Chereads / Disastrous Love / Chapter 25 - BAB 24

Chapter 25 - BAB 24

Jordan melirik ponselnya, ada panggilan masuk dari Dareen. Sesuai dugaan Jordan, Dareen pasti akan menghubunginya dan meminta bantuannya.

Jika tidak meminta bantuan kepada Jordan maka kemana lagi Dareen bisa meminta bantuan, belum lagi sebelumnya Jordan mendapat informasi dari orang suruhannya bahwa hubungan Dareen dengan Adam sedang tidak baik.

Tentu saja Jordan akan memanfaatkan situasi ini dengan sebaik baiknya, keretakan hubungan Dareen dan Adam adalah keuntungan besar bagi Jordan.

Jordan mengangkat panggilan dari Dareen, ia sengaja menjawab panggilan Dareen dengan nada malas. "Ada apa?"

"Jordan.. maafkan aku atas kesalahan ku sebelumnya, ku mohon bantulah aku. Bukan kah kita ini teman, aku tidak tahu lagi harus bagaimana. Aku harus menanggung banyak kerugian dan membayar gaji karyawan ku, ku mohon Jordan bantu aku."

Dareen langsung menyerang Jordan dengan permohonannya, suaranya terdengar sangat putus asa.

Jordan tersenyum miring mendengar hal itu, sesuai dengan perkiraannya.

"Adam sudah bercerita kepada ku soal permasalahan kalian, kau bahkan memaksa Adam untuk menolong mu disaat ia juga tidak bisa melakukan apa apa, perusahaannya juga sedang dalam masalah. Lagi pula bukannya sebelumnya kau mengatakan bahwa perusahaan mu hancur karena ulah ku, Adam sendiri yang mengatakannya padaku. Dia menceritakan semua kebusukan mu."

Jordan berbohong, Adam tidak pernah bercerita apa apa. Sudah lama Jordan tidak berkontak dengan Adam baik melalui pesan, bertelepon ataupun bertemu langsung. Itu semua hanyalah bualan saja untuk memancing kemarahan Dareen.

Jordan sengaja semakin memecah belah Dareen dan Adam, siapa tahu Jordan tidak perlu turun tangan untuk membunuh Adam. Dareen sendiri yang akan membunuhnya dan menerima hukumannya.

"Adam brengsek itu, dia sengaja ingin memecah belah kita berdua Jordan. Kau seharusnya tidak dengan mudah percaya kepadanya, aku tahu sebelumnya aku telah menuduh mu terlibat dalam penyebaran berita tentang ku itu tapi itu semua terjadi karena aku sangat kalut, jika kau berada diposisi ku sekarang kau pasti akan mengerti. Perusahaan ku ini adalah hidup ku, jika kehilangannya maka sama saja dengan mati."

Sekali lagi Jordan mendengar nada putus asa disuara Dareen.

"Adam sudah mengira bahwa kau akan menelepon ku, sebelum kau menelepon ku Adam sudah menelepon ku lebih dulu dan mengatakan bahwa kau sangat memaksanya dan bahkan memakinya, Adam juga mengatakan bahwa kau pasti akan meminta tolong kepada ku karena tidak mendapatkan pertolongan dari Adam, dan jika aku menolak kau memaki dan mengancam akan membunuh ku, seperti kau mengancam untuk membunuh Adam."

Jordan duduk dikursi kebanggaannya sambil terus mengatakan kebohongan kebohongan kepada Dareen.

"Adam bangsat, aku tidak mengancam akan membunuhnya! Dasar bajingan!"

Dari telepon tersebut Dareen terdengar berteriak, sepertinya Dareen sudah mencapai puncak kesabarannya.

"Maafkan aku Dareen, tapi melihat ku yang emosi tidak terkendali seperti ini justru membuat ku percaya pada perkataan Adam. Maaf sekali aku tidak bisa membantu mu." Jordan menutup panggilan telepon setelah ia melemparkan api yang terakhir, dengan ini Dareen pasti benar benar terbakar oleh api kemarahannya sendiri.

Jordan akan menunggu dan melihat apa yang akan Dareen lakukan kepada Adam setelah ini.

Jika amarah Dareen tidak cukup untuk membuatnya membunuh Adam maka Jordan lah yang akan turun tangan menghabisi Adam.

Jordan hanya perlu menunggu.

***

"Aku sudah memastikan bahwa Julian tidak akan bisa keluar dari penjara, keluarganya tidak akan bisa berkutik meski mereka memiliki banyak uang sekalipun." Max baru kembali dari kantor polisi setelah mengurus permasalahan Julian.

Elora yang tengah duduk di sofa menganggukkan kepalanya, "Berarti kita hanya perlu menunggu kabar dari Jordan. Kabar kematian Adam."