Chereads / Disastrous Love / Chapter 14 - BAB 13

Chapter 14 - BAB 13

Sudah hampir seminggu ini Jordan tidak bisa Dareen hubungi, Jordan seolah memutus kontak dengan dirinya dan teman teman mereka yang lain.

Dareen sungguh tidak habis pikir, kenapa Jordan justru bertingkah childish seperti ini?

Dalam keadaan rumit seperti ini bagaimana bisa Jordan justru seperti ini, bukannya meringankan masalah justru Jordan seakan akan memperburuk keadaan persahabatan mereka.

Semua ini bermula karna hanya satu perempuan, jikalau saja Jordan tidak mengenal Elora maka semuanya tidak akan seperti ini, Jordan akan sama seperti biasanya, hanya karena perempuan rusak seperti Elora saja Julian dan Jordan menjadi gila seperti itu.

Dareen tidak bisa tinggal diam, jika ia terus diam semuanya tidak akan pernah membaik. Segala sesuatu harus ia selesaikan demi kebaikannya juga, darimana masalah itu datang maka dari situ jugalah harus diselesaikan.

Dareen tidak akan segan melakukan hal buruk kepada Elora, persetan dengan wanita itu. Wanita pelacur macam dia memang tidak seharusnya diberi hati.

***

Elora melihat berkas berkas yang Max tunjukan kepadanya, berkas berkas tersebut berisi semua kebusukan dari kelima laki laki yang Elora benci setengah mati.

"Aku masih dalam proses mengumpulkan lebih banyak lagi kejahatan yang pernah mereka lakukan, hanya saja ada satu hal yang ku rasa akan menjadi masalah."

Elora mengalihkan fokusnya kepada Max. "Masalah?"

Max melipat tangannya dengan serius diatasnya meja kerjanya, "Jordan itu memiliki banyak koneksi kepada pihak media, Jordan bisa saja meredam berita berita buruk yang kita sebarkan dan melakukan pencitraan."

Elora terdiam mendengarnya, ia mulai memikirkan bagaimana cara lain agar membuat Jordan jatuh tanpa bisa bangkit lagi. "Tidak ada cara lain Max, satu satunya cara untuk menyakiti Jordan adalah melalui perasaannya. Siksaan lain sebagaimana pun Jordan pasti bisa menghadapinya, dia kaya, memiliki banyak koneksi dan juga licik. Aku tidak bisa hanya menunggu mu untuk bisa menyerangnya, aku lah yang harus menyerangnya."

Elora menghela nafas berat, "Bukan menyerang fisik dan materi nya tapi hatinya, akan ku buat hatinya itu hancur dan akan ku pastikan ia akan membunuh dirinya dengan tangannya sendiri hanya dengan satu kalimat perintah dari ku."

Max ingin menyuarakan ketidak setuju annual namun belum sempat Max bicara Elora sudah mendahuluinya.

"Kau tahu cinta itu kejam bukan? Jika dahulu cinta bisa menyakiti ku sekeji itu maka cinta pun bisa menyakiti Jordan lebih dari yang ku alami."

***

Dareen sudah tidak tahan, baik pihak Jordan dan pihak Julian tidak ada yang menunjukkan perubahan.

Julian dan Jordan justru semakin menjauh, Dareen sudah muak melihatnya.

Hari ini Dareen sudah repot repot meluangkan waktunya untuk menemui Jordan dan membicarakan segalanya dengan kepala dingin, namun sesampainya disana Dareen justru mendapati Jordan tengah memerintahkan anak buahnya untuk mencari informasi tentang Elora, pelacur licik itu.

Dareen tidak habis pikir, bagaimana bisa dua laki laki dibuat gila seperti ini hanya dalam jangka waktu singkat?  Memangnya sehebat apa Elora itu?

Melihat kenyataan bahwa Elora cukup hebat hingga membuat dua sahabatnya menjadi tergila-gila begitu hanya semakin membuat Dareen kesal.

Dareen membatalkan niatnya untuk menemui Jordan, ia memilih untuk meninggalkan kantor Jordan tersebut dan mulai menghubungi salah satu orang kepercayaannya.

"Cari tahu dimana tempat tinggal pelacur bernama Elora, dia sering berkeliaran di club langganan ku, cepat kirimkan informasinya jika kau sudah mendapatkannya."

