. Padahal Dareen sudah mengancam wanita itu tapi kenapa wanita tersebut masih saja berkeliaran disekitar Julian dan Jordan?
Jordan yang mendengar nasehat dari Dareen itu hanya bisa diam, Jordan memang sudah mencoba untuk menjauhi Elora, melupakan tentang wanita itu dan mencoba untuk mencari wanita lain yang bisa memuaskannya lebih dari Elora namun hasilnya tetap nol besar.
Elora selalu muncul dipikirannya, meski Jordan tahu bahwa Elora adalah wanita ular, Elora juga sebelumnya meminta perusahaan sebagai imbalan untuk tidur dengannya namun tetap saja keburukan keburukan itu tidak bisa membuat Jordan berhenti memikirkan Elora, ia justru semakin gencar memikirkan wanita itu.
Memikirkan berbagai macam cara untuk memiliki wanita itu tanpa merugikan dirinya sedikitpun.
"Oh ya, kau juga harus hati hati dengan satu orang lagi. Kemarin aku sempat menemui Julian di penjara dan ia mengatakan bahwa Elora berada dalam lindungan seorang laki laki yang bernama Maximus Alexandrius, laki laki itu lah yang memenjarakan Julian. Jangan sampai laki laki itu juga melakukan sesuatu kepada mu atas nama wanita itu."
Jordan mengerutkan alisnya tidak terima, bukan laki laki itu yang akan melakukan sesuatu atas nama Elora melainkan Jordan yang akan melakukan hal itu.
Jordan akan membuat Elora hanya bergantung kepada dirinya dan tidak kepada orang lain, Jordan ingin menjadi satu satunya yang bisa memiliki Elora, masa bodoh dengan resiko yang akan diterimanya kelak.
Elora akan menjadi miliknya, hanya miliknya. Membunuh pun Jordan rela asalkan Elora memilih dirinya.