"Kau ini benar benar dalam keadaan sadar 'kan Elora?" Maxime tidak mengerti kenapa setelah susah payah menjebak Jordan, Elora justru melepaskan Jordan begitu saja.
"Kau tidak dengar tadi bahwa dia rela membunuh teman nya demi diriku?" Elora melipat tangannya di depan dada, "Urusan kita bukan hanya Jordan, aku tidak ingin mengotori tangan ku untuk membunuh seseorang. Jika aku bisa memanfaatkannya, kenapa tidak?"
Max berdecak tidak setuju, seharusnya Elora tidak percaya begitu saja dengan perkataan Jordan. Bisa saja Jordan berkata seperti itu demi di bebaskan.
"Bagaimana kalau ini semua hanya alasannya saja, dia itu licik Elora. Kau tidak bisa mempercayai dia."
"Ya, aku memang tidak bisa mempercayainya, tapi apa kau menyadari bahwa ia sangat menginginkan ku? Dia bahkan tidak bertanya kenapa dia di ikat, dia tidak mengamuk meski kepalanya sudah dipukul hingga berdarah, yang ia ingin kan hanya aku memilihnya dan berada di sisinya. Kau pikir orang gila cinta seperti dia akan menolak permintaan dari pujaan hatinya?" Elora tertawa sinis, ini yang ia mau. Jordan menjadi lemah dalam kendalinya dan menuruti apa saja yang ia perintahkan sama seperti dahulu saat Elora menurut dengan apa saja yang Jordan katakan, namun kali ini semuanya akan berkali kali lipat lebih menyakitkan dan korbannya tentu saja bukan Elora melainkan Jordan.
***
Jordan pulang ke rumahnya dengan pikiran tidak tenang, Jordan telah menyanggupi keinginan Elora.
Yang sekarang menjadi permasalahan bagi Jordan adalah bagaimana, bagaimana cara dirinya membunuh temannya itu?
Terlebih lagi Elora menargetkan Adam untuk Jordan bunuh, Jordan harus memikirkan cara bagaimana menghabisi nyawa Adam tanpa meninggalkan jejak yang memberatkan dirinya.
***
"Apa aku tidak salah dengar, kau mau menemui Jordan?" Max menatap tidak percaya kearah Elora. Max benar benar tidak mengerti dengan jalan pikir wanita dihadapannya itu. "Untuk apa kau menemui laki laki itu?"
"Tentu saja memberinya perintah, aku tidak akan membiarkannya membunuh Adam dengan cara yang ia mau. Aku ingin sesuai degan kemauan ku, dan aku juga ingin Jordan membuat seolah olah yang membunuh Adam bukanlah dirinya, melainkan Dareen."
"Jika kau menemuinya hanya untuk mengatakan hal itu kau bisa melakukannya melalui telepon atau apapun itu, kau tidak perlu menemuinya. Atau aku yang akan menyampaikannya kepadanya." Max menolak keras keinginan Elora untuk menemui Jordan.
Max mengusap wajahnya kasar, "Kenapa kau memilih jalan yang sulit Elora, aku sudah menawarkan mu untuk diam saja dan biarkan aku yang mengurus semuanya. Aku berjanji akan membuat mereka semua menderita seperti yang kau inginkan tapi kenapa kau terus saja mengotori tangan mu sendiri untuk hal seperti ini."
Elora menatap Max dengan tatapan serius, "Pembalasan dendam tidak akan terasa menyenangkan jika diwakili oleh orang lain, Max."