Dareen memutuskan panggilannya begitu saja, lihat saja ia akan membuat wanita bernama Elora itu menyesal karena telah mencari masalah dengan dirinya.

***

"Kau tidak ingin makan malam dengan ku?" Max bertanya sebelum Elora turun dari mobilnya.

Elora menggeleng sebagai jawaban, "Aku ingin beristirahat malam ini, mungkin kita bisa makan malam lain kali."

Max terdiam menatap Elora sedikit curiga, "Pastikan kau benar benar beristirahat bukan berkeliaran dengan laki laki lain. meskipun kau akan berhenti jika semua masalah sudah terselesaikan tapi tetap saja—"

"Iya, aku tidak akan kemana mana." Elora membuka pintu mobil tersebut dan turun, ia melambai lambai kearah Max. "Hati hati di jalan."

Elora menghela nafas berat ketika ia melihat mobil Max sudah melaju pergi, sebenarnya Elora cukup tidak nyaman dengan sikap protektif Max namun Elora tahu bahwa Max bertingkah seperti itu karena Max perduli kepadanya.

Hanya saja Elora tidak nyaman.

Baru saja Elora ingin membuka pintu apartemen nya, tangannya sudah ditarik kencang dan ia didorong hingga punggungnya membentur pintu apartemennya yang masih terkunci.

Elora melenguh kesakitan, ia mendongak ingin memaki orang yang telah menyakitinya namun semua caci maki nya kembali tertelan ketika ia melihat sosok yang barusan berbuat kasar kepadanya itu.

Dareen?

"Apa yang kau lakukan disini?!" Elora berteriak, ia berusaha mendorong Dareen menjauh namun ia kalah kuat dari laki laki itu.

"Kenapa kau mendorong ku? Kau seharusnya bersikap biasa, bukan kah kau ini pelacur? Hei.. aku bisa membayar mahal dirimu asal kau tahu."

Elora tidak menggubris perkataan Dareen, ia masih mencoba untuk lepas dari Dareen. "Lepaskan sialan!" Elora merasa tangannya sakit, cengkraman Dareen di tangannya begitu menyakitkan.

Elora sudah habis kesabaran, ia dengan kencang menginjak kaki Dareen menggunakan higheelsnya.

Sesaat Dareen mengasuh kesakitan dan melepas cengkeramannya saat itu juga Elora memukul wajah Dareen dengan tasnya, namun Elora kembali kalah cepat, Dareen menahan tangannya dan kembali menyudutkan Elora ke pintu.

"Jangan pura pura bodoh, kau pikir aku tidak tahu kalau kau itu dalang dari semua masalah yang terjadi kepada kami?" Dareen berdecih, ia muak melihat wajah sok tidak bersalah Elora. Ia muak melihat Elora menunjukkan wajah seolah olah Elora lah korban dan Dareen penjahatnya.

Dareen melepaskan Elora dengan kasar, membuat Elora terjatuh kelantai begitu saja. "Ku ingatkan padamu, jangan macam macam dengan Jordan ataupun Julian, kau pikir kau bisa memperalat mereka agar hidup mu bisa jadi lebih baik? Kau bermain main dengan orang yang salah, sekali lagi aku melihat ataupun mendengar permasalahan tentang dirimu lagi maka jangan salahkan aku jika hal buruk terjadi padamu."

"Jangan macam macam dengan ku, kau itu hanya pelacur. Dalam sekejap pun aku bisa membuat mu tidak bisa berkutik lagi, camkan itu."

Dareen meninggalkan Elora begitu saja, dalam tiap langkahnya ia memikirkan reaksi yang Elora berikan kepadanya tadi. Entah kenapa Dareen merasa ada yang aneh dengan reaksi wanita itu.

Saat di dorong dengan kasar dan melihat dirinya seharusnya Elora berteriak bertanya siapa dirinya namun Elora sama sekali tidak melakukan hal itu, Elora justru bertanya apa yang ia mau. Terdengar seolah olah wanita itu sudah tahu siapa dirinya.

Tapi Dareen bersumpah ia belum pernah berurusan dengan Elora sebelumnya, ia belum pernah tidur dengan pelacur itu. Kenapa semuanya makin lama justru makin mencurigakan Dimata Dareen